Anda di halaman 1dari 9

VITAMIN

Setiap bahan makanan mempunyai susunan kimia yang berbeda-beda dan


mengandung zat gizi yang bervariasi pula baik jenis maupun jumlahnya. Berbagai zat
gizi yang diperlukan tubuh dapat digolongkan ke dalam 6 macam yaitu (1)karbohidrat
,(2) protein,(3) lemak, (4) vitamin,(5) mineral dan (6) air. Sementara itu energi yang
diperlukan tubuh dapat diperoleh dari hasil pembakaran karbohidrat, protein dan
lemak di dalam tubuh,di alam terdapat berbagai jenis bahan makanan baik yang
berasal dari tumbuh-tumbuhan yang disebut pangan nabati maupun pangan yang
berasal dari hewan yang dikenal sebagai pangan hewani.
Vitamin adalah senyawa kimia sangat esensial dibutuhkan tubuh walaupun
dalam jumlah yang sangat kecil tetapi penting untuk pemeliharaan kesehatan dan
pertumbuhan normal. Ada tidaknya vitamin dalam tubuh sangat menentukan normal
tidaknya di dalam tubuh, sehingga harus masuk ke dalam tubuh sudah dalam bentuk
jadi dari bahan makanan. Meskipun vitamin-vitamin ini diperlukan hanya dalam
jumlah yang sedikit, sebaliknya jika badan kekurangan zat ini akan menimbulkan
hal-hal yang merugikan. Di balik itu, beberapa vitamin dapat pula memberikan
pengaruh buruk, jika terdapat dalam makanan dalam jumlah yang terlalu banyak
sehingga berlebihan. Kalau seseorang kekurangan vitamin di dalam makanannya
tetapi belum memperlihatkan tanda-tanda penyakit yang nyata , ia dikatakan
menderita “hipovitaminosis”, jika sudah sampai terlihat tanda-tanda klinik yang
nyata, disebut “avitaminosis”. Kalau terlalu banyak mendapatkan vitamin, sehingga
menimbulkan akibat-akibat yang tidak baik maka disebut “hipervitaminosis”.
Ada tiga belas macam vitamin dimana senyawa kimianya sudah diketahui dan dapat
dibuat di laboratorium terdiri atas:
VITAMIN NAMA KIMIA
Vitamin A ……………………………………………...... Akseroftol
Vitamin B1 ………………………………………………. Tiamin
Vitamin B2 ……………………………………………..... Riboflavin
VitaminB6 ……………………………………………...... Piridoksin
Niacin …………………………………………………..... Asam nikotinat
Biotin …………………………………………………..... Biotin
Asam pantotenat ……………………………………......... Asam pantotenat
Asam folin ……………………………………………….. Asam pteroilglutamat
Vitamin B 12 …………………………………………...... Kobalamin
Vitamin C ………………………………………….......... Asam askorbat
Vitamin D ……………………………………………..... Kalsiferol
Vitamin E ……………………………………………....... Tokoferol
Vitamin K ……………………………………………...... Fillokhinon.
Vitamin dibagi dalam dua golongan besar yaitu:
a. Vitamin yang larut dalam lemak yaitu A, D, E, dan K.
b. Vitamin yang larut dalam air yaitu vitamin C dan vitamin yang termasuk dalam
golongan B komplek.
Gangguan Akibat Kekurangan (Defisiensi) Vitamin
1. Defisiensi Vitamin A
Kekurangan vitamin A dalam menu makanan yang berlangsung lama dapat
menimbulkan penyakit yang disebut defisiensi vitamin A (xeroftalmia). Bersama-
sama dengan KKP, defisiensi vitamin A merupakan penyakit yang sangat penting di
antara penyakit-penyakit kurang gizi di Indonesia dan banyak negeri yang sedang
berkembang.
Selain menimbulkan gangguan pada mata, kekurangan vitamin dapat
menyebabkan terjadinya gangguan pada kulit berupa pengerasan dan menjadi
keringnya kulit terutama di daerah lengan, tungkai bawah dan bokong. Kekurangan
vitamin A juga dapat mengganggu jalannya pertumbuhan tubuh.
