net/publication/321128098
CITATIONS READS
0 13,593
2 authors:
Some of the authors of this publication are also working on these related projects:
KAJIAN POTENSI PADS PADA SEKTOR PELAYANAN KESEHATAN DI KOTABANDUNG View project
KAJIAN PADS PADA SEKTOR PAJAK PENERANGAN JALAN UMUM DI KOTA BANDUNG View project
All content following this page was uploaded by Fakultas Ekonomi Uninus on 26 March 2019.
KATA PENGANTAR
Sebagai bagian dari rangkaian tugas akhir mahasiswa dalam menempuh studi di Fakultas
Ekonomi Universitas Islam Nusantara (UNINUS), mahasiswa diwajibkan melakukan mini
riset dengan topic kesadaran merek Yakult, yaitu produk minuman yang dihasilkan oleh PT
Yakult Indonesia Persada. Mini riset dilakukan pada bulan Januari-Maret 2019, dan hasilnya
dipresentasikan/didiskusikan dengan pihak manajemen di pabrik PT Yakult Indonesia Persada
Malang. pada tanggal 13-16 Maret 2019. Tujuan mini riset adalah melatih mahasiswa untuk
memahami kompleksitas teori dan konsep secara lebih actual melalui pendekatan riset.
Pada kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih sekali kepada pihak manajemen PT
Victoria Care Indonesia Semarang. yang telah memfasilitasi dan mendukung program tersebut
ini.
Demikian, mudah-mudahan laporan ini bermanfaat, seraya berharap semoga kerjasama ini
akan terus berlanjut dalam bentuk dan program yang saling memberikan manfaat.
PENDAHULUAN
Peta Bisnis Minuman Kesehatan di Indonesia
Pertumbuhan penduduk Indonesia tergolong cepat mengakibatkan jumlah
penduduk terus bertambah dan diperkirakan mencapai angka 266 juta jiwa pada
tahun 2018. Dampaknya yang pasti dirasakan segera adalah meningkatnya
kebutuhan komoditas makanan dan minuman. Akibatnya industry makanan dan
minuman di Indonesia tumbuh dengan cepat, dan memiliki peran penting dalam
menggerakkan perekonomian Indonesia. Peran industri makanan dan minuman
bagi perekonomian Indonesia tidak saja memenuhi kebutuhan makanan dan
minuman olahan dalam negeri, tetapi juga berperan penting meningkatkan nilai
tambah produk primer hasil pertanian.
Beberapa indicator makro menunjukkan bahwa kontribusi subsector
industry makanan dan minuman sangat penting bagi perekonomian. Sebagai
gambaran, berdasarkan PDB lima tahun terakhir (2010-15), rata-rata kontribusi
subkategori industry makanan & minuman terhadap perekonomian nasional
adalah 5,31 %, atau berada pada urutan ketiga terbesar. Sementara pada periode
yang sama, dalam PDB industri pengolahan, rata-rata kontribusi subkategori
industry makanan dan minuman mencapai angka 26,5%, atau berarti masih lebih
tinggi bila dibandingkan dengan subkategori industry batubara & pengilangan
migas (13,6%), industry alat angkut (9,3%), dan industry barang dari logam,
barang elektronik, optic computer, dan peralatan listrik (9,3%). Pada triwulan III-
10.98
10.33
9.82
9.49
7.54
6.17
6.03
30.11
5.56
5.02
5.02
26.90
4.79
23.83 24.08 24.77 24.47 25.32
4.07
5.25 5.24 5.31 5.14 5.32 5.61 5.99
0.59
0.58
0.57
0.53
0.44
0.23
2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016*) 2011 2012 2013 2014 2015 2016*)
Gambar 1: Kontribusi & Pertumbuhan Subkategori Industri Makanan & Minuman di Indonesia
KERANGKA TEORITIS
Konsep Kesadaran Merek
Semua produsen termasuk produsen minuman kesehatan, berkewajiban
untuk memelihara ekuitas mereknya agar tetap tinggi. Menurut Aaker (1991)
dalam brand adalah sekumpulan dimensi penting yang mengelompok ke dalam
system merek yang komplek, yang terdiri atas: Brand Awareness (kesadaran
merek), Brand Association (asosiasi merek), Perceived Quality (persepsi kualitas),
Brand Loyalty (loyalitas merek) dan Other Propiety Brand Asset (aset-aset merek
lainya). Empat elemen pertama dikenal dengan elemen utama Brand Equity.
