PAK,
CLINICAL
PNPK PPK PAKf, &
PATHWAY PAG
DISTRIBUSI TARIF PAKET INA - CBG
FARKLIN : DUR,
MESO, HC, dst.
JASA JASA
SARANA PELAYANAN
OPERASI
ONAL RS
JASA JASA JASA JASA
DOKTER MANAJEMEN FARMASI PERAWAT
JASA
FIXED VARIABEL JASA LAB RADIOLOGI
COST COST
JASA
LAINNYA
ICD-9-CM
PERTIMBANGAN PERHITUNGAN TARIF RS UNTUK KEPENTINGAN
SEMUA STAKEHOLDER
2. CLINICAL PATHWAY
Sources of Contamination 3 of 5
Sources of Contamination 2 of 5
Sources of Contamination 1 of 5
PELAYANAN DISPENSING SEDIAAN STERIL HANYA DAPAT DILAKUKAN OLEH RUMAH SAKIT
YANG MEMPUNYAI SARANA UNTUK MELAKUKAN PRODUKSI SEDIAAN STERIL
STANDAR PELAYANAN FARMASI RS PMK 58 TAHUN 2014
III. PERSONAL
1. Personal yang akan terlibat dalam preparasi obat injeksi kanker / non kanker harus mendapatkan pelatihan yang memadai
tentang teknik aseptic dan penanganan obat sitostatika.
2. Petugas wanita yang sedang hamil atau merencanakan untuk hamil tidak dianjurkan untuk terlibat dalam rekonstitusi obat
kanker
3. Petugas wanita yang sedang menyusui tidak dianjurkan terlibat dalam rekonstitusi obat kanker
4. Petugas yang sedang sakit atau mengalami infeksi pada kulit harus diistirahatkan dari tugas ini.
5. Setiap petugas yang akan terlibat dalam rekonstitusi obat kanker seminggu sebelumnya harus mendapat pemeriksaan
laboratorium, yang terdiri dari :
a. Complete blood count
b. Liver Function Test
c. Renal Function Test
6. Pemeriksaan laboratorium harus dilakukan secara periodic setiap 6 bulan, jika terdapat kelainan hasil pemeriksaan harus
diteliti lebih dalam & Semua hasil harus didokumentasikan
IV. SARANA DAN PRASARANA YANG DIPERLUKAN
UNTUK PENANGANAN SITOSTATIKA
1. Ruang Steril
a. Persyaratan Ruang Aseptik
b. Ruang tidak ada sudut atau siku
c. Dinding terbuat dari epoksi
d. Partikel udara sangat dibatasi : kelas 100, 1000, 10.000 partikel/liter
e. Aliran udara diketahui dan terkontrol
f. Tekanan ruangan diatur
g. Suhu dan kelembaban udara terkontrol (suhu : 18-22 derajat celcius dan kelembaban 35-50%)
h. Ada Hepa filter
2. Ruang Transisi
Ruangan ini terletak antara ruang cuci tangan dan ruang aseptik, di ruanngan ini petugas menggunakan perlengkapan steril
3. Ruang Cuci Tangan
Ruangan ini digunakan untuk membersihkan tangan sebelum dan sesudah melakukan penanganan obat sitostatatika
FASILITAS FISIK
Australian standard 2639 mensyaratkan menggunakan Cytotoxic Drugs Safety Cabinet
(CDSC) yang diletakkan dalam Clean Room. CDSC dan Clean Room dilengkapi dengan
HEPA Filter. Cytotoxic Drugs Safety Cabinet yang digunakan bisa Type ISOLATOR atau
Biological Safety Cabinet dengan aliran Vertikal. Tekanan Udara di dalam CDSC lebih
negatif dibanding didalam Clean Room dan tekanan udara didalam Clean lebih positif
dibandingkan diluar. Transportasi keluar masuknya obat-obatan dan alat-alat
pendukung preparasi obat dilakukan melalui Pass Box, untuk meminimalkan kontaminasi
udara kedalam clean room. Komunikasi petugas didalam clean room dengan petugas
diluar dilakukan dengan intercom. Perawatan Cytotoxic Drugs Safety Cabinet & Clean Room :
a. Cytogard dibersihkan setiap hari dengan desinfectant atau detergent .
b. Desinfeksi clean room dilakukan 1 kali seminggu.
c. Uji mikrobiologi dilakukan secara periodik untuk memeriksa apakah HEPA Filter bekerja
dengan baik sehingga dapat menjaga sterilitas sediaan
d. Pengukuran jumlah partikel didalam Cytogard maupun dalam clean room dilakukan
secara periodic.
