Anda di halaman 1dari 17

PROPOSAL

PROYEK MATA KULIAH HORTIKULTURA


Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Hortikultura Pada
Jurusan Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Siliwangi

Diajukan oleh:
Kelas A / Kelompok 3
Adelia Wijiastuti 172154010
Mutia Febrianti 172154017
Siti Aisyah 172154026
Reza Fauzi Dwisandi 172154036
Fhifi Dora Maya Sari 172154062
Wanda Salsabila 182154105

JURUSAN PENDIDIKAN BIOLOGI


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SILIWANGI
TASIKMALAYA
2019
DAFTAR ISI

Halaman Sampul ................................................................................. i

DAFTAR ISI ....................................................................................... ii

DAFTAR TABEL .............................................................................. ii

A. Tujuan Praktikum ....................................................................... 1

B. Tinjauan Pustaka ......................................................................... 1


1. Tanaman Selada (Lactuca sativa L) ......................................... 1
2. Klasifikasi Tanaman Selada ..................................................... 2
3. Penanaman Konvensional ........................................................ 2
4. Penanaman Hidroponik ............................................................ 3

C. Metode ........................................................................................... 4
1. Teknik Konvensional ............................................................... 4
2. Teknik Hidroponik ................................................................... 5

D. Biaya dan Jadwal Pelaksanaan ................................................... 8


1. Anggaran Biaya ........................................................................ 8
2. Jadwal Pelaksanaan ....................................................................

E. Hasil yang diharapkan ...................................................................


1. Teknik Konvensional .................................................................
2. Teknik Hidroponik .....................................................................

F. Daftar Pustaka ................................................................................

G. Lampiran ........................................................................................

ii
DAFTAR TABEL
Tabel D.1.a ........................................................................................... 8
Tabel D.1.b ........................................................................................... 8
Tabel D.2.a ........................................................................................... 9
Tabel D.2.b .......................................................................................... 10

iii
A. Tujuan Praktikum
Tanaman yang menjadi percobaan dalam proyek ini adalah selada hijau
(Lactuca sativa) yang akan dilakukan dengan dua media tanam yang berbeda,
yaitu penanman dengan teknik konvensional berupa tanah top soil dan kompos
selanjutnya dilakukan pemberian pupuk limbah biogas dan penaman dengan
teknik hidroponik.
Tujuan praktikum ini bertujuan untuk melihat perbedaan dari kualitas
tanaman, kefektifan penanaman, dan biaya yang dikeluarkan dari kedua media
tanaman tersebut.

B. Tinjauan Pustaka
1. Tanaman Selada (Lactuca sativa L.)
Selada (Lactuca sativa L) adalah tanaman yang termasuk dalam
famili Compositae (Sunarjono, 2014). Sebagian besar selada dimakan
dalam keadaan mentah. Selada merupakan sayuran yang populer karena
memiliki warna, tekstur, serta aroma yang menyegarkan tampilan makanan.
Tanaman ini merupakan tanaman setahun yang dapat di budidayakan di
daerah lembab, dingin, dataran rendah maupun dataran tinggi. Pada dataran
tinggi yang beriklim lembab produktivitas selada cukup baik. Di daerah
pegunungan tanaman selada dapat membentuk bulatan krop yang besar
sedangkan pada daerah dataran rendah, daun selada berbentuk krop kecil
dan berbunga (Rubatzky dan Yamaguchi, 1998).
Selada (Lactuca sativa L.) merupakan salah satu tanaman
hortikultura dalam kelompok sayur-sayuran dan tergolong dalam tanaman
semusim. Selada memiliki kandungan gizi yang cukup tinggi, komposisi
yang terkandung dalam 100 g berat basah yaitu protein 1,2 g, lemak 8,2 gm
karbohidrat 2,9 g, Ca 22,0 mg, P 25,0 mg, vitamin B 0,04 mg dan vitamin
C 8,0 mg (Haryanto, 2003).

