Anda di halaman 1dari 2

Dosen PHP

Karya: Mahasiswa yang di PHP

Abdul, mahasiswa semester 3 di sebuah Universitas di daerah Konoha, seorang


mahasiswa yang aktif dan paling unggul dikelas serta aktif sebagai aktifis kampus. Ia tinggal
sendiri disebuah kamar kos yang ia kontrak selama perkuliahannya.
Jam menunjuk 05.00 WIB, Abdul yang masih berdamai dengan tidurnya memimpikan
dapat warisan harta kekayaan Bill Gates, tiba - tiba terbangun dikejutkan oleh suara alarm
ringtone ‘lagu cari jodoh (Wali band)’ dari HP nya. Ya, Abdul sengaja mensetting alarm
jamnya sepagi itu demi tidak terlambat ke kelasnya Pak Rasyid Wakil (panggil saja Pak Kill),
Pak Kill adalah seorang Dokill (baca: Dosen Killer) yang terkenal di Kampus, gelar tersebut
diberikan oleh seluruh mahasiswa disana karena kebengisan beliau yang menghukum
mahasiswanya karena sering terlambat kekelasnya dengan membaca slide tapi dengan mata
tertutup jika tidak sanggup disuruh lari mengejar tali yang di ikat di celana belakangnya.
Bergegas dari tempat tidur dan berpakaian compang camping Abdul pun langsung
sigap mengambil motor bututnya yang sering mati suri di tengah jalan, ya Abdul lupa Mandi,
Abdul lupa sarapan, Abdul lupa cebok demi tidak telat kekelasnya Pak Kill. Jam di tangan
kirinya sudah menunjukkan jam makan siang tapi jam itu sudah 3 bulan berhenti berdetak dan
menunjuk abadi di jam makan siang hingga ia berpatokan dengan matahari yang baru mulai
memanjat gunung, artinya Abdul harus dua kali lebih cepat memacu motor bututnya demi tepat
waktu kekampus. Bom Molotov ia lompati, Sendal terbang di tapisnya, dan Hamehameha
SonGoku ibu kosnya pun tidak gentar ia lewatinya.
Sesampainya di depan gerbang kampus, Abdul langsung melangkahkan kaki
pincangnya ke ruang kelas, maklum motor bututnya tidak punya rem sehingga ia mengambil
tindakan alternatif yaitu rem kaki yang telapak nya di adu ke ban depan sehingga mengurangi
kecepatan, hingga telapak sepatunya bak punya mata di bawahnya.
Sudah Jam 08.00 tepat Pak Kill dan buaya peliharaannya tidak terlihat, ya pak Kill
sering membawa buaya peliharaannya ke kampus agar mencegat mahasiswa yang keluar
masuk kelas, hal itu pak kill lakukan agar mahasiswanya fokus untuk memperhatikan pelajaran
beliau dari pada memikirkan kantung kemih mahasiswanya yang hampir bocor.
Merasakan gelagat dari Pak Kill yang tidak biasa datang tepat waktu, Jamilah (ketua
kelas) sekaligus teman sekelas abdul, tiba – tiba mendapat pesan di WA dari Pak Kill yang
berisi:
“MAAF, KULIAH HARI INI BAPAK LIBURKAN, KARENA BAPAK ADA URUSAN
PENTING YANG HARUS DISELESAIKAN DILUAR, JADI KULIAH HARI INI BAPAK
GANTI DI HARI LAIN. BERITAHU DENGAN YANG LAIN! MAKACHIEH ”
Mendengar informasi itu Abdul tak sadarkah diri dan meninggal di tempat dengan
pendarahan hebat di hidung dan telinganya karena kepanasan, bola matanya keluar karena
menatap kosong hingga matanya melotot karena mendengan informasi itu, serta kejang-kejang
tak karuan bak kesurupan. Begitulah akhir hidup seorang Abdul yang di PHP dosen yang ia
rela tidak mandi bahkan lupa cebok.
Abdul adalah segelintir dari mahasiswa yang di PHP dosennya, masih banyak lagi
diluar sana mahasiswa lain yang memiliki kisah tragis seperti itu. Tapi bagaimana pun mereka
(mahasiswa) yang kecewa dengan tidak hadirnya Dosen, mereka menganggap ini sebuah
musibah sebagian mencoba mengadu perasaan ke media sosial sambil bikin status “Duch,
Dosennya kok gak mcul cieh? kan aku jadi rugi bayar cemesteran, cebel cebel” atau mungkin
yang lebih jenius, bela – belain pergi keperpustakaan nyari buku ngilangin stres, terus ada juga
yang nyari penyebab kenapa Dosen Killer hari ini gak masuk. *ya kali serius amat hidup lu
sob*
Namun, dibalik itu semua tidak ada yang pernah terlepas dari namanya karma. Ya
berawal dari hal sepele dosen yang gak masuk terus – menerus, temen gue yang sudah
memasuki dunia kerja itu pun hanya melongok dongo duduk dimeja kerja sambil gigit – gigitin
kuku kaki karena tidak tau mengaplikasikan ilmu yang ia timba semasa kuliah di dunia kerja.
*Tragis? Banget sob*
Yap, kayaknya segitu dulu cerita dari gue, yang mewakili perasaan dari mahasiswa
yang di PHP dosennya.

Anda mungkin juga menyukai