ABSTRAK
Kebutuhan manusia akan rumah tinggal sebagai kebutuhan primer tidak dapat dipandang sebelah
mata. Sekarang ini, kebanyakan rumah tinggal dibangun hanya berfokus pada aspek keindahannya
saja tanpa mempertimbangkan kondisi lingkungan dan iklim pada lokasi rencana rumah tinggal akan
dibangun. Penulisan karya ilmiah ini bertujuan untuk mendesain rumah tinggal yang ramah
lingkungan untuk iklim tropis ditinjau dari aspek termalnya (ventilasi alami dan pencahayaan alami).
Desain rumah tinggal rumah ramah lingkungan dibuat dengan memperhatikan aspek lingkungannya,
seperti kondisi site existing, peredaran matahari, pergerakan angin, dan aspek lingkungan lainnya.
Semua aspek tersebut dianalisis untuk memenuhi kebutuhan rumah tinggal akan aspek kenyamanan
termal. Untuk mencapainya dapat dilakungan perancangan secara pasif dengan metode ventiasi
alami dan pencahayaan alami yang diterapkan pada desain bangunan. Luasan minimal ventilasi
alami dalam suatu ruangan adalah 10 % dari luas lantai ruang tersebut. Dari hasil analisa didapat
orientasi bangunan terbaik menghadap arah timur-barat, untuk orientasi bukaan terbaik menghadap
utara dan selatan, pada arah ini cahaya matahari bersinar stabil sepanjang hari. Untuk mengatasi
radiasi matahari yang tinggi, pada area sekitar bangunan ditanam vegeasi dengan jenis pohon yang
rindang dan menyejukkan. Adapun untuk memberikan efek dingin pada ruangan tipe
bukaan/jendela yang sesuai dari hasil analisa adalah jendela tipe pivot(berporos) untuk
memaksimalkan masuknya angin pada ruang. Untuk mengatasi kondisi kelembapan yang tinggi,
dibuat ventilasi bawah yang berada tepat pada bawah jendela, kemudian pada adap yang memiliki
bidang datar ditambakan ventiasi untuk mengeluarkan udara panas di ruang antara atap dan plafon.
Untuk memberikan kesejukan yang alami pada bangunan, di buat jarak antar bangunan dengan
bangunan eksisting agar angin dapat bergerak bebas di area bangunan.
Menurut Karyono (2013), rumah tinggal b. Desain bangunan dibatasi pada orientasi
yang baik harus mampu memodifikasi iklim bangunan, organisasi ruang, serta model
luar yang tidak nyaman menjadi iklim dalam dan dimensi ventilasi.
yang nyaman bagi penghuninya . Faktor Berdasarkan batasan masalah di atas, maka
penting untuk membangun perlindungan dirumuskan beberapa masalah antara lain
terhadap iklim yang tidak nyaman tersebut sebagai berikut :
yaitu melalui pencahayaan, suhu, kelembaban a. Bagaimana desain rumah tinggal yang
udara, dan sebagainya.Menurut Peraturan ramah tinggal lingkungan untuk iklim
Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 8 tropis?
Tahun 2010, bangunan ramah lingkungan
b. Apa kriteria desain rumah tinggal yang
(green building) adalah suatu bangunan yang
ramah lingkungan untuk iklim tropis?
menerapkan prinsip lingkungan dalam
perancangan, pembangunan, pengoperasian,
dan pengelolaannya, serta merupakan aspek
2. Kajian Teori
penting penanganan dampak perubahan iklim.
