Anda di halaman 1dari 3

TUBERCULOSIS

No. Dokumen : 110/C/VII/2/2016

SOP No. Revisi


Tanggal Terbit
:
:
01
2-1-2018
Halaman : 1

UPT Puskesmas dr. Hj. Nia Soniawaty


19720417 200312 2 005
Cilawu
1. Pengertian TB adalah penyakit menular langsung yang disebabkan oleh
Mycobacterium tuberculosis.
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah tuberkulosis
3. Kebijakan SK Kepala UPT Puskesmas Cilawu nomor 021/SK/PKM-
Clw/I/2018 tentang Kebijakan Panduan Pelayanan Klinis
4. Referensi 1. Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter di Fasilitas
Pelayanan Kesehatan Primer tahun 2013;
2. Keputusan Menteri Kesehatan No 514 Th 2015 Tentang
Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter Di Fasilitas
Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama;
3. Peraturan menteri kesehatan no 46 tahun 2015 tentang
akreditasi Puskesmas.
5. Prosedur/ 1. Petugas melakukan pengkajian awal pasien (SOP
Langkah- Pengkajian Awal Klinis) didapatkan keluhan utama batuk
langkah ≥2 minggu, berat badan turun, panas pada malam hari.
Pada anak nafsu makan tidak ada/ berkurang, BB
turun, demam ≥2 minggu umumnya tidak tinggi dan
dapat disetai keringat malam, lesu atau malaise (anak
kurang aktif bermain), batuk ≥3 minggu bersifat non
remitting (tidak pernah reda atau intensitas semakin
lama semakin parah) dan penyebab batuk lain telah
disingkirkan.
2. Petugas melakukan pemeriksaan fisik pasien meliputi
pemeriksaan umum dan pemeriksaan spesifik pada paru
serta dicek bekas imunisasi BCG pada lengan.
3. Petugas merujuk ke unit laboratorium untuk
diperiksakan dahak S-P-S (sewaktu-pagi-sewaktu)
ditemukan kuman TB (BTA) atau Pemeriksaan darah jika
diperlukan (limfositosis/ monositosis, LED meningkat,
Hb turun) anak). Pemeriksaan penunjang dengan uji
tuberkulin cara mantoux dengan menyuntikkan 0.1 ml
PPD RT-23 2TU atau PPD S 5TU, secara intrakutan di
bagian volar bawah. Pembacaan dilakukan setelah 48-72
jam setelah penyuntikan.Hasil positif jika diameter
indurasi ≥10 mm
4. Petugas menegakkan diagnosis dengan anamnesa,
pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang. Pada
anak penegakkan diagnosa melalui dua pendekatan
utama, yaitu: Riwayat anak yang kontak erat dengan
pasien TB dewasa aktif dan menular dan Anak yang
datang ke pelayanan kesehatan dengan gejala dan tanda
klinis mengarah ke TB (sistem skoring)
5. Petugas memulai penatalaksanaan dengan
a. Non medikamentosa :
Konseling dan edukasi dilakukan dengan

1
memberikan informasi kepada pasien dan
keluarga tentang penyakit tuberkulosis,
pengawasan ketaatan minum

obat dan kontrol secara teratur, serta


menerapkan pola hidup sehat dan sanitasi
lingkungan.
b. Medikamentosa (OAT) :

Fase Intensif Fase Lanjutan


BB Harian Harian 3x/ minggu Harian 3x/ minggu
(R/H/Z/
E) (R/H/Z) (R/H/Z) (R/H) (R/H)
30 - 37 2 2 2 2 2
38 - 54 3 3 3 3 3
55 - 70 4 4 4 4 4
>71 5 5 5 5 5

Rekomendasi dosis dalam mg/kgBB


Obat Harian 3x seminggu
INH 5(4-6) max 300 mg/hr 10(8-12) max 900 mg/dosis
RIF 10(8-12) max 600 mg/hr 10(8-12) max 600 mg/dosis
PZA 25(20-30) max 1600 mg/hr 35(30-40) max 2400 mg/dosis
EMB 15(15-20) max 1600 mg/hr 30 (25-35) max 2400 mg/dosis

 OAT (Obat Anti TB) diberikan dalam bentuk


kombinasi dari beberapa jenis obat, dalam
jumlah cukup dan dosis tepat sesuai ketegori
pengobatan
 Obat ditelan sekaligus/ single dose dalam
keadaan perut kosong
 Semua pasien (termasuk yang terinfeksi HIV)
yang belum pernah diobati harus diberi obat
lini pertama
 Untuk menjamin kepatuhan pasien berobat
hingga selesai dilakukan pengawasan
langsung oleh seorang pengawas minum obat
(PMO)
 Dilakukan monitoring respons obat dengan
pemeriksaan berkala pada akhir tahap awal,
bulan ke-5 dan akhir pengobatan
 Rekaman tertulis tentang pengobatan, respons
bakteriologis dan efek samping harus tercatat
dan tersimpan
c. Kriteria rujukan apabila pasien dengan sputum
BTA (-), klinis (+) tapi tidak menunjukkan
perbaikan setelah pengobatan dalam jangka
waktu tertentu; pasien dengan BTA (-), klinis (-/
meragukan); pasien dengan BTA tetap (+)
setelah jangka waktu tertentu; TB dengan
komplikasi/ keadaan khusus (TB dengan

2
komorbid); suspek TB-MDR
6. Petugas mencatat di rekam medis
6. Bagan Alir

7. Hal-hal yang Pasien yang mempunyai kecacatan atau faktor usia lanjut di
perlu dahulukan
diperhatikan
8. Unit terkait 1. unit rawat jalan
2. Unit Klinik TB
9. Dokumen a. Kartu kunjungan
terkait b. Rekam medik
c. Buku register kunjungan
10. Rekaman No Yang diubah Isi Perubahan Tanggal mulai
historis diberlakukan
perubahan 1. SK Kepala Diganti SK Kepala 2 Januari 2018
UPTD UPT Puskesmas
Puskesmas Cilawu nomor
Cilawu nomor 021/SK/PKM-
440/030/C/VII Clw/I/2018 tentang
/SK/2/2016 kebijakan Panduan
tentang Pelayanan Klinis
pelayanan
klinis.
2. Referensi Ditambah Keputusan 2 Januari 2018
Menteri Kesehatan
No 514 Th 2015
Tentang Panduan
Praktik Klinis Bagi
Dokter Di Fasilitas
Pelayanan Kesehatan
Tingkat Pertama.

Anda mungkin juga menyukai