Anda di halaman 1dari 4

JURNAL PENELITIAN

AKADEMI FARMASI AL-FATAH BENGKULU

GAMBARAN PENGGUNAAN GOLONGAN OBAT


ANTI HIPERTENSI PADA PASIEN HIPERTENSI
RAWAT JALAN BPJS BERDASARKAN JENIS
KELAMIN DI RSUD HASANUDDIN DAMRAH
MANNA BENGKULU SELATAN
*Thitha Hatifah, Agung Giri Samudra,& Lisza Niarisessa

INTISARI

Hipertensi dilaporkan terjadi pada ± 50 juta penduduk di Amerika Serikat dan ± 1


milyar di seluruh dunia. Hipertensi faktor resiko utama gangguan jantung, gangguan ginjal
dan gangguan serebrovaskular. Pada kebanyakan pasien penyebab terjadi hipertensi tidak
diketahui (hipertensi primer). Hipertensi primer tidak dapat disembuhkan namun dapat
dikontrol. Berdasarkan panduan manajemen hipertensi oleh Seventh Report of the Joint
National Committe on Prevention, Detection, Evaluation, and Treatment of High Blood
Pressure (JNC 7), pasien hipertensi memerlukan dua obat atau lebih untuk mencapai
tujuan tekanan darah ( <140-90 mmHg atau 130-80 mmHg pada pasien hipertensi
dengan CKD atau Diabetes). Jika tekanan darah >20 mmHg dari tujuan tekanan darah,
maka terapi dimulai dengan dua obat dimana salah satu obat yang digunakan adalah
Diuretik Tiazid.
Penelitian ini dilakukan di instalasi farmasi RSUD Hasanuddin Damrah Manna pada
bulan 28 Februari-28 Maret 2019. Populasi dari penelitian ini yaitu sebanyak 382 resep yang
mengandung obat hipertensi pada bulan Desember 2017. Jumlah sampel didapat dengan
mengambil keseluruhan jumlah populasi. Metode yang digunakan pada penelitian ini yaitu
metode observasi dengan analisa deskriptif.
Hasil dari penelitian ini adalah dari 382 resep yang mengandung obat hipertensi paling
banyak di derita oleh pasien berjenis kelamin laki-laki 217 orang, sedangkan pasien
perempuan 165.

Kata Kunci : RSUD Hasanuddin Damrah Manna, Resep Rawat Jalan BPJS, Hipertensi.

PENDAHULUAN tinggi pada perempuan dari pada laki-laki.


