Limas Sidharta
6512010013 - Mechanical & Rotating
DEFINISI ALIGNMENT
Alignment adalah suatu pekerjaan yang meluruskan / mensejajarkan dua sumbu poros
hingga sentris (antara poros penggerak dengan sumbu poros yang digerakkan). Setiap
poros yang berputar cenderung akan berputar pada garis sumbu masing-masing. Bila
dua sumbu poros atau lebih, yang dihubungkan menjadi satu, maka mereka akan
berputar pada garis sumbu masing-masing sebagai garis sumbu putarnya. Bila semua
sumbu poros yang dihubungkan membentuk satu garis sumbu, maka mereka akan
berputar dengan normal. Tetapi dalam kenyataan, pengertian lurus tidak bisa
didapatkan100%, untuk itu harus diberikan toleransi, kelurusan dalam kondisi dingin
(tidak beroperasi) dan kondisi operasi tidak sama sehingga perlu dilakukan alignment
yang memperhitungkan nilai muai sehingga kelurusan saat beroperasi dan tidak
beroperasi akan sama.
TUJUAN ALIGNMENT
Untuk mendapatkan kelurusan/kesentrisan antara kedua poros pemutar (driver) dan
poros yang diputar (driven) hingga tidak menimbulkan gesekan, getaran, dan lain-lain
yang dapat memperpendek umur sebuah mesin yang tentunya akan menambah biaya
pengeluaran untuk perbaikan maupun penggantian mesin. Jadi bisa kita simpulkan
bahwa tujuan yang sebenarnya dari peng-alignment -an adalah memperpanjang umur
sebuah mesin yang dapat memperkecil biaya produksi. Untuk dapat mencapai tujuan
ini, komponen-komponen mesin yang sering mengalami kerusakan harus
dioperasikan dengan baik dalam batas desain. Beberapa komponen yang sering
mengalami kerusakan, antara lain: shaft, bearing, seal, dan coupling.
KEUNTUNGAN ALIGNMENT
Alignment yang dilakukan secara teliti dan presisi pada mesin-mesin rotasi akan
memberikan beberapa keuntungan, selain memperpanjang umur peralatan rotasi,
antara lain:
Menurunkan atau mengurangi gaya aksial dan radial yang berlebihan pada
bearing sehingga dapat memperpanjang umur pakai bearing dan meningkatkan
kestabilan poros / rotor pada kondisi operasi yang dinamis.
Menurunkan resiko kemungkinan kerusakan shaft / poros karena cyclic fatique
(kelelahan akibat siklus yang berulang).
Menurunkan atau memperhalus tingkat getaran dan kebisingan pada mesin.
Memperkecil keausan pada komponen-komponen kopling.
Memperkecil terjadinya poros melengkung (bending shaft).
Menjaga celah (clearance) yang sesuai pada internal rotor antara komponen
stator dengan komponen rotor, sehingga laju keausan dari komponen –
komponen mesin dapat diminimalkan.
JENIS MISALIGNMENT
Berdasarkan posisi sumbu porosnya, maka misalignment dibagi dalam tiga jenis, yaitu
parallel misalignment, angular misalignment dan kombinasi antara parallel dan
angular.
Paralel Misalignment, adalah posisi dari kedua poros dalam keadaan tidak
sejajar dengan ketinggian yang berbeda
PERALATAN ALIGNMENT
Alat-alat yang digunakan pada saat alignment, antara lain:
1. Bracket, alat ini berfungsi sebagai lengan untuk pemasangan dial indicator.
2. Dial indicator set, peralatan ini terdiri dari dial indicator, magnetic base,
clamp, dan beberapa batang stem. Berfungsi untuk mengetahui kemiringan.
3. Torque wrench, peralatan ini berfungsi untuk memutar baut dengan torsi yang
sama sehingga pembacaan dial indicator dapat teliti.
4. Kunci-kunci yang sesuai, kunci-kunci ini harus dipersiapkan sesuai kebutuhan.
5. Shim pack, berbentuk plat dengan berbagai macam ketebalan.
6. Cermin, outside micrometer, vernier caliper, meteran, penggaris, kertas
millimeter, dll.
SOFT FOOT
Soft foot adalah kepincangan yang terjadi pada kaki-kaki mesin, dimana kaki-kaki
mesin tidak duduk dengan sempurna pada base plate.
Pada dasarnya sebelum alignment perlu dilakukan soft foot correction untuk
meminimalisir kesalahan pembacaan saat dilakukan alignment shaft.
Soof foot sendiri dapat menjadi bencana bagi perlatan rotasi karena degan kendurnya
kaki penopang maka dapat terjadi kerusakan seperti shaft yang bengkok.
Dampak buruk adanya soft foot yang berlebihan adalah:
1. Mempersulit koreksi alignment
2. Mengakibatkan internal misalignment
3. Vibrasi tinggi
Hasil pembacaan
Kaki no. 3 0 0 0
Analisa:
Dalam kondisi soft foot yang telah dikoreksi namun masih belum memenuhi kriteria.
Penyebabnya adalah
1. Adanya pemindahan lokasi mesin saat dilakukan soft foot check.
2. Penggunaan jumlah shim pack yang terlalu banyak untuk satu kaki karena
semakin banyak shim maka kekakuan akan berkurang menyebabkan dial
indicator kurang teliti dalam pembacaan.
3. Pengencangan baut menggunakan torsi yang berbeda.
4. Pada saat pengencangan baut menggunakan kunci yang tidak sesuai dengan
standar satuan, misal british atau SI.
5. Penempatan dial indicator dengan magnetic base terlalu dekat ataupun terlalu
jauh.
6. Ketepatan posisi dial indicator harus menempel sempurna pada basenya.