PEMBAHASAN
A. Perbandingan
Kata Kunci :
•Rasio
•Perbandingan Senilai
•Perbandingan Berbalik Nilai
•Skala
Kompetensi Dasar :
3.7 Menjelaskan rasio dua besaran (satuannya sama dan berbeda).
3.8 Membedakan perbandingan senilai dan berbalik nilai dengan menggunakan tabel
data, grafik, dan persamaan.
4.7 Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan rasio dua besaran (satuannya sama
dan berbeda).
4.8 Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan perbandingan senilai dan berbalik
nilai.
1. Rasio Dua Besaran
Banyak masalah dan pengambilan keputusan yang sering kita temui
membutuhkan perbandingan. Manakah yang berlari lebih cepat, kakak yang
berlari 8,5 km per jam atau saya yang berlari 16 km dalam dua jam? Manakah
jeruk yang sama yang akan kita beli, antara di supermarket yang dijual
Rp2.400,00 per 100 gram atau di pasar dengan harga Rp18.000,00 per kilogram?
Ali bersepeda sejauh 8 km dengan waktu yang ditempuh 20 menit. Adi bersepeda
sejauh 24 km dalam waktu 40 menit. Siapakah yang mengendarai sepeda lebih
cepat? Pertanyaanpertanyaan di atas adalah beberapa contoh situasi yang
membutuhkan konsep perbandingan.
Perbandingan (Rasio) dalam KBBI berasal dari kata banding yang berarti
perbedaan (selisih) kesamaan. Dari makna tersebut kita dapat mengartikan bahwa
perbandingan dalam dunia matematika merupakan suatu proses membandingkan
dua besaran sejenis yang memiliki satuan yang sama.
Terdapat tiga cara berbeda untuk menyatakan suatu rasio.
1. Pecahan, misalnya 2/3
2. Dua bilangan yang dipisahkan oleh titik dua ( : ), misalnya 2 : 3.
3. Dua bilangan yang dipisahkan oleh kata dari, misalnya 2 dari 3.
Namun, perbandingan yang ditunjukkan sebagai pecahan membuat sedikit
bingung. Masalah yang disajikan akan membuat kalian membedakan pecahan
yang menunjukkan perbandingan.
Contoh: Siswa di SMP Sukamaju diminta untuk memilih membaca berita
melalui media online atau media cetak. Dari 150 siswa, 100 siswa memilih
1
media online dan 50 siswa memilih media cetak. Bagaimana cara kalian
membandingkan pilihan siswa membaca melalui online atau media cetak?
Berikut beberapa jawaban dari pertanyaan di atas.
a. 1 dari 3 dari siswa SMP Sukamaju yang mengikuti survei memilih media
cetak untuk membaca berita.
b. Rasio banyak siswa yang memilih media online terhadap media cetak
adalah 2 : 1.
c. Banyak siswa yang memilih membaca online adalah 50 lebih banyak dari
siswa yang membaca berita melalui media cetak.
d. Banyak siswa yang membaca online dua kali lipat dari siswa yang
membaca melalui media cetak.
Penyelesaian:
Jadi, jarak kota Samarinda dengan kota Balikpapan sebenarnya adalah 80 km.
b. Jarak kota Samarinda dengan kota Balikpapan sebenarnya adalah 80 km =
8.000.000 cm. Jarak kedua kota pada peta yang baru adalah 2,5 cm. Berarti,
2
untuk menentukan skala peta yang baru adalah dengan menggunakan konsep
perbandingan seperti berikut,
3. Perbandingan Senilai
Perbandingan senilai berkaitan dengan perbandingan dua buah besaran, di mana
jika besaran yang satu berubah naik/turun, maka besaran yang lain juga berunah
naik/turun.
Contoh masalah yang berkaitan dengan perbandingan senilai adalah :
Jumlah barang yang dibeli dengan harga yang harus di bayar, jumlah konsumsi
bahan bakar dan jarak yang ditempuh, jumlah kaleng cat dan luas permukaan yang
bisa di cat, dan lain-lain
3
b. Menuliskan perbandingan senilai
Dilakukan dengan perbandingan langsung antara dua keadaan atau lebih
Misalkan diketahui dua besaran A dan B
Contoh Soal:
1. Sebuah kendaraan dapat menempuh jarak 24 km dengan mengkonsumsi bensin
2 liter. Berapa liter bensin yang diperlukan untuk menempuh jarak 60 km ?
Jawab :
Cara 1 :
2 liter bensin dapat menempuh jarak 24 km
1 liter bensin dapat menempuh jarak 12 km
Jadi untuk menempuh jarak 60 km diperlukan bensin sebanyak 60 : 12 = 5 liter.
Cara 2 :
Di buat tabel sebagai berikut :
4
Jadi untuk menempuh jarak 60 km diperlukan bensin sebanyak 60 : 12 = 5 liter.
2. 1 lusin baju dibeli dengan harga Rp 480.000,00. Berapakah harga 15 buah baju
yang sama ?
Jawab :
Cara 1 :
1 lusin baju harganya Rp 480.000,00
1 buah baju harganya Rp 480.000,00 : 12 = Rp 40.000,00
Jadi harga 15 buah baju adalah 15 x Rp 40.000,00 = Rp 600.000,00
Cara 2 :
Dibuat tabel sebagai berikut :
5
berkurang/bertambah.
Masalah yang berkaitan dengan perbandingan berbalik nilai antara lain :
Contoh Soal:
1. Suatu pekerjaan akan selesai dalam waktu 42 hari jika dikerjakan oleh 12
orang. Berapa lama pekerjaan yang sama akan selesai jika dikerjakan oleh 14
orang ?
Jawab :
Dibuat tabel sebagai berikut :
6
Perhitungan perbandingan berbalik nilai dilakukan dengan membalik Salah satu
ruas:
Jadi jika pekerjaan tersebut dikerjakan oleh 14 pekerja akan selesai dalam waktu
36 hari.
2. Jarak kota A ke kota B sama dengan jarak kota B ke kota C. Jika AB dapat
ditempuh dengan kecepatan 40 km/jam selama 10 jam, berapakah kecepatan yang
harus ditambahkan jika jarak BC akan ditempuh selama 8 jam ?
Jawab :
Dibuat tabel sebagai berikut :
7
B. Aritmetika Sosial
Kata Kunci
Keuntungan
Kerugian
Bunga
Pajak
Bruto
Neto
Tara
Diskon
Kompetensi Dasar
3.9 Mengenal dan menganalisis berbagai situasi terkait aritmetika sosial
(penjualan, pembelian, potongan, keuntungan, kerugian, bunga tunggal,
persentase, bruto, neto, tara).
3.10 Menyelesaikan masalah berkaitan dengan aritmetika sosial (penjualan,
pembelian, potongan, keuntungan, kerugian, bunga tunggal, persentase,
bruto, neto, tara).
2. Untung
Untung adalah selisih yang didapat antara harga penjualan suatu barang
8
dengan harga pembeliannya dengan syarat nilai harga jual lebih tinggi dari
harga pembelian.
Untung = harga jual – harga beli
Contoh Soal :
Pembahasan :
Ingat 1 kodi = 20 buah, maka 3 kodi = 5 lusin.
Keuntungan :
Untung = harga jual − harga beli
Untung = Rp 2.000.000,- − Rp 1.800.000,-
Untung = Rp 200.000,-
Jawaban : A
9
A. 10% C. 25%
B. 20% D. 30%
Pembahasan :
Keuntungan :
Untung = harga jual − harga beli
Untung = Rp 2.400.000,- − Rp 2.000.000,-
Untung = Rp 400.000,-
Persentase keuntungan :
Untung
% untung = x 100
Harga beli
3. Rugi
Rugi adalah selisih yang didapat antara harga penjualan suatu barang dengan
harga pembeliannya dengan syarat nilai harga jual lebih rendah dari harga
pembelian.
Rugi = harga beli – harga jual
Diketahui:
10
Harga jual (HJ) = Rp1.800.000,00
Rugi (%) = 10%
Ditanyakan: Harga beli (HB)
Penyelesaian:
Rugi (Rp) = Rugi (%) x Harga beli (HB)
10
= x HB
100
= 0,1 HB
4. Harga pembelian
Harga pembelian adalah harga untuk membeli bahan baku atau benda yang
akan dijual.
Harga Beli = Harga Jual – Untung
5. Harga penjualan
Harga penjualan adalah harga ketika barang atau benda tersebut dijual, harga
jual didapatkan dengan menjumlahkan harga pembelian dengan untung.