Prevalensi hipertensi akan terus
Hipertensi dilaporkan terjadi pada ± meningkat jika tidak ada parameter untuk
50 juta penduduk di Amerika Serikat dan melakukan tindakan pencegahan yang
± 1 milyar di seluruh dunia. Hipertensi efektif.
merupakan faktor resiko utama gangguan Hipertensi merupakan salah satu
jantung, gangguan ginjal dan gangguan penyakit degeneratif. Tekanan darah
serebrovaskular. Berdasarkan Riskesdas bertambah seiring dengan bertambahnya
2013 hipertensi merupakan penyakit umur. Resiko menderita hipertensi pada
tidak menular yang menempati peringkat seseorang dengan umur ≥ 55 tahun adalah
6 dimana prevalensi hipertensi 90% dimana sebelumnya mempunyai
berdasarkan hasil pengukuran dengan tekanan darah normal. Pada kebanyakan
penderita usia ≥18 tahun sebesar 25,8%. pasien penyebab terjadi hipertensi tidak
Prevalensi hipertensi cenderung lebih diketahui (hipertensi primer). Hipertensi
primer ini tidak dapat disembuhkan
namun dapat dikontrol [1]. dikumpulkan secara retrospektif. Data
Pasien geriatri menunjukkan diambil dari rekam medik pasien
kondisi kesehatan yang beragam hipertensi rawat jalan BPJS RSUD
dimana jika masing-masing kondisi Hasanuddin Damrah Manna.
tersebut diberikan terapi menyebabkan
kondisi polifarmasi. Publikasi panduan HASIL DAN PEMBAHASAN
terapi terbaru menunjukkan manfaat bagi
pasien. Pada pasien post-myocardial Penelitian ini dilakukan untuk melihat
infarction, terapi dengan menggunakan jumlah resep yang mengandung obat
statin bersama dengan ACEI, β-bloker, antihipertensi pada bulan desember Jenis
dan antiplatelet, dibuktikan kelamin. Penelitian dilakukan di Instalasi
kemanfaatannya pada pengujian klinik Farmasi RSUD Hasanuddin Damrah pada
[2]. bulan 28 Februari - 28 Maret 2019 untuk
Berdasarkan panduan manajemen mengumpulkan data sekunder yang didapat
hipertensi oleh Seventh Report of the Joint dari melihat resep.
National Committe on Prevention,
Detection, Evaluation, and Treatment of Tabel II. Golongan Penggunaan Obat
High Blood Pressure (JNC 7), pasien Hipertensi berdasarkan Jenis Kelamin
hipertensi memerlukan dua obat atau Golongan Laki- Jumlah
% Perempuan % %
lebih untuk mencapai tujuan tekanan Obat Laki Resep
CCB
darah ( <140-90 mmHg atau 130-80 (Calsium 35.94 36.37 36.12
78 60 138
mmHg pada pasien hipertensi dengan Canal % % %
Bloker)
CKD atau Diabetes). Jika tekanan darah ARB (
>20 mmHg dari tujuan tekanan darah, Angiotensin
65
29.95
56
33.94
121 31.67
maka terapi dimulai dengan dua obat Reseptor % %
Inhibitor)
dimana salah satu obat yang digunakan ACEI (
adalah Diuretik Tiazid. Angiotensin
12.91 10.74
Converting 28 13 7.88 % 41
Berdasarkan permasalahan tersebut % %
Enzym
dan survei awal yang dilakukan oleh Inhibitor)
12.45 12.83
peniliti, penyakit hipertensi yang banyak Betabloker 27 22 13.33% 49
% %
terdapat di RSUD Hasanuddin Damrah Diuretik 19
8.75
14 8.48 % 33
8.64
% %
dan obat yang sering digunakan adalah Jumlah 217 100% 165 100% 382 100%
Amlodipin 5 mg sehingga peniliti tertarik
melakukan penelitian tentang
perbandingan penggunaan obat hipertensi. Dari tabel diatas dapat diketahui
bahwa jumlah penderita hipertensi yang
METODE PENELITIAN berjenis kelamin perempuan berjumlah 165
pasien dan penderita hipertensi dengan
Penelitian dilakukan di RSUD jenis kelamin laki-laki berjumlah 217
Hasanuddin Damrah pada bulan 28 orang.
Februari-28 Maret 2019. Hipertensi merupakan penyakit
Populasi dalam penelitian adalah heterogen yang dapat disebabkan oleh
seluruh resep pada bulan Desember di penyebab yang spesifik (hipertensi
instalasi farmasi RSUD Hasanuddin sekunder/esensial). Hipertensi sekunder
Damrah Manna sebanyak 382 resep. bernilai kurang dari 10% kasus hipertensi.
Sampel yang diambil adalah sebanyak Pada umumnya kasus tersebut disebabkan
382 lembar resep yang mengandung obat oleh penyakit ginjal kronik. Kondisi lain
hipertensi pada bulan Desember 2017. yang menyebabkan hipertensi sekunder
Penelitian ini dilakukan menggunakan antara lain hipertiroid, kehamilan dan
rancangan deskriptif dimana data kerusakan aorta.

