Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH PPKN

PELANGGARAN MASYARAKAT
TERHADAP LALU LINTAS

Disusun oleh:

1. ADAM ISNAN
2. DENOVAN ARIANDI
3. DIEKE HUSNA
4. INSANI NUR RAHMAH
5. SENDY YANUARSYAH
6. SYAHRUL MUHAMMAD
7. TAMARA QARTINA
8. TIARA NUR

XII IPS 1

SMA NEGERI 1 LEMBANG

TAHUN AJARAN 2017-2018


KATA PENGANTAR

Segala puja hanya bagi Allah yang Maha Pengasi lagi Maha Penyayang. Berkat
limpahan karunia nikmatNya saya dapat menyelesaikan makalah dengan lancar.

Dalam proses penyusunannya tak lepas dari bantuan, arahan dan masukan dari berbagai
pihak. Untuk itu saya ucapkan banyak terima kasih atas segala partisipasinya dalam
menyelesaikan makalah ini.

Meski demikian, penulis menyadari masih banyak sekali kekurangan dan kekeliruan di
dalam penulisan makalah ini, baik dari segi tanda baca, tata bahasa maupun isi. Sehingga
penulis secara terbuka menerima segala kritik dan saran positif dari pembaca.

Demikian apa yang dapat saya sampaikan. Semoga makalah ini dapat bermanfaat untuk
masyarakat umumnya, dan untuk saya sendiri khususnya.

Bandung, Februari 2018


KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

1.2 Tujuan Masalah

1.3 Rumusan Masalah

BAB II Pembahasan

1.4 Pengertian Lalu Lintas

2.1 Pengertian Pelanggaran Lalu lintas

2.2 Bentuk pelanggaran Lalu Lintas

3.1 Dampak Akibat melanggar lalu lintas

3.2 Penyebab pelanggaran lalu lintas

3.3 Upaya pemerintah dalam mengatasi pelanggaran lalu lintas

BAB III PENUTUP

4.1 Kesimpulan

4.2 Saran

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Permasalahan yang selalu dihadapi di kota besar adalah masalah lalu lintas. Hal ini
terbukti dari adanya indikasi angka kecelakaan lalu lintas yang selalu meningkat. Keadaan ini
merupakan salah satu perwujudan dari perkembangan teknologi modern. Perkembangan lalu
lintas dapat memberi pengaruh, baik bersifat negative maupun bersifat positif bagi kehidupan
masyarakat. Sebagaimana diketahui sejumlah kendaraan yang beredar dari tahun ketahun
semakin meningkat. Hal ini membawa pengaruh terhadap keamanan lalu lintas yang serng
terjadi, pelanggaran lalu lintas yang menimbulkan kecelakaan lalu lintas. Kecelakaan lalu lintas
disebabkan oleh tidak sekedar pengemudi kendaraan yang buruk pejalan kaki yang kurang hati-
hati, keruksakan kendaraan, rancangan jalan dan kurang mematuhi rambu lalu lintas”
(Suwardjoko : 2005:135) pemakai jalan memiliki peranan yang sangat penting sehingga
penyelenggaraanya dikuasai oleh negara dan dilakukan oleh pemerintah untuk mewujudkan
pengguna jalan yang selamat, aman, cepat, lancar, tertib, dan teratur. Pembinaan di bidang lalu
lintas jalan meliputi aspek, pengaturan, pengendalian dan keselamatan, keamanan, ketertiban,
kelancaran lalu lintas jalan.

1.2 Tujuan Masalah

Tujuan pembahasan Karya Tulis ini agar orang-orang sadar akan pentingnya
keselamatan diri saat berkendara dijalan raya dengan tidak melakukan pelanggaran lalu lintas,
dan untuk menambah wawasan seputar wawasan pelanggaran lalu lintas yang sering terjadi
sekitar kita. Dan agar orang mengerti dampak dari peralaku berkendara yang tidak sesuai
aturan.

1.3 Rumusan Masalah

1. Apa Pengertian Lalu Lintas?

2. Apa itu pelanggaran lalu lintas?

3. Apa saja bentuk pelanggaran lalu lintas?

4. Apa akibat melanggar lalu lintas?

5. Apa yang menyebabkan pelanggaran lalu lintas?

6. Apa saja upaya pemerintah dalam mengatasi pelanggaran lalu lintas?


BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Lalu Lintas

Lalu lintas didalam undang-undang no. 22 tahun 2009 tentang lalu lintas dan angkutan
jalan didefinisikan sebagai gerak kendaraan dan orang diruang lalu lintas jalan. Sedangkan
ruang lalu lintas jalan adalah prasarana yang diperuntukan bagi gerak pinah kendaraan, orang
atau barang yang berupa jalan dan fasilitas pendukung.