Harga Jual = Harga Beli + Untung
Contoh Soal :
11
Seorang pedagang membeli barang dengan harga Rp20.000,00 dan dijual
mendapatkan untung 20%. Harga penjualan barang tersebut adalah…
a. Rp25.000,00
b. Rp24.000,00
c. Rp22.000,00
d. Rp23.000,00
Pembahasan soal pertama:
Diketahui:
Harga Beli (HB )= Rp20.000,00
Untung (%) = 20%
Ditanyakan: Harga Jual (HJ)
Penyelesaian:
Untung (Rp) = U(%) x Harga beli (HB)
= 20/100 x Rp20.000,00
= Rp4.000,00
Harga jual (HJ) = Harga beli (HB) + Untung (Rp)
= Rp20.000,00 + Rp4.000,00
= Rp24.000,00
Jadi, Jawaban yang tepat dari soal di atas adalah option b.
a. Bruto, bruto adalah istilah untuk perhitungan kotor dari suatu barang.
Bruto = Neto + Tara
12
c. Neto, neto adalah perhitungan bersih suatu barang.
Neto = Bruto – Tara
Contoh Soal:
Bruto dari 6 kantong gula pasir adalah 180 kg dan memiliki tara sebesar
1,5%. Berat neto dari masing-masing kantong adalah…
a. 29,85 kg
b. 29,75 kg
c. 29,55 kg
d. 29,45 kg
Pembahasan soal keempat:
Diketahui:
Bruto (berat kotor) 6 kantong = 180 kg
Tara (potongan berat) dalam persen (%) = 1,5%
Ditanyakan: Neto (berat bersih)
Penyelesaian:
Bruto (berat kotor) 1 kantong gula pasir = 180 kg : 6 kantong = 30 kg
Tara/ potongan berat (kg) = 1,5/100 x 30 kg
= 0,45 kg
Neto (berat bersih) = Bruto (berat kotor) – tara (potongan berat)
= 30 kg – 0,45 kg
= 29,55 kg
Jadi, Jawaban yang tepat untuk soal di atas adalah option c.
7. Diskon
Dalam kehidupan sehari-hari, istilah Diskon sering dijumpai dalam bidang jual
beli. Diskon adalah besaran potongan harga yang diberikan untuk suatu barang
tertentu.
13
Diskon biasanya diberikan dengan satuan persen. Contohnya 20% harga tas.
Jadi, jika barang harga Rp100.000 diberikan diskon 20% maka harganya akan
menjadi :
Diskon =100.000 – 20% x (100.000)
=100.000 – 20.000
= 80.000
Jadi harga barang tersebut setelah diskon adalah Rp80.000
8. Bunga
Bunga dalam bahasan kali ini bukanlah bunga tumbuhan, melainkan tambahan
yang diberikan kepada suatu nilai. Sama seperti diskon, bunga biasanya
diberikan dalam satuan persen.
Contoh :
Bank A memberikan bunga 5% per tahun untuk setiap uang yang
didepositokan di bank tersebut. Jika pak Adi mendepositokan uangnya sebesar
10 juta rupiah, setelah satu tahun berapa uang pak Adi?
Jawab :
Bunga = 10.000.000 + 5% x (10.000.000)
= 10.000.000 + 500.000
= 10.500.000
Jadi, setelah 1 tahun, uang pak Adi menjadi Rp10.500.00
9. Pajak
Pajak adalah nominal yang akan menambah nilai suatu barang. Pajak pada
umumnya juga diberikan dalam satuan persen. Pajak untuk suatu barang akan
menambah harga, namun untuk pajak terhadap gaji, hadiah, atau barang yang
didapatkan akan mengurangi nilai atau harganya.
Contoh:
14
Pak Adi akan membeli sebuah motor dengan harga 25 juta rupiah, motor
tersebut terkena pajak sebesar 10%. Maka berapa harga motor yang harus
dibayar pak Adi?
Jawab:
Pajak = 25.000.000 + 10% x (25.000.000)
= 25.000.000 + 2.500.000
= 27.500.000
Jadi, harga motor setelah terkena pajak adalah Rp27.500.000
Menjelang tahun baru, harga sebuah kacamata dipotong [didiskon] dua kali seperti
dinyatakan pada tanda di samping. Seorang pembeli membayar sebesar
Rp168.750,00 untuk kacamata tersebut. Berapa harga kacamata tersebut sebelum
dipotong harganya?