2
a. CCB (Calsium Canal Bloker) samping neutropenia, proteinuria dan gagal
CCB menyebakan relaksasi jantung ginjal akut. Sediaan yang beredar kaptopril,
dan otot polos dengan menghambat saluran lisinopril, delapril, dll.
kalsium yang sensitive terhadap tegangan. Dari hasil yang didapat pada tabel II
Sehingga mengurangi kalsium extra seluler menunjukkan bahwa jumlah resep yang
kedalam sel. Efek samping seperti sakit menggunakan obat Anti Hipertensi
kepala, kemerahan, pusing dan edema golongan ACEI ( Angiotensin Converting
perifer terjadi cukup sering pada Enzym Inhibitor) adalah 41 resep dengan
penggunaan bersama dihydropiridin dari pasien berjenis kelamin laki-laki lebih
pada diltiazem. Sediaan yang beredar : banyak yaitu 28 pasien. Sedangkan pasien
Amlodipin, Nicardipin, Nifedipin, dll. dengan jenis kelamin perempuan yaitu 13
Dari hasil yang didapat pada tabel II pasien.
menunjukkan bahwa jumlah resep yang d. Betabloker
menggunakan obat Anti Hipertensi Mekanisme hipotensi betabloker tidak
golongan CCB (Calsium Canal Bloker) diketahui tetapi dapat melibalkan
adalah 138 resep dengan pasien berjenis menurunnya curah jantung melalui
kelamin laki-laki lebih banyak yaitu 78 kronotropik negative dan efek inotropic
pasien. Sedangkan pasien dengan jenis jantung inhibisi pelepasan renin dari ginjal.
kelamin perempuan yaitu 60 pasien. Efek samping brodikardi, gagal jantung
b. ARB (Angiotensin Reseptor akut. Sediaan yang beredar : propanolol,
Inhibitor) bisoprolol, atenolol, dll.
Angiotensin II digenerasikan oleh jalur Dari hasil yang didapat pada tabel II
renim angiotensin (termasuk ACEI) dan menunjukkan bahwa jumlah resep yang
jalur anternatif yang digunakan untuk menggunakan obat Anti Hipertensi
enzim lain seperti chymases. ARB golongan ACEI ( Angiotensin Converting
menehan langsung reseptor angiotensin Enzym Inhibitor) adalah 49 resep dengan
tipe I (AT I), reseptor yang memperentarai pasien berjenis kelamin laki-laki lebih
efek angiotensin II. Efek samping lebih banyak yaitu 27 pasien. Sedangkan pasien
rendah dari pada anti hipertensi lainnya, dengan jenis kelamin perempuan yaitu 22
batuk sangat jarang terjadi. Sediaan yang pasien.
beredar Valsartan, Candesartan, Losartan, e. Diuretik
dll. 1. Thiazide adalah golongan yang
Dari hasil yang didapat pada tabel II dipilih untuk menangani
menunjukkan bahwa jumlah resep yang hipertensi, golongan lainnya
menggunakan obat Anti Hipertensi efektif juga untuk menurunkan
golongan ARB (Angiotensin Reseptor tekanan darah.
Inhibitor) adalah 121 resep dengan pasien 2. Diuretik hemat kalium
berjenis kelamin laki-laki lebih banyak merupakan antihiperetnsi yang
yaitu 65 pasien. Sedangkan pasien dengan lemah jika digunakan tunggal.
jenis kelamin perempuan yaitu 56 pasien. 3. Antagonis andosteron
c. ACEI ( Angiotensin Converting merupakan diuretic hemat
Enzym Inhibitor) kalium juga tetapi lebih
ACEI Membantu produksi angiotensin berpotensi sebagai antihipertensi
II (berperan penting dalam regulasi tekanan dengan onset aksi yang lama
darah arteri). ACEI didistrbusikan pada (hingga 6 minggu dengan
beberapa jaringan da nada pada beberapa spironolactone)
tipe sel yang berbeda tetapi pada 4. Diuretik menurunkan tekanan
prinsipnya merupakan sel endothelial. darah dengan menyebabkan
Kemudian tempat utama angiotensin II diupresis. Efek samping
adalah pembuluh darah bukan ginjal. Efek hypokalemia, hiperkasemia, dan

