Anda di halaman 1dari 7

Penerapan Metode Langsung Dalam Memperkenalkan Diri Dan

Mengenal Anggota Tubuh Di Kampung SP.Kemili, Kec. Silih


Nara, Kab. Aceh Tengah Dengan Media Audio Visual

Di

Oleh:

Sahniara Novita

15 5304 8574
Nama-nama anak yang diajarkan:

1. Fitriana Rizki
2. Mirna Yanti
3. Sastriana Dalila Fitri
4. Nandayani
5. Keisha Elviana
6. Raisa Ayu Hanifa

A. Pengertian Direct Method


Direct method berasal dari kata Direct yang artinya langsung. Direct
method atau model langsung yaitu suatu cara menyajikan materi pelajaran
bahasa asing di mana guru langsung menggunakan bahasa asing tersebut
sebagai bahasa pengantar, dan tanpa menggunakan bahasa anak didik
sedikit pun dalam mengajar. Jika ada kata-kata yang sulit dimengerti oleh
anak didik, maka guru dapat mengartikannya dengan menggunakan alat
peraga, mendemonstrasikan, menggambarkan dan lain-lain.
Metode ini berpijak dari pemahaman bahwa pengajaran bahasa asing
tidak sama halnya dengan mengajar ilmu pasti alam atau sebagainya. Jika
mengajar ilmu pasti, siswa dituntut agar dapat menghafal rumus-rumus
tertentu, berpikir, dan mengingat, maka dalam pengajaran bahasa, anak
didik dilatih praktek langsung mengucapkan kata-kata atau kalimat-kalimat
tertentu. Sekalipun kata-kata atau kalimat tersebut mula-mula masih asing
dan tidak dipahami oleh anak didiknya, namun sedikit demi sedikit kata-
kata atau kalimat itu bisa mereka ucapkan dan dapat pula diartikannya.
Pada prinsipnya metode langsung(direct method) ini sangat utama
dalam mengajar bahasa asing, karena melalui metode ini siswa dapat
langsung melatih kemahiran lidah tanpa menggunakan bahasa ibu (bahasa
lingkungannya). Meskipun pada mulanya terlihat sulit bagi anak didik untuk
menuirukannya.
Kelebihan Direct Method:
Metode langsung (direct) dilihat dari segi efektivitasnya
memiliki keunggulan antara lain:
a. Siswa termotivasi untuk dapat menyebutkan dan mengerti kata-
kata atau kalimat dalam bahasa asing yang diajarkan oleh
gurunya, apalagi guru menggunakan alat peraga dan macam-
macam media yang menyenangkan.
b. Karena biasanya guru mula-mula mengajarkan kata-kata dan
kalimat-kalimat sederhana yang dapat dimengerti dan diketahui
oleh siswa dalam bahasa sehari-hari misalnya (pena, pensil,
bangku, meja, dan lain-lain), maka siswa dapat dengan mudah
menangkap simbol-simbol bahasa asing yang diajarkan oleh
gurunya.
c. Metode ini relatif banyak menggunakan berbagai macam alat
peraga, seperti: video, film, radio, kaset, tape recorder, dan
berbagaimedia/alat peraga lainnya yang dibuat sendiri, maka
metode ini menarik minat siswa, karena sudah merasa
senang/tertarik, maka pelajaran terasa tidak sulit untuk
dipahami.
d. Siswa memperoleh pengalaman langsung danpraktis, sekalipun
mula-mula kalimat yang diucapkan itu belum dimengerti dan
dipahami sepenuhnya.
e. Alat ucap / lidah siswa/anak didik menjadi terlatih dan jika
menerima ucapan-ucapan yang semula sering terdengar dan
terucapkan.
Kekurangan metode langsung (Direct):
a. Pengajaran dapat menjadi pasif, jika guru tidakdapat memotivasi
siswa, bahkan mungkin siswa merasa jenuh dan merasa dongkol
karena kata-kata dan kalimat yang dituturkan gurunya itu tidak
pernah dapat dimengerti, karena memang guru hanya
menggunakan bahasa asing tanpa diterjemahkan ke dalam
bahasa anak.
b. Pada tingkat-tingkat permulaan kelihatannya metode ini terasa
sulit diterapkan, karena siswa belum memiliki bahan
(perbendaharaan kata) yang sudah dimengerti.
c. Meskipun pada dasarnya dalam metode ini guru tidak boleh
menggunakan bahasa sehari-hari dalam menyampaikan bahan
pelajaran bahasa asing tapi pada kenyataannya tidak selalu
demikian, misalnya guru terpaksa menterjemahkan kata-kata
sulit bahasa asing itu ke dalam bahasa anak didik.
Metode ini sebenarnya tepat sekali digunakan pada tingkat permulaan
maupun atas karena siswa merasa telah memiliki bahan untuk
bercakap/berbicara dan tentu saja agar siswa betul-betul merasa tertantang
untuk bercakap/berkomunikasi; maka sanksi-sanksi dapat ditetapkan bagi
mereka yang menggunakan bahasa sehari-hari.
B. Media yang Digunakan Adalah Media Audiovisual
Media audiovisual adalah seperangkat alat yang dapat
memproyeksikan gambar bergerak dan bersuara. Media ini mempunyai
unsur suara dan unsur gambaryang dipergunakan dalam situasi belajar,
bentuktulisan dan kata yang diucapkan dalam menularkan pengetahuan,
sikap, dan ide. Jenis media ini mempunyai kemampuan yang lebih baik,
karena meliputi kedua jenis media auditif (mendengar) dan visual
(melihat).Alat-alat yang termasuk dalam kategori media audiovisual adalah:
televisi, video-VCD,sound dan film.
C. Kelebihan Dan Kekurangan Media Audiovisual
Kelebihannya:
1. Dapat menarik perhatian siswa/siswi untuk melaksanakan proses
belajar mengajar.
2. Dengan video sejumlah besar siswa/siswi dapat memperoleh
informasi dengan mudah.
3. Demonstrasi yang sulit bisa dipersiapkan dan direkam sebelumnya,
sehingga dalam waktu mengajar guru dapat memusatkan perhatian
dan penyajiannya.
4. Menghemat waktu dan rekaman dapat diputar berulang-ulang.
5. Guru bisa mengatur dimana dia akan menghentikan gerakan gambar
tersebut, artinya kontrol sepenuhnya ditangan guru.
6. Ruangan tidak perlu digelapkan waktu menyajikannya.
Kekurangannya:
1. Perhatian siswa/siswi sulit dikuasai, partisipasi mereka jarang
dipraktekkan.
2. Sifat komunikasinya yang bersifat satu arah haruslah diimbangi
dengan pencarian bentuk umpan balik yang lain.
3. Kurang mampu menampilkan detail dari objek yang disajikan secara
sempurna.
4. Memerlukan peralatan yang mahal dan kompleks.

