Anda di halaman 1dari 3

“Jangan Dekati Zina”

Asslamu’alaikum warohmatullohi wabarokaatuh.

Alhamdulillahi robbil alamin wabihi nasta'inu ala umuriddunya waddin ashsholatu


wassalamu'ala asrofil ambiya iwal mursalin wa ala alihi washohbihi ajmain amma ba’du.
Asyhadu an-laa ilaaha illallaah, wa asyhadu anna Muhammadan rasuulullaah. Asyhadu anla’
ilaha ilallahu wahdahula syarikalahu wa’asyhadu anna muhamaddan abduhu warasulluh.
Allahuma shalii a’la muhammad wa ala ali muhammad.

Telebih dahulu marilah kita panjatkan puji dan syukur kepada Allah SubhanahuWata’ala
yang mana atas rahmat Nya yang di berikan kepada kita sehingga kita dapat berkumpul dan
bersilatutahim di tempat yang dirahmatinya ini. Pada pagi hari ini saya akan memberikan kultum
atau dakwah tentang jangan dekati zina.

Zina adalah persetubuhan antara pria dan wanita yang tidak memiliki ikatan perkawinan
yang sah menurut agama. Perbuatan zina sangat dicela oleh agama dan dilaknat oleh Allah.
Pelaku perzinaan dikenakan sanksi hukuman berat berupa rajam. Mengenai larangan berzina,
Allah SWT berfirman dalam QS. Al-Isra’ ayat 32 yang artinya: “Dan janganlah kamu mendekati
zina, itu (zina) sungguh suatu perbuatan keji dan suatu jalan yang buruk”.

Yang dimaksud perbuatan mendekati zina yang dilarang adalah berpacaran yang
mengakibatkan pelakunya ingin melakukan zina. Mendekati sesuatu yang dapat merangsang
nafsu sehingga mendorong diri kepada perbuatan zina juga termasuk perbuatan mendekati zina.
Begitu pula dengan perbuatan yang berpotensi mendorong nafsu seperti menonton aurat dan
mengkhayalkannya adalah mendekati perzinaan. Menurut Al-Ghazali, perbuatan keji (dosa
besar) yang tampak adalah zina, sedangkan dosa besar yang tersembunyi adalah mencium,
menyentuh kulit, dan memandang dengan syahwat.

Zina dibagi menjadi dua kategori, yaitu:

1. Zina muhshan, yaitu zina yang dilakukan oleh seorang laki-laki atau perempuan yang sudah
pernah menikah. Hukuman zina muhshan adalah harus dirajam sampai mati, jika memenuhi
saksi sejumlah empat orang.
2. Zina ghairu muhshan, yaitu zina yang dilakukan seorang laki-laki atau perempuan yang
belum pernah menikah atau masih perjaka/gadis. Hukuman zina ini yaitu diasingkan.

Seperti yang kita tahu, kita adalah pelajar dan kita pasti tahu apa itu tugas pelajar, tugas
pelajar yaitu belajar dengan baik, baik itu belajar ilmu pengetahuan, dan kelakuan, atau
kepribadian. Akan tetapi kita juga mungkin mengetahui bahwa kita masih dalam tahap
pertumbuhan baik itu fisik maupun kejiwaan dan kondisi kita masih belum stabil sehingga kita
dapat mudah terpengaruh dan terperangkap dalam kesalahan-kesalahan.

Kelemahan para pelajar kebanyakan yang berhubungan dengan lawan jenis baik itu
pacaran, pertemanan yang berlebihan, atau tidak adanya etika antara lawan jenis. Padahal
yang seperti itu dalam Islam termasuk perbuatan zina.
Mengapa zina dilarang agama? Islam melarang perbuatan zina karena dampak
negatifnya yang sangat besar,yaitu :
1. Menghancurkan masa depan anak. Anak yang dihasilkan dari hubungan gelap (perzinaan)
akan menghadapi masa kanak-kanaknya dengan tidak bahagia karena ia tidak memiliki
identitas ayah yang jelas.
2. Mendorong perbuatan dosa besar yang lain, seperti menggugurkan kandungan, membunuh
wanita yang telah hamil karena perzinaan, atau bunuh diri karena menanggung rasa malu telah
berzina.
3. Menimbulkan berbagai jenis penyakit kelamin seperti, misalnya AIDS, bila perzinaan dilakukan
dengan berganti-ganti pasangan. Walaupun saat ini telah ada alat pengaman hubungan
seksual, namun hal tersebut tidak menjamin bebas tertular penyakit cekcual menular.
4. Terjerat hukuman berupa rajam sebanyak seratus kali atau sampai mati. Hukuman sosial bagi
keluarga pelaku zina juga berlaku di masyarakat, dan hukuman ini akan berlaku seumur hidup.

Dalam ayat Al Isra ayat 32 dikatakan bahwa janganlah mendekati yang namanya zina,
disini dikatakan “janganlah mendekati”. Mendekati saja sudah dilarang apalagi kalau sampai di
lakukan. Zina merupakan perbuatan yang berdosa besar jadi para pelajar seperti kita harus
berhati-hati dengan dosa zina ini. Dan kepada para lelaki atau pejantan hati-hatilah terhadap
dosa tersebut kalian harus menjaga pandangan kalian, kemaluan kalian dan jangan sampai
kalian melakukan apa yang namanya zina.Begitu pula dengan perempuan.

Dari Abu Hurairah, ia berkata, Rasulullah SAW bersabda:

‫الرزَ نَى اِ َذا‬ ُ ‫اْ ِال ْي َم‬


َّ ‫ان ِم ْنهُ َخ َر َج ُج ُل‬
“Apabila seseorang berzina maka iman keluar darinya”. [HR. Abu Dawud]

Dari hadist tersebut sangat jelas bahwa zina merupakan suatu perbuatan yang amat
hina, hingga dikatakan bahwa orang yang berzina sudah tidak lagi memiliki iman. Ia tidak
merasa malu kepada Allah saat melakukannya. Itu bukanlah sifat orang yang beriman.

Lalu, bagaimanakah cara menghindarkan diri dari perilaku zina? Beberapa cara efektif
yang bisa kita lakukan untuk menghindarkan diri dari perbuatan zina adalah sebagai berikut:

1. Hindari mendekati tempat-tempat maksiat yang dapat memberikan peluang dan kesempatan
untuk berzina.
2. Jangan mendekati hal-hal yang menjurus kepada perbuatan zina, seperti berpacaran,
berciuman, berpelukan dengan lawan jenis, menonton film porno, atau membaca buku-buku
yang di dalamnya terdapat konten pornografi.
3. Memilih teman bergaul yang saleh dan tidak suka mengunjungi tempat-tempat maksiat.
4. Menambah ilmu pengetahuan agama dengan menghadiri majelis-majelis taklim
5. Membaca buku-buku keislaman yang secara spesifik mengingatkan pembacanya mengenai
bahaya perzinaan.
6. Membaca Al-Quran sambil merenungi tafsirnya, mengindahkan sabda-sabda Nabi, dan
mendengarkan nasihat ulama tentang pentingnya menjauhi segala macam dosa, termasuk
berzina dan mendekati zina.

Demikian itu saja yang bisa saya sampaikan, mohon maaf apabila ada salah-salah kata
atau salah berkata, dan semoga tausiah dari saya ini ada manfaatnya umumnya bagi kita
semua. Aamiin.
Rabbana atina fiddunya hasanah wa fil akhiroti hasanah waqina 'adzabannar.
Wassalamu’alaikum warohmatullohi wabarokaatuh….

Anda mungkin juga menyukai