Sementara Keller (2002) mengelompokkan brand equity ke dalam dua dimensi,
yaitu brand awareness dan brand association.
Ekuitas merek dapat disetarakan dengan reputasi merek, namun
implikasinya lebih kepada nilai ekonomi (Hawkins & Mothersbaugh, 2010).
Beberapa keuntungan dapat diperoleh bila merek memiliki ekuitas tinggi,
diantaranya adalah mendorong pelanggan untuk mau membayar dengan harga
premium (Anselmsson et.al, 2007) menarik pelanggan baru (Lemon et.al, 2001),
membangun market power (Wood, 2000), meningkatkan kepercayaan dan perasaan
METODE PENELITIAN
Desain Penelitian
Penelitian ini tergolong bersifat pendahuluan dan eksploratif sehingga
penelitian ini hanya akan menganalis fakta-fakta yang masih ada di permukaan
sehingga behind the facts belum terungkapkan secara jelas dan spesifik.
Kesimpulan atau temuan-temuan yang dajukan baru bersifat indicative dan
kecenderungan-kecenderungan umum saja. Oleh karena itu penelitian ini akan
lebih bermakna dan implementatif untuk pengambilan keputusan secara praktis
apabila dilanjutkan dengan penelitian-penelitian berikutnya dengan
menggunakan kaidah-kaidah teoritis dan metodologis yang lebih memadai.
Fokus penelitian adalah memetakan atau mengukur brand awareness
minuman kesehatan merek Yakult. Karena masalah, tujuan dan karakteristik
penelitian ini berhubungan dengan pengukuran maka dipandang lebih tepat
diselesaikan dengan mempergunakan pendekatan kuantitatif yang dilandasi oleh
latar belakang filosofis atau worldviews (Creswell, 2014) atau paradigm (Lincoln &
Guba, 2013). Oleh karenanya menurut paham ini, ilmu pengetahuan harus
dibangun berdasarkan fakta (empiris) yang tampak & terukur. Karena ilmu
pengetahuan akan menghasilkan kebenaran, maka sesuatu dapat disebut
kebenaran apabila sesuai dengan fakta (empiris) yang tampak & terukur (teori
korespondensi).
Dilihat dari sisi kemanfaatannya, penelitian ini tergolong pada applied
research, sedangkan dari sisi tujuannya termasuk pada description research
(Neuman, 2014; Creswell, 2014, Robson. C, 2012) yaitu ditujukan untuk
melakukan pengukuran tentang kesadaran merek minuman kesehatan sehingga
Analisis Data
Data kuantitatif akan dianalisis secara deskriptif untuk menemukan
kecenderungan brand awareness terhadap merek minuman kesehatan terpilih dan
hasilnya kemudian dibandingkan dengan merek lain untuk menentukan posisi
relative setiap merek. Hasil pengukuran tersebut selanjutnya dihubungkan
V=√
(χ2 adalah statistic Chi-Kuadrat, N= ukuran sampel, dan k = banyak baris atau kolom
yang lebih kecil).
PRIA (53%) WANITA (47%) 18-23 (57%) 24-29 (25%) > 25 (18%) 48% 14% 38%
Mayoritas responden berusia remaja (18-23) tahun atau sering dikenal dengan
kelompok young adult consumer (Lemon, Rust, & Zeithaml, 2001), dan hal ini
simetris dengan jumlah responden berdasarkan status pekerjaan, yaitu 48%
merupakan pelajar. Kemudian dilihat dari sebaran tingkat pendapatannya,
sebanyak 38% responden berpenghasilan di atas Rp 2 juta.