2.2 Pengertian Pelanggaran Lalu lintas

Pelanggaran lalu lintas atau sering disebut tilang merupakan kasus hukum pidana yang
diatur dalam UU No. 14 tahun 1992. Hukum pidana mengatur perbuatan yang dilarang oleh
UU dan ditetapkannya hukuman bagi siapa yang melakukannya. Tujuan hukum pidana adalah
untuk menakuti-nakuti orang agar tidak baik dan mendidik seseorang yang pernah melakukan
perbuatan yang tidak baik menjadi baik dan dapat diterima.

Pelanggaran lalu lintas atau tilang yang sering pelanggaran terhadap pasal 54 mengenai
SIM dan STNK serta pasal 59 mengenai muatan berlebihan truk angkutan kemudian
pelanggaran pasal 61 memasuki jalur lalu lintas kendaraan. Persidangan kasus lalu lintas dalam
proses tersebut para terdakwa pelanggaran ditempatkan di suatu ruangn. Kemudian hakim akan
memanggil nama terdakwa untuk membacakan denda. Setelah denda dibacakan hakim akan
mengetukan palu sebagai tanda keluarnya suatu putusan.

2.3. Bentuk Pelanggaran Lalu Lintas

Diantaranya pelanggaran lalu lintas sebagai berikut :

1. Menggunakan jalan dengan cara melintangi membahayakan ketertiban


keamanan dan menimbulkan kerusakan jalan.

2. Mengemudikan kendaraan bermotor yang tidak memperhatikan SIM, STNK


dan Surat Tanda Uji Kendaraan (STNK) yang sah.

3. Membiarkan kendaraan bermoto dikemudikan oleh orang lain yang tidak


memiliki SIM.

4. Tidak memenuhi ketentuan peraturan perundang-undangan lalu lintas.

5. Membiarkan kendaraan bermotor yang ada dijalan tanpa dilengkapi plat


tanda nomor kendaraan yang sah.

6. Pelanggaran terhadap perintah yang diberikan petugas pengatur lalu lintas


jalan, rambu-rambu atau tanda permukaan jalan.

7. Pelanggaran terhadap ketentuan tentang ukuran dan muatan yang diijinkan,


cara menaik dan menurunkan penumpang.
8. Pelanggaran terhadap ijin trayek, jenis kendaraan yang diperbolehkan
beroprasi di jalan yang ditentukan.

2.4 Dampak Akibat melanggar lalu lintas

Permasalahan di Indonesia telah menimbulkan berbagai masyalah menyangkut


permasalahan lalu lintas. Permasalahan tersebut seperti :

1. Tingginya angka kecelakaan lalu lintas pada persimpangan lampu lalu lintas maupun
pada jalan raya.

2. Keselamatan pengendara dan pejalan kaki menjadi terancam

3. Kemacetan lalu lintas akibat dari masyarakat yang enggan berjalan kaki atau
memanfaatkan sepeda ontel.

4. Kebiasaan melanggara peraturan lalu lintas.

2.5 Penyebab pelanggaran lalu lintas

Hampir hari di Indonesia terjadi kecelakaan akinat kesalahan pengemudi, baik


kecelakaan tunggal maupun beruntun. Hal ini terjadi karena kelalaian pengemudi kendaraan
yang tidak mematuhi peraturan lalu lintas yang sudah ada. Berikut beberapa hal penyebab
rendahnya kesadaran akan mematuhi peraturan lalu lintas.