2.1 Pengertian Rumah Tinggal
Untuk mencapai bangunan ramah lingkungan Rumah tinggal merupakan salah satu
tersebut dapat dilakukan perancangan secara kebutuhan dasar bagi manusia (primer)
pasif (alami), yaitu perancangan bangunan disamping kebutuhan sandang dan
dengan mempertimbangkan faktor iklim, sifat pangan. Dikatakan sebagai kebutuhan
fisika bangunan dan variabel perancangan dasar karena merupakan unsur yang
bangunan lainnya seperti orientasi bangunan, harus dipenuhi guna menjamin
bentuk, peneduh matahari dan sebagainya kelangsungan hidup manusia.Rumah
(Soegijanto, 1999:1). Perancangan secara pasif menjadi tempat berlindung dari cuaca dan
ini sering juga disebut perancangan secara lingkungan sekitar yang, menyatukan
alami, misalnya perancangan termal alami keluarga, meningkatkan tumbuh kembang
termasuk ventilasi alami serta pencahayaan manusia, dan menjadi bagian dari gaya
alami. hidup (Wicaksono, 2009:3). Rumah
Berdasarkan pemikiran dan permasalahan diharapkan mampu memberikan
yang telah diuraian di atas, maka penulis akan kenyamanan bagi penghuninya, baik itu
memaparkan lebih dalam pembahasan tentang secara psikis maupun fisik. Kenyamanan
perencanaan bangunan yang ramah lingkungan psikis berkaitan dengan aspek
di daerah beriklim tropis dari aspek kepercayaan, agama, adat istiadat, dan
perancangan termal yang alami. sebagainya. Kenyaman psikis lebih
Pembangunan rumah tinggal bertumbuh bersifat kulitatif, yaitu suatu kesenangan
dengan pesatnya. Butuh perencanaan dengan secara jiwa. Adapun kenyamanan fisik
baik agar fungsi rumah tinggal sebagai tempat lebih bersifat luas dan dapat diukur secara
bernaung dari iklim luar yang tidak nyaman kuantitatif. Secara umum kenyamanan
menjadi iklim dalam yang nyaman agar dapat fisik dapat dibagi menjadi empat jenis,
tercapai. Indonesia merupakan negara dengan yakni kenyamanan spatial (ruang),
iklim tropis, dimana curah hujan tinggi, cahaya kenyamanan visual (pengelihatan),
matahari tinggi, kelembapan tinggi dan suhu kenyamanan audial (pendengaran) dan
yang relatif tinggi. Aspek termal (suhu) kenyamanan thermal (termis/suhu)
merupakan hal yang paling dominan yang (Karyono, 2013:107).
perlu dipenuhi pada bangunan tropis. Oleh
karena itu, dibutuhkan desain rumah tinggal 2.2 Perencanaan Rumah Tinggal
yang mampu menjawab menjawab Sebelum membangun rumah tinggal,
permasalahan iklim tropis yang ramah sebaiknya dilakukan perencanaan terlebih
lingkungan dan hemat energi. dahulu agar rumah yang terbangun
Berdasarkan identifikasi masalah diatas, nantinya sesuai dengan keinginan si
maka dibuat batasan masalah yaitu sebagai penghuninya dan memenuhi persyaratan
berikut : dasar rumah yang baik.
a. Kriteria desain rumah tinggal ramah Menurut Amin dkk (2014:8), dalam
lingkungan untuk iklim tropis dari segi merencanakan sebuah bangunan rumah
aspek termal (suhu). tinggal, perancangan denah sangatlah
penting. Melalui gambar denah tersebut berpedoman pada alam sebagai polanya,
penghuni dapat membaca model, bentuk, dengan persyaratan sebagai berikut:
atau wujud yang akan dibangun. Ada
beberapa pertimbangan dalam merancang a. Penyesuaian dengan alam setempat
denah agar fungsinya dapat dicapai b. Menghemat sumber energi alam yang
dengan maksimal: tidak dapat diperbaharui dan mengirit
a. Pertimbangan Jumlah Penghuni penggunaan energi
Rumah c. Memelihara sumber lingkungan
b. Kebutuhan Ruang Penghuni Rumah (udara, tanah, air)
c. Fungsi Ruang d. Memelihara sumber dan memperbaiki
d. Kenyamanan peredaran alam
e. Keamanan e. Mengurangi ketergantungan pada
f. Nilai Estetika sistem pusat energi (listrik, air) dan
limbah (air limbah, sampah)
2.3 Kriteria Desain Rumah Ramah f. Penghuni ikut seta aktif pada
Lingkungan perancangan, pembangunan, dan
MenurutPeraturan Menteri Negara pemeliharaan perumahan
Lingkungan Hidup (2010), bangunan g. Tempat kerja dan permukiman dekat
dapat dikategorikan sebagai bangunan h. Kemungkinan penghuni
ramah lingkungan apabila memenuhi menghasilkan sendiri kebutuhannya
kriteria berikut yaitu : sehari-hari.
