Anda di halaman 1dari 12

PUBLIKASI ILMIAH

IDENTIFIKASI RUMAH SEHAT DI DITINJAU DARI KENYAMANAN


TERMAL PADA RUMAH TINGGAL DI GONILAN KARTASURA

Diajukan Untuk Melengkapi Persyaratan Guna Mencapai Derajat S-1


Program Studi Aritektur Fakultas Teknik
Universitas Muhammadiyah Surakarta

Disusun oleh :

M. SEPTIAN BAGAS NUGROHO

D300150047

Dosen Pembimbing :

SUHARYANI, S.T, M.T.

PROGRAM STUDI ARSITEKTUR FAKULTAS


TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMADIYAH
SURAKARTA 2019

1
2
3
4
IDENTIFIKASI RUMAH SEHAT DI DITINJAU DARI KENYAMANAN
TERMAL PADA RUMAH TINGGAL DI GONILAN KARTASURA
M. Septian Bagas Nugroho
Fakultas Teknik Program Studi Arsitektur Universitas Muhammadiyah Surakarta
revertside1@gmail.com
ABSTRAK
Rumah tinggal dapat diartikan sebagai tempat tinggal yang memiliki berbagai fungsi untuk
tempat hidup manusia yang layak. Selain berfungsi sebagai tempat tinggal dapat juga dijadikan
aset komersial salah satunya bisnis sewa rumah tinggal atau yang bisa disebut rumah kos
maupun hunian sewa. Sedangkan rumah sehat adalah merupakan salah satu sarana untuk
mencapai derajat kesehatan yang optimum juga merupakan salah satu bangunan tempat tinggal
yang harus memenuhi kriteria kenyamanan, keamanan dan kesehatan guna mendukung
penghuninya agar dapat bekerja dengan produktif. Setelah dihuni pengguna rumah kontrakan
Bapak Wahcid Hasyim timbul berbagai masalah didalam ruang dari mulai masalah sirkulasi
udara yang kurang baik, pencahayaan yang kurang, suhu udara yang panas, tembok, lemari,
buku, pakaian yang berjamur, lembab dan lainnya yang dirasakan oleh pengguna. Melihat dari
permasalahan yang terjadi maka diperlukan adanya penelitian ini guna memberikan solusi
khususnya dalam aspek prinsip rumah sehat ditinjau dari kenyamanan termal di dalam
bangunan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu menggunakan metode penelitian
secara kuantitatif yang lebih menekankan pada aspek angka sebagai bagian yang diamati dalam
suatu permasalahan. Dengan menggunakan metode tersebut, maka dilakukan
pengamatan/observasi dan pengukuran terhadap objek penelitian. Penelitian dimulai dari
penentuan titik dan pengukuran menggunakan alat hydrometer dan anemometer untuk
mengetahui suhu, kecepatan, kelembapan disetiap ruangan kemudian data dari pengukuran
dihitung menggunakan software Calculator Comfort untuk dapat diketahui hasilnya. Dari
penelitian ini menghasilkan suatu kesimpulan yang terkait dengan hasil pengamatan kondisi
kenyamanan termal pada rumah, sehingga dikemudian hari dapat dicari solusi terbaik untuk
mengatasi permasalahan tersebut.
Kata kunci : Rumah Sehat, Kenyamanan Termal, Rumah Tinggal
ABSTRACT
Housing can be interpreted as a place to live that has various functions for a decent place of
human life. In addition to functioning as a place to live, it can also be used as a commercial
asset, one of which is a rental home business or what can be called a boarding house or rented
house. Whereas a healthy house is one of the means to achieve optimum health status, it is also
one of the residential buildings that must meet the criteria of comfort, security and health to
support residents to work productively. After being occupied by rented home users Mr. Wahcid
Hasyim various problems arose in the space from the problem of poor air circulation, lack of
lighting, hot temperatures, walls, cabinets, books, clothes that were moldy, damp and others
felt by users. Looking at the problems that occur, this research is needed to provide solutions
especially in the aspects of the principle of a healthy home in terms of thermal comfort in the
building. The method used in this study is to use quantitative research methods that emphasize
more on numerical aspects as a part of a problem. By using this method, the observation /
measurement and measurement of the object of research are carried out. The research starts
from determining the point and measurement using a hydrometer and anemometer to determine
the temperature, speed, humidity in each room then the data from the measurements are
calculated using the Calculator Comfort software to find out the results. From this study
produced a conclusion related to the results of observations of thermal comfort conditions at
home, so that in the future the best solutions can be found to overcome these problems.
Keywords: Healthy Houses, Thermal Comfort, Residential Houses