CLEAN ROOM
LAMINAR AIR FLOW (LAF)
1. Disesuaikan dengan alur barang, alur kerja / proses, alur orang / pekerja.
2. Pengendalian lingkungan terhadap :
a. Udara
b. Permukaan langit - langit, dinding, lantai dan peralatan / sarana lain
c. Barang masuk
d. Petugas yang di dalam
3. Luas ruangan minimal 2 kali daerah kerja + peralatan, dengan jarak setiap peralatan
minimal 2,5 m
4. Di luar ruang produksi ada fasilitas untuk lalu lintas petugas dan barang
SPESIFIKASI MATERIAL
1. Ruang Antara 1 & Ruang Antara 2 dengan tingkat kebersihan kelas 10.000 (Kelas
C).
2. Ruang Persiapan, R. Personil, R. Transfer Material, Janitor, Koridor & R. Antara
dengan tingkat kebersihan kelas 100.000 (Kelas D).
3. Untuk mencegah kontaminan masuk, Ruang Antara 1 & 2 sebagai Ruang
penyangga dengan sistem buble, dan Ruang antara dengan sistem cascade.
4. Untuk meminimalkan kontaminasi, akses masuk dilengkapi dengan sistem
Interlock pada R.Personil, R. Antara 1 & R. Antara 2.
5. Pada perbedaan kelas dilengkapi dengan indikator (menunjukkan tekanan,
suhu, dan kelembaban).
6. Pada ruangan yang tidak ditempatkan indikator, maka dilengkapi dengan
nozle, sehingga tetap memungkinkan untuk dilakukan pengukuran/pengetesan
secara berkala.
KORIDOR
RUANG PERSIAPAN
DINDING
LANTAI
DINDING CLEAN ROOM
V. HAL-HAL YANG DIPERHATIKAN DALAM
PENANGANAN OBAT KANKER
1. Persiapan
a. Bahan : obat sitostatika, pelarut
b. Alat : spuit, jarum, baju, sarung tangan, masker, topi, dan sarung kaki
2. SPO ruang aseptik
3. SPO pengerjaan dalam ampul
4. SPO pertolongan pertama jika terjadi kecelakaan saat penyiapan sitostatika
5. SPO penanganan jika obat jatuh dan pecah
6. SPO penanganan limbah sitostatika
VI. TEHNIK PENANGANAN SEDIAAN
SITOSTATIKA
1. Penyiapan
a. Memeriksa kelengkapan dokumen (formulir) permintaan dengan prinsip 5 BENAR (benar pasien, obat , dosis,
rute dan waktu pemberian)
b. Memeriksa kondisi obat-obatan yang diterima ( nama obat, jumlah, nomor batch, tanggal kadaluarsa), serta
melengkapi formulir permintaan.
c. Melakukan konfirmasi ulang kepada pengguna jika ada yang tidak jelas atau tidak lengkap.
d. Menghitung kesesuaian dosis.
e. Memilih jenis pelarut yang sesuai.
f. Menghitung volume pelarut yang digunakan.
g. Membuat label obat berdasarkan nama pasien, nomor rekam medis, ruang perawatan dosis, cara pemberian,
kondisi penyimpanan, tanggal pembuatan, dan tanggal kadaluarsa campuran
h. Membuat label pengiriman terdiri dari : nama pasien, nomor rekam medis, ruang perawatan, jumlah paket .
i. Melengkapi dokomen pencampuran.
Cont’
2. Pencampuran
b. Memakai APD sesuai PROSEDUR TETAP
c. Mencuci tangan sesuai PROSEDUR TETAP
d. Menghidupkan biological safety cabinet (CDSC) 5 menit sebelum digunakan.
e. Melakukan dekontaminasi dan desinfeksi CDSC sesuai PROSEDUR TETAP
f. Menyiapkan meja CDSC dengan memberi alas sediaan sitostatika.
g. Menyiapkan tempat buangan sampah khusus bekas sediaan sitostatika.
h. Melakukan desinfeksi sarung tangan dengan menyemprot alkohol 70%.
i. Mengambil alat kesehatan dan bahan obat dari pass box.
j. Meletakkan alat kesehatan dan bahan obat yang akan dilarutkan di atas meja CDSC
k. Melakukan pencampuran sediaan sitostatika secara aseptis.
l. Memberi label yang sesuai pada setiap infus dan spuit yang sudah berisi sediaan sitostatika
m. Membungkus dengan kantong hitam atau aluminium foil untuk obat-obat yang harus terlindung cahaya.
n. Membuang semua bekas pencampuran obat kedalam wadah pembuangan khusus.
