Anda di halaman 1dari 22

ANALISIS POLA KEHIDUPAN MAHASISWA INDEKOS

Studi Kasus : Mahasiswa ITERA

Disusun untuk Memenuhi Tugas Akhir Mata Kuliah

Pengenalan Potensi Lingkungan Daerah Semester II 2018/2019

Oleh:
Kelompok: 4
1. Desri Yohanna C.N(118180033)
2. Devis Krismonia(118260060)
3. Fakhriza Anwar(118150057)
4. Luthvia Amalia Dewi(118350040)
5. M Rayhan Wisnu Aji(118150047)
6. Nadia Septriani(118260067)
7. Nafasya Salsabilla (118260071)
8. Nova Rusmayanti(118180045)
9. Kintan Syahilla Makassar(118180040)
10. Raapelia Santoso(118150049)

INSTITUT TEKNOLOGI SUMATERA

2019
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................... 3
1.1 Latar Belakang .......................................................................................................... 3
1.2 Rumusan Masalah ..................................................................................................... 3
1.3 Tujuan Penelitian ...................................................................................................... 4
1.4 Manfaat Penelitian .................................................................................................... 4
1.5. Ruang Lingkup Penelitian........................................................................................ 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................................ 5
2.1 Definisi Indekos ........................................................................................................ 5
2.2 Kehidupan Sosial Mahasiswa ................................................................................... 5
2.3 Tipe Anak Kos .......................................................................................................... 6
2.4 Pengertian Pola Hidup Sehat..................................................................................... 7
2.4.1 Pola Hidup Anak Kos yang Tidak Sehat ........................................................... 7
2.4.2 Prinsip Pola Hidup Sehat .................................................................................. 8
2.4.3 Pribadi yang Kuat.............................................................................................. 9
2.4.4 Dampak Pola Hidup Tidak Sehat bagi Fisik dan Aktivitas Perkuliahan........... 9
2.4.5 Solusi agar Pola Hidup Lebih Baik ................................................................. 10
BAB III METODE PENELITIAN ................................................................................... 12
3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian ................................................................................. 12
3.2. Pengumpulan Data ................................................................................................. 12
3.3. Prosedur Analisis Data ........................................................................................... 12
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN .......................................................................... 14
4.1. Hasil ....................................................................................................................... 14
4.2. Pembahasan............................................................................................................ 14
BAB V KESIMPULAN .................................................................................................... 16
5.1. Kesimpulan .......................................................................................................... 16
5.2. Kritik dan Saran .................................................................................................. 16
LAMPIRAN ......................................................................................................................... 17

2
BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kehidupan anak kos yang berasal dari daerah lain atau kota lain yang biasa
dikatakan dengan anak pendatang, sangat berbeda dengan daerah yang mereka
tinggali untuk sekarang ini contohnya bisa kita lihat dari segi sosial, budaya
mereka dari asal mereka sendiri dan ekonomi mereka sangatlah jauh berbeda
dengan daerah yang mereka tinggali untuk sekarang ini. Sehingga mau tak
mau mereka yang berasal dari daerah lain atau kota lain harus bisa
menyesuaikan dengan daerah yang mereka tinggali untuk sekarang ini. Tidak
hanya itu, merekapun juga harus mampu mandiri dimana biasanya mereka ada
orang tua sekarang apapun harus mereka lakukan sendiri.
Kehidupan anak kos diwarnai beberapa hal baru bagi pelakunya. Dimana
hal-hal baru tersebut dapat berupa suatu pengalaman maupun masalah. Anak
kos yang jauh dari orang tua tentu akan mengalami perubahan drastis dari
keseharian mereka sewaktu tinggal bersama orang tua. Pergaulan merekapun
juga menjadi sangat rawan di zaman sekarang ini. Jika salah bergaul, tentu
akan terjerumus ke dalam hal-hal yang berupa penyimpangan. Untuk itu, anak
kos diwajibkan untuk lebih extra hati-hati dalam bergaul.