Hari pertama, tgl 04 Juni 2016 jam 09.00, saya mengajar adik-adik
dikampung SP.Kemili tepatnya dirumah saya sendiri, saya mengajar dengan
menggunakan direct method (langsung) dan menggunakan media
audiovisual (Video). Hari pertama, adik-adik yang saya ajarkan awalnya
biasa saja, kurang antusias, tapi perlahan-lahan setelah saya mengajar
mereka, mereka mulai tertarik apalagi saya mengajarkan mereka
menggunakan media video, dan mereka mulai tertarik dengan apa yang saya
ajarkan. Saya mengajar tentang nama-nama anggota tubuh dan cara
memperkenalkan diri, walaupun saya menggunakan video tapi saya juga
langsung mempraktekkannya agar mereka lebih cepat mengeti dan
bersemangat dalam proses belajar mengajar, karena jika yang mengajarkan
semangat maka anak-anak yang diajarkan pun pasti aka bersemangat, begitu
juga sebaliknya. Saya sangat senang sekali karena adik-adik merespon
dengan baik tentang apa yang saya ajarkan, setelah saya selesai mengajar
mereka, saya menyuruh adik-adik untuk menghafalnya, saya suruh mereka
tulis dibuku agar mereka bisa mengulang-ulangnya kembali dirumah
masing-masing.
Hari kedua, tanggal 05 Juni jam 11.00, saya mengajak adik-adik itu
lagi untuk melanjutkan materi yang sudah saya ajarkan kemarin. Seperti
yang saya katakansebelumnya, saya menyuruh masing-masing dari adik-
adik tersebut untuk menghafal apa yang telah saya ajarkan untuk saya uji
kembali, apakah mereka semua sudah bisa atau belum. Sebelum saya
menyuruh adik-adik itu terlebih dahulu saya bertanya kepada mereka “adik-
adik siapa yang mau maju kedepan untuk menghafal nama-nama anggota
tubuh dan cara memperkenalkan diri”? karena adik-adiknya begitu antusias
mereka berebut untuk maju kedepan, akhirnya saya mengambil inisiatif
untuk memilih salah satu diantara mereka untuk maju kedepan. Setelah
salah satu dari mereka selesai menghafal dan kembali duduk ditempatnya,
tiba-tiba adik-adik yang lain juga mau maju kedepan untuk
memperkenalkan diri dan mengafal nama-nama anggota tubuh, akhirnya
saya mengambil inisiatif semuanya saya suruh maju kedepan untuk
menghafal dengan cara dan kemampuan mereka masing-masing. Walaupun
tidak semua dari mereka yang mampu mempraktikkannya dengan sempurna
tapi saya sangat senang karena mereka berani mencoba, walaupu mereka
tidak tau yang mereka praktikkan itu benar atau salah, tapi itu tidak penting
bagi saya, yang penting mereka mau mencoba dan memiliki semangat yang
tinggi untuk belajar.

D. Kendala yang Saya Dapatkan Dalam Proses Belajar Mengajar:


1. Adik-adik itu suka bercanda dan itu membuat ribut, kadang-kadang
proses belajar mengajar sedikit terganggu, tapi jika diingatkan mereka
tidak ribut lagi,
2. Saya mengajarkan adik-adik tingkat TK dan SD, dan itu agak sulit
karena kemampuan mereka berbeda, dan itu karena kurangnya
pengetahuan mereka tentang bahasa inggris, tapi lumayan mudah
mengajar adik-adik tingkat SD daripada TK, karena anak SD Sudah
agak paham tentang bahasa inggris, sedangkan yang anak TK kurang,
karena di TK masih jarang diajarkan tentang nama-nama anggota
tubuh dan cara memperkenalkan diri secara singkat, hanya sebagian
TK saja yang sudah mengajarkannya kepada anak didik mereka,
apalagi TK yang ada dikampung, Sehingga apa yang saya ajarkan
kadang-kadang susah dimengerti oleh mereka, tapi jika diajarkan
secara perlahan mereka sedikit lebih mengerti.

E. Kesimpulan
Metode ini cocok digunakan dalam proses belajar mengajar, karena
siswa/siswi yang diajarkan akan lebih cepat mengerti dan paham, dan
memudahkan mereka untuk mengingatnya, tapi mungkin hanya bahan yang
akan diajarkan saja yang harus disesuaikan dengan tempat kita mengajar,
karena tidak disemua tempat masyarakatnya cepat memahami teknologi dan
mengikuti perubahan zaman, serta tidak semua orang atau masyarakat
memiliki banyak pengetahuan, apalagi pengetahuan tentang bahasa inggris.

Anda mungkin juga menyukai