2. Defisiensi Vitamin B1
Penyakit kekurangan vitamin B1 kita kenal dengan nama beri-beri, yang
ditandai dengan gangguan alat pencernaan makanan (sembelit), kaki dan tangan
sering merasa kesemutan, dan tungkai mudah lelah. Lama-lama dapat terjadi
pembengkakan tungkai bawah mungkin disertai dengan hilangnya rasa nyeri.
Keadaan yang lebih berat dapat terjadi kelainan pada jantung yang mula-mula
keluhannya berupa jantung berdebar, akhirnya sesaki napas karena terjadi
pembengkakan jantung.
3. Defisiensi Vitamin B2
Kekurangan vitamin B2 ditandai dengan luka-luka pada lutut, bibir kering,
dan pecah-pecah, radang pada lidah, kulit sekitar hidung dan bibir kering pecah-
pecah. Gangguan pada mata berupa produksi air mata bertambah (lakrimasi) dan
mata peka terhadap sinar (photophobia).
4. Defisiensi Vitamin B3
Defisiensi niacin (vitamin B3) disebut pellagra. Gejala-gejalanya dikenal
dengan istilah “3 D”, yaitu singkatan dari diare (mencret-mencret), dermatitis
(peradangan pada kulit yang ditandai dengan bercak-bercak merah), dimensi yang
berupa kelainan saraf.
5. Defisiensi Vitamin B6
Tanda-tanda dari kekurangan vitamin B6 (piridoxin) ialah penderitanya
tengkuk terasa kaku, mudah kaget, dan kadang-kadang diserati kejangkejang.
6. Defisiensi Vitamin B12
Kekurangan vitamin B12 (cyanocobalamin) dapat menimbulkan anemia
(kekurangan darah merah). Anemia pada kekurangan vitamin B12 berlainan dengan
akibat kekurangan zat besi. Pada kekurangan vitamin B12 disebut anemia pernicioca,
dengan gejala-gejala lidah yang halus dan mengkilap serta gangguan saraf.
7. Defisiensi Vitamin C
Defisiensi citamin C sering kita kenal dengan nama scurvy, ditandai oleh
mudah terjadinya perdarahan karena dinding kapiler lemah. Perdarahan dapat terjadi
sekitar gusi, dan mulut. Pada keadaan yang lebih berat perdarahan dapat terjadi pada
saluran pencernaan dan otak. Selain itu kekurangan vitamin C juga dapat
menyebabkan gangguan pada pertumbuhan tulang.
8. Defisiensi Vitamin D
Kekurangan vitamin D dapat menyebabkan gangguan pertumbuhan tulang
yang disebut penyakit rachitis. Biasanya terjadi perubahan bentuk pada tulang,
misalnya bentuk kaki X atau O. Selain itu dapat juga terjadi perubahan pada tulang-
tulang lain.
9. Defisiensi Vitamin E
Kekurangan vitamin E pada manusia gejala-gejalanya belum jelas. Menurut
percobaan terhadap binatang defisiensi tersebut menyebabkan kemandulan baik pada
betina maupun jantan; gangguan pada otot, dan kelainan saraf pusat.
10. Defisiensi Vitamin K
Defisiensi vitamin K dapat menyebabkan gangguan proses pembekuan darah,
sehingga bila terjadi luka perdarahan tidak dapat berhenti.
Sebagai tambahan dalam materi kali ini yang sesuai dengan topik pada
praktikum mengenai penentuan kadar vitamin C pada buah-buahan, di bawah ini
terdapat beberapa buah-buahan dengan kadar vitamin C yang cukup tinggi, yaitu :
1. Kiwi
Buah dengan daging berwarna hijau ini ternyata merupakan buah tinggi
vitamin C, lho! Bahkan, kandungan vitamin C pada kiwi lebih besar ketimbang jeruk.
Sebagai informasi, satu buah jeruk mengandung 71 mg vitamin C, sedangkan
kandungan vitamin pada buah kiwi mencapai 92,7 mg per buahnya.Selain vitamin C,
kiwi juga mengandung zat bergizi lainnya seperti vitamin A, vitamin E, dan Vitamin
K. Mineral dan asam lemak omega-3 juga tidak luput dari kandungan buah kiwi,
yang mana kedua zat tersebut penting sekali untuk menurunkan risiko penyakit
stroke.
