Oleh :
Nurul Fitriyani
11150163000008
Pendidikan Fisika 6A
SPSS adalah sebuah program komputer yang digunakan untuk membuat analisis statistika.
SPSS dipublikasikan oleh SPSS Inc. SPSS (Statistical Package for the Social Sciences atau Paket
Statistik untuk Ilmu Sosial) versi pertama dirilis pada tahun 1968, diciptakan oleh Norman Nie,
seorang lulusan Fakultas Ilmu Politik dari Stanford University, yang sekarang menjadi Profesor
Peneliti Fakultas Ilmu Politik