1.2 Rumusan Masalah

Dari latar belakang tersebut, maka yang menjadi permasalahan adalah:


Dampak positif dan negatif dari kehidupan mahasiswa kos terhadap
perkuliahannya.

3
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan yang akan dicapai dari penelitian adalah mengatahui apa saja yang
terjadi di dalam suatu kehidupan mahasiswa di kos baik dari segi positif
maupun negatifnya.

1.4 Manfaat Penelitian


Hasil yang didapat dari penelitian ini diharapkan mampu menambah
pengetahuan bagi pembaca mengenai hal-hal negatif dan positif dalam
kehidupan mahasiswa di tempat kos.

1.5. Ruang Lingkup Penelitian


Ruang lingkup analisis penelitian di adakan di beberapa tempat kos, yang
berada di kawasan di sekitar ITERA yaitu daerah Way Huwi, Airan Raya ,
Lampung Selatan. .

4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Definisi Indekos


Indekos atau yang biasa kita sebut kos adalah hunian yang
menyediakan kamar untuk tinggal, lengkap dengan keperluan standar
tempat kos diantaranya tempat tidur dan lemari. Pembayarannya bisa per
bulan atau per tahun, dan penghuni kos (biasa disebut anak kos, walaupun
mungkin sama sekali sudah bukan anak-anak) biasanya sudah tidak
membayar biaya listrik atau biaya utilitas lainnya, kecuali dalam kondisi
tertentu, misalnya membawa peralatan elektronik yang mengkonsumsi
listrik cukup besar. (Rudy Dewanto: 2010)

2.2 Kehidupan Sosial Mahasiswa


Pada dasarnya sistem sosial adalah susunan sosial masyarakat
dalam kesehari-hariannya bisa dalam lingkungan keluarga. Dalam wilayah
tertentu, akan terdapat banyak perbedaan yang dapat kita jumpai karena
tiap wilayah maupun keluarga mempunyai gaya hidup yang berbeda-beda,
dengan contoh yang dapat kita lihat dari kehidupan sehari-harinya.

Ditinjau dari penelitian sebelumnya yang pernah dilakukan.


Menurut survei , 80% mahasiswa memilih untuk “ngekos” , 15%
mahasiswa tinggal bersama orangtua karena mereka kuliah di dalam kota ,
4% mereka memilih ngontrak rumah , dan 1% dari mereka memutuskan
membeli rumah karena mungkin orang tua mereka sangat mampu
membiayai kuliah mereka. Kehidupan anak kos sangat bervariasi .
Kehidupan tersebut kadang berdampak positif dan juga negatif . Dibawah
ini beberapa dampak positif dan negatif dari anak kos :

Dampak positif :

1. Lebih mandiri menjalani hidup karena melakukan semua hal sendiri


tanpa orangtua

2. Bisa mengatur keuangan sehari hari dan bisa lebih menghargai


kiriman uang dari orang tua

5
3. Lebih menghargai waktu yang ada karena harus membaginya
dengan banyak hal

Dampak negatif :

1. Menghabiskan waktu hanya untuk bersenang – senang dengan teman


– teman

2. Menghabiskan uang untuk hal yang tidak bermanfaat

3. Malas untuk melakukan semuanya sendiri , karena bisa dilakukan oleh


orang lain . Misalnya, malas memncuci baju dan memilih untuk laundry .

4. Pola makan yang tidak teratur.

2.3 Tipe Anak Kos

Sebagian dari anak kos menganggap bahwa “ngekos” dan jauh dari
orangtua merupakan kesempatan untuk mereka mengekspresikan apa yang
mereka inginkan . Ada 3 tipe anak kos menurut survei ini:

1. Mahasiswa pertama yaitu mahasiswa yang benar benar ingin


menimba ilmu dan menghabiskan waktunya hanya untuk hal yang
bermanfaat . Tidak ada kata “hangout” bersama teman apabila keperluan
tersebut tidak menyangkut tentang pelajaran yang tengah dihadapi di
bangku kuliah . Mereka benar – benar memikirkan tujuan dan sikap apa
yang harusnya diambil ketika kuliah di tempat tersebut .

