Anda di halaman 1dari 4

STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN MENINGKATKAN

HARGA DIRI PADA PASIEN DENGAN RISIKO BUNUH DIRI

A. Proses Keperawatan
1. Kondisi Pasien :
Ny. A berumur 22 tahun sedang dirawat di rumah sakit di salah satu daerah. Dia terlihat
sangat sedih dan putus asa dalam menjalani kehidupannya. Dari data yang didapat, Ny. A
memiliki masalah dalam keluarganya dan sering berperilaku secara tidak langsung ingin
bunuh diri dengan mengatakan ”Segala sesuatu akan lebih baik tanpa saya”. Data dari
pengkajian didapatkan pasien mengungkapkan perasaannya seperti rasa bersalah, sedih,
marah, putus asa, dan tidak berdaya. Ny A juga selalu mengatakan hal-hal negatif dalam
dirinya.

2. Diagnosa Keperawatan : Risiko bunuh diri berhubungan dengan harga diri rendah.

3. Tujuan :
- Pasien mendapat perlindungan dari lingkungannya.
- Pasien dapat mengungkapkan perasaannya.
- Pasien dapat meningkatkan harga dirinya.
- Pasien dapat menggunakan cara penyelesaian masalah yang baik.

4. Tindakan Keperawatan
1) Mendiskusikan tentang cara mengatasi keinginan bunuh diri, yaitu dengan meminta
bantuan dari keluarga atau teman.
2) Meningkatkan harga diri pasien, dengan cara:
a) Memberi kesempatan pasien mengungkapkan perasaannya.
b) Berikan pujian bila pasien dapat mengatakan perasaan yang positif.
c) Meyakinkan pasien bahwa dirinya penting.
d) Membicarakan tentang keadaan yang sepatutnya disyukuri oleh pasien.
e) Merencanakan aktivitas yang dapat pasien lakukan.
3) Meningkatkan kemampuan menyelesaikan masalah, dengan cara:
a) Mendiskusikan dengan pasien cara menyelesaikan masalahnya.
b) Mendiskusikan dengan pasien efektifitas masing-masing cara penyelesaian
masalah.
c) Mendiskusikan dengan pasien cara menyelesaikan masalah yang lebih baik.

B. Strategi Komunikasi dan Pelaksanaannya

SP 2 : Percakapan untuk meningkatkan harga diri pasien isyarat bunuh diri.

1. Tahap orientasi

Tahap ini yang dapat kita lakukan adalah memberikan salam dan senyum pada pasien,
melakukan validasi, mencari kebenaran data yang ada dengan wawancara, mengobservasi
atau pemeriksaan yang lain, memperkenalkan nama kita dengan tujuan agar selalu ada yang
memperhatikan terhadap kebutuhannya, menanyakan nama panggilan kesukaan pasien
karena akan mempermudah dalam berkomunikasi, menjelaskan tanggung jawab perawat
dan pasien, menjelaskan peran kita dan pasien, menjelaskan kegiatan yang akan dilakukan,
menjelaskan tujuan, menjelaskan waktu yang dibutuhkan untuk melakukan kegiatan dan
menjelaskan kerahasiaan.

 Salam Terapeutik
”Selamat pagi bu, perkenalkan nama saya Dini, saya mahasiswa Keperawatan
Poltekkes Denpasar yang bertugas di ruang ini, saya dinas pagi dari jam 7 pagi sampai
jam 2 siang . kalau boleh tau nama ibu siapa? ibu senang di panggil siapa? O jadi ibu
senangnya dipanggil A”.
 Kontrak

Topik : Bagaimana perasaan A saat ini? Masih adakah dorongan untuk mengakhiri
kehidupan? Baik, sesuai janji kita dua jam yang lalu, sekarang kita akan membahas
tentang rasa syukur atas pemberian Tuhan yang masih A miliki.
Waktu : Mau berapa lama A?

Tempat : di mana?

2. Tahap kerja

Pada tahap ini kegiatan yang dapat kita lakukan adalah memberi kesempatan pada
pasien untuk bertanya, karena akan memberi tahu tentang hal-hal yang kurang dimengerti
dalam komunikasi, menanyakan keluhan utama, memulai kegiatan dengan cara yang baik
dan melakukan kegiatan sesuai dengan rencana.

Pertanyaan :

Apa saja dalam hidup A yang perlu disyukuri?

Siapa saja kira-kira yang sedih dan rugi kalau A meninggal?

Coba A ceritakan hal-hal yang baik dalam kehidupan A. Keadaan yang bagaimana yang
membuat A merasa puas?

Bagus. Ternyata kehidupan A masih ada hal baik yang patut disyukuri.

Coba A sebutkan kegiatan apa yang masih dapat A lakukan selama ini.

Bagaimana kalau A mencoba melakukan kegiatan tersebut? Mari kita latih.

3. Tahap Terminasi

Pada tahap akhir ini kegiatan yang dapat kita lakukan adalah menyimpulkan hasil
wawancara meliputi evaluasi proses dan hasil, memberikan reinforcement posisif,
merencanakan tindak lanjut dengan pasien, melakukan kontrak (waktu, tempat, dan topik)
dan mengakhiri wawancara dengan cara yang baik.

Pertanyaan :

Bagaimana perasaan A setelah kita berbincang-bincang?

Bisa sebutkan kembali apa saja yang A patut syukuri dalam hidup A?
Ingat dan ucapkan hal-hal yang baik dalam hidup A jika ada dorongan untuk mengakhiri
kehidupan.

Bagus A. Coba A ingat-ingat lagi hal-hal lain yang masih A miliki dan perlu disyukuri!.
Nanti jam 12 kita bahas tentang cara mengatasi masalah dengan baik. Tempatnya di mana?

Baiklah, tetapi kalau ada perasaan-perasaan yang tidak terkendali segera hubungi saya ya!.

Anda mungkin juga menyukai