Anda di halaman 1dari 7

PANDUAN PENANGANAN KEKERASAN DITEMPAT KERJA

DI RUMAH SAKIT UMUM (RSU) MUTIA SARI DURI

BAB I
PENDAHULUAN

1. LATAR BELAKANG
Perkembangan Rumah Sakit sebagai fasilitas pelayanan kesehatan rujukan di
Indonesia akhir akhir ini sangat pesat, baik dari jumlah maupun pemanfaatan
teknologi kedokteran. Rumah Sakit sebagai fasilitas pelayanan kesehatan tetap harus
mengedepankan penanganan kekerasan ditempat kerja bagi seluruh pekerja Rumah
Sakit.
Rumah Sakit kompetitif di era global tuntutan pengelolaan program K3 di
Rumah Sakit (K3RS) semakin tinggi karena pekerja, pengunjung, pasien dan
masyarakat sekitar Rumah Sakit ingin mendapatkan perlindungan dari tindak
kekerasan baik sebagai dampak proses kegiatan pemberian pelayanan maupun karena
kondisi tertentu.
Kekerasan merupakan tindakan agresi dan pelanggaran (penyiksaan,
pemukulan, pemerkosaan, dan lain-lain) yang menyebabkan atau dimaksudkan untuk
menyebabkan penderitaan atau menyakiti orang lain, dan hingga batas tertentu
tindakan menyakiti binatang dapat dianggap sebagai kekerasan, tergantung pada
situasi dan nilai-nilai sosial yang terkait dengan kekejaman terhadap binatang. Istilah
“kekerasan” juga mengandung kecenderungan agresif untuk melakukan perilaku yang
merusak. Kerusakan harta benda biasanya dianggap masalah kecil dibandingkan
dengan kekerasan terhadap orang.
Sebagaimana disebutkan di dalam Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1970
tentang Keselamatan Kerja (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1970
Nomor 1, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 2918); Rumah
Sakit adalah suatu tempat kerja dengan kondisi seperti tersebut diatas sehingga harus
menerapkan Upaya Kesehatan Kerja disamping Keselamatan Kerja. Rumah Sakit
merupakan suatu industri jasa yang padat karya, padat pakar, padat modal dan padat
teknologi, sehingga risiko terjadinya Penyakit Akibat Kerja (PAK) dan Kecelakaan
Akibat Kerja (KAK) sangat tinggi, oleh karena itu upaya K3 di Rumah Sakit Umum
(RSU) Mutiasari Duri sudah menjadi suatu keharusan.

2. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Mengetahui kondisi kesehatan staf/pegawai Rumah Sakit Umum (RSU) Mutiasari
Duri
2. Tujuan Khusus
a. Terlaksana program Kesehatan Dan Keselamatan Staf/Pegawai Rumah Sakit
Umum (RSU) Duri secara sistematis dan terarah.
 Manfaat
1. Bagi Rumah Sakit Umum (RSU) Mutiasari Duri
a. Meningkatkan mutu pelayanan dan citra rumah sakit.
b. Mempertahankan kelangsungan operasional rumah sakit.
2. Bagi Staf/Pegawai Rumah Sakit
a. Tetap semangat dalam melayani pasien rumah sakit.
b. Terlindungi dari penyakit menular saat melayani pasien rumah sakit.
3. Bagi pasien dan pengunjung
a. Mendapatkan pelayanan mutu yang baik
b. Mendapatkan kepuasan dalam proses penyembuhan penyakit dan
pelayanan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Program Kesehatan Dan Keselamatan Staf/Pegawai


1. Pengertian
 Program adalah kumpulan instruksi / perintah yang dirangkai sehingga
membentuk suatu proses.
 Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang
memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial, dan ekonomis.
 Keselamatan adalah suatu keadaan aman, dalam suatu kondisi yang aman
secara fisik, sosial, spiritual, finansial, politis, emosional, pekerjaan,
psikologis, ataupun pendidikan dan terhindar dari ancaman terhadap faktor-
faktor tersebut.
 Staf/Pegawai adalah seseorang yang melakukan penghidupannya dengan
bekerja dalam kesatuan organisasi, baik kesatuan kerja pemerintah maupun
kesatuan kerja swasta.
 Program Kesehatan Dan Keselamatan Staf/Pegawai adalah salah satu bentuk
upaya untuk menciptakan tempat kerja yang aman, sehat, bebas dari
pencemaran lingkungan, sehingga dapat mengurangi dan atau bebas dari
kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja yang pada akhirnya dapat
meningkatkan efisiensi dan produktivitas kerja pegawai. Prosedur yang
dilakukan bila terdapat staff rumah sakit yang terpapar penyakit infeksius.
B. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN
 Kegiatan Pokok :
Program Kesehatan dan Keselamatan Staf/Pegawai Rumah Sakit Umum (RSU)
Mutiasari mencakup :
1. Pemeriksaan Kesehatan khusus bagi Calon Staf/pegawai
2. Pemeriksaan Kesehatan Berkala
3. Pelaporan pajanan dan insiden kecelakaan kerja bagi staf/pegawai yang tertusuk
jarum, benda tajam dan cairan tubuh yang terkontaminasi.
4. Pengobatan dan atau konseling