a. Menggunakan material bangunan i. Menggunakan teknologi sederhana
yang ramah lingkungan.
b. Terdapat fasilitas, sarana, dan
prasarana untuk konservasi sumber 2.4 Desain Ventilasi Alami
daya air dalam bangunan gedung. Menurut Istiqomah dan Hanas
c. Terdapat fasilitas, sarana, dan (2011:38), udara segar diperlukan rumah
prasarana konservasi dan diversifikasi untuk menjaga suhu dan kelembapan
energi. udara dalam ruangan. Sebaiknya suhu
d. Menggunakan bahan yang bukan udara harus lebih rendah paling sedikit 4
bahan perusak ozon dalam bangunan 0C dari suhu udara di luar ruangan.
Keterangan :
Ruang Tidur 3 9,75 4,80
- TGR : Tenggara
- TL : Timur Laut
- B : Barat KM 1 3,00 0,40
- T : Timur
- U : Utara
- S : Selatan KM 2 2,50 0,40
Lr Lv
Fungsi Ruang
(m²) (m²)
( m2 ) ( m2 )
Ruang
19,13 2,39 2,77
Keluarga
Ruang
10,50 1,31 4,97
Tamu
Ruang
9,75 1,22 3,21
Makan
Ruang
Tidur 12,00 1,50 1,57
Utama
Ruang
9,00 1,13 1,87
Tidur 2
Ruang
6,00 0,75 1,35
Belajar
Keterangan :
5.2 Saran
Agar dilakukan penelitian lanjutan yang
lebih konfrehensif dan kaitannya dengan
pencapaian hasil yang lebih optimal yaitu
meliputi :
a. Bagi pembaca, yang ingin membangun
rumah tinggal yang ramah lingkungan
perlu mempertimbangkan beberapa
Gambar 23 Desain ventilasi bawah faktor, di antaranya faktor iklim (suhu,
kelembapan, kecepatan angin, lamanya
penyinaran matahari dalam satu hari) dan
5 KESIMPULAN DAN SARAN kondisi lingkungan (tapak) setempat.
Faktor-faktor tersebut akan diterapkan
5.1 Kesimpulan dalam mendesain rumah tinggal
Berdasarkan hasil pembahasan dan (bukaan/ventilasi), sehingga fungsi
kaitannya dengan landasan teori, penulis dapat rumah sebagai tempat bernaung dari iklim
menarik beberapa kesimpulan mengenai desain luar yang ekstrim dapat tercapai dan
rumah tinggal yang ramah lingkungan untuk nyaman untuk dihuni.
iklim tropis di antaranya adalah sebagai b. Buatlah desain bukaan yang dapat
berikut: memenuhi dua kebutuhan sekaligus,
a. Desain bukaan yang sesuai dengan yakni ventilasi alami untuk sirkulasi udara
dengan iklim tropis terutamanya iklim yang baik dan sistem pencahayaan alami
tropis lembab adalah jendela tipe berporos untuk kebutuhan cahaya pada siang hari.
(pivot window). Tipe ini selain berperan
sebagai ventilasi yang mampu
mensirkulasikan udara secara maksimal,
juga berperan sebagai akses masuknya Daftar Pustaka
cahaya matahari sebagai sumber Amin, C., dkk. (2013). Denah Rumah Pilihan.
pencahayaan alami dengan catatan daun Jakarta: Griya Kreasi.
jendela terbuat dari kaca bening. Selain
Ching F. D.K dan Adams C. (2008). Ilustrasi
itu, pada rumah tinggal ramah tinggal
juga harus diberikan jarak lahan dengan Konstruksi Gedung, Edisi Ketiga.