PELAJAR MHSW KARYAWAN (42%) < Rp500 rb Rp500 rb- Rp1.1 – 2 jt > Rp 2 juta
(9%) (49%) (16%) 1 jt (26%) (20%) (38%)
Gambar 5 Distribusi responden menurut perilaku ganti-ganti merek & impulsive buying
dalam mengkonsumsi minuman kesehatan
Penelitian ini juga mendeteksi adanya gejala impulsive buying behavior (IBB)
dalam memilih merek minuman kesehatan. Pembelian tanpa rencana atau belanja
impulsif (impulsive buying) secara sederhana dapat dijelaskan sebagai perilaku
pembelian yang tidak didasarkan atas rencana pembelian sebelumnya, dan
umumnya terjadi karena dorongan seketika atau stimulus untuk memiliki sesuatu
88%
2%
10%
88%
33%
64%
3%
15%
Iklan
14%
Pedagang keliling
68% Toko/supermarket
Lainnya
Profil Partisipan
Partisipan pertama berusia 39 tahun, berasal dari luar Bandung, sudah
berkeluarga, tanggungan keluarga 4 orang, dan suami bekerja serabutan.
Paritipan telah bergabungan dengan Yakult selama 3 tahun, sebelumnya bekerja
sebagai buruh borongan payet kerudung zoya dan menganggur 1,5 tahun.
Menjadi Lady Yakult merupakan pekerjaan pokok, karena suami penghasilan
suami tidak pasti. Partisipan kedua berusia 32 tahun, berasal dari luar Bandung,
sudah berkeluarga, tanggungan keluarga 2 orang, dan suami bekerja sebagai
pedagang. Partisipan telah bergabungan dengan Yakult baru 1 tahun, sebelumnya
tidak bekerja. Menjadi Lady Yakult merupakan pekerjaan pokok, membantu
ekonomi keluarga. Sedangkan partisipan ketiga berusia 43 tahun, juga berasal
dari luar Bandung, sudah berkeluarga, tanggungan keluarga 2 orang, dan suami
bekerja sebagai Sopir. Partisipan telah bergabungan dengan Yakult sudah 7.5
tahun, sebelumnya tidak bekerja. Menjadi Lady Yakult merupakan pekerjaan
pokok, membantu ekonomi keluarga.
Motivasi
Motivasi partisipan bergabung dengan Yakult yaitu untuk memenuhi
kebutuhan dan membantu perekonomian keluarga untuk sehari-hari. Pada
awalnya ia mendatangi langsung centre agent dan memberikan data diri, tidak
lama ada panggilan karena sangat dibutuhkan Lady Yakult. Partisipan lain
mengaku: Saya ketemu karyawan yakult yang sedang membagikan brosur untuk
penerimaan lady yakult di daerah rumah saya. Menurutnya persyaratan untuk
Waktu Kerja
Waktu kerjanya rata-rata 5 jam, 3 jam di pagi hari dan 2 jam di sore hari
dengan jarak tempuh kira-kira 5-7 km/hari. Partisipan lain bekerja mulai hari
Senin sampai Sabtu, hari Minggu libur. Sepeda punya sendiri, tapi yakult
menyediakan dengan system angsuran yang dipotong 80.000/bulan selama
setahun. Troli di kasih dari pihak yakult kalau rusak di ganti baru sama pihak yakult.
Apabila ada kerusakan atau ban bocor biaya di tanggung sendiri. Partisipan lain
bekerja dari jam 8 sampai jam 11 lalu istirahat untuk makan, lanjut jam 1 untuk
laporan ke kantor dan jam 2 delivery sampai jam 4 sore.
Penghasilan
Partisipan mengaku setiap harinya rata-rata mampu menjual 350-560
botol/hari, dan yang bersangkutan pendapatan dari persentase penjualan,
semakin banyak maka semakin besar pendapatannya. Walaupun tidak menerima
bonus atau insentif, pengaturan pendapatan ini dianggap adil karena
perhitungannya jelas. Sistemnya sudah bagus karena selama 2 tahun sekali ada
kenaikan gaji. Selain dari hasil penjualan, partisipan memperoleh warat/tahun
setara THR (?)l alu ada uang makan untuk setiap pack Yakult yang terjual yaitu
Rp.300. Asuransi ada tapi hanya untuk kematian dan kecelakaan, tidak termasuk
cek kesehatan rutin. Selama bekerja, partisipan mengaku memperoleh uang
makan. Partisipan lain menyebutkan, saya merasa perusahaan sudah cukup.
Partisipan berikutnya mengungkapkan: kalau banyak botol kejualnya, ya kalau
banyak yg kejual ya lumayan lah….
Kepuasan Kerja
Kepuasan bekerja sebagai Lady Yakult yaitu ketika ada pelanggan yang
ramah dan akrab. Partisipan lain menyebutkan: banyak kenalan nambah teman2 dari
pada diem di rumah saja. Apalagi menjelang lebaran banyak yang memberi
bingkisan. Partisipan lainnya mengaku: ga ada susahnya, saya selalu senang terus.
Sebaliknya, ketika Yakult masih banyak yang belum terjual, kadang pusing harus
menjual kemana. Jalani saja karena saya merasa enjoy…. (partisipan ke-2)
Komitmen
Lady Yakult yang memiliki komitmen tinggi akan merasa sangat terikat
dengan Yakult. Sebaliknya Lady Yakult yang memiliki komitmen rendah akan
mudah mengambil keputusan untuk meninggalkan Yakult yang selama ini
merupakan tempat pengabdiannya. Oleh karenanya komitmen juga sering
disetarakan dengan loyalitas (Newstrom & Davis, 2002), yang menunjukkan
derajat kesetiaaan Lady Yakult dalam mengidentifikasikan dirinya terhadap
Yakult dan ingin untuk melanjutkan berpartisipasi secara aktif dalam bisnis
Yakult.
Perkiraan terhadap masa depan Yakult membuat partisipan merasa yakin
bahwa mereka dapat menggantungkan hidupnya kepada pekerjaannya sebagai
Lady Yakult. Menurut partisipan mereka akan terus bekerja sepanjang masih
sehat, karena bekerja di Yakult ini bisa sampai umur yang relative tua asalkan kita
punya pelanggan tetap. Partisipan lainnya mengaku Saya sudah merasakan enjoy di
pekerjaan sebagai yakult lady, dan saya bangga menjadi yakult lady. Partisipan juga
optimis bahwa Yakult akan terus diminati konsumen karena banyak manfaatnya,
kalau belum biasanya konsumen masih ragu. Tapi Yakult sudah punya pasar sendiri
jadi tidak takut dengan pesaing. Partisipan lain tampaknya juga puas bekerja di
KESIMPULAN INDIKATIF
DAFTAR PUSTAKA
Aaker, D. (1991). Managing Brand Equity. New York: Free Press.
Aaker, D. (1996). Measuring brand equity across products and markets. California
Managing Reviews, 38(3).
Aaker, D. A. (1996). Measuring Brand Equity Across Products and Markets. New
York, NY: Free Press.
American Marketing Association. (n.d.). American Marketing Association. Retrieved
June 2017, from https://www.ama.org/academics/Pages/Model-
Predictive-Measurements-Advertising-Effectiveness.aspx
Amstrong, G., & Kotler, P. (2015). Marketing: An introduction (12 ed.). Edinburgh
Gate: Pearson.
Anselmsson, J., Johansson, U., & Persson, N. (2007). Understanding Price Premium
for Grocery products: A conceptual model of customer-based brand equity.
Journal of Product & Brand Management, 16(6), 401-414.
ABoulding, W., Kalra, A., Staelin, R., & Zeithaml, V. A. (1993). A Dynamic Process
Model of Service Quality: From Expectations to Behavioral Intentions. ,
30(1), 7. Journal of Marketing Research, 30(1), 7-27.
Cekindo. (2016). http://www.cekindo.com/.