1. Minimnya pengetahuan mengenal, peraturan, marka dan rambu lalu lintas.

2. Dari kecil sudah terbiasa melihat orang melanggar lalu lintas atau bahkan orang
tuanya sendiri.

3. Hanya patuh ketika ada polisi yang patroli atau melewati pos polisi.

4. Memutarbalikan ungkapan sering kita dengar, peraturan dibuat untuk dilanggar, ini
sangat menyesakan.

5. Tidak memikirkan keselamatan diri atau orang lain.

6. Melanggar dengan berbagai alasan.

7. Bisa-bisa “damai” ketika ditilang

2.6 Upaya pemerintah dalam mengatasi pelanggaran lalu lintas

Pertama seorang petugas harus bertanya kepada dirinya sendiri, siapa pelanggaran
peraturan lalu lintas. Hal ini menyangkut apa pekerjaanya, siapa namanya dan seterusnya.
Karena bukan selalu seorang penjahat tetapi petugas berhadapan dengan penjahat. Yang kedua
adalah seorang petugas atau penegak hukum menyadari bahwa dia diberi kepercayaan oleh
negara untuk menangani masalah. Pakaian seragam maupun maupun kendaraan. Dinasnya
merupakan lambang dari kekuasaan yang bertujuan untuk memelihara kedamaian didalam
pergaulan hidup masyarakat. Perencanaan jalan raya dan pemasangan rambu lalu lintas yang
disertai pertimbangan akan mencegah terjadinya kecelakaan. Pendidikan bagi pengemudi, juga
merupakan salah satu cara dalam menangani para pelanggar lalu lintas.

2.7 Sanksi Pelanggaran Lalu Lintas

Sanksi pelanggaran lalu lintas di jalan raya semakin berat. Dalam undang-undang
tentang lalu lintas yang terbaru, sanksi denda atau tilang naik sekitar 10 kali lipat dengan
kisaran Rp 250 ribu hingga Rp 1 juta. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009
tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, yang disahkan DPR pada 22 Juni 2009. Berikut daftar
tilang untuk kendaraan bermotor terhadap pelanggaran lalu lintas :

1. Setiap pengendara kendaraan bermotor yang tidak memiliki SIM dipidana dengan
pidana kurungan paling lama 4 bulan atau denda paling banyak Rp 1 juta (Pasal 281).

2. Setiap pengendara kendaraan bermotor yang memiliki SIM namun tak dapat
menunjukkannya saat razia dipidana dengan pidana kurungan paling lama 1 bulan atau
denda paling banyak Rp 250 ribu (Pasal 288 ayat 2).

3. Setiap pengendara kendaraan bermotor yang tak dipasangi Tanda Nomor Kendaraan
dipidana dengan pidana kurungan paling lama 2 bulan atau denda paling banyak Rp
500 ribu (Pasal 280).

4. Setiap pengendara sepeda motor yang tidak memenuhi persyaratan teknis dan laik
jalan seperti spion, lampu utama, lampu rem, klakson, pengukur kecepatan, dan knalpot
dipidana dengan pidana kurungan paling lama 1 bulan atau denda paling banyak Rp
250 ribu (Pasal 285 ayat 1).

5. Setiap pengendara mobil yang tidak memenuhi persyaratan teknis seperti spion,
klakson, lampu utama, lampu mundur, lampu rem, kaca depan, bumper, penghapus
kaca dipidana dengan pidana kurungan paling lama 2 bulan atau denda paling banyak
Rp 500 ribu (Pasal 285 ayat 2).

6. Setiap pengendara mobil yang tidak dilengkapi dengan perlengkapan berupa ban
cadangan, segitiga pengaman, dongkrak, pembuka roda, dan peralatan pertolongan
pertama pada kecelakaan dipidana dengan pidana kurungan paling lama 1 bulan atau
denda paling banyak Rp 250 ribu (Pasal 278).

7. Setiap pengendara yang melanggar rambu lalu lintas dipidana dengan pidana
kurungan paling lama 2 bulan atau denda paling banyak Rp 500 ribu (Pasal 287 ayat
1).

8. Setiap pengendara yang melanggar aturan batas kecepatan paling tinggi atau paling
rendah dipidana dengan pidana kurungan paling lama 2 bulan atau denda paling banyak
Rp 500 ribu (Pasal 287 ayat 5).

9. Setiap pengendara yang tidak dilengkapi Surat Tanda Nomor Kendaraan Bermotor
atau Surat Tanda Coba Kendaraan Bermotor dipidana dengan pidana kurungan paling
lama 2 bulan atau denda paling banyak Rp 500 ribu (Pasal 288 ayat 1).
10. Setiap pengemudi atau penumpang yang duduk disamping pengemudi mobil tak
mengenakan sabuk keselamatan dipidana dengan pidana kurungan paling lama 1 bulan
atau denda paling banyak Rp 250 ribu (Pasal 289).

11. Setiap pengendara atau penumpang sepeda motor yang tak mengenakan helm
standar nasional dipidana dengan pidana kurungan paling lama 1 bulan atau denda
paling banyak Rp 250 ribu (Pasal 291 ayat 1).