2. Pepaya
Pepaya juga memiliki kandungan vitamin C yang tinggi, yakni 94 mg per
buahnya. Sebagai buah yang mengandung vitamin C dengan kadar tinggi, manfaat
pepaya bagi kesehatan tubuh sangat banyak, seperti memperkuat tulang dan merawat
kulit. Buah pepaya juga memiliki kandungan nutrisi lainnya, seperti vitamin A,
vitamin B kompleks, kalsium, dan kalium yang bermanfaat untuk melancarkan
pencernaan hingga mengendalikan tekanan darah.
3. Nenas
Sekitar 125 ml atau setengah gelas buah nenas mengandung 39-49 gram
vitamin C, jumlah yang cukup untuk memenuhi kebutuhan tubuh akan vitamin ini.
Tidak hanya vitamin C, nenas juga mengandung Bromelain. Bromelain adalah enzim
pencernaan yang berfungsi untuk memecah protein pada makanan, pun mengurangi
rasa kembung pada perut.
4. Stroberi
Buah dengan rasa manis asam ini memiliki kandungan 52 mg vitamin C per
125 ml-nya. Menurut sejumlah penelitian, buah stroberi memiliki manfaat untuk
mencegah penuaan, gangguan syaraf, peradangan, hingga kanker sekalipun. Ini
karena selain vitamin C, stroberi juga mengandung antioksidan, vitamin B kompleks,
vitamin A, vitamin E, kalium, zat besi, fluor, dan iodium.
5. Mangga
Kadar vitamin C pada buah mangga memang tidak sebanyak buah-buah di
atas, yakni hanya 29 mg. Namun, tetap saja buah mangga jadi salah satu sumber buah
vitamin C yang patut untuk Anda konsumsi. Lagipula, mangga juga diperkaya
dengan kandungan nutrisi bermanfaat bagi tubuh lainnya, seperti polifenol yang
merupakan antioksidan pencegah kanker payudara dan usus besar.
6. Paprika
Anda yang pernah mengonsumsi pizza pasti sudah tidak asing lagi dengan
buah yang satu ini, bukan? Nah, ternyata paprika, baik paprika merah maupun
paprika kuning, memiliki kandungan vitamin C yang tinggi, yaitu 190 mg (paprika
merah), dan 155 mg (paprika kuning).
7. Leci
Leci yang berasal dari Tiongkok juga merupakan salah satu buah yang
mengandung vitamin C. Ini didasari kenyataan bahwa buat yang mirip dengan
rambutan ini memiliki kandungan vitamin C yang banyak, yakni 132 mg per 100
gram-nya.
Kandungan lainnya yang terdapat di dalam buah leci yakni:
 Polifenol, berfungsi untuk menangkal radikal bebas, menyeimbangkan
kadar cairan tubuh, dan mencegah infeksi.
 Vitamin B kompleks dan flavonoid, berfungsi untuk melindungi tubuh dari
risiko kanker dan tumor.
Tidak hanya itu, mengonsumsi buah leci secara rutin juga dipercaya mampu
memperlambat proses penuaan, baik pada pria maupun wanita.
8. Markisa
Di balik rasanya yang menyegarkan, apalagi kalau disajikan dalam bentuk
sirup, markisa menyimpan kandungan vitamin C yang cukup banyak, yakni 72
mg/100 gram. Ini menjadikan markisa memiliki segudang manfaat bagi kesehatan
tubuh, seperti:
 Menangkal radikal bebas
 Meningkatkan sistem kekebalan tubuh
 Mencegah pertumbuhan sel kanker
 Mengurangi risiko penyakit jantung
9. Belimbing
Belimbing adalah buah tropis yang juga kaya akan kandungan vitamin C di
dalamnya. Buah yang kalau dipotong-potong akan memiliki bentuk menyerupai
bintang ini mengandung 46 mg vitamin C per 100 gram-nya. Selain itu, belimbing
mempunyai kandungan serat sebanyak 4 gram dan 40 kalori.
Manfaat belimbing bagi kesehatan di antaranya bisa mencegah perkembangan bakteri
penyebab infeksi, membantu metabolisme tubuh, dan menurunkan risiko penyakit
jantung serta stroke. Jadi, jangan lupa juga untuk mengonsumsi buah yang
mengandung vitamin C ini, ya!
10. Melon
Kandungan vitamin pada melon memang didominasi oleh vitamin A.
