Anda di halaman 1dari 7

GRADE 2

Menurut WHO (1986). Derajat II, demam disertai gejala klinis lain, uji
tourniquet positif ditambah dengan gejala-gejala perdarahan spontan seperti petekia,
ekimosis, hematemesis, melena, perdarahan gusi.

Keadaan umum:

1. Lemah
2. Ada perdarahan spontan petekia
3. Perdarahan gusi dan telinga
4. Nadi lemah, kecil dan tidak teratur
5. Terdapat petekia dan ekimose dikedua ekstremitas

Diagnosa :

1. Hipertermi
2. Kekurangan cairan
3. Nutrisi
4. Resti perdarahan

Intervensi

Nanda (2011):

No Diagnosa Tujuan Rencana Rasional


. Keperawatan
1. Hipertermia b.d Setelah 1. Kaji saat 1. Untuk
proses infeksi dilakukan timbulnya mengidentifikasi
virus dengue perawatan 3x24 demam pola demam
jam diharapkan pasien
suhu tubuh 2. Observasi 2. Tanda vital
pasien dapat tanda vital merupakan
berkurang/terata (suhu, nadi, acuan untuk
si dengan tekanan darah, mengetahui
kriteria hasil: pernafasan) keadaan umum
1. Pasien setiap 3 jam pasien
mengatakan
kondisi 3. Anjurkan
tubuhnya pasien untuk
nyaman banyak 3. Peningkatan
2. Suhu tubuh minum (2,5 suhu tubuh
dalam liter/24 jam) mengakibatkan
rentang penguapan tubuh
normal meningkat
antara 36ºC- sehingga perlu
37ºC 4. Berikan diimbangi
3. Tekanan kompres dengan asupan
darah hangat cairan yang
120/80mmH banyak.
g, respirasi 4. Dengan
16-24x/mnt, vasodilatasi
nadi 60- dapat
100x/mnt meningkatkan
penguapan yang
5. Anjurkan mempercepat
untuk tidak penurunan suhu
memakai tubuh.
selimut dan 5. Pakaian yang
pakaian yang tipis membantu
tebal. mengurangi
6. Berikan terapi penguapan
cairan tubuh.
intravena dan
obat-obatan
sesuai
program
dokter 6. Pemberian cairan
sangat pentinng
bagi pasien
dengan suhu
tinggi.
2. Kekurangan Setelah 1. Pantau tanda- 1. Hipovolemia
volume cairan dilakukan tanda vital, dapat
b.d perawatan catat adanya dimanisfestasik
peningkatan selama 3x24 jam perubahan an oleh
permeabilitas diharapkan tanda vital hipotensi dan
kapiler, kebutuhan 2. Pantau pola takikardi
perdarahan, cairan terpenuhi nafas seperti 2. Pernafasan yang
muntah dan dengan kriteria adanya berbau aseton
demam. hasil: pernafasan berhubungan
1. TD kusmaul dengan
120/80mmH pemecahan
g, RR 16- asam aseto-
24x/mnt, asetat dan harus
nadi 60- berkurang bila
100x/mnt ketosis harus
2. Turgor kulit terkoreksi
baik 3. Merupakan
3. Haluaran 3. Kaji suhu, indikator dari
urin tepat warna kulit dehidrasi
secara dan
individu kelembabann
4. Kadar ya 4. Demam dengan
elektrolit 4. Kaji nadi kulit
dalam batas pertifer, kemerahan,
normal pengisian kering
kapiler, turgor menunjukkan
kulit dan dehidrasi
membran
mukosa
5. Pantau
masukan dan
pengeluaran 5. Memberi
cairan perkiraan akan
cairan
pengganti,
funngsi ginjal,
6. Pertahankan dan program
untuk pengobatan
memberikan 6. Mempertahanka
cairan paling n volume
sedikit 2500 sirkulasi
ml/hari dalam
batas yang
dapat
ditoleransi
jantung
7. Catat hal-hal
seperti mual,
muntah dan 7. Kekurangan
distensi cairan dan
lambung elektrolit
menimbulkan
muntah
sehingga
kekurangan
8. Observasi cairan dan
adanya elektrolit
kelelahan 8. Pemberian
yang cairan untuk
meningkat, perbaikan yang
edema, cepat berpotensi
peningkatan menimbulkan
BB, nadi tidak kelebihan beban
teratur cairan
9. Berikan terapi
cairan normal 9. Mempercepat
salin dengan proses
atau tanpa penyembuhan
dextrosa, untuk
pantau memenuhi
pemeriksaan kebutuhan
laboratorium cairan
(Ht, BUN, Na,
K)
3. Gangguan Setelah 1. Observasi 1. Mengetahui
pemenuhan dilakukan keadaan kebutuhan yang
kebutuhan tindakan umum pasien diperlukan oleh
nutrisi, kurang keperawatan dan keluhan pasien
dari kebutuhan selama 3x24jam pasien
b.d mual, diharapkan 2. Tentukan 2. Mengidentifikas
muntah, perubahan status program diet i kekurangan dan
anoreksia nutrisi kurang dan pola penyimpangan
dari kebutuhan makan pasien dari kebutuhan
tubuh dapat dan terapeutik
teratasi dengan bandingkan
kriteria hasil: dengan
1. Mencerna makanan yang
jumlah kalori dapat
dan nutrisi dihabiskan
yang tepat oleh pasien
2. Menunjukka 3. Timbang berat 3. Mengkaji
n tingkat badan setiap pemasukan
energi hari atau makanan yang
biasanya sesuai indikasi adekuat
3. Berat badan (termasuk
stabil atau absorbsi dan
bertambah utilisasinya)
4. Identifikasi 4. Jika makanan
makanan yang yang disukai
disukai atau pasien dapat
dikehendaki dimasukkan
yang sesuai dalam
dengan pencernaan
program diit makan,
kerjasama ini
dapat
diupayakan
setelah pulang
5. Ajarkan 5. Meningkatkan
pasien dan rasa
libatkan keterlibatannya;
keluarga memberikan
pasien pada informasi
perencanaan kepada keluarga
makan sesuai untuk
indikasi memahami
nutrisi pasien
6. Kolaborasi 6. Pemberian obat
dengan dokter anti mual dapat
unntuk mengurangi rasa
pemberian mual sehingga
obat anti mual kebutuhan
nutrisi pasien
tercukupi
4. Resiko Setelah 1. Monitor tanda 1. Penurunan
perdarahan b.d dilakukan penurunan trombosit
penurunan tindakan trombosit merupakan
faktor-faktor keperawatan yang disertai tanda kebocoran
pembekuan selama 3x24jam gejala klinis pembuluh darah
darah diharapkan tidak
(trombositopen terjadi 2. Anjurkan 2. Aktivitas pasien
i) perdarahan pasien untuk yang tidak
dengan kriteria banyak terkontrol dapat
hasil: istirahat menyebabkan
1. Tekanan perdarahan
darah 3. Beri 3. Membantu
120/80mmH penjelasan pasien
g untuk segera mendapatkan
2. Trombosit melapor bila penanganan
150.000- ada tanda sedini mungkin
400.000 perdarahan
lebih lanjut
4. Jelaskan obat 4. Memotivasi
yang pasien untuk
diberikan dan mau minum obat
manfaatnya sesuai dosis
yang diberikan.

Anda mungkin juga menyukai