1
2. Klasifikasi Tanaman Selada (Lactuca sativa L.)
Kedudukan selada dalam sistematika tumbuhan diklasifikasikan
sebagai berikut :
Superregnum : Eukaryota
Regnum : Plantae
Cladus : Angiosperms
Cladus : Eudicots
Cladus : Core eudicots
Cladus : Asterids
Cladus : Euasterids II
Ordo : Asterales
Familia : Asteraceae
Subfamilia : Cichorioideae
Tribus : Cichorieae
Subtribus : Lactucinae
Genus : Lactuca
Species : Lactuca sativa

3. Penanaman Konvensional
Beberapa faktor yang harus diperhatikan dalam budidaya selada
agar hasil yang diperoleh sesuai dengan yang diharapkan diantaranya adalah
kandungan unsur hara dalam tanah maupun ketersedian air sehingga tercipta
kondisi yang baik untuk mendukung pertumbuhan selada. Menurut
Soepardi (1983) tanah yang baik untuk pertumbuhan tanaman mengandung
45% bahan mineral, 5% bahan organik, 20-30% gas/udara dan 20-30%
cairan/ air. Unsur hara dapat diperoleh dari dalam tanah atau dengan
pemupukan, baik pemupukan organik maupun anorganik.
Penggunaan pupuk anorganik dalam budidaya selada terbukti dapat
meningkatkan hasil pertanian, sehingga petani sangat tergantung pada
pupuk anorganik dan cenderung memberinya dalam jumlah yang tinggi
untuk ketersediaan unsur hara. Pemakaian pupuk tersebut secara terus-

2
menerus dan dalam jangka waktu yang lama dapat menimbulkan dampak
negatif terhadap tanah. Pemberian pupuk organik merupakan salah satu cara
yang dapat dilakukan untuk meningkatkan produksi tanaman. Penggunaan
yang dilakukan secara seimbang akan meningkatkan produktivitas tanah,
menjaga keberlangsungan penggunaan lahan dan dapat mengurangi dampak
penggunaan pupuk kimia (Murbandono, 2001). Salah satu pupuk organik
yang dapat digunakan adalah pupuk cair limbah biogas dari peternakan sapi.
Pupuk cair limbah biogas berasal dari limbah peternakan yang jumlahnya
cukup banyak dan sebagian besar belum dimanfaatkan khususnya limbah
peternakan sapi. Hasil analisis limbah cair biogas yang dilakukan oleh
Universitas Gadjah Mada (2013).
Tanah yang diberi pupuk cair limbah biogas ini diharapkan lebih
gembur serta mudah mengikat nutrisi dan air. Pemakaian pupuk akan
memberi manfaat yaitu, memperbaiki konsistensi tanah sehingga tanah
menjadi lebih gembur dan mudah dalam pengolahannya, meningkatkan
kemampuan tanah mengikat atau menahan air lebih lama yang bermanfaat
saat musim kemarau dan meningkatkan kesuburan tanah. Penelitian ini
bertujuan untuk menentukan dosis pupuk cair limbah biogas yang
menghasilkan pertumbuhan dan hasil tanaman selada (Lactuca sativa L)
terbaik.

4. Penanaman Hidroponik
Hidroponik dari kata Yunani yaitu hydro yang berarti air dan ponos
yang artinya daya. Hidroponik juga dikenal sebagai soilless culture atau
budidaya tanaman tanpa tanah. Jadi, hidroponik berarti budidaya tanaman
yang memanfaatkan air dan tanpa menggunakan tanah sebagai media
tanam. Sejarah mencatat bahwa hidroponik sudah dimulai oleh Bangsa
Babylonia pada tahun 600 SM yaitu berupa taman gantung (hanging
garden).
Taman gantung ini adalah merupakan hadiah dari Raja
Nebukadnezar II untuk istri tercintanya bernama Amytis, yang juga sebagai