(A). Rp262.500,00
(B). Rp281.250,00
(C). Rp375.000,00
(D). Rp421.675,00
Misal Harga awal adalah Ho dan Harga setelah diskon pertama adalah H1
100 100
H1= 100−10 ×168.750 = 90
×168.750 = 187.500
100 100
Ho= 100−50 ×187.500 = 50
×187.500 = 375.000
15
OSN 2018 TINGKAT KABUPATEN MATEMATIKA SMP (KODE:
OSN.KK.M.R3)
Jika harga beli adalah penjumlahan dari harga pokok beserta pajak dan ongkos
kirim, maka harga jual sepeda motor paling mahal adalah jenis...
(A). P
(B). Q
(C). R
(D). S
Mulai dari Harga pokok, Pajak, Ongkos kirim, Harga beli, Laba dan Harga jual
sepeda motor diatas jika kita tuliskan dalam rupiah (Rp) adalah sebagai berikut:
Sepeda Motor P
Pajak: Rp550.000
16
Ongkos Kirim: 770.000
Laba: Rp1.478.000
Sepeda Motor Q
Pajak: Rp624.000
Laba: Rp1.447.680
Sepeda Motor R
Pajak: Rp749.000
Laba: Rp1.489.000
17
Harga Jual: Rp13.901.440
Sepeda Motor S
Pajak: Rp565.000
Laba: Rp1.254.300
Harga Jual sepeda motor yang paling mahal adalah sepeda motor R
Titik
Garis
Bidang
Sudut
Sudut Berpenyiku
Sudut Berpelurus
18
Sudut Sehadap
Sudut Berseberangan
Melukis Sudut
Membagi Sudut
Kompetensi Dasar
3.10 Menganalisis hubungan antar sudut sebagai akibat dari dua garis sejajar
yang dipotong oleh garis transversal.
Sejarah
19
geometri pada raja, baginda bertanya, “Tak adakah cara yang lebih mudah
bagi saya untuk mengerti dalam mempelajari geometri?”. Euclides menjawab,
“Bagi raja tak ada jalan yang mudah untuk mengerti geometri. Setiap orang
harus berpikir ke depan tentang dirinya apabila ia sedang belajar”.
Beberapa hikmah yang mungkin bisa kita petik antara lain: 1. Kita harus
mampu berbagi ilmu pengetahuan kepada siapa saja tanpa pandang status
sosial, sehingga ilmu yang kita miliki akan dapat bermanfaat untuk orang lain.
2. Kita ini termasuk manusia yang lemah, tapi berakal. Jika kita tidak
menggunakan akal pikiran kita semaksimal mungkin, maka tidak ada bedanya
dengan hewan. Maka dari itu gunakanlah akal pikiran kita untuk berbuat
sesuatu yang bermanfaat dengan mengikuti prinsipprinsip manusiawi. Apabila
kita mempunyai ilmu ajarkanlah kepada orang lain, niscaya ilmu kita akan
bertambah 3. Kita harus punya tekad dan semangat yang tinggi untuk
mewujudkan cita-cita di masa depan, agar menjadi generasi yang cerdas dan
tangguh.
1. Garis
20
Titik A Garis g atau garis RS ( ŔS )Bidang α atau bidang KLM
Adapun garis direpresentasikn oleh suatu garis lurus dengan dua tanda
panah di setiap ujungnya yang mengindikasikan bahwa garis tersebut
panjangnya tak terbatas. Sebuah garis dapat dinotasikan dengan huruf
kecil, misalkan garis k, garis l, garis m, garis n, dan sebagainya.
Bidang datar merupakan suatu daerah yang panjang dan lebarnya tak
terbatas. Pada Gambar 7.2 bidang α memiliki luas yang tak
terbatas.
Salah satu diantaranya, konsep letak suatu titik pada suatu garis atau
pada suatu bidang.
21
2. Garis c dan d
merupakan dua
garis yang tidak
sejajar dan
berpotongan
3. Garis e dan f
merupakan dua
garis yang sejajar
4. Garis g dan h
merupakan dua
garis yang sejajar
5. Garis i dan j
merupakan dua
garis yang
berhimpit
6. Garis k dan l
merupakan dua
garis yang
berhimpit
7. Garis m dan n
merupakan dua
garis yang
berpotongan
8. Garis o dan p
merupakan dua
garis yang
berpotongan
9. Garis q dan r
merupakan dua
garis yang
berpotongan tegak
lurus
Tabel 2.1 Kedudukan Dua Garis
Keterangan:
Notasi dari dua garis berpotongan adalah ×
Notasi dari dua garis sejajar adalah ∕ ∕
Notasi dari dua garis berpotongan tegak lurus adalah ⊥
22
Untuk membantu kita memahami lebih mudah tentang kedudukan garis, mari cermati
gambar 7.14 di bawah ini.