2. Mahasiswa kedua yaitu mahasiswa yang setengah – setengah


untuk kuliah . Mereka akan melakukan apa yang mereka inginkan
tergantung “mood” . terkadang ada kemauan untuk belajar , tetapi hal
tersebut bisa terlupakan karena pengaruh dari mahasiswa lainnya .
Misalnya : Ketika ia berangkat kuliah , temannya mengajak nya untuk
nongkrong di mall . Karena terpengaruh ajakan teman , ia akhirnya bolos
kuliah .

6
3. Mahasiswa ketiga yaitu mahasiswa yang benar benar tidak ada
kemauan untuk belajar . Mereka hanya menghabiskan waktu mereka untuk
hal yang tidak bermanfaat. Contohnya mereka membolos kuliah karena
tidak menyukai dosen yang mengajar dan memilih nongkrong di mall ,
mereka masuk kuliah tetapi tidak pernah mencacat dan mendengarkan apa
yang dosen jelaskan , orangtua mereka mengirimkan uang kepada mereka
dengan tujuan digunakan untuk hal yang bermanfaat tetapi mereka
menggunakannya untuk berhura – hura , dan masih banyak lagi contoh
yang bisa di lihat disekitar lingkungan mahasiswa . Seringkali mahasiswa
mengabaikan kepercayaan dari orang tua mereka untuk mendapatkan apa
yang mereka inginkan dengan berdalih membayar uang SPP atau membeli
buku .

2.4 Pengertian Pola Hidup Sehat


Pola hidup sehat adalah upaya untuk memberdayakan anggota rumah
tangga agar sadar, mau, serta mampu melakukan perilaku hidup sehat
(Suratno & Rismiati, 2001). Sedangkan menurut Kotler (2002), pengertian
pola hidup sehat adalah gambaran dari aktivitas atau kegiatan seseorang
yang didukung oleh keinginan dan minat, serta bagaimana pikiran
seseorang dalam menjalaninya dan berinteraksi dengan lingkungannya.

Pola hidup sehat pada dasarnya adalah suatu kesatuan program yang
meliputi program kesehatan, kesegaran jasmani, gizi dan aktivitas rekreasi
bila dilaksanakan dengan baik dan benar akan mendukung tercapainya
produktivitas kerja yang tinggi.

2.4.1 Pola Hidup Anak Kos yang Tidak Sehat


Banyaknya mahasiswa yang hidup tidak teratur dan tidak sehat dapat
ditunjukkan dengan hal-hal berikut :

1. Banyak mahasiswa/i yang bangun terlalu siang, tidur larut malam, dan
jam istirahat yang tidak teratur terutama mahasiswa yang masuk siang
atau malam hari.

7
2. Maka dengan tidak terturnya waktu bangun pagi dan waktu tidur juga
mempengaruhi ketidak teraturan jam makan mahasiswa (anak kos).

3. Karena tidak ada yang mengawasi, banyak anak kos sebagai


mahasiswa/i yang terjerumus kedalam pergaulan yang tidak sehat seperti
pergaulan bebas.

4. Banyak mahasiswa yang malas untuk mengkonsumsi makanan yang


sehat dan memilih jalan pintas yang lebih hemat namun berdampak buruk
bagi kesehatan, contohnya: dengan mengkonsmsi makanan-makanan cepat
saji seperti mie instan, sarden, dan makanan-makanan instan lainnya.

5. Keterbatasan uang saku mahasiswa/i dan kurang mampu dalam


mengatur keuangan mengakibatkan mahasiswa banyak yang makan
seadanya tanpa memperhatikan gizi makanan dan ada juga yang makan
hanya dua kali sehari dan bahkan ada yang hanya sekali sehari.