KUESIONER PENELITIAN
Mini Riset ini berhubungan dengan kategori produk: minuman kesehatan dalam kemasan
________________________________________________________________________________
C. TOM: (apabila tidak mengenal, jangan diisi dan beri tanda √ pada jawaban yang sesuai)
1. Sebutkan satu saja merek minuman kesehatan dalam kemasan yang paling Anda ingat:
………………….………….
2. Apakah Anda membeli/mengkonsumsi merek minuman kesehatan dalam kemasan yang
paling Anda kenal tersebut?: a. Tidak pernah; b. Pernah mencoba sekali; c. Ya, tetapi
jarang d. Ya, sering;
________________________________________________________________________________
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS ISLAM NUSANTARA (UNINUS)
Kepada Yth
PT. Yakult Indonesia Persada-Pabrik Mojokerto
Up. Bagian Propaganda
Ngoro Industri Persada Blok. CC-1 Mojokerto-Jawa Timur
Assalamu'alaikum Wr.Wb
Dalam upaya meningkatkan eksposur lulusan melalui pengalaman pembelajaran praktik dalam
bidang manajemen bisnis, kami Fakultas Ekonomi Universitas Islam Nusantara (FE-UNINUS) di Bandung
mewajibkan kepada mahasiswa tingkat akhir untuk melaksanakan Company Visit & Mini Research Program
(CVMRP) ke beberapa perusahaan terpilih. Berdasarkan beberapa pertimbangan dan usulan mahasiswa,
maka untuk pelaksanaan CVMRP 2019 terpilih PT. Yakult Indonesia Persada-Pabrik Mojokerto, sebagai
obyek kajian. Oleh karena itu untuk merealisasikan program ini, kami mohon kiranya kesediaan
manajemen PT. Yakult Indonesia Persada untuk menerima mahasiswa kami.
Apabila diizinkan, kami merencanakan untuk berkunjung ke PT. Yakult Indonesia Persada- Yakult
Indonesia Persada-Pabrik Mojokerto pada hari Selasa, 19 Maret 2019 (sekira pukul 15.00 WIB), dengan
membawa kurang-lebih 100-110 orang mahasiswa (plus staf pengajar). Namun demikian, mengenai
keputusan hari dan tanggal jadwal kunjungan, dapat dibicarakan lebih lanjut. Sedangkan jumlah peserta ril
serta jadual kegiatan yang lebih rinci, akan kami informasikan satu minggu sebelum keberangkatan.
Bentuk CVMRP 2019 yaitu observasi proses produksi dan dilanjutkan diskusi dengan fokus strategi
pemasaran PT. Yakult Indonesia Persada. Selanjutnya, kelompok mahasiswa kami mohon diizinkan untuk
mempresentasikan hasil mini riset tentang brand awareness minuman kesehatan Yakult di Kota Bandung.
Oleh karena itu kami mohon kesediaannya nanti untuk menyediakan nara-sumber yang memiliki
kompetensi dan kewenangan dalam bidang pemasaran untuk memandu ceramah dan diskusinya.
Demikian permohonan kami, atas kesediaan dan partisipasi PT. Yakult Indonesia Persada dalam
mendukung program ini, kami ucapkan terima kasih.
Wassalamu'alaikum Wr.Wb
Dekan,
A. Dasar Pemikiran
Kesangsian terhadap peran pendidikan tinggi di Indonesia yang berkisar pada rendahnya
kualitas lulusan yang dihasilkannya, merupakan salah satu alasan penting mengapa
pembinaan sumber daya di sektor ini perlu mendapat porsi khusus. Apalagi kalau isu ketidak
padanan (mismatch) antara kualifikasi lulusan dengan tuntunan pasar tenaga kerja yang
sekarang sedang menjadi polemik ikut kita pertimbangkan. Oleh karena itu upaya
peningkatan sumber daya manusia harus selalu diperhitungkan dalam setiap strategi dan
program pengembangan suatu perguruan tinggi.