Meskipun begitu, kita masih tetap bisa merasakan manfaat vitamin C bagi kesehatan
tubuh melalui buah berwarna hijau ini. Ya, melon memiliki kandungan 26.3 mg
vitamin per potongnya.
Manfaat vitamin C pada melon antara lain untuk menangkal radikal bebas, mencegah
infeksi, dan meningkatkan sistem imun pada tubuh.
11. Anggur Hijau
Anggur hijau juga merupakan buah yang mengandung vitamin C, kendati
kadarnya tidak banyak, yakni hanya 15 mg per 100 gram. Selain vitamin C, anggur
hijau juga diperkaya dengan antioksidan sehingga sangat bermanfaat dalam
mencegah risiko munculnya penyakit kanker.
Adanya kandungan zat resveratrol pun menjadikan anggur hijau sebagai penangkal
serangan jantung dan pembakar lemak yang baik bagi tubuh.
12. Pisang
Suka makan pisang? Buah berkulit kuning ini menjadi buah vitamin C
selanjutnya yang direkomendasikan. Kandungan vitamin C pada pisang bermanfaat
untuk mencegah, pun mengobati gejala gangguan kesehatan pada tubuh kita, seperti
asam lambung, sembelit, dan lain-lain.
13. Tomat
Buah tomat adalah buah vitamin C yang kadarnya mencapai 14,5 mg per 50
gram. Manfaat vitamin C pada tomat adalah meningkatkan sistem kekebalan tubuh,
pun sejumlah fungsi penting lainnya. Selain itu, tomat juga diperkaya dengan
kandungan lycopene yang berguna untuk melindungi otot jantung, mengendalikan
kadar kolesterol, dan membakar lemak.
14. Alpukat
Satu alpukat kecil mengandung setidaknya 21 mg vitamin C. Adanya
kandungan vitamin C ini memberikan sejumlah manfaat, seperti mengatasi gelaja
penuaan dini yang ditandai dengan kulit mengkerut, bintik hitam, dan gejala-gejala
lainnya.
15. Jambu Biji
Ini dia buah yang mengandung vitamin C paling tinggi di antara buah-buah
lainnya. Kandungan vitamin C pada jambu biji mencapai lebih dari 200 gram per
buahnya. Buah dengan daging berwarna merah muda ini juga kaya akan serat yang
lagi-lagi, melebihi kadar serat yang dimiliki jeruk.
Banyaknya kandungan vitamin C pada buah jambu biji membuat buah tersebut dinilai
ampuh dalam mencegah inflamasi tulang dan sejumlah gangguan kesehatan lainnya
seperti penuaan dini.
Tips Menikmati Buah yang Mengandung Vitamin C
Setelah mengetahui macam-macam buah yang mengandung vitamin C, berikut ada
sedikit tips bagaimana cara menikmati buah-buah tersebut sehingga bisa memicu
Anda untuk rutin mengonsumsinya.
1. Dijadikan Sop Buah
Baik itu beli di pedagang sop buah atau buat sendiri, yang pasti sop buah jadi
cara nikmat bagi Anda dalam mengonsumsi buah-buahan, termasuk buah-buahan
yang mengandung vitamin C. Campuran buah, susu, dan es tentunya lezat,
menyegarkan, dan menyehatkan.
2. Dibuat menjadi Smoothies
Campurkan buah vitamin C, yogurt, kacang-kacangan, dan susu
kemudian blend menggunakan blender untuk menghasilakn penganan
bernama smoothies ini. Dijamin nikmat dan tentunya menyehatkan.
3. Dicampur dengan Sereal
Jika selama ini Anda sarapan sereal hanya ditemani susu, maka mulai
sekarang cobalah untuk menambahkan buah-buahan, khususnya buah tinggi vitamin
C. Buah seperti pisang dan stroberi sangat cocok untuk dijadikan ‘teman’ sarapan
sereal bergizi Anda.
DAFTAR PUSTAKA
Azizah, Ifa Nikmatul., ( 2017 ) , Penentuan Kadar Vitamin C dalam Buah Jambu Biji
(psidium guajava L) dengan pereaksi 2,6-diklorofenol indofenol secara
spektrofotometri sinar tampak. Jurnal Penelitian . 17-26.
Zulkifli, Andi., ( 2007 ) , Skrining Masalah Akibat Kekurangan Vitamin A.
Makassar : Universitas Hasanuddin.

Anda mungkin juga menyukai