3
disfungsi seksual. Sediaan yang KESIMPULAN
beredar hidroklortiazid,
indapamid, spironolakton, dll. Berdasarkan hasil penelitian maka
Hasil yang didapat pada tabel II dapat dibuat kesimpulan sebagai berikut :
menunjukkan bahwa jumlah resep yang a. Dari 382 sampel yang digunakan
menggunakan obat Anti Hipertensi terdapat jumlah yang berjenis
golongan ACEI ( Angiotensin Converting kelamin laki-laki 217 orang dan
Enzym Inhibitor) 33 resep dengan pasien perempuan 165 orang.
berjenis kelamin laki-laki lebih banyak b. Jumlah penderita hipertensi di
yaitu 19 pasien. Sedangkan pasien berjenis RSUD Hasanuddin Damrah
kelamin perempuan yaitu 14 pasien. kebanyakan laki-laki dari pada
Dari golongan obat CCB, ARB, ACEI, perempuan.
Betabloker, Diuretik. yang paling sering
digunakan yaitu golongan CCB (Calsium
Canal Bloker). Pemberian obat anti REFERENSI
hipertensi itu sendiri disesuaikan dengan
penyebab hipertensi yang diderita pasien Depkes, 2006, Pharmaceutical care
berdasarkan tingkat keparahan, kondisi untuk Penyakit Hipertensi,
kesehatan pasien secara keseluruhan dan Direktorat Bina Farmasi Klinik
respon tubuh pasien terhadap obat yang dan Komunitas, Jakarta, Ditjen
akan dikonsumsi. Penderita hipertensi bisa Bina Kefarmasian dan Alat
hanya menggunakan satu jenis obat anti Kesehatan, Departemen
hipertensi dari golongan tertentu. Tapi, Kesehatan RI.
tidak sedikit pasien yang membutuhkan
beberapa kombinasi obat anti hipertensi. Kusumawaty, Jajuk, 2016, Hubungan
Dari hasil penelitian yang telah Jenis Kelamin dengan Intensitas
dilaksanakan dapat diperoleh resep yang Hipertensi pada Lansia di
masuk dari bulan Desember 2017 Wilayah Kerja Puskesmas
berjumlah 382 lembar resep dengan Lakbok Kabupaten Ciamis,
golongan obat CCB, ARB, ACEI, Sekolah Tinggi Kesehatan
Betabloker, Diuretik. Dari tabel. II Muhammadiyah Ciamis.
berdasarkan jenis kelamin bahwa pasien
laki-laki sebanyak 217 orang sedangkan Lin, P. 2003, Drug Interaction and
pasien perempuan 165 orang maka Polypharmacy in the Elderly,
penderita Hipertensi di RSUD Hasanuddin Canada : The Canada
Damrah kebanyakan laki-laki. Hal ini Alzheirmer Disease Review.
dikarenakan dari sebagian besar faktor
yang menjadi pemicu terjadinya hipertensi Siregar, C., 2004, Farmasi Rumah Sakit
seperti faktor usia lanjut, keturunan, Teori dan Terapan, Penerbit
obesitas, terlalu banyak mengkonsumsi EGC, Jakarta
garam, kurang olahraga serta konsumsi
obat-obat tertentu. Laki-laki memiliki Sekaran, 2006, Metodologi Penelitian
kebiasaan hidup yang kurang sehat dan untuk Bisnis, Edisi 4, Penerbit
dapat meningkatkan risiko menderita Salemba Empat, Jakarta
hipertensi seperti merokok, mudah emosi,
dan mengonsumsi alcohol [2]. Sugiyono. 2012. Metode Penelitian
Kualitatif dan Kuantitatif dan
R&D. Bandung CV
Alfabeta.

Anda mungkin juga menyukai