mengurangi kejadian penyakit menjadi sekecil mungkin, sehingga kerugian yang bersifat
ekonomi dapat ditekan seminimal mungkin.
Peternak yang memelihara ayam skala rumah tangga di pekarangan harus memperhatikan hal-hal
sebagai berikut:
Lahan pekarangan yang cukup luas dan terdapat tanaman atau rerumputan yang
cukup terpelihara,
Kandang ditempatkan agak jauh dari rumah bersifat semi permanen agar mudah
dipindah atau dibersihkan. Sinar matahari (pagi) dapat masuk kedalam kandang dengan
mudah dan kotoran mudah dibersihkan,
7. Bila terjadi wabah penyakit menular, kandang dan semua peralatan harus
disucihamakan,
a. Penyebab :
Virus ND, menyerang ayam pada semua usia kematian tinggi (80 -100%), terutama diusia muda.
b. Penularan :
lendir yang keluar melalui rongga mulut, lubang hidung dan kotorana yam sakit,
melalui debu, peralatan kandang yang tercemar penyakit, sekam kering bekas
ayam sakit.
c. Gejala Klinis :
gangguan pernafasan,
anak ayam tampak lesu dan cenderung berkumpul dibawah sumber panas (lampu)
d. Pencegahan :
a. Penyebab :
Virus influenza tipe A (H5N1). Penyakit Avian Influenza sangat berbahaya karena menyebabkan
kematian unggas secara mendadak dan menyebar secara cepat serta menular pada manusia
(zoonosis).
b. Penularan :
sumber air (danau atau kolam) yang tercemar kotoran dan atau bulu dari unggas yang sakit,
Virus yang terbawa oleh orang-orang yang berkunjung melalui sepatu, baju, cangkul, sekop,
sangkar, peti
c. Gejala Klinis :
Mati Mendadak
Bengkak pada bagian kepala dan ketopak mata, perdarahan dikulitpada area yang
tidak ditumbuhi bulu terutama bagian kaki
d. Pencegahan :
Ayam yang baru dibeli dikarantina minimal 2 minggu dan jika terlihat ayam sakit
segera dipisahkan,
Membersihkan halaman sekitar kandang setiap hari dan kotoran dibakar atau
dikubur,
a. Penyebab :
Mycoplasma gallisepticum (MG) atau Mycoplasma synoviae (MS) Penyakit ini menyerang
semua usia, tetapi lebih banyak menyerang ayam pada usia 4 -9 minggu dan ayam dewasa.
b. Gejala Klinis :
c. Penularan :
melalui telur tetas, makanan, air minum dan peralatan yang tercemar kuman.
d. Pencegahan :
IV. MAREKS
a. Penyebab :
b. Penularan :
kontak langsung : sisik kulit atau kulit yang mengelupas termakan ayam sehat.
Kontak tidak langsung terjadi jika sisik kulit yang mengandung virus tercampur
kedalam pakan, air minum atau kotoran ayam.
c. Pencegahan :
vaksinasi Mareks setelah penetasan, saat anak ayam usia 1-4 hari,
sanitasi kandang
V. NGOROK (Snot).
a. Gejala Klinis :
bengkak-bengkak dari lubang hidung dan mata, cairan yang keluar dari hidung
mula-mula encer bening lama kelamaan mengental sehingga lubang hidung tersumbat
dan pernafasan ayam terganggu
b. Penularan :
kontak langsung ayam yang sakit dengan ayam sehat, melalui udara, peralatan
kandang, pakan dan air minum yang tercemar.
c. Pencegahan :