Artikel Kti - Thitha Hatifah
Artikel Kti - Thitha Hatifah
INTISARI
Kata Kunci : RSUD Hasanuddin Damrah Manna, Resep Rawat Jalan BPJS, Hipertensi.
2
a. CCB (Calsium Canal Bloker) samping neutropenia, proteinuria dan gagal
CCB menyebakan relaksasi jantung ginjal akut. Sediaan yang beredar kaptopril,
dan otot polos dengan menghambat saluran lisinopril, delapril, dll.
kalsium yang sensitive terhadap tegangan. Dari hasil yang didapat pada tabel II
Sehingga mengurangi kalsium extra seluler menunjukkan bahwa jumlah resep yang
kedalam sel. Efek samping seperti sakit menggunakan obat Anti Hipertensi
kepala, kemerahan, pusing dan edema golongan ACEI ( Angiotensin Converting
perifer terjadi cukup sering pada Enzym Inhibitor) adalah 41 resep dengan
penggunaan bersama dihydropiridin dari pasien berjenis kelamin laki-laki lebih
pada diltiazem. Sediaan yang beredar : banyak yaitu 28 pasien. Sedangkan pasien
Amlodipin, Nicardipin, Nifedipin, dll. dengan jenis kelamin perempuan yaitu 13
Dari hasil yang didapat pada tabel II pasien.
menunjukkan bahwa jumlah resep yang d. Betabloker
menggunakan obat Anti Hipertensi Mekanisme hipotensi betabloker tidak
golongan CCB (Calsium Canal Bloker) diketahui tetapi dapat melibalkan
adalah 138 resep dengan pasien berjenis menurunnya curah jantung melalui
kelamin laki-laki lebih banyak yaitu 78 kronotropik negative dan efek inotropic
pasien. Sedangkan pasien dengan jenis jantung inhibisi pelepasan renin dari ginjal.
kelamin perempuan yaitu 60 pasien. Efek samping brodikardi, gagal jantung
b. ARB (Angiotensin Reseptor akut. Sediaan yang beredar : propanolol,
Inhibitor) bisoprolol, atenolol, dll.
Angiotensin II digenerasikan oleh jalur Dari hasil yang didapat pada tabel II
renim angiotensin (termasuk ACEI) dan menunjukkan bahwa jumlah resep yang
jalur anternatif yang digunakan untuk menggunakan obat Anti Hipertensi
enzim lain seperti chymases. ARB golongan ACEI ( Angiotensin Converting
menehan langsung reseptor angiotensin Enzym Inhibitor) adalah 49 resep dengan
tipe I (AT I), reseptor yang memperentarai pasien berjenis kelamin laki-laki lebih
efek angiotensin II. Efek samping lebih banyak yaitu 27 pasien. Sedangkan pasien
rendah dari pada anti hipertensi lainnya, dengan jenis kelamin perempuan yaitu 22
batuk sangat jarang terjadi. Sediaan yang pasien.
beredar Valsartan, Candesartan, Losartan, e. Diuretik
dll. 1. Thiazide adalah golongan yang
Dari hasil yang didapat pada tabel II dipilih untuk menangani
menunjukkan bahwa jumlah resep yang hipertensi, golongan lainnya
menggunakan obat Anti Hipertensi efektif juga untuk menurunkan
golongan ARB (Angiotensin Reseptor tekanan darah.
Inhibitor) adalah 121 resep dengan pasien 2. Diuretik hemat kalium
berjenis kelamin laki-laki lebih banyak merupakan antihiperetnsi yang
yaitu 65 pasien. Sedangkan pasien dengan lemah jika digunakan tunggal.
