Anda di halaman 1dari 4

Judul Strengthening and rehabilitation of deteriorated timber bridge girders

Jurnal Construction and Building Materials


Volume & Halaman Vol. 185, Hal. 302 - 309
Tahun 2018
Penulis Justin Dewey, Michael Burry, Rabin Tuladhar, Nagaratnam
Sivakugan, Govinda Pandey, Daniel Stephenson
Reviewer Astri Tamara P
Tanggal 05 September 2018

Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melakukan pengujian pada
balok-balok kayu untuk menentukan apakah balok-balok jembatan
kayu yang memburuk dapat diperkuat dan direhabilitasi dengan
menggunakan Fiber Reinforced Polymer (FRP)
Subjek Penelitian Balok-balok kayu yang terdegradasi yang bersumber dari jembatan
Queensland Rail (QR)
Metode Penelitian Girders kayu yang terdegradasi pertama kali diuji dengan empat titik
lentur untuk menetapkan tolok ukur untuk kapasitas momen, defleksi
dan kekakuan yang tidak diperkuat. Gelagar-gelagar tersebut kemudian
diperkuat dengan FRP dan dilakukan program pengujian dengan alat
yang sama. Kinerja girder sebelum dan sesudah penguatan kemudian
dianalisis.

Abstrak Penelitian telah menunjukkan bahwa penguatan kayu persegi yang


terdegradasi dimungkinkan melalui penggunaan Fiber Reinforced
Polymers (FRP). Tes dilakukan menggunakan tiga balok kayu bulat
yang dilepas dari jembatan kereta api di Queensland Utara, Australia.
Karena kerusakan yang luas, dua dari girder itu gagal selama tes
pendahuluan, dan dilakukan perkuatan. Girder yang telah diperbaiki
bertahan saat peningkatan kapasitas momen dan keuletan dari nilai
kegagalan awal. Gelagar yang tidak patah saat dilakukan pengujian,
menghasilkan pengurangan defleksi sebesar 30% untuk momen yang
sama sementara kekakuan lentur meningkat sebesar 30% dari kondisi
awal yang tidak diperkuat.

Introduction Teknologi Fiber reinforced polymer (FRP) saat ini menjadi fokus
penelitian penguatan kayu. Fiber reinforced polymer (FRP) memiliki
sifat mekanik yang jauh lebih unggul daripada bahan yang lebih
tradisional dan dapat meningkatkan kekuatan serta kekakuan.
Externally bonded reinforcement (EBR) adalah teknik di mana FRP
melekat pada permukaan eksterior kayu. Metode EBR dapat
disesuaikan untuk meningkatkan kekuatan lentur atau geser pada kayu.
Near surface mounted (NSM) adalah FRP diletakkan sejajar dengan
serat kayu. Teknik ini dapat meningkatkan kekuatan balok kayu
jembatan persegi panjang sebesar 30%

Program Uji Program eksperimental melibatkan pengujian skala penuh dari tiga
Laboratorium balok kayu yang memburuk yang diperkuat dengan menggunakan
profil dan bahan FRP yang berbeda. Nilai dasar untuk kekuatan dan
defleksi anggota ditentukan dengan memuat tiga balok utama dalam
empat titik lentur dalam keadaan tidak diperkuat.
Dari ketiga gelagar tersebut, gelagar yang kondisinya paling bagus
adalah gelagar 1 dan gelagar yang paling rusak adalah gelagar 3. Ketiga
girder utama menunjukkan tanda-tanda pelapukan dan menunjukkan
lubang besar karena paku rel ditempatkan di wilayah yang sama
berulang kali.
Girder 1 diperkuat dengan metode EBR menggunakan strip Carbon
Fibre Reinforced Polymer (CFRP).
Girder 2 diperkuat dengan Glass Fibre Reinforced Polymer (GFRP)
dalam profil NSM
Girder 3 diperbaiki menggunakan kombinasi NSM menggunakan
batang GFRP
Hasil dan Analisis Uji Tiga girder pertama diuji dalam keadaan asli mereka di empat titik
Lentur Empat Titik lentur untuk menentukan nilai-nilai dasar sebelum diperkuat dengan
komposit FRP dan diuji ulang dalam alat yang sama. Dari ini,
persentase meningkat atau menurun untuk momen, kekakuan lentur dan
defleksi ditentukan.
Girder 1
Selama pengujian tidak diperkuat, Girder 1 mengalami pecah.
Kegagalan retakan terjadi pada momen lebih besar dari 250 kN.
Girder 2
Tidak ada kegagalan dalam pengujian pada girder ini,. Selama
pengujian saat keadaan diperkuat, ketegangan pada kayu dan GFRP
sangat mirip, jadi apabila perkuatan diterapkan sebelum kayu rusak,
penguat FRP dapat mengurangi regangan pada serat kayu luar,
sehingga dapat mengurangi tekanan pada kayu dan meningkatan
kekakuan lentur.
Girder 3
Kegagalan pada keadaan yang tidak diperkuat dari Girder 3 terjadi
karena aksi geser. Ketika diperkuat, keruntuhan terjadi karena retakan
yang semakin membuka karena kayu yang tekah membusuk.

Kesimpulan Tiga girder yang dilepaskan dari layanan dipasang dengan strip Carbon
Fiber Reinforced Polymer (CFRP) atau batang Fiber Glass Reinforced
Polymer (GFRP) di salah satu dari tiga profil penguatan yang berbeda.
Ketiga balok utama menunjukkan perbaikan di area yang signifikan
ketika diperkuat.

Girder 1 Girder 2 Girder 3


Percentage FRP (%) 0.11 0.40 0.52
Shear Un-strengthened (kN) 149.6 172.4 113.6
Shear strengthened (kN) 182.2 215.9 177.1
Moment Un-strengthened (kN.m) 266.8 206.7 169.0
Moment strengthened (kN.m) 324.7 270.7 263.0
Increase in moment capacity (%) 21.8 31.0 56.0
Deflection Un-strengthened (mm) 38.9 15.2 23.9
Deflection strengthened (mm) 64.1 14.7 77.4
Difference in deflection (%) 65 -30 192
Kekuatan Penelitian Kekuatan penelitian ini adalah digunakannya berbagai macam metode
sehingga dapat diketahui efek yang terjadi di setiap metode.
Penelitian dilakukan menggunakan balok kayu dengan skala penuh,
bukan skala laboratorium.
Kelemahan Penelitian Pengambilan material di lapangan yang relatif sulit dilakukan.
Spesefikasi / jenis girder kayu berbeda-beda sehingga mempunyai
karakteristik yang berbeda pula.

Anda mungkin juga menyukai