Keharusan bagi setiap perguruan tinggi untuk memikirkan dan membangun strategi agar
mampu menghasilkan lulusan yang berkualitas dan sesuai dengan ketentuan pasar,
kelihatannya tidak dapat ditunda-tunda lagi manakala kita mencermati betapa pesatnya
perkembangan ilmu dan teknologi mutakhir yang terjadi hampir disemua sektor. Di masa
mendatang kontribusi suatu perguruan tinggi tidak akan lagi ditentukan oleh berapa jumlah
lulusan yang dihasilkannya tetapi oleh berapa banyak lulusan yang mampu diserap oleh pasar
tenaga kerja. Berdasarkan pertimbangan di atas serta tuntunan zaman yang ditandai oleh
arus globalisasi yang melanda semua aspek kehidupan, maka tampaknya gerak
perkembangan suatu perguruan tinggi harus segera bergeser menyeimbangkan diri dari yang
semula lebih menekankan pada kerangka berpikir konseptual kearah tindakan-tindakan
nyata dan bertumpu pada program yang ditata berdasarkan perencanaan analitis. Tindakan-
tindakan nyata tersebut harus mampu mendorong pertumbuhan dan peran perguruan tinggi
dengan memperhatikan masalah pokok yang dihadapi yaitu terutama kualitas, relevansi dan
masa depan yang diinginkan.
Fakultas Ekonomi Universitas Islam Nusantara (FE-UNINUS) di Bandung sebagai salah satu
perguruan tinggi yang selama ini ikut andil dalam mempersiapkan, mendidik dan
mengembangkan sumberdaya manusia bidang manajemen bisnis di Indonesia, secara
terencana dan bertahap mulai memikirkan bagaimana menerapkan model pembelajaran yang
tepat agar kompetensi lulusannya compatible dengan lingkungan bisnis. Salah satu metode
pengajaran terbaik yang dapat mengkaitkan antara teori dan praktik, serta menjamin
terselenggaranya pendidikan bisnis yang relevan dan mutakhir bagi mahasiswa adalah
menugaskan mahasiswa melakukan kunjungan kepada perusahaan terpilih. Melalui kegiatan
ini diharapkan proses transfer pengetahuan bisnis praktis dapat secara langsung dicerna oleh
mahasiswa.
B. Tujuan
1. Melalui pendekatan Company Visit Program ini diharapkan dapat meningkatkan
eksposur mahasiswa terhadap pengalaman pembelajaran dan praktik bisnis yang
sebenarnya;
2. Memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk lebih memahami praktik bisnis ril
sehingga dapat membandingkan antara konsep atau teori yang diperoleh di kelas
dengan yang terjadi di lingkungan sebenarnya ;
3. Memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk mengenal lingkungan kerja.
C. Keluaran (output)
1. Terlaksananya pelaksanaan Company Visit Program tahun 2019 yang diikuti oleh
mahasiswa semester VIII Fakultas Ekonomi Universitas Islam Nusantara sesuai dengan
program yang telah ditetapkan;
2. Tersedianya laporan company visit program yang dapat dijadikan sebagai bahan atau
materi perkuliahan yang berwawasan praktik.
E. Peserta
1. Peserta Company Visit Program 2019 adalah mahasiswa semester VIII yang jumlahnya
diperkirakan 100-110 orang (termasuk staf pengajar);
H. Laporan
1. Setiap kelompok mahasiswa diwajibkan membuat laporan tertulis untuk selanjutnya
diseminarkan;
2. Tata cara penulisan laporan harus mengikuti ketentuan yang telah ditetapkan dalam
pedoman ini;
3. Laporan company visit program diantaranya akan disampaikan kepada pihak manajemen
PT. Yakult Indonesia Persada.
I. Penutup
Ekposur lulusan pendidikan tinggi bidang manajemen bisnis tidak hanya ditentukan oleh
sejauhmana kualitas proses pendidikan di bangku kuliah, tetapi juga sangat tergantung
apakah mahasiswa memiliki kesempatan untuk memahami proses dan dinamika bisnis secara
ril. Oleh karena itu peran dan dukungan dari kalangan atau praktisi bisnis sangat diharapkan.
Dengan demikian kesediaan pihak PT. Yakult Indonesia Persada menerima mahasiswa kami
untuk melakukan company visit program merupakan kontribusi berharga.