Anda di halaman 1dari 4

1.

Struktur molekular membran sel

Membran sel merupakan mosaik fluida yang terdiri atas lipid, protein,dan
karbohidrat.

2. Fungsi Molekul-molekul penyusun membrane

Membran sel merupakan mosaik fluida yang terdiri atas lipid, protein,dan
karbohidrat. Gerakan lipid dan protein dapat menyebabkan
ketidakstabilan membran atau fluiditasmembran. Derajat ketidakstabilan
membran tergantung pada tingkat kejenuhan asam lemak. Asam lemak
jenuh a k a n m e m b e r i k a n s i f a t y a n g k a k u s e d a n g k a n asam lemak
yang tidak jenuh akan memberikan struktur yang lebih cair. Selain itu fluiditas
membran juga dipengaruhi oleh suhu. Dimana sel yang hidup pada daerah
suhu yang rendah mempunyai asam lemak tidak jenuh yang lebih tinggi
dibanding dengan sel yang hidup pada suhu tinggi. Susunan seperti ini
menyebabkan sel tetap bersifat fluida pada suhu yang lebih rendah
karena adanya kekusutan pada ikatan ganda yang dimiliki oleh asam lemak tak
jenuh sehingga susunan hidrokarbondalam membran tidak rapat.
Protein yang terdapat pada sisi membran b agian dalam dan bagian
luar tidak sama atau tidak simetris hal ini merupakan komposisi yang
sangat penting dalam proses transpor tasi zat lewat membrane. Karbohidrat
membran biasanya pendek, bercabang rantai kurang dari 15 unit gula. Beberapa
secara kovalen terikat pada lipid, membentuk molekul yang disebut glikolipid.
(Penarikan glyco itu mengacu pada keberadaan karbohidrat.) Namun, sebagian besar
terikat secara kovalen dengan protein dengan demikian disebut glikoprotein.
Karbohidrat di sisi ekstraseluler plasma membran bervariasi dari spesies ke
spesies, di antara individu dari spesies yang sama, dan bahkan dari satu jenis sel ke
yang lain dalam satu individu. Keragaman molekul dan lokasinya di sel permukaan
memungkinkan karbohidrat membrane untuk berfungsi sebagai penanda yang
membedakan satu sel dari yang lain. Misalnya, empat jenis darah manusia yang
ditunjuk A, B,AB, dan O mencerminkan variasi dalam bagian karbohidrat dari
glikoprotein pada permukaan sel darah merah.

Lipid
Lipid yang melimpah di sebagian besar membran adalah fosfolipid. Kemampuan
fosfolipid untuk membentuk membran melekat di dalamnya molekulerstruktur.
Fosfolipid adalah amphipathic molekul, artinya memiliki daerah hidrofilik dan
adaerah hidrofobik. Selanjutnya, sebagian besar protein dalam membran memiliki
daerah hidrofobik dan hidrofilik.
F o s f o l i p i d merupakan suatu molekul yang bentuknya panjang dan tidak
simetris pada bagian ujungnya molekul ini bersifat amfipatik dimana ujung yang satu
bersifat hidrofilik atau polar dan ujung yang lain bersifat hidrofobik atau non polar.
fosfolipid dapat berupa fosfatidil e t a n o l a m i n , f o s f a t i d i l s e r i n , f o s f a t i d i l
i n o s i t o l , f o s f a t i d i l k o l i n & l e s i t i n , s f i n g o m i e l i n , d a n kolesterol.
Kolesterol merupakan gabungan antara glikolipid dengan sterol. Kolesterol
steroid yang letaknya terjepit diantara molekul-molekul fosfolipid dalam membran
plasma membantu menstabilkan membran tersebut. Hal ini dikarenakan
pada suhu yang relatif hangat kolesterol mampu membuat membran kurang
bersifat fluida dengan mengontrol gerakan fosfolipid.Lipid membran dapat
melakukan gerakan dan gerakannya lebih banyak daripada protein m e m b r a n .
Lipid dapat bergerak kearah lateral dalam ,waktu 1 -2
d e t i k . L i p i d j u g a d a p a t melakukan gerakan melintang atau
d i s e b u t g e r a k f l i p - f l o p d i m a n a l a p i s a n p e r m u k a a n s e l bergerak
kearah sitosol atau sebaliknya. Akan tetapi lipid yang berhubungan dengan protein
membran sukar mengadakan gerakan, lipid yang seperti ini dinamakan dengan
Boundary lipid.
Selain kedua gerakan tersebut lipid juga bisa menggerakkan ekornya yang mana
gerakan tersebut disebut gerakan Fleksi.Gerakan lipid dan protein dapat
menyebabkan ketidakstabilan membran atau fluiditasmembran. erajad
ketidakstabilan membran tergantung pada tingkat kejenuhan asam lemak.
Asam lemak jenuh a k a n m e m b e r i k a n s i f a t y a n g k a k u s e d a n g k a n
lemak yang tidak jenuh akan memberikan struktur yang lebih cair. Selain itu
fluiditas membran juga dipengaruhioleh suhu. Dimana sel yang hidup pada
daerah suhu yang rendah mempunyai asam lemak tidak jenuh yang lebih
tinggi dibanding dengan sel yang hidup pada suhu tinggi. Susunan seperti
inimenyebabkan sel tetap bersifat fluida pada suhu yang lebih rendah
karena adanya kekusutan pada ikatan ganda yang dimiliki oleh asam lemak tak
jenuh sehingga susunan hidrokarbondalam membran tidak rapat.

Membrane Proteins and Their Functions

Protein integral dan protein perifer.


Protein integral menembus bagian hidrofobik dari bilayer lipid. Mayoritas
adalah protein transmembran, yang merentang membran; protein integral lainnya
meluas hanya separuh jalan menuju interior hidrofobik. Hidrofobik daerah protein
integral terdiri dari satu atau lebih peregangan asam amino nonpolar, (biasanya
digulung menjadi heliks α. Bagian hidrofilik dari molekul terpapar ke larutan berair di
kedua sisi selaput. Beberapa protein juga memiliki saluran hidrofilik melalui
pusatnya yang memungkinkan lewatnya zat hidrofilik. Periferal
Protein tidak tertanam di lipid bilayer sama sekali; mereka adalah pelengkap
longgar terikat ke permukaan membran, sering ke bagian yang terbuka dari protein
integral. Di sisi sitoplasma membran plasma, beberapa protein membran ditahan
pada tempatnya dengan menempel pada sitoskeleton. Dan pada sisi ekstraseluler,
membran tertentu protein melekat pada serat matriks ekstraseluler.

Karbohidrat
Karbohidrat membran biasanya pendek, bercabang rantai kurang dari 15 unit
gula. Beberapa secara kovalen terikat pada lipid, membentuk molekul yang disebut
glikolipid. (Penarikan glyco itu mengacu pada keberadaan karbohidrat.) Namun,
sebagian besar terikat secara kovalen dengan protein dengan demikian disebut
glikoprotein. Karbohidrat di sisi ekstraseluler plasma membran bervariasi dari
spesies ke spesies, di antara individu dari spesies yang sama, dan bahkan dari satu
jenis sel ke yang lain dalam satu individu. Keragaman molekul dan lokasinya di sel
permukaan memungkinkan karbohidrat membrane untuk berfungsi sebagai penanda
yang membedakan satu sel dari yang lain. Misalnya, empat jenis darah manusia yang
ditunjuk A, B,AB, dan O mencerminkan variasi dalam bagian karbohidrat dari
glikoprotein pada permukaan sel darah merah.
3. Transportasi trans-membran

Anda mungkin juga menyukai