2.4.2 Prinsip Pola Hidup Sehat


Ada beberapa langkah yang harus diperhatikan dan dijalani untuk
mencapai pola hidup sehat khususnya bagi mahasiswa/i sebagai anak kos,
diantaranya adalah:

1) Konsumsi Makanan

Konsumsi makanan yang memenuhi standar kesehatan yaitu


makanan yang bergizi dan yang harus bisa memenuhi kebutuhan tubuh
serta waktu makan yang teratur. Banyak anak kos (mahasiswa/i) yang
kurang memperhatikan jenis makanan yang akan dikonsumsi, bahkan
banyak makanan yang berbahaya bagi kesehatan sangat diminati, seperti
makanan yang mengandung pengawet dan makanan cepat saji/makanan
instan.

2) Olahraga

Olahraga adalah kegiatan yang mudah dilakukan tetapi banyak


yang mengabaikannya, padahal olahraga merupakan sumber kesehatan
bagi seluruh tubuh. Olahraga yang teratur memberikan banyak manfaat

8
bagi kesehatan tubuh, seperti akan lebih giat, menurunkan tekanan dara
tinggi, menguatkan tulang-tulang, meningkatkan HDL (kolesterol yang
baik), mencegah kencing manis, menurunkan resiko kanker, mengurangi
stress dan depresi, dan juga akan memberikan kebugaran.

3) Istirahat yang Cukup

Istirahat yang cukup diperlukan untuk memulihkan diri dari


kelelahan dan memberikan cukup waktu bagi tubuh untuk mengembalikan
tenaga yang telah dipakai. Kebanyakan anak kos lebih mengutamakan
aktivitas seperti menonton, bermain dan online hingga larut malam, yang
mengakibatkan jam istirahat terganggu dan tidak teratur dan juga
mengakibatkan tidur larut malam dan bangun terlalu siang menjadi suatu
kebiasaan yang buruk dan berpengaruh bagi kesehatan.

4) Menciptakan Udara dan Ruangan Yang Bersih

Bagi anak-anak kos terutama mahasiswa/i Politeknik MBP Medan


yang dapat dikatakan tinggal di daerah perkotaan (keramaian) perlu
melakukan pengndalian terhadap kebersihan udara seperti menanam
pohon di sekitar rumah (jika dapat), menjaga fentilasi ruangan tetap bersih
dan tidak tertutup dan membersihkan ruangan dari debu dan kotoran
sehingga ruangan tampak lebih nyaman, segar dan bersih.

2.4.3 Pribadi yang Kuat


Pribadi yang kuat erat kaitannya dengan kesehatan secara
menyeluruh, yang berarti mampu mengendalikan keseluruhan aktifitas
hidupnya. Diantaranya kepribadian untuk pantang mengkonsumsi apapun
yang bersifat merusak, seperti tembakau, alkohol, narkoba dan makanan
yang mengandung pengawet. Selain itu pribadi yang kuat juga harus
mampu menjaga dan mengendalikan diri dari pergaulan yang tidak sehat
dan merusak seperti pergaulan bebas.

2.4.4 Dampak Pola Hidup Tidak Sehat bagi Fisik dan Aktivitas Perkuliahan
Dengan adanya pola hidup mahasiswa/i anak kos yang tidak sehat
seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, maka akan sangat berpengaruh

9
buruk terhadap kesehatan dan yang akhirnya akan menghambat aktivitas
perkuliahan mahasiswa. Seperti kemungkinan mahasiswa akan banyak
yang terkena penyakit seperti magh, usus buntu, asam lambung, tipus,
demam, diare, dll. Maka hal tersebut akan mengakibatkan mahasiswa
terhambat dan bahkan tidak bisa untuk mengikuti aktivitas perkuliahannya
sehari-hari dengan alasan kurang sehat, sedang dirawat dirumah sakit, dan
lain sebgainnya.