5
1. PENDAHULUAN ditinjau dari tolak ukur kenyamanan
termal.
1.1 Latar Belakang
1.2 Rumusan Masalah
Rumah tinggal adalah bangunan
Apakah Rumah Sewa Bapak
yang berfungsi sebagai tempat tinggal
Wachid Hasyim sudah menerapkan
atau hunian dan sarana pembinaan
prinsip rumah sehat ditinjau dari standar
keluarga (Undang-Undang No.4 Tahun
kenyamanan termal?
1992). Berdasarkan pengertian tersebut
rumah tinggal dapat diartikan sebagai 1.3 Tujuan
tempat tinggal yang memiliki berbagai a) Identifikasi kenyamanan termal
fungsi untuk tempat hidup manusia yang sesuai dalam SNI Nomor 14-1993-
layak. Selain berfungsi sebagai tempat 03
tinggal dapat juga dijadikan aset b) Mencari solusi dari permasalahan
komersial salah satunya bisnis sewa yang di keluhkan oleh pengguna
rumah tinggal atau yang bisa disebut c) Memberikan usulan rumah huni
rumah kos maupun rumah sewa. yang sehat dengan dari segi
Rumah kos atau rumah sewa kenyamanan termal
merupakan hunian yang oleh pemiliknya
disewakan seluruh atau sebagian unitnya 1.4 Manfaat Penelitian
kepada mahasiswa sebagai pihak a) Memberikan masukan kepada
pengguna untuk mewadahi kegiatan- pemilik rumah untuk perbaikan
kegiatan mahasiswa selama masa masa yang akan dating
studinya dan berkesempatan dalam b) Memberikan pengetahuan tentang
pengembangan dan peningkatan kualitas hasil penelitian yang telah
pendidikan di institusi akademik. dilakukan terhadap masyarakat
Terkait dengan fungsi bangunan sebagai c) Digunakan sebagai referensi untuk
rumah hunian tentu saja perlu penelitian setelahnya
memperhatikan aspek-aspek rumah
sehat yang ditinjau dari kenyamanan 2. METODE PENELITIAN
termal agar terciptanya kenyamanan. 2.1 Metode Penelitian
Rumah sehat merupakan salah satu Dalam penelitian ini, metode yang
sarana untuk mencapai derajat kesehatan digunakan yaitu menggunakan metode
yang optimum. Rumah juga merupakan penelitian secara kuantitatif deksriptif
salah satu bangunan tempat tinggal yang yang lebih menekankan pada
harus memenuhi kriteria kenyamanan, aspek/instrument perhitungan „angka‟
keamanan dan kesehatan guna (numeric) yang akurat sebagai bagian
mendukung penghuninya agar dapat yang diamati dan diteliti dalam
bekerja dengan produktif. permasalahan yang dihadapi. Dengan
Namun disisi lain kebanyakan metode ini, maka akan terjun langsung
mahasiswa tidak memperhatikan melakukan pengamatan/observasi dan
kondisi dalam rumah kontrakan yang pengukuran terhadap objek penelitian
akan disewa melainkan cenderung berupa ruang rumah kontrakan Bapak
melihat dari segi fisik bangunan dan Wachid Hasyim. Data kuantitatif yang
harga yang relatif murah sama halnya disajikan berupa angka-angka hasil dari
yang terjadi pada pengguna rumah perhitungan yang sebelumnya didapat
kontrakan Bapak Wachid Hasyim. dari hasil pengukuran.
Setelah dihuni beberapa lama rumah
kontrakan Bapak Wahcid Hasyim 2.2 Lokasi Penelitian
timbul berbagai masalah didalam ruang Lokasi yang dipilih pada objek
dari mulai masalah sirkulasi udara yang penelitian adalah Rumah Kontrakan
kurang baik, pencahayaan yang kurang, Bapak Wachid Hasyim yang berada di
suhu udara yang panas, tembok, lemari, alamat Jalan Nilagraha Nomor XI,
buku, pakaian yang berjamur, lembab Gonilan, Kartasura, Sukoharjo Regency
dan lainnya yang dirasakan oleh Central Java 57169
pengguna. Dalam hal ini apakah
termasuk dalam kategori rumah sehat

6
2.3 Jadwal Penelitian Untuk mendapatkan hasil
Penelitian ini berlangsung selama ± perhitungan kenyamanan termal,
lima bulan yaitu dari bulan Februari perhitungan menggunakan aplikasi
2019 sampai bulan Juni 2019. computer berupa Calculator
Sedangkan untuk pengambilan data Comfort.
penelitian berlangsung selama 3 hari
yaitu dari hari Sabtu, 11 Mei 2019 2.6 Analisa Data
sampai dengan Senin, 13 Mei 2019. Analisa data dilakukan untuk
mengetahui permasalahan-
2.4 Metode Pengumpulan Data permasalahan yang terjadi dan
Metode pengumpulan data yang penyebab terjadinya permasalahan
digunakan adalah: tersebut. Analisa data pada penelitian ini
a. Observasi dapat dijabarkan sebagai berikut:
Pengumpulan dengan cara a. Mengidentifikasi ruangan yang ada
mengukur menggunakan alat ukur didalam rumah kontrakan Bapak
hydrometer untuk mengukur Wachid Hasyim untuk dijadikan
kelembaban dan suhu, anemometer objek penelitian.
untuk mengukur kecepatan angin, b. Mengidentifikasi aktivitas
meneliti atau menggambarkan penghuni di rumah kontrakan
keadaan yang sedang berlangsung Bapak Wachid Hasyim.
pada lokasi penelitian. c. Menentukan titik-titik amatan pada
b. Studi Pustaka ruangan
Yaitu mencari data tinjauan d. Mengukur suhu, kecepatan angin,
pustaka melalui buku atau jurnal dan kelembapan menggunakan alat
yang berhubungan dengan objek hydrometer dan anemometer
penelitian dan kenyamanan termal e. Mengidentifikasi tingkat
pada bangunan. kenyamanan termal dalam ruangan
c. Interview dan kemudian dihubungkan dengan
Interview atau wawancara aktivitas penghuni di dalam rumah
dilakukan untuk memperoleh data tersebut.
dengan cara memberikan beberapa f. Memasukkan data pada software
pertanyaan kepada penghuni Calculator Comfort untuk
bangunan yang berhubungan menganalisa hasil.
dengan kenyamanan termal dengan g. Menganalisa pola pergerakan udara
bahasa yang umum dan mudah pada tata ruang rumah kontrakan.
dimengerti oleh pengguna. h. Menyesuaikan tingkat kenyamanan
termal sesuai dengan standar yang
2.5 Alat Penelitian telah ditetapkan.
Beberapa alat penelitian yang i. Melakukan interpretasi hasil
digunakan adalah sebagai berikut: analisa dan wawancara terhadap
a. Alat tulis kondisi fisik rumah kontrakan
Alat tulis yang dipergunakan Bapak Wachid Hasyim.
adalah buku tulis, pena, dan pensil
sketsa yang digunakan saat 2.7 Prosedur Penelitian
mencatat wawancara, dan menulis Prosedur penelitian yang
data hasil observasi. dilaksanakan adalah sebagai berikut:
b. Kamera a. Menentukan objek penelitian.
Digunakan untuk dokumentasi b. Mengidetifikasi objek penelitian.
gambar pada objek penelitian c. Mengidentifikasi permasalahan.
sebagai bukti observasi. d. Melakukan kalibrasi pada alat ukur
c. Alat ukur yang akan digunakan.
Alat ukur yang digunakan e. Melakukan penelitian di rumah
adalah anemometer untuk kontrakan Bapak Wachid Hasyim.
mengukur kecepatan angin, f. Mengumpulkan data yang berupa
hydrometer untuk mengukur suhu hasil dari pengukuran
ruangan dan kelembapan. menggunakan alat dan perhitungan
d. Aplikasi computer akhir.
7
g. Menyesuaikan hasil data dengan
standar kenyamanan termal.