 Rincian Kegiatan :
1. Pemeriksaaan kesehatan calon staf/pegawai dilakukan pemeriksaan seperti
HbsAg.
2. Pemeriksaan berkala :
Adanya pelaksanaan kegiatan pemeriksaan kesehatan berkala bagi staf/pegawai
yang dilakukan sekali dalam 3 (tiga) tahun di unit khusus yang terdiri dari :
 Unit Kamar Operasi : pemeriksaan HbsAg .
 Unit perawatan : Pemeriksaan HbsAg
 Unit Instalasi Gawat Darurat : Pemeriksaan HbsAg
 Unit Instalasi Rawat Jalan : Pemeriksaan HbsAg
 Unit Kamar Bersalin : Pemeriksaan HbsAg
 Unit Laboratorium : Pemeriksaan HbsAg
 Unit Radiologi : Pemeriksaan HbsAg
 Bagian Umum : Pemeriksaan HbsAg
3. Pelaporan pajanan dan insiden kecelakaan kerja bagi staf/pegawai yang tertusuk
jarum, benda tajam dan cairan tubuh yang terkontaminasi.
4. Pengobatan dan atau konseling bagi staf/pegawai yang terpapar penyakit
infeksius.

C. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN


No Kegiatan Cara pelaksanaan kegiatan
1. Pemeriksaan 1. Setelah semua proses ujian tes tertulis dan wawancara
Kesehatan Khusus dinyatakan lulus, Oleh kepala kepegawaian maka dilakukan
No Kegiatan Cara pelaksanaan kegiatan
bagi Calon pemeriksaan kesehatan seperti pemeriksaan HbsAg, kepada
staf/pegawai calon staf/pegawai Rumah Sakit Umum (RSU) Mutiasari Duri.
2. Mengisi Formulir untuk pemeriksaan Laboratorium di Rumah
Sakit Umum (RSU) Mutiasari Duri.
2. Pemeriksaan 1. Menyusun SPO dan melakukan sosialisasi pemeriksaan
Kesehatan Berkala kesehatan Khusus bagi staf/pegawai di Rumah Sakit Umum
(RSU) Mutiasari Duri.
2. Melakukan Monitoring Kesehatan staf/pegawai di unit/instalasi
yang berisiko tinggi dengan memantau angka kesakitan di
unit/instalasi yang berisiko.
3. Melakukan pelaporan hasil monitoring kesehatan khusus kepada
kepala pelayanan medis untuk tenaga dokter dan tenaga
keperawatan, dan kepada kepala penunjang medis dan non
medis untuk tenaga kesehatan professional lain dan tenaga non
kesehatan rumah sakit.
4. Pemeriksaan Kesehatan berkala dilakukan sekali dalam 3 (tiga)
tahun yang terdiri dari :
 Unit Kamar Operasi : pemeriksaan HbsAg .
 Unit perawatan : Pemeriksaan HbsAg
 Unit Instalasi Gawat Darurat : Pemeriksaan HbsAg
 Unit Instalasi Rawat Jalan : Pemeriksaan HbsAg
 Unit Kamar Bersalin : Pemeriksaan HbsAg
 Unit Laboratorium : Pemeriksaan HbsAg
 Unit Radiologi : Pemeriksaan HbsAg
 Bagian Umum : Pemeriksaan HbsAg
3. Pelaporan pajanan 1. Menyusun SPO Penatalaksanaan tertusuk jarum, benda tajam
dan insiden dan cairan terkontaminasi.
kecelakaan kerja 2. Melaporkan setiap kasus kecelakaan kerja dan penyakit akibat
kerja oleh Ka. Unit/Instalasi dan diteruskan ke Panitia K3.
4. Pengobatan dan atau Menyusun SPO dan melakukan sosialisasi tentang pengobatan
konseling dan konseling terhadap staf/pegawai yang terpapar penyakit
infeksius di Rumah Sakit Umum (RSU) Mutiasari Duri.
D. SASARAN
a. Setiap calon staf/pegawai dapat diketahui kondisi kesehatannya dan dapat ditentukan
kelanjutan proses rekruitmennya.
b. Mengetahui kondisi kesehatan staf/pegawai rumah sakit, untuk mencegah terjadinya
hal-hal yang tidak diharapkan

E. JADWAL KEGIATAN
BULAN
NO KEGIATAN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Pemeriksaan
Kesehatan Khusus bagi INSIDENTIL
Calon staf/pegawai.
TAHUN 2018 TAHUN 2019 TAHUN 2020
2 Pemeriksaan √
Kesehatan Berkala.
3 Pelaporan pajanan dan
insiden kecelakaan INSIDENTIL
kerja
4 Pengobatan dan atau
INSIDENTIL
konseling

F. EVALUASI PELAKSANAN KEGIATAN DAN PELAPORAN


Dalam program kesehatan dan keselamatan staf/pegawai Rumah Sakit Umum
(RSU) Mutiasari Duri dilakukan evaluasi pelaksanaan kegiatannya setiap 1 (satu)
tahun sekali oleh Panitia K3 untuk tindak lanjut kepada Direktur rumah sakit apabila
ditemukan kendala dan hambatan dalam pelaksanaan kegiatan kesehatan dan
keselamatan staf/pegawai lanjut dari Direktur rumah sakit dipakai sebagai bahan
penyempurnaan untuk program berikutnya.
G. PENCATATAN DAN PELAPORAN
Pencatatan kegiatan program kesehatan dan keselamatan staf/pegawai Rumah
Sakit Umum (RSU) Mutiasari Duri dilakukan oleh Koordinator diteruskan kepada
Panitia K3 rumah sakit.
Panitia K3 rumah sakit membuat laporan kegiatan pelaksanaan kesehatan dan
keselamatan staf/pegawai rumah sakit ke kepala bagian dan diklat setiap awal tahun
berikutnya untuk laporan tindak lanjut kepada Direktur Rumah Sakit.

Anda mungkin juga menyukai