Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
MAKALAH
Teori Akuntansi Keuangan
Oleh :
Rr. Diena Ayu Puteri Liandharana (196020300111018)
Syahrul Ramadan (196020300111036)
Craig Deegan dalam bukunya Financial Accounting Theory menjelaskan bahwa tidak
ada pandangan yang pasti mengenai apa itu conceptual framework. FASB yang didirikan tahun
2001 sebagai penerus International Accounting Standards Committee (IASC) dan sebagai salah
satu pihak pertama yang mengembangkan conceptual framework dalam dunia akuntansi,
mendefinisikan conceptual framework sebagai “A coherent system of interrelated objectives
and fundamentals that is expected to lead to consistent standards”. Lebih jauh diungkapkan
conceptual framework didefinisikan sebagai “a coherent system of concepts that flow from an
objective. The objective of financial reporting is the foundation of the framework. The other
concept provide guidance on identifying the boundaries of financial reporting; selecting
transaction, other events and circumstance to be represented; how they should be recognized
and measured(or disclosed); and how they should be summarised and communicated in
financial reports”.
IASB telah mendapatkan kesuksesan yang luar biasa dalam perluasan penggunaan
standar pelaporan keuangan internasinal, tetapi mereka juga menghadapi tantangan pada level
regional dan nasional. budaya akuntansi nasional yang tertanam dalam struktur pasar dan
kerangka kerja kelembagaan dan hukum di mana entitas bisnis beroperasi Masalah-masalah
ini sangat jelas dalam perdebatan tentang revisi IASB tentang kerangka kerja konseptualnya,
yang mengekspresikan visinya sendiri tentang budaya akuntansi internasional.juga
mengatakan bahwa contoh penting adalah apakah penatagunaan harus menjadi tujuan
fundamental yang berbeda dari pelaporan keuangan? (Geoffrey Whittington).
Sedikitnya ada 5 hal penting yang diangkat oleh Geoffrey Whittington dalam tulisannya
yang di terbitkan dalam jurnal Elsavier: The critical role of the IASB conceptual framework
review, 2008:
Sehingga, sebagai ilmu sosial, perubahan dalam akuntansi memiliki tambahkan dimensi
perilaku manusia yang berinteraksi dengan paradigma akuntansi. Banyak perdebatan dalam
praktik mengintegrasikan dimensi perilaku, dan memang seharusnya begitu. Meskipun
akuntansi harus menanggapi perubahan dalam lingkungan ekonomi, tidak dapat
mengendalikan perilaku individu dalam praktik, tidak lebih dari yang bisa dikontrol lingkungan
ekonomi. Keduanya tidak dapat diprediksi. Oleh karena itu, kedepan paradigma menyesuaikan
sebaik mungkin dalam konteks teks dari lingkungan yang selalu berubah.
Lain halnya dengan Deegan, Conceptual framework untuk pelaporan keuangan
umumnya menunjukan suatu struktur yang generik. Deegan menyatakan bahwa conceptual
framework harus dikembangkan dalam urutan tertentu, dimana beberapa komponen penting
diperlukan pembahasan dan persetujuan sebelum komponen lain dapat dikerjakan. Gambar
dibawah ini menjelaskan komponen-komponen dalam conceptual framework. (Deegan 2010)
7. Underlying assumption
SFAC No. 2:
Qualitative Characteristics of Accounting Information
SFAC No. 5:
Recognition and Measureent in
Financial Statements of Business Enterprises
Scope of
No Recognition and No
financial measurement nonfinancial
SFAC No. 6:
Elements of Financial Statements
Supplementary Information
toFinancialRep
Financial Statements
orting
Notes
(a central feature)
ofMeansOther
ReportingFin
Other Information
ancial