Sementara, tujuan mahasiswa melanjutkan sekolahnya ialah karena


ingin memperoleh ilmu, title demi kehidupan yang lebih baik di kemudian
hari, namun jika cara hidup mahasiswa tidak teratur dan tidak sehat maka
akan banyak mahasiswa yang tidak dapat meneylesaikan kuliahnya atau
kalaupun ia tamat/lulus, ia lulus dengan seadanya tanpa adanya perubahan
terhadap kepribadian, ilmu yang tidak bertambah, atau seperti ada yang
mengatakan “asallah tamat/lulus, mengenai nilai urusan belakang”.
Dimana hal tersebut tidaklah baik mengingat orang tua yang susah payah
dan berusaha mencari nafkah demi menyekolahkan anak-anak mereka dan
kita juga harus melihat masih banyaknya anak-anak seusia kita yang tidak
dapat melanjutkan studi karena alasan materi.

2.4.5 Solusi agar Pola Hidup Lebih Baik


Dengan adanya permasalahan yang timbul dan telah diketahui, maka
diperlukannya beberapa solusi dalam menghadapi masalah tersebut agar
tidak berlarut-larut yang akan menimbulkan efek negatif bagi banyak
mahasiswa/i.

Maka dari itu, berikut adalah beberapa solusi/alternatif yang mungkin


dapat diterapkan dalam kehidupan sehari :

1. Bagi setiap mahasiswa/i ITERA yang paling utama adalah


diperlukannya adanya rasa kesadaran dalam diri masing-masing
mahasiswa akan pentingnya prinsip-prisnip hidup sehat demi kelancaran
perkuliahannya.

10
2. Bagi setiap dosen, hendaknya memberikan nasehat, arahan,
dorongan, dan motivasi bagi mahasiswa/i.

3. Memperhatikan gerak-gerik mahasiswa/i (terutama dosen wali),


harus lebih mengerti kondisi mahasiswa/i_nya dan berusaha mengajak
mahasiswa/i_nya lebih terbuka agar dapat menceritakan segala masalah
yang tengah diahadapi oleh mahasiswa/i_nya.

4. Mengarahkan mahasiswa/i_nya (bila perlu mewajibkan) setiap


mahasiswa untuk mengikuti organisasi yang ada di kampus agar seluruh
mahasiswa memliki aktivitas, pergaluan yang luas, teman yang banyak,
pengalaman yang bertambah, dan memiliki kesibukan sehingga
mahasiswa tidak memiliki waktu luang untuk melakukan hal-hal yang
tidak bermanfaat, terhindar dari lingkungan yang tidak baik, dan dengan
adanya teman yang banyak, maka mahasiswa akan dapat berteman dengan
baik, saling berbagi satu sama lain, saling melengkapi, dan saling menegur
apabila melakukan hal-hal yang tidak baik/tidak sehat.

5. Apabila ada mahasiswa yang terlanjur (sakit atau lain-lain),


hendaknya dosen dan teman-teman kulih yang lain tidak menjauhkan diri,
melaikan mendekatkan diri, mambantu teman agar bangkit lagi dan
berusaha menolongnnya dengan cara-cara yang lebih baik serta
menegurnya apa bila melakukan hal-hal yang berdampak buruk bagi
kesehatannya.

11
BAB III METODE PENELITIAN

3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian


Lokasi penelitian dilakukan di daerah sekitar kampus itera tepatnya
daerah belekang wisma itera, desa wayhuwi dan daerah sepanjang airan
raya. Waktu penelitian dilakukan sejak tanggal 19-23 April 2019.

3.2. Pengumpulan Data


Dalam mendapatkan data, penulis menggunakan metode sampling.
Yakni suatu metode dengan pengambilan sampel secara acak.
Pengggunaan sampel ditujukan agar dalam penelitian didapatkan data
dengan kecermatan yang tinggi dan menghemat waktu, tenaga, serta biaya.
Pengambilan sampel secara acak memungkinkan data dapat dianalisis
dengan menggunakan analisis kualitatif dan penelitian dapat diperoleh dari
kelompok-kelompok sampel yang homogen. Pengambilan sampel
ditempuh melalui cara: Kuesioner yaitu pengumpulan data dengan
membagikan sejumlah pertanyaan untuk diisi oleh beberapa mahasiswa.