3. ANALISIS DAN PEMBAHASAN


3.1 Data Penelitian
Peneliti mengambil objek penelitian
pada semua ruangan rumah kontrakan dari
mulai ruang tamu, ruang keluarga, kamar
tidur, dan dapur dimana semua ruangan
tersebut digunakan sebagai aktifitas
sehari-hari mahasiswa yang menempati Hasil perhitungan dalam penelitian ini
rumah kontrakan. Rumah kontrakan menunjukkan bahwa ruang tamu pada
tersebut memiliki orientasi menghadap ke pagi, siang, malam termasuk hangat
selatan dan memiliki luas 13,6 m x 8,5 m dengan hasil pagi predicted mean vote 1.8
pada lahan 16,4 m x 8,5 m. dan presentage people dissatisfied 67.0
%. Hal ini bisa disimpulkan bahwa
Survey penelitian di rumah kontrakan ruangan di pagi, siang, malam hari bisa
ini dilakukan selama kurang lebih 1 dikatakan kurang nyaman ditempati.
minggu dari mulai wawancara,
pengamatan, hingga pengambilan data Untuk analisa kenyamanan termal
dan dokumentasi. Pengambilan data pada pada setiap ruangan pada rumah
lokasi berlangsung selama tiga hari kontrakan Bapak Wachid Hasyim:
dilakukan pada hari Sabtu, 11 Mei 2019
sampai dengan Senin, 13 Mei 2019 dalam
tiga waktu yaitu di waktu pagi, siang, dan
malam. Untuk mengukur suhu, kecepatan
angin, dan kelembapan menggunakan alat
hydrometer dan anemometer, peneliti
menentukan 4 titik amatan disetiap
ruangan dalam rumah tersebut. Rumah
kontrakan ini ventilasi atau bukaan hanya
ada pada bagian depan rumah saja dan
pada bagian kamar hanya terdapat
ventiliasi kecil yang menimbulkan
minimnya pergerakan udara yang masuk
didalam setiap ruangan hal ini membuat
kenyamanan didalam ruangan rendah
ditambah lagi dilihat dari denah rumah
hanya mementingkan pemaksimalan
kebutuhan ruang tanpa melihat dari sisi
kenyamanan didalamnya dan tidak Dan untuk total rata-rata hasil dari
memperhatikan system inlet dan outlet analisa pengamatan selama 3 hari pada
untuk pertukaran udara pada rumah rumah kontrakan Bapak Wachid Hasyim
kontrakan tersebut.
3.2 Analisa Penelitian
3.2.1 Analisa Penelitian Kenyamanan
Termal
Dalam penelitian ini data diambil dari
pengukuran selama tiga hari
menggunakan alat ukur hydrometer dan
anemometer kemudian dimasukkan ke
aplikasi Calculator Comfort untuk
mendapatkan hasil , seperti salah satu data
dari penelitian sebagai berikut :
Sabtu 11 Mei 2019 , pada pagi hari
pada ruang tamu rumah kontrakan
8
3.2.2 Analisa Pola Pergerakan Udara dissatisfied menunjukkan angka lebih
Pola penataan ruang didalam suatu dari 50% yang berarti dari keseluruhan
bangunan sangat berpengaruh terhadap pengguna menyatakan tidak nyaman
sirkulasi udara yang masuk dalam dan total rata-rata suhu pada setiap
ruangan. Semakin memaksimalkan ruangan selama 3 hari diatas 30 ⁰C dan
kebutuhan ruang tanpa memperhatikan kelembapan diatas 70% bisa dikatakan
pola tata ruang sistem inlet outlet dan tidak sesuai dengan standar
tidak memeperhatikan luas lahan yang kenyamanan atau tidak nyaman.
sempit menjadikan sirkulasi udara yang Berdasarkan pengamatan, hal ini
masuk dalam ruangan sangat minim. dipengaruhi oleh beberapa faktor
Pada sketsa pola pergerakan udara diantaranya sirkulasi udara yang buruk
pada rumah kontrakan bapak Wachid (pengaruh bukaan/jendela yang
Hasyim dapat diketahui bahwa udara yang minim), serta pola tata ruang yang
masuk dari luar bangunan cenderung kurang baik.
kurang, dikarenakan terhalangnya tembok Jadi dapat disimpulkan bahwa
bagian utara ruang tamu serta minimnya rumah kontrakan Bapak Wachid
ventilasi udara pada setiap masing-masing Hasyim belum memenuhi syarat
ruang sehingga mempengaruhi kinerja rumah sehat dan nyaman ditinjau dari
sistem inlet outlet udara yang standar kenyamanan termal.
menyebabkan udara di dalam ruangan
tidak bisa tertukar dengan baik dan tidak 4 .2 Saran
bisa menjangkau seluruh bagian ruangan, Berdasarkan hasil dan
yang kemudian menjadikan ruangan tidak pembahasan dari penelitian ini,
nyaman ditempati serta menggangu peneliti dapat memberi rekomendasi
akitivitas kegiatan pengguna di dalam dan saran pada pemilik rumah dan
ruangan. pihak-pihak terkait supaya dapat
menciptakan kenyamanan pada
4. KESIMPULAN pengguna didalam ruang rumah
kontrakan, yaitu:
4 .1 Kesimpulan a. Untuk Pemilik Rumah
Standar rumah sehat dan Mengatur kembali pola tata
kenyaman termal: ruang didalam bangunan pada
1. Ketentuan persyaratan kesehatan system inlet outlet agar terciptanya
rumah tinggal menurut Kepmenkes sirkulasi udara yang baik didalam
No. 829/Menkes/SK/VII/1999 ruangan serta memeperbesar
suhu udara nyaman antara 18–30oC ventilasi pada bagian ruang kamar
dan kelembaban udara 40–70%. supaya dapat memaksimalkan
2. Kenyamanan termal (Mom & udara yang masuk agar terciptanya
Wiesebron,1940) pada suhu kenyamanan didalam rumah
berkisar 23°C-31°C dengan tersebut.
kelembapan 60% adalah termasuk b. Untuk Masyarakat Umum
dalam kategori panas nyaman. Sebelum membangun rumah
3. Menurut standar untuk daerah atau bangunan agar ditinjau
nyaman fisik manusia pada tipe kembali tidak hanya memikirkan
udara dengan kecepatan 0 m/det, esetika dan kebutuhan ruang yang
dapat tercapai pada suhu 21-27°C maksimal akan tetapi harus
dan kelembapan 20-70%. (Frick & mempertimbangkan proporsi lahan
Mulyani, 2007). dan pola tata ruang serta kebutuhan
Dari hasil penelitian dan ruang hijau agar terciptanya
perhitungan menggunakan Calculator sirkulasi udara yang baik dan
Comfort diketahui bahwa keadaan terciptanya kenyamanan didalam
dalam setiap ruangan rumah kontrakan ruang sebuah bangunan.
ketika pagi, siang, sore maupun malam
yaitu bahwa predicted mean vote lebih
dari angka 0 yang berarti bahwa
didalam setiap ruangan tersebut rata-
rata hangat dan presentage people

9
5. REFERENSI Keluarga”. Yogyakarta: Universitas
Dewi, F. G. (2012). Jurnal Rekayasa Mesin Islam Indonesia.
Vol.3, No. 2 Tahun 2012 : 299-304
”Pengaruh Kecepatan Dan Arah
Aliran Udara Terhadap Kondisi
Udara Dalam Ruangan Pada Sistem
Ventilasi Alamiah”. Malang:
Universitas Brawijaya Malang.
Frick, H., & Mulyani, T. (2007). Arsitektur
Ekologis. Yogyakarta: Kanisius.
Frick, H., Ardiyanto, A. dan Darmawan,
A. (2008). ,Ilmu Fisika Bangunan:
Pengantar Pemahaman Cahaya,
Kalor, Kelembaban, Iklim, Gempa
Bumi, Bunyi dan Kebakaran.
Yogyakarta: Penerbit Kanisius.
Idham, N. C. (2016). Arsitektur dan
Kenyamanan Termal. Yogyakarta:
ANDI.
Kristianto, W. (2010). Rumah Sehat.
Kementrian Pekerjaan Umum
dan Perumahan Rakyat.
Ningrum, Tias puspita. (2018). Kajian
Perubahan Fungsi Rumah Tinggal
Menjadi Rumah Kos Disekitar Kampus
Universitas Muhammadiyah
Purwokerto. Purwokerto: Universitas
Muhammadiyah Purwokerto.
Rahmah, Umi Dyah Muji Nur. (2015).
Hubungan Karakteristik Kepala
Keluarga Dengan Rumah Sehat Di
Desa Duwet Kecamatan Baki
Kabupaten Sukoharjo. Surakarta:
Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Satwiko, P. (2005). Arsitektur Sadar
Energi. Yogyakarta: ANDI OFFSET.
Satwiko, P. (2009). Fisika Bangunan.
Yogyakarta: ANDI.
Setiawan, W., & Syamsiyah , N. (2019).
Buku Pedoman Seminar Penelitian.
Surakarta: Program Studi Arsitektur
Universitas Muhammadiyah
Surakarta.
Syamsiyah, N. R. (1995). Fisika
Bangunan 1. Solo:
Universitas Muhammadiyah
Surakarta
Teddy;Livian, dkk. (2010). Identifikasi
Kondisi Termal Ruang Rumah Susun
Perumnas Palembang. Palembang:
Universitas Sriwijaya.
Wibisono Arif Fajar dan Huda A. Khairul.
(2014). Jurnal Inovasi dan
Kewirausahaan, Vol. 3, No. 1, Januari
2014 “Upaya Peningkatan
Pengetahuan Rumah Sehat Bagi

10
11
12

Anda mungkin juga menyukai