(i) (ii)
Gambar 1.12: Garis-garis saling berpotongan yang menghasilkan satu titik potong
Pada gambar 1.12 (i), titik P merupakan titik potong yang terbentuk
dari dua garis, garis l dan k. Sedangkan pada gambar 1.12 (ii), titik P
merupakan titik potong yang terbentuk dari tiga garis k, l, dan m.
Untuk gambar 1.12 (i) terdapat 4 daerah yang terbentuk oleh hasil
perpotongan garis k dan garis l, dan gambar 1.12 (ii) menghasilkan 6
daerah yang terbentuk oleh hasil perpotongan ketiga garis tersebut.
23
(iii) Jika garis a//b dan b//c, maka a dan c pasti
sejajar
24
6. Penamaaan Sudut
Secara matematis, penamaan sudut diperlukan untuk mempermudah
penamaan sudut untuk kajian selanjutnya. Mari kita perhatikan Gambar
7.22 berikut ini.
Pada setiap sudut yang terbentuk, harus kita tahu berapa besar derajat sudutnya.
Secara manual, kita dapat menggunakan alat ukur sudut yaitu busur. Alat ini dapat
membantu kita mengukur suatu sudut yang sudah terbentuk dan membentuk besar
sudut yang akan digambar.
Perlu kita kenalkan bahwa, terdapat ukuran sudut standar yang perlu kita ketahui,
seperti yang disajikan pada gambar di bawah ini.
25
Gambar 1.19 Sudut lancip, tumpul, siku-siku, dan sudut lurus
Jenis-jenis sudut
1. Sudut siku-siku, ukuran sudutnya 90°
2. Sudut lancip, ukuran sudutnya antara 0° dan 90°
3. Sudut tumpul, ukuran sudutnya antara 90° dan 180°
4. Sudut lurus, ukuran sudutnya 180°
5. Sudut reflek, ukuran sudutnya antara 180° dan 360°
Pada Gambar 7.28 terdapat sudut berpelurus, sudut berpenyiku dan sudut bertolak
belakang. Pada kegiatan kali ini kalian akan mempelajari ketiga bentuk hubungan
antar sudut tersebut yang rinciannya dikemas dalam kasus-kasus berikut ini.
26
Sudut Berpelurus dan Sudut Berpenyiku
27
Mari perhatikan gambar-gambar berikut.
28
m∠ AOB+∠ AOD=180° , maka m∠ AOD=180°−∠ AOB (2)
Dari (1) dan (2), berlaku bahwa m∠ BOC=m ∠ AOD=180° −∠ AOB
°
1. Nilai x=40
°
2a. Nilai x=30
2.
°
2b. Nilai x=20
°
3a. Nilai x=20
°
3b. Nilai x=20
°
4. 4a. Nilai x=8
29
°
4b. Nilai x=15
°
5a. Nilai x=11
5.
°
5b. Nilai x=70
°
6a. Nilai x=6
6.
30
Garis m memotong garis k dan l.
Titik-titik K dan L dengan titik-titik
3. M dan N merupakan titik-titik yang
saling bersebrangan di daerah
interior garis k dan l
Garis m memotong garis k dan l.
Titik-titik O dan P dengan titik-titik
yang saling bersebrangan di daerah
4. eksterior garis k dan l. Begitu juga
titik R dengan Q merupakan dua titik
yang saling bersebrangan di daerah
eksterior garis k dan l
Nama Sudut
Sudut-sudut luar ∠ 1,∠ 2, ∠ 7,∠ 8
Sudut-sudut ∠ 3,∠ 4,∠5, ∠ 6
dalam
Sudut dalam ∠ 3 dan ∠5,
berseberangan ∠ 4 dan∠6
Sudut luar ∠ 1 dan∠ 7 ,
berseberangan ∠ 2 dan∠ 8
Sudut dalam ∠ 3 dan
5. sepihak ∠6 ,
∠ 4 dan
∠5
Sudut-sudut ∠ 1 dan
sehadap ∠ 5,
∠ 2 dan
∠6 ,
∠ 3 dan
∠ 7,
∠ 4 dan
∠8
31