3.3. Prosedur Analisis Data


Data yang sudah diolah, agar mudah dibaca dan dimengerti oleh
orang lain, maka perlu disajikan dalam bentuk-bentuk tertentu, antara lain
tabel;grafik;bagan dandiagram.Manfaat dari Penyajian data antara lain :

1.Menunjukkan perkembangan suatu keadaan,

2.Mengadakan perbandingan pada suatu waktu.TABEL : memberikan


informasi secara rinci dalam bentuk kumpulan angka yangdisusun menurut
kategori tertentu dalam suatu daftar. Terdiri atas kolom dan baris.GRAFIK
: memberikan informasi dengan benar dan cepat, tetapi tidak rinci dalam
bentuk gambar.Hal yang perlu diperhatikan ketika membuat grafik :

1. Menentukan sumbu absis (X) dan ordinat Y). Sumbu absis


mencantumkan nilaidan sumbu ordinat mewakili frekuensi.

2. Menentukan perbandingan antara X dan Y. Lazimnya sumbu X dibuat


lebih panjang.

12
3. Pemberian nama pada tiap sumbu.

4. Pemberian nama pada grafik.Jenis Grafik, Bagan dan Diagram :


Histogram, Poligon, Ogive, Bagan melingkar,grafik batang, kartogram,
Piktogram, diagram garis, bagan piramida.

1.Histogram Grafik ini disebut juga Bar diagram yakni grafik berbentuk
segi empat. Dasar pembuatan dengan menggunakan batas nyata atau titik
tengah.

2.Poligon Grafik ini juga populer dengan sebutan poligon frekuensi.


Dibuat denganmenghubungkan titik tengah dalam bentuk garis (kurve).
Grafik ini mendasarkan padatitik tengah dalam pembuatannya.

3.Grafik ogivedisebut juga grafik frekuensi meningkat, karena cara


pembuatannya denganmenjumlah frekuensi pada tiap nilai variabel.

4.Bagan melingkar/ grafik melingkar yaitu grafik atau bagan berupa


lingkaran yang telah dibagi menjadi beberapa bagiansesuai dengan
proporsi data. Biasanya dinyatakan dalam persen.

5.Grafik Batang atau balok yaitu grafik yang berbentuk persegi panjang
yang lebarnya sama dan dilengkapidengan skala atau ukuran sesuai data
yang bersangkutan. Setiap batang tidak bolehsaling melekat atau
menempel dan jarak tiap batang harus sama. Susunan grafik ini boleh
tegak atau mendatar.

6.Kartogram atau peta statistik yaitu grafik data berupa peta yang
menunjukkan kondisi data dan diwakili oleh lambang tertentu dalam
sebuah peta. Biasanya untuk menggambarkan kepadatan penduduk, curah
hujan, hasil pertanian, hasil penjualan, hasil pertambangan dan sebagainya.

7.Piktogram yaitu grafik data yang menggunakan gambar atau lambang


dalam penyajiannya. Satu lambang bisa mewakili jumlah tertentu.

13
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil

1. Program studi

2. Provinsi asal

3. Jarak dari kost ke kampus

4. Kendaraan yang digunakan ke kampus

5. Waktu tempuh dari kost ke kampus

6. Seberapa sering anda terlambat ke kampus

7. Berapa menit rata-rata terlambat

8. Bagaimana pola makan adaselama di kost

9. Seberapa sering anda mengkonsumsi mie instan

10. Seberapa peduli orang disekitar kost anda terhadap orang lain

11. Apakah kehidupan kost membuat anda menjadi orang yang lebih baik

12. Bagaimana tingkat kebersihan dan taraf kehidupan disekitar kost

13. Apakah kehidupan kost membuat anda menjadi orang yang lebih pemalas

14. Menurut anda apakah kehidupan kost baik atau buruk

4.2. Pembahasan

Kehidupan anak kost yang berasal dari daerah lain atau kota lain
yang dikatakan dengan anak pendatang, sangatlah berbeda dengan daerah
yang mereka tinggali untuk sekarang. Contohnya banyak macam
diantaranya yaitu ekonomi dan budaya mereka sangat jauh berbeda dengan
daerah yang saat ini. Sehingga mau tak mau mereka harus menyesuaikan
diri. Pada dinamika kost terdapat hal positif dan negatif yang dapat kita
peroleh.