3
permaisuri. Taman gantung ini dibuat secara bertingkat dan tidak semuanya
menggunakan media tanah sebagai media tanam. Seperti halnya Bangsa
Babylonia, Bangsa Cina juga telah mencoba menerapkan cara bercocok
tanam tanpa menggunakan media tanah sebagai media tanam. Bangsa Cina
telah menerapkan teknik bercocok tanam yang dikenal dengan “Taman
Terapung”. Bahkan di Mesir, Cina dan India juga sudah menerapkan cara
bercocok tanam yang tidak menggunakan tanah sebagai media tanam.
Selain penanaman selada secara konvensional, selada juga dapat
ditanam dengan teknik hidroponik. Sistem hidroponik dapat memberikan
suatu lingkungan pertumbuhan yang lebih terkontrol. Dengan
pengembangan teknologi, kombinasi sistem hidroponik dengan membran
mampu mendayagunakan air, nutrisi, pestisida secara nyata lebih efisien
(minimalis system) dibandingkan dengan kultur tanah (terutama untuk
tanaman berumur pendek). Penggunaan sistem hidroponik tidak mengenal
musim dan tidak memerlukan lahan yang luas dibandingkan dengan kultur
tanah untuk menghasilkan satuan produktivitas yang sama (Lonardy, 2006).
Hasil Penelitian selada menunjukkan bahwa pertumbuhan selada
akan lebih baik jika sistem hidroponik yang digunakan mengunakan pasir
dengan nutrisi AB mix atau nutrisi nederland (Yusuf dan Mas’ud, 2007).

C. Metode
Dalam proyek ini metode penanaman yang akan dilakukan adalah:
1. Teknik Konvensional
Penelitian dilaksanakan di Lab Botani Universitas Siliwangi. Jenis
tanah yang digunakan adalah top soil. Bahan yang digunakan pada
penelitian antara lain benih selada, pupuk cair limbah biogas, pupuk
Kompos, serta polybag. Alat-alat yang digunakan adalah peralatan
berkebun (sekop/garpu), gembor, seedbed, ember, alat tulis, alat hitung,
kamera dan jerigen. Dan menggunakan 3.500 ml/plot pupuk cair limbah
biogas (3.5 l/plot). Dimana masing-masing plot terdapat 9 tanaman selada.
Proses penanaman secara konvensional adalah sebagai berikut:

4
a. Persemaian dan Pembibitan
Persemaian dilakukan pada petakan yang berukuran 85 cm x 60 cm.
Media semai yang akan digunakan adalah campuran dari tanah top soil
dan kompos dengan perbandingan 2:1. Benih selada kemudian akan di
tebar diatas petakan. Bibit dipelihara selama 3 minggu atau setelah
mempunyai daun beberapa helai, kemudian ditanam ke lapangan. Bibit
yang di tanam adalah bibit yang pertumbuhannya seragam dan bebas
dari serangan hama dan penyakit.
b. Penanaman
Penanaman dilakukan setelah tanaman berumur 3 minggu, kemudian
dilakukan seleksi bibit, yaitu bibit yang pertumbuhannya seragam dan
bebas dari serangan hama dan penyakit, dan ditanam di polybag yang
sudah disediakan.
c. Pemberian Perlakuan
Pupuk cair limbah biogas diberikan sesuai dosis perlakuan dengan cara
menyiramkan di dalam plot secara merata 1 minggu sebelum bibit
tanaman selada ditanam.
d. Pemupukan
Pemupukan dilakukan sebagai pupuk dasar dengan jumlah setengah
dosis dari dosis anjuran. Pupuk diberikan dengan cara ditebar secara
merata pada plot setelah tanaman berumur 1 minggu.
e. Pemeliharaan
Penyiraman Kelembaban pada media tanam dijaga agar tanaman selada
tidak mengalami kekeringan. Kekeringan dijaga dengan melakukan
penyiraman pada pagi atau sore hari, tergantung dengan keadaan cuaca
saat penelitian. Penyiraman tidak dilakukan jika hari hujan turun.
f. Panen
Selada dipanen pada umur 35 hari setelah tanam dengan ciri-ciri jika
daun yang bagian paling bawah sudah menyentuh tanah. Cara panen
selada dengan mencabut semua bagian termasuk akar. Setelah akar
dicuci, daun-daun yang rusak dibuang.

