Pengertian 1. Proses identifikasi pasien yang berisiko alergi, jatuh, DNR (Do Not Resusicate) 2. Stiker risiko adalah stiker yang dipasang setelah dilakukan pengkajian awal keperawatan dan pasien dinyatakan berisiko. 3. Stiker DNR dipasang setelah diputuskan oleh DPJP dan disetujui oleh keluarga setelah menandatangani informed Consent. Tujuan Sebagai penerapan langkah-langkah untuk mengidentifikasi pasien yang berisiko, baik risiko jatuh, alergi dan pasien yang DNR (Do Not Resusicate). Kebijakan Semua pasien rawat inap yang mempunyai risiko akan diberikan stiker risiko yang ditempelkan pada gelang identitas, (Keputusan Direktur Utama Rumah Sakit Islam Jakarta Cempaka Putih No 100/Kep/XVI/8/2015 tanggal 27 Agustus 2015 tentang Kebijakan Penerapan Sasaran Keselamatan Pasien.) Prosedur 1. Pemasangan stiker risiko dilakukan oleh perawat dan pasien dinyatakan berisiko oleh perawat penanggung jawab. 2. Perawat berkoordinasi dengan DPJP tentang hasil penilaian risiko. 3. Pemasangan stiker risiko disesuaikan dengan warna yang mewakili makna masing-masing, yaitu : a. Klip warna merah : untuk risiko alergi b. Klip warna kuning : untuk risiko jatuh c. Klip warna ungu : untuk DNR 4. Perawat mengidentifikasi pasien dengan komunikasi aktif ketika akan memasang stiker risiko. 5. Jelaskan pada pasien/keluarga tujuan pemasangan stiker risiko 6. Pasang stiker risiko dengan arah tulisan seperti pada gambar :
FORM/RSIJCP/ DOKMMR/2015 /001 REV. A
PEMASANGAN DAN PELEPASAN STIKER RISIKO No. Dokumen No. Revisi Halaman SPO/RSIJCP/KPRS/003 A 2/2
7. Bila selama perawatan stiker rusak atau hilang, maka stiker
harus diganti dan dipasangkan kembali. 8. Stiker risiko dilepaskan oleh perawat bila pasien pulang, meninggal, atau risiko berubah menjadi risiko rendah. 9. Bila pasien menolak dipasang stiker risiko, pasien harus menandatangani surat penolakan tindakan. Unit Terkait 1. Komite Mutu & Manajemen Risiko 2. Bagian Sistem Informasi Kesehatan 3. Bagian Rawat Inap 4. Bagian Pelayanan Medis Khusus.