jenis kelamin perempuan yaitu 56 pasien. 3. Antagonis andosteron
c. ACEI ( Angiotensin Converting merupakan diuretic hemat
Enzym Inhibitor) kalium juga tetapi lebih
ACEI Membantu produksi angiotensin berpotensi sebagai antihipertensi
II (berperan penting dalam regulasi tekanan dengan onset aksi yang lama
darah arteri). ACEI didistrbusikan pada (hingga 6 minggu dengan
beberapa jaringan da nada pada beberapa spironolactone)
tipe sel yang berbeda tetapi pada 4. Diuretik menurunkan tekanan
prinsipnya merupakan sel endothelial. darah dengan menyebabkan
Kemudian tempat utama angiotensin II diupresis. Efek samping
adalah pembuluh darah bukan ginjal. Efek hypokalemia, hiperkasemia, dan
3
disfungsi seksual. Sediaan yang KESIMPULAN
beredar hidroklortiazid,
indapamid, spironolakton, dll. Berdasarkan hasil penelitian maka
Hasil yang didapat pada tabel II dapat dibuat kesimpulan sebagai berikut :
menunjukkan bahwa jumlah resep yang a. Dari 382 sampel yang digunakan
menggunakan obat Anti Hipertensi terdapat jumlah yang berjenis
golongan ACEI ( Angiotensin Converting kelamin laki-laki 217 orang dan
Enzym Inhibitor) 33 resep dengan pasien perempuan 165 orang.
berjenis kelamin laki-laki lebih banyak b. Jumlah penderita hipertensi di
yaitu 19 pasien. Sedangkan pasien berjenis RSUD Hasanuddin Damrah
kelamin perempuan yaitu 14 pasien. kebanyakan laki-laki dari pada
Dari golongan obat CCB, ARB, ACEI, perempuan.
Betabloker, Diuretik. yang paling sering
digunakan yaitu golongan CCB (Calsium
Canal Bloker). Pemberian obat anti REFERENSI
hipertensi itu sendiri disesuaikan dengan
penyebab hipertensi yang diderita pasien Depkes, 2006, Pharmaceutical care
berdasarkan tingkat keparahan, kondisi untuk Penyakit Hipertensi,
kesehatan pasien secara keseluruhan dan Direktorat Bina Farmasi Klinik
respon tubuh pasien terhadap obat yang dan Komunitas, Jakarta, Ditjen
akan dikonsumsi. Penderita hipertensi bisa Bina Kefarmasian dan Alat
hanya menggunakan satu jenis obat anti Kesehatan, Departemen
hipertensi dari golongan tertentu. Tapi, Kesehatan RI.
tidak sedikit pasien yang membutuhkan
beberapa kombinasi obat anti hipertensi. Kusumawaty, Jajuk, 2016, Hubungan
Dari hasil penelitian yang telah Jenis Kelamin dengan Intensitas
dilaksanakan dapat diperoleh resep yang Hipertensi pada Lansia di
masuk dari bulan Desember 2017 Wilayah Kerja Puskesmas
berjumlah 382 lembar resep dengan Lakbok Kabupaten Ciamis,
golongan obat CCB, ARB, ACEI, Sekolah Tinggi Kesehatan
Betabloker, Diuretik. Dari tabel. II Muhammadiyah Ciamis.
berdasarkan jenis kelamin bahwa pasien
laki-laki sebanyak 217 orang sedangkan Lin, P. 2003, Drug Interaction and
pasien perempuan 165 orang maka Polypharmacy in the Elderly,
penderita Hipertensi di RSUD Hasanuddin Canada : The Canada
Damrah kebanyakan laki-laki. Hal ini Alzheirmer Disease Review.
dikarenakan dari sebagian besar faktor
yang menjadi pemicu terjadinya hipertensi Siregar, C., 2004, Farmasi Rumah Sakit
seperti faktor usia lanjut, keturunan, Teori dan Terapan, Penerbit
obesitas, terlalu banyak mengkonsumsi EGC, Jakarta
garam, kurang olahraga serta konsumsi
obat-obat tertentu. Laki-laki memiliki Sekaran, 2006, Metodologi Penelitian
kebiasaan hidup yang kurang sehat dan untuk Bisnis, Edisi 4, Penerbit
dapat meningkatkan risiko menderita Salemba Empat, Jakarta
hipertensi seperti merokok, mudah emosi,
dan mengonsumsi alcohol [2]. Sugiyono. 2012. Metode Penelitian
Kualitatif dan Kuantitatif dan
R&D. Bandung CV
Alfabeta.