5
2. Teknik Hidroponik
Penelitian dilaksanakan di Lab Botani Universitas Siliwangi yang
dilaksanakan pada bulan September – November 2019. Alat-alat yang
digunakan wadah pembibitan, pH meter, pot tumbuh, mistar, timbangan,
wadah penyimpan nutrisi (ember plastik), pengaduk nutrisi,
spektrofotometer, gelas ukur (1 l, 50 ml), pipet, mortal, tabung reaksi,
sentrifuge, cuffet dan oven listrik.
Bahan yang digunakan adalah rockwoll, nutrisi AB mix (NO3- ,
NH4+ , Ca+2, Fe, H2PO4- , SO4-2 , K+ , Mn, H3Bo3, Cu, MoO4), nutrisi
nederland (KH2PO4, CaNO3, MgSO4, KNO3, K2SO4, CuSO4, Fe-EDTA,
MnSO4, ZnSO4, H3Bo3.
Penelitian ini melalui beberapa tahap kegiatan yaitu : sterilisasi alat
dan bahan, pembuatan larutan hara, perkecambahan bahan tanam,
penanaman dan pemeliharaan.
a. Sterilisasi Alat dan Bahan
Peralatan dan bahan yang akan digunakan disterilkan untuk
menghindari terjadinya kontaminasi pada tanaman. Alatalat yang akan
digunakan dibersihkan, dicuci menggunakan deterjen, kemudian dibilas
dan dikeringkan. Bahan media tanam rockwoll yang telah di potong
dengan ukuran 1cmx1cmx1cm.
b. Pembuatan Larutan Hara
Penelitian ini menggunakan tdua jenis nutrisi, yaitu nutrisi AB Mix,
Nutrisi Nederland. Pembuatan larutan nutrisi AB Mix dilakukan dengan
cara melarutkan AB mix A (83 gram) dan AB mix B (83 gram) masing-
masing ke dalam 500 ml air, selanjutnya kedua larutan tersebut
dicampurkan ke dalam 100 L air kemudian diaduk hingga tercampur
rata, nutrisi ini disimpan dalam ember plastik. Pembuatan larutan nutrisi
Nederland dilakukan dengan cara melarutkan KH2PO4 (13,6 gram),
CaNO3 (1,6 gram), MgSO4 (49,2 gram), KNO3 (29,2 gram), K2SO4
(25,6 gram), CuSO4 (0,011 gram), Fe-EDTA (0,51 gram), MnSO4

6
(0,073 gram), ZnSO4 (0,006 gram), H3Bo3 (0,059 gram) ke dalam 100
L air kemudian diaduk hingga tercampur rata, nutrisi ini disimpan dalam
ember plastik.
c. Perkecambahan Bahan Tanam
Bahan tanam yang digunakan adalah benih selada. Bahan media
tanam rockwoll yang telah di potong dengan ukuran 1cmx1cmx1cm.
Penyemaian dilakukan pada wadah pembibitan dengan media tanam
rockwoll. Setelah media tanam siap benih selada ditaburkan setiap
satu benih di satu rockwoll. Setelah berumur 1 minggu setelah tabur
kecambah selada dipindahkan ke media tumbuh.
d. Penanaman
Pada awal penanaman, nutrisi yang diberikan pada masing-masing
pot plastik yang telah berisi media tanam sebanyak 300 ml.
Kecambah selada selanjutnya dipindahkan ke pot plastik.
e. Pemeliharaan
Pada umur 1-3 MST (Minggu Setelah Tanam) pemeliharaan selada
meliputi pemberian nutrisi 4 kali sehari setiap pukul 07.00 WIB,
10.00 WIB, 13.00 WIB, 16.00 Wita. Pada umur 4-7 MST pemberian
nutrisi 6 kali sehari setiap pukul 07.00 WIB, 09.00 WIB, 11.00 WIB,
13.00 WIB, 15.00 WIB, 17.00 WIB. Pada saat pemberian nutrisi
setiap individu tanaman diberikan 50 ml nutrisi. Pengukuran pH
dilakukan menggunakan pH meter setiap pembuatan nutrisi.
f. Panen
Selada dipanen pada umur 35 hari setelah tanam dengan ciri-ciri jika
daun yang bagian paling bawah sudah menyentuh media tanam.
Cara panen selada dengan mencabut semua bagian termasuk akar.
Setelah akar dicuci, daun-daun yang rusak dibuang.

7
D. Biaya dan Jadwal Pelaksanaan
1. Anggaran Biaya
a. Teknik Konvensional
Tabel D.1.a
No Jenis Pengeluaran Biaya (Rp.)
1. Peralatan penunjang Rp.127.500,00
2. Peralatan habis pakai Rp.42.600,00
3. Perjalanan Rp.7.650,00
4. Lain-lain
Jumlah Rp.177.750,00

b. Teknik Hidroponik
Tabel D.1.b
No Jenis Pengeluaran Biaya (Rp.)
1. Peralatan penunjang Rp.140.000,00
2. Peralatan habis pakai Rp.61.000,00
3. Perjalanan Rp.7.650,00
4. Lain-lain
Jumlah Rp. 208.650,00

8
2. Jadwal Pelaksanaan
a. Teknik Konvensional
Tabel D.2.a
Jenis Bulan ke-
No
Kegiatan 1 2 3 4 5
Penyusunan
1.
proposal
Presentasi
2.
proyek
Pembelian
3. alat dan
bahan
Persemaian
4. dan
pembibitan
5. Penanaman
Pemberian
6.
perlakuan
7. Pemupukan
Pemeliharaa
8.
n
Mancatat
9.
hasil
10. Panen

9
b. Teknik Hidroponik
Tabel D.2.b
Jenis Bulan ke-
No
Kegiatan 1 2 3 4 5
Penyusunan
1.
proposal
Presentasi
2.
proyek
Pembelian
3. alat dan
bahan
Sterilisasi
4. alat dan
bahan
Pembuatan
5.
larutan hara
Perkecambah
6. an bahan
tanam
7. Penanaman
Pemeliharaa
8.
n
Mancatat
9.
hasil
10. Panen

E. Hasil yang Diharapkan


1. Teknik Konvensional
Hasil penanaman selada hijau yang diharapkan dari teknik
konvensional adalah …….

10
2. Teknik Hidroponik
Hasil penanaman selada hijau yang diharapkan dari teknik
hidroponik adalah dapat menghasilkan hasil panen selada hijau yang
berkualitas.

F. Daftar Pustaka

Aini, R, Yaya, S dan Hana, M, N. 2010. Penerapan bionutrien KPD pada


tanaman selada keriting (Lactuca sativa Var. Crispa). Jurnal Sains dan
Teknologi Kimia, volume 1 (1): 73-79.
Alkolif, M. 2013. Perbedaan tekanan produk biogas berbahan tinja berbahan
tinja sapi ditinjau dari variasi perbandingan campuran. (diakses pada
tanggal 5 Maret 2013)
Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura. 2012. Statistik Tanaman Pangan dan
Hortikultura Tahun 2011. Pekanbaru.
Dwijoseputra. D. 1985. Pengantar Fisiologi Tumbuhan. Gramedia. Jakarta.
Hadisuwito. 2007. Membuat Kompos Cair. PT. Agromedia Pustaka. Jakarta.
Lakitan, B. 2004. Dasar-dasar Fisiologi dan Pertumbuhan dan Perkembangan
Tanaman. PT. Raja Grafindo Persada. Jakarta.
Lingga, P. 1996. Petunjuk Penggunaan Pupuk. Penebar Swadaya. Jakarta.
Murbandono, L. 2001. Membuat Kompos. Penebar Swadaya. Jakarta.
Agustina, L., 2004. Dasar-Dasar Nutrisi Tanaman. Rineka Cipta, Jakarta.
Azis, A.H., M.Y. Surung., dan Buraerah., 2006. Produktivitas Tanaman Selada
pada Berbagai Dosis Posidan-HT. Jurnal Agrisistem. 2, 36-42.
Fitter, A.H., dan R.K.M. Hay, 1991. Fisologi Lingkungan Tanaman. Gadjah
Mada University Press, Yogyakarta.
Hanafiah, K.A., 2004. Rancangan Percobaan Teori dan Aplikasi. PT. Raja
Grafindo Persada, Jakarta.
Lingga, P., 2006. Hidroponik Bercocok Tanam Tanpa Tanah. Penebar
Swadaya, Jakarta.