12. Setiap orang yang mengemudikan Kendaraan Bermotor di Jalan tanpa menyalakan
lampu utama pada malam hari dan kondisi tertentu sebagaimana dimaksud dalam Pasal
107 ayat (1) dipidana dengan pidana kurungan paling lama 1 (satu) bulan atau denda
paling banyak Rp250.000,00 (dua ratus lima puluh ribu rupiah). (Pasal 293 ayat 1)

13. Setiap orang yang mengemudikan Sepeda Motor di Jalan tanpa menyalakan lampu
utama pada siang hari sebagaimana dimaksud dalam Pasal 107 ayat (2) dipidana dengan
pidana kurungan paling lama 15 (lima belas) hari atau denda paling banyak
Rp100.000,00 (seratus ribu rupiah). (Pasal 293 ayat 2)

14. Setiap pengendara sepeda motor yang akan berbelok atau balik arah tanpa memberi
isyarat lampu dipidana kurungan paling lama 1 bulan atau denda paling banyak Rp 250
ribu (Pasal 294).

2.8 Contoh Kasus

Ini 6 Rambu Lalu Lintas yang Sering Dilanggar

Liputan6.com, Jakarta - Saat berkendara, pengendara tidak hanya dituntut untuk fokus
dan waspada, tetapi juga menaati aturan seperti rambu-rambu lalu lintas.

Tapi sayangnya, keberadaan rambu lalu lintas itu seperti tak terlalu berguna. Beberapa
pengendara masih suka tak mematuhi rambu lalu lintas.

Dari deretan rambu lalu lintas yang ada, menurut laman Wahana Honda, ada enam
rambu lalu lintas yang kerap tak dianggap dan dilanggar oleh para pengendara, dan bikin kesal
pengendara lain.

1. Dilarang Parkir

Jika melihat rambu dengan huruf dicoret, artinya tak boleh parkir di lokasi tersebut.
Tapi sayangnya, masih saja ada yang nekat. Hal itu berpotensi membuat lalu lintas macet. Jika
tetap ngotot mau parkir di lokasi yang dilarang, jangan marah jika kendaraanmu dikempesi
oleh petugas.

2. Dilarang Putar Balik

Jika di seubuah jalan di tandai dengan rambu dilarang putar balik, bisa jadi itu adalah
tempat putar bali dari jalur berlawanan atau mungkin di lokasi tersebut adalah jalan dengan
intensitas kecepatan yang tinggi. Makanya, pengendara dilarang putar balik di situ.
3. Dilarang Berbelok

Rambu ini juga kerap dilanggar oleh pemotor. Dari anak-anak yang baru bisa naik
motor sampai kakek-nenek pun kerap tak patuhi rambu ini. Bagi yang sering melanggar aturan
ini, mulailah sadar bahwa tindakanmu itu berbahaya.

4. Dilarang Melintas

Biasanya rambu ini dipasang di jalan yang dibuat satu arah. Nah degan dalih supaya
lebih dekat dan alasan bodoh lainnya, rambu dilarang melintas ini dilanggar begitu saja.

5. Lampu Lalu Lintas

Pelanggaran paling umum saat ini ya nerobos lampu merah alias lampu lalu lintas.
Padahal fungsi lampu ini untuk mengatur alur lalu lintas di persimpangan, supaya tak terjadi
kecelaakaan.

6. Palang Kereta Api

Bukan rambunya saja yang biasa diterobos, tapi palangnya juga. banyak pengendara
motor nekat melewati palang pintu kereta api, padahal banyak hal negatif yang bisa didapati
oleh si pemotor tersebut.
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Penegakan peraturan lalu lintas secara baik sangat tergantung pada faktor yang kurang
mendapatkan perhatian yang seksama, yakni: pemberian taladan kepatuhan hukum dari
penegak hukum sendiri, sikap yang lugas, penyesuan peraturan lalu lintas. Penegak hukum di
jalan raya merupakan suatu hal yang sangat rumit. Pertama penegak hukum harus menjaga
kewibawaanya untuk kepentingan profesinya. Harus mempunyai kepercayaan diri untuk
mengambil keputusan yang bijaksana sehingga menghasilkan keadilan.

3.2 Saran

Para pengguna jalan harus jalan harus memiliki etika kesopanan dijalan serta harus
mematuhi dan melaksanakan peraturan lalu lintas, misalnya kekiri jalan terus kekiri ikuti
lampu, dilarang parkir juga tidak membuang sampah. Kecepatan dalam mengendarai
kendaraan harus disesuaikan dengan jalan. Walaupun itu merupakan hak setiap orang namun,
setiap orang berkewajiban untuk menjaga kesopanan dijalan, salah satunya dengan mematuhi
peraturan lalu lintas yang ada.

Anda mungkin juga menyukai