o. Memasukan infus untuk spuit yang telah berisi sediaan sitostatika ke dalam wadah untuk pengiriman.
p. Mengeluarkan wadah untuk pengiriman yang telah berisi sediaan jadi melalui pass box.
q. Menanggalkan APD sesuai prosedur tetap (lampiran 4):
3. PERALATAN PENUNJANG
a. Troley pengiriman
b. Spuit berbagai ukuran
c. Nedle 18 dan 21
d. Infus bag 100 cc, 250 cc, 500 cc
e. Kasa besar dan kasa kecil
f. Alumunium Foil
g. Chemoterapy preparation mats (alas kemoterapi)
h. Chemoterapy disposible bag
i. Chemoterapy waste container
j. Chemoterapy spill kit
k. Chemocheck
WORKFLOW OF CENTRALIZATION HANDLING CYTOTOXIC
Complete
DRUG &
CHEMOTHERAPY DEPARTMENT OF PHARMACY
ORDER FORM
Checklist Preparation :
- Data of Patient (MR, Name, Age, Weight, Height, Doctor/ nurse
Diagnose) Not Complete
- Dosis & Exp.Date of Drugs
Delivery completed
- INPATIENT WARD Labeling
outside Desinfection
- ONE DAY CARE
WARD
Pass box
Clean Room
Rekonstitution
Syringe/infuse
Finished Labelling
inside
3. Penanganan tumpahan dan kecelakan kerja (menggunakan Chemotherapy spill kit)
a. Membersihkan tumpahan di luar CDSC dalam ruang steril,
1. Meminta pertolongan, jangan tinggalkan area sebelum diizinkan.
2. Beri tanda peringatan di sekitar area.
3. Petugas penolong menggunakan Alat Pelindung Diri (APD)
4. Angkat partikel kaca dan pecahannya pakai alat (sendok) dan tempatkan dlm kantong buangan.
5. Serap tumpahan cair dengan kassa penyerap dan buang dalam kantong tersebut.
6. Serap tumpahan serbuk dengan handuk basah dan buang dalam kantong tersebut.
7. Cuci seluruh area dengan larutan detergent.
8. Bilas dengan aquadest.
9. Ulangi pencucian dan pembilasan sampai seluruh obat terangkat.
10. Tanggalkan glove luar dan tutup kaki, tempatkan dalam kantong pertama.
11. Tutup kantong dan tempatkan pada kantong kedua.
12. Tanggalkan pakaian pelindung lainnya dan sarung tangan dalam, tempatkan dalam kantong 2
13. Ikat kantong secara aman dan masukan dalam tempat penampung untuk dimusnahkan dengan
incenerator.
14. Cuci tangan.
4. CHEMOTERAPY SPILL KIT
1. Baju pelindung
2. Sarung tangan
3. Tutup Kepala
4. Masker
5. Emergency kit :
a. 500 ml larutan NaCl 0,9 %
b. 30 ml larutan pencuci mata steril
c. 120 ml air sabun
d. 500 ml larutan chlorin 5 %
e. 500 ml H2O2 3 %
6. Format laporan kecelakaan
b. Membersihkan Tumpahan dalam CDSC
1. Serap tumpahan dengan kassa untuk tumpahan cair atau handuk basah untuk
tumpahan serbuk.
2. Tanggalkan sarung tangan dan buang, lalu pakai 2 pasang sarung tangan baru.
3. Angkat hati-hati pecahan tajam dan serpihan kaca sekaligus dengan
alas kerja/meja/penyerap dan tempatkan dalam wadah buangan.
4. Cuci permukaan, dinding bagian dalam CDSC dengan detergent, bilas
dengan aquadestilata menggunakan kassa. Buang kassa dalam wadah pada
buangan.
5. Ulangi pencucian 3 x.
6. Keringkan dengan kassa baru, buang dalam wadah buangan.
7. Tutup wadah dan buang dalam wadah buangan akhir.
8. Tanggalkan APD dan buang sarung tangan, masker, dalam wadah buangan akhir
untuk dimusnahkan dengan inscenerator.
9. Cuci tangan.
PENANGANAN KECELAKAAN KERJA
1. Kontak dengan kulit:
a. Tanggalkan sarung tangan.
b. Bilas kulit dengan air hangat.
c. Cuci dengan sabun, bilas dengan air hangat.
d. Jika kulit tidak sobek, seka area dengan kassa yang dibasahi dengan larutan
Chlorin 5% dan bilas dengan air hangat.
e. Jika kulit sobek pakai H2O2 3 %.
f. Catat jenis obatnya dan siapkan antidot khusus.
g. Tanggalkan seluruh pakaian alat pelindung diri (APD)
h. Laporkan ke supervisor.
i. Lengkapi format kecelakaan.