G. Lampiran
Tabel D.2.a
TEKNIK KONVENSIONAL
Peralatan Penunjang
Rincian
Akun Harga Anggaran (Rp)
Volume Satuan
Satuan (Rp)
Alat berkebun
(sekop mini, 1 Set Rp.50.000,00 Rp.50.000,00
garpu mini)

11
Gembor 1 Buah Rp.40.000,00 Rp.40.000,00
Seedbed
1 Buah Rp.22.500,00 Rp.22.500,00
plastik
Ember kecil 1 Buah Rp.7.000,00 Rp.7.000,00
Alat tulis 1 Set Rp.8.000,00 Rp.8.000,00
Jumlah Rp.127.500,00
Bahan Habis Pakai
Rincian
Akun Harga Anggaran (Rp)
Volume Satuan
Satuan (Rp)
Bibit Selada 1 bungkus Rp. 20.000,00 Rp. 20.000,00
Pupuk Biogas
2 liter Rp.1.000,00 Rp.2.000,00
Cair
Polybag 12
6 buah Rp.100,00 Rp.600,00
cm x 12 cm
Pupuk kompos 2 kg Rp.10.000,00 Rp.20.000,00
Jumlah Rp.42.600,00
Perjalanan
Rincian
Akun Harga Anggaran (Rp)
Volume Satuan
Satuan (Rp)
Transportasi
(Bahan Bakar 1 Liter Rp.7.650,00 Rp.7.650,00
Pertalite)
Jumlah Rp.7.650,00
Lain-Lain
Rincian
Akun Harga Anggaran (Rp)
Volume Satuan
Satuan (Rp)

Jumlah
Total Pengeluaran Rp.177.750,00

12
Tabel D.1.b
TEKNIK HIDROPONIK
Peralatan Penunjang
Rincian
Akun Harga Anggaran (Rp)
Volume Satuan
Satuan (Rp)
Netpot 10 buah Rp. 1.000,00 Rp. 10.000,00
Rockwool 1 slab Rp. 60.000,00 Rp. 60.000,00
Pipa Paralon
(3 inch 10 1 buah Rp. 50.000,00 Rp. 50.000,00
lubang)
Ember 1 buah Rp. 20.000,00 Rp. 20.000,00
Jumlah Rp. 140.000,00
Bahan Habis Pakai
Rincian
Akun Harga Anggaran (Rp)
Volume Satuan
Satuan (Rp)
Bibit Selada 1 bungkus Rp. 20.000,00 Rp. 20.000,00
Pupuk Cair 2 liter Rp. 1.000,00 Rp. 2.000,00
Gelas Plastik 10 buah Rp. 500,00 Rp. 5.000,00
Sterofoam 1 buah Rp. 9.000,00 Rp. 9.000,00
Sumbu panel 1 buah Rp. 25.000,00 Rp. 25.000,00
Jumlah Rp. 61.000,00
Perjalanan
Rincian
Akun Harga Anggaran (Rp)
Volume Satuan
Satuan (Rp)
Transportasi
(Bahan Bakar 1 Liter Rp.7.650,00 Rp.7.650,00
Pertalite)
Jumlah Rp.7.650,00
Lain-Lain
Rincian
Akun Harga Anggaran (Rp)
Volume Satuan
Satuan (Rp)

13
Jumlah
Total Pengeluaran

14

Anda mungkin juga menyukai