Pak Toyib
Pak Toyib
PENDAHULUAN
1
2
6
7
Definisi komitmen yang mencerminkan tiga hal umum, yaitu sebuah orientasi
afektif terhadap organisasi (affective commitment), pertimbangan tentang biaya
jika meninggalkan organisasi (continuance commitment), dan tanggung jawab
moral untuk tetap dalam organisasi (normative commitment).
2.2.3 Menurut Mowday et.al., dalam Curtis, Susan, and Dennis Wright(2001)
Dari beberapa pengertian para ahli tersebut dapat disimpulkan bahwa komitmen
adalah kekuatan dari seorang individu yang berada dalam sebuah organisasi yang
memiliki kemampuan dan kemauan untuk menyelaraskan perilaku pribadi dengan
kebutuhan, prioritas dan tujuan organisasi untuk mencapai orientasi afektif terhadap
organisasi.
2.3 Pengertian Budaya Organisasi
2.3.1 Menurut Wood, Wallace, Zeffane, Schermerhorn, Hunt, Osborn (2001:391)
Budaya organisasi adalah sistem yang dipercayai dan nilai yang dikembangkan
oleh organisasi dimana hal itu menuntun perilaku dari anggota organisasi itu
sendiri.
2.3.2 Menurut Tosi, Rizzo, Carroll seperti yang dikutip oleh Munandar
(2001:263)
8
Dari beberapa pengertian gaya kepemimpinan menurut para ahli diatas dapat
disimpulkan bahwa suatu pola atau tingkah laku yang digunakan oleh pemimpin dalam
9
berinteraksi dengan bawahanya serta dapat memengaruhi pikiran, perasaan, sikap dan
prilaku para anggota organisasinya bawahannya.
Tabel 2.1
Perbedaan dan Persamaan dengan Peneliti terdahulu
Dari pernyataan ketiga jurnal tersebut, dapat disimpulkan bahwa persamaan dari
variabel komitmen, budaya organisasi, dan gaya kepemimpinan terhadap kinerja
organisasi sektor publik adalah setiap tindakan yang berorientasi pada kemajuan
organisasi dan di jalankan secara baik maka hasil yang didapat adalah kinerja yang baik
juga. Sebaliknya, perbedaan dari ketiga jurnal tersebut adalah setiap perlakuan yang di
hasilkan dengan cara yang buruk dan tidak sesuai dengan peraturan yang ada maka
hasilnya akan buruk.
KOMITMEN
(x1) r1
R KINERJA ORGANISASI
BUDAYA
SEKTOR PUBLIK
ORGANISASI r2
(x2) (Y)
r3
GAYA
KEPEMIMPINAN
(x3)
11
12
13
Dalam penelitian ini, penulis menggunakan dua macam variabel, yaitu variabel
independen dan variabel dependen. Variabel-variabel penelitian ini dapat dilihat sebagai
berikut:
a. X1 : Komitmen
b. X2 : Budaya Organisasi
c. X3 : Gaya Kepemimpinan
d. Y : Kinerja
3.3.2. Sampel
Menurut Sugiyono (2010:116), sampel adalah bagian dari jumlah dan
karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Pada umumnya terdapat dua teknik dalam
pengembalian sampel, yaitu Probability Sampling dan Non-probability Sampling
dengan teknik Sampling Purposive.
14
Berdasarkan kriteria tersebut, data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
data kuantitatif berupa kuisioner yang disebar salah satu puskesmas di kota
Palembang.
Berdasarkan kriteria tersebut, maka data yang digunakan dalam penelitian ini
adalah data internal berupa kuisioner yang disebar salah satu puskesmas di kota
Palembang.
a. Data cross-section, yaitu data yang dikumpulkan pada suatu waktu tertentu
(at a point of time) yang dapat menggambarkan keadaan/ kegiatan pada
waktu tersebut.
b. Data berkala (time series), yaitu data yang dikumpulkan dari waktu ke waktu
untuk memberikan gambaran tentang perkembangan suatu kegiatan selama
periode spesifik yang diamati. Data berkala sering kali disebut pula sebagai
data historis.
c. Data panel adalah data gabungan time series dan cross-section .
Berdasarkan kriteria tersebut, jenis data yang digunakan dalam penelitian ini
adalah data cross-section berupa kuisioner yang disebar salah satu puskesmas di kota
Palembang.
2. Uji Validitas
Menurut Aritonang R. (2007) validitas suatu instrumen berkaitan dengan
kemampuan instrument itu untuk mengukur atu mengungkap karakteristik dari variabel
yang dimaksudkan untuk diukur. Instrumen yang dimaksudkan untuk mengukur sikap
konsumen terhadap suatu iklan, misalnya, harus dapat menghasilkan skor sikap yang
memang menunjukkan sikap konsumen terhadap iklan tersebut.
17
Jadi, jangan sampai hasil yang diperoleh adalah skor yang menunjukkan minat
konsumen terhadap iklan itu. Validitas suatu instrumen banyak dijelaskan dalam
konteks penelitian sosial yang variabelnya tidak dapat diamati secara langsung, seperti
sikap, minat, persepsi, motivasi, dan lain sebagainya. Untuk mengukur variabel yang
demikian sulit, untuk mengembangkan instrumen yang memiliki validitas yang tinggi
karena karakteristik yang akan diukur dari variabel yang demikian tidak dapat
diobservasi secara langsung, tetapi hanya melalui indikator (petunjuk tak langsung)
tertentu. (Aritonang R. 2007)
3. Uji Realibiltas
Uji Reliabilitas dilakukan dengan uji Alpha Cronbach. Rumus Alpha
Cronbach sebagai berikut:
Keterangan: