1.1.Definisi
a. Keselamatan Kerja adalah keselamatan yang berkaitan dengan hubungan tenaga kerja
dengan mesin, alat kerja, bahan dan proses pengolahannya, landasan tempat kerja,
lingkungan kerja dan cara melakukan pekerjaan tersebut.
Tujuan keselamatan kerja :
1. Melindungi hak keselamatan kerja dalam/selama melakukan pekerjaan untuk
kesejahteraan hidup dan peningkatan produksi.
2. Menjamin keselamatan setiap orang yang bekerja di tempat kerja
3. Memelihara sumber produksi serta menggunakannya dengan aman dan
berdayaguna.
e. Kelelahan / Fatique
Setelah pekerja melakukan pekerjaannya maka umumnya terjadi kelelahan, dalam hal
ini kita harus waspada dan harus kita bedakan jenis kelelahannya, beberapa ahli
membedakan/membaginya sebagai berikut :
1. Kelelahan fisik
Kelelahan fisik akibat kerja yang berlebihan, dimana masih dapat dikompensasi dan
diperbaiki performansnya seperti semula. Kalau tidak terlalu berat kelelahan ini bisa
hilang setelah istirahat dan tidur yang cukup.
a.Kelelahan yang sumber utamanya adalah mata (kelelahan visual), Mata merupakan
indera yang mempunyai peranan penting dalam penyelesaian pekerjaan.
b.Kebisingan secara keseluruhan adalah kerusakan pada indera pendengaran.
Gangguan komunikasi dan timbulnya salah pengertian
Penyakit ini biasanya menyerang pada petugas yang bekerja dengan melakukan
kontak dengan bahan kimia dan obat-obatan seperti antiseptik, antibiotik, dan
disinfektan. Bahan-bahan ini bisa berakibat tidak baik bagi kesehatan cepat atau lambat.
Bahkan jika bahan kimia ini terhirup bisa menyebabkan kematian. Penyakit akibat kerja
ini dapat dicegah dengan memakai alat pelindung diri ketika sedang bekerja mulai dari
pelindung mata, memakai sarung tangan, celemek, masker dan juga memakai jas
laboratorium dengan benar, tidak menggunakan lensa kontak, dan gunakan alat
pelindung pernafasan.
2. Nyeri Pinggang
Ini bisa terjadi pada orang-orang yang bekerja di perkantoran atau Pelayanan
Kesehatan Pemerintah. Nyeri pinggang bisa terjadi pada tenaga operator peralatan. Ini
dikarenakan penggunaan peralatan luar yang kurang sesuai untuk orang Indonesia
sehingga memicu untuk melakukan posisi kerja yang salah dan dipaksakan. Sehingga
pekerja mudah lelah yang akan mengakibatkan gangguan fisik seperti nyeri pinggang
dan stres.
3. Tuli
4. Gangguan penglihatan
Gangguan penglihatan bisa terjadi karena pencahayaan pada ruang kerja kurang,
laboratorium, ruang perawatan, maka sebaiknya masalah pencahayaan pada lingkungan
kerja harus diperhatikan demi kesehatan para karyawan.
Pada suhu yang rendah atau tinggi bisa menyebabkan seseorang terkena flu, alergi
udara, dan juga gangguan pernafasan serta berbagai penyakit kulit.
6. Stres
Petugas Pelayanan Kesehatan bisa saja setiap saat melakukan pekerjaan yang bersifat
darurat yang berkaitan dengan hidup dan mati seseorang. Maka para pekerja pada
laboratorium kesehatan dituntut untuk bekerja secara cepat, tepat dan akurat. Dan hal ini
sangat memungkinkan dapat terjadinya stres. Selain itu, ada sebagian pekerja yang
bekerja secara monoton, hubungan kerja yang kurang baik dengan yang lain dan faktor
lain yang dapat memicu terjadinya stres.
1.5.Perbedaan HIPERKES Dengan Kesehatan Masyarakat