2. Kontak dengan mata (Minta pertolongan)
a. Tanggalkan sarung tangan.
b. Bilas mata dengan air mengalir dan rendam dengan air hangat
selama 5 menit.
c. Letakkan tangan di sekitar mata dan cuci mata terbuka
dengan larutan NaCl 0,9%.
d. Aliri mata dengan larutan pencuci mata.
e. Tanggalkan seluruh pakaian pelindung.
f. Catat jenis obat yang tumpah.
g. Laporkan ke supervisor.
h. Lengkapi format kecelakaan kerja.
3.Tertusuk jarum
1. Jangan segera mengangkat jarum. Tarik kembali plunger untuk menghisap obat yang
mungkin terinjeksi.
2. Angkat jarum dari kulit dan tutup jarum, kemudian buang.
3. Jika perlu gunakan spuit baru dan jarum bersih untuk mengambil obat dalam jaringan yang
tertusuk.
4. Tanggalkan sarung tangan, bilas bagian yang tertusuk dengan air hangat.
5. Cuci bersih dengan sabun, bilas dengan air hangat.
6. Tanggalkan semua APD.
7. Catat jenis obat dan perkirakan berapa banyak yang terinjeksi.
8. Laporkan ke supervisor.
9. Lengkapi format kecelakaan kerja.
10. Segera konsultasikan ke dokter.
Pengelolaan limbah sitostatika
Pengelolaan limbah dari sisa buangan pencampuran sediaan sitostatika
(seperti: bekas ampul,vial, spuit, needle,dll) harus dilakukan sedemikian
rupa hingga tidak menimbulkan bahaya pencemaran terhadap
lingkungan. Langkah – langkah yang perlu dilakukan adalah sebagai
berikut:
1. Gunakan Alat Pelindung Diri (APD).
2. Tempatkan limbah pada wadah buangan tertutup. Untuk benda-benda tajam seperti spuit,
vial, ampul, tempatkan di dalam wadah yang tidak tembus benda tajam, untuk limbah lain
tempatkan dalam kantong berwarna (standar internasional warna ungu) dan berlogo
sitostatika
3. Beri label peringatan pada bagian luar wadah.
4. Bawa limbah ke tempat pembuangan menggunakan troli tertutup.
5. Musnahkan limbah dengan incenerator 1000ºC.
6. Cuci tangan.
PROTAP DESINFEKSI DAN DEKONTAMINASI
a. Mempersiapkan bahan yang terdiri dari
1. Alkohol swab
2. Alkohol 70 % dalam botol spray
3. Mendesinfeksi bagian luar kemasan bahan obat sitostatika dan pelarut dengan menyemprotkan alcohol 70 %
b. Mempersiapkan alat yang terdiri dari
1. Mensterilkan alas untuk sitostatika
2. Mensterilkan bahan untuk sealing (parafin)
3. Mensterilkan sarung tangan , masker, baju, topi, sarung kaki
4. Spuit inj. Ukuran 2 X vol yang dibutuhkan.
5. Jarum
6. Mendesinfektan etiket, label, klip plastik, kantong plastik u/ disposal dengan menyemprotkan alkohol 70 %
VII. LANGKAH TINDAK LANJUT
2. Menyiapkan SDM untuk penanganan injeksi (Workshop, On The Job Trainning, studi banding,
simulasi di keperawatan/pelayanan agar mahir)
3. Menyiapkan SPO tentang penanganan Obat injeksi
4. Menyiapkan ruang Clean room :
a. Pengadaan konsultan pembangunan ruang Clean Room
b. Pembuatan RAB ruangan secara rinci
c. Usulan proposal RAB untuk tahun sesuai rencana dan mengawal persetujuannya
d. Persiapan ruang tempat pembangunan Clean Room
5. Mengadakan dan menyiapkan fasilitas PIVAS
6. Uji coba ruangan dan fasilitas peralatan sesuai persyaratan
7. Sosialisasi kepada seluruh stakeholder rumah sakit
8. Simulasi penanganan injeksi
9. Evaluasi pelayanan dan perbaikan
10. Implementasi pelayanan PIVAS
11. Monev, laporan dan perbaikan berkelanjutan
WFI 40
WFI 40
FORMULIR LAPORAN TERJADINYA KECELAKAAN PADA SITOSTATIKA
• UJI MIKROBIOLOGI
HEPA FILTER • EFISIENSI 99,97% - 99,99%, MPPS (Most Penetrating
RUANGAN Particel Size) 0,1µm – 0,3µm.
KESIMPULAN