14
Dari data yang kami dapatkan melalui survei online untuk
mahasiswa yang kost terdapat 60 tanggapan, dari provinsi asal kebanyakan
berasal dari lampung,hasil grafik program study yang mengikuti survei
terdapat Prodi Geomatika yang mencolok sekitar 13,3%. Pada tanggapan
Sedangkan untuk hasil kehidupan kost yang membuat lebih baik dijawab
mungkin pada 46,7% mahasiswa,sisanya 15% tidak.

Pada diagram yang didapatkan mengenai waktu tempuh dari kost


ke kampus terbanyak memberi tanggapan 46,7% dengan keterangan 5 s.d
10 menit. Pada diagram yang didapatkan mengenai kehidupan membuat
anda menjadi malas didapatkan tanggapan tidak sejumlah 53,3%.
Tanggapan yang diberikan seberapa sering mengkonsumsi mie instan
menjawab 66,7% jarang, sisanya sering, tidak pernah dan selalu.
Tanggapan rata-rata keterlambatan yang dijawab kurang dari 5 menit.
Tanggapan dari survei sering terlambat ke kampus menjawab paling
banyak adalah jarang. Terdapat paling banyak tanggapan kehidupan kost
membuat menjadi lebih mandiri. Tanggapan pada rasa perduli orang
disekitar kost masih keci. Pada pola makan selama dikost mahasiswa
memberi tanggapan yaitu tidak teratur sekitar 50% mereka yang
menjawab. Kendaraan yang digunakan kekampus rata-rata mahasiswa
memakai sepeda motor sisanya jalan kaki. Pada tingkat kebersihan pada
kehidupan kost merespon baik. Setelah melihat survei pada kehidupan kost
itu terdapat positif dan negatif yang terjadi.

15
BAB V KESIMPULAN

5.1. Kesimpulan
Kehidupan anak kos dirasa sebagai suatu perubahan besar dalam
kehidupan mahasiswa yang harus bekuliah jauh dari daerah asal dan
orangtuanya. Banyak hal yang dapat dialami oleh anak kos. Hal-hal
tersebut dapat memberikan dampak positif maupun negatif

Dampak positif nya mereka akan dituntut untuk lebih mandiri, karena
mereka jauh dari orangtua maka apapun harus mereka lakukan sendiri.
Melatih mereka untuk mengatur keuanganya, jika ingin bartahan hingga
akhir bulan nanti. Lebih bisa menghargai waktu dan mengatur sesuai
agenda mereka saat itu.

Dampak negatifnya bagi mereka yang tidak peduli dengan orangtua, dan
merasa telah terbebas dari aturan orangtua, mereka akan melakukan hal-
hal yang menyimpang dari nilai dan norma, seperti melakukan seks bebas,
mengkonsumsi narkoba, memanfaatkan uang yang diberikan orangtua
untuk bersenang-senang. Semoga hanya sedikit dari kita atau mungkin
justru tidak ada yang terjabak dalam hal-hal seperti itu.

5.2. Kritik dan Saran


Demikian makalah yang dapat penulis sampaikan, semoga dapat
memberikan pengetahuan bagi mereka pembaca. Dengan menyingkirkan
kesombongan dalam diri dan tiada gading yang tak retak, penulis tetap
mengharapkan kritik dan saran dari pembaca untuk perbaikan karya
penulis di masa mendatang.

Bab ini menyimpulkan hasil yang diperoleh dan dilengkapi dengan


gagasan menarik yang diusulkan untuk menyelesaikan permasalahan yang
jabarkan dalam laporan.

16
LAMPIRAN

17
18
19
20
21
22

Anda mungkin juga menyukai