Proses Pemetaan mutu pendidikan sampai saat ini di bulan Agustus ini masih terus
berlangsung. Pemetaan mutu di maksudkan untuk melihat bagaimana kelebihan dan kekurangan
dari sekolah dengan instrumen PMP yang di input dalam Aplikasi PMP bersamaan dengan
pengisian data sekolah di aplikasi Dapodik. Namun sampai sekarang masih banyak sekolah yang
mengalami kebingungan dengan pemanfaatan dari rapor mutu yang sudah mereka peroleh.
Rapor Mutu 2016 dan 2017 telah dapat diunduh dari website PMP dengan catatan bahwa
sekolah melakukan pengisian terhadap aplikasi PMP di tahun 2016 dan tahun 2017. Semakin
baik pengisian PMP oleh sekolah maka semakin valid data yang di hasilkan. Semakin valid data
yang di hasilkan maka akan semakin baik pula program yang di susun berbasis hasil pemetaan
yang sudah di lakukan.
Hasil PMP yang sudah di lakukan harus di analisis untuk di ketahui kelemahan dan
kelebihan yang sudah di miliki sekolah. Pemetaan baru merupakan langkah awal dalam siklus
penjaminan mutu internal. Setelah pemetaan memunculkan rapor mutu kemudian di lakukan
perencanaan. Dalam rapor PMP akan terlihat deretan angka angka dari 0 s.d 7. Semakin tinggi
artinya semakin baik capaian SNP sekolah demikian sebaliknya. Dalam keadaan capaian sekolah
rendah semua maka di butuhkan skala prioritas pencapaian dan disusun dalam RKS yang di
jabarkan dalam RKT. Perencanaan 4 tahunan disusun dengan mengacu kepada rencana strategis
dinas pada tiap daerah. RKT dengan di dukung RKAS akan mewujudkan program setiap
tahunnya.
Nilai capaian SNP yang masih rendah atau berwarna merah di Rapor Mutu PMP
memerlukan tindakan. Berdasarkan analisa akan dapat di temukan akar masalah yang menjadi
sebab dari kelemahan yang timbul. Jangan sampai terjadi kita memecahkan masalah yang bukan
akar masalah, apalagi sampai membuatkan program hal yang bukan merupakan masalah. Hal ini
juga menjadi pokok penekanan kenapa dalam pengisian instrumen PMP harus sevalid mungkin,
agar jangan sampai muncul program yang bukan masalah sekolah. Pasca perencanaan kemudian
di lakukan implementasi pelaksanaan program yang sudah di susun berdasarkan anggaran yang
tersedia.
Rapor Mutu PMP sangat penting bagi sekolah dan daerah karena berbasis data tersebut dapat di
susun perencanaan program sekolah dan daerah.
2. Hasil PMP dapat dimanfaatkan untuk membuat program peningkatan mutu pendidikan
melalui BOS dalam rangka penjaminan mutu pendidikan.
3. Hasil PMP dapat dimanfaatkan untuk mendorong sekolah guna meningkatkan mutu
sebagai persiapan menghadapi akreditasi atau sistem penjaminan mutu eksternal.
4. Sekolah dapat memberikan laporan formal kepada pemangku kepentingan demi
meningkatkan akuntabilitas sekolah.
5. Hasil PMP dapat dimanfaatkan sebagai ukuran jaminan mutu layanan pendidikan sebagai
bentuk akuntabilitas bagi masyarakat.
6. Hasil PMP dapat dimanfaatkan untuk menciptakan budaya peningkatan mutu pendidikan
di sekolah secara berkelanjutan.
7. Pemanfaatan untuk Perencanaan Sarana dan Prasarana.
Berdasarkan rapor mutu dapat di susun perencanaan pemenuhan sarana prasarana di sekolah.
Dapat di susun pemenuhan secara bertahap tahun demi tahun sesuai capaian PMP.
1. Menyediakan data dan informasi yang penting untuk perencanaan, pembuatan keputusan
dan perencanaan anggaran pendidikan
2. Menyajikan data akurat pencapaian 8 SNP
3. Mengidentifikasikan jenis dukungan yang dibutuhkan terhadap sekolah
4. Mengidentifikasikan keberhasilan sekolah berdasarkan berbagai indikator pencapaian
sesuai dengan SNP
5. Sebagai dasar pertimbangan dalam penyusunan perencanaan,analisis kebutuhan sekolah,
analisis kebutuhan program pendidikan
6. Untuk menganalisis kinerja bidang pendidikan
7. Memberikan gambaran mutu sekolah yang merupakan cerminan dari totalitas keadaan
dan karakteristik masukan, proses dan luaran atau layanan sekolah
PMP memberikan manfaat yang besar bagi upaya peningkatan mutu di sekolah dan daerah
karenanya sudah seharusnya proses pengisian PMP yang setiap tahun di laksanakan dapat di
lakukan dengan sebaik baiknya. Hal ini demi menjamin keterlaksanaan upaya upaya
meningkatkan 8 Standar Nasional Pendidikan secara berkesinambungan.
Penulis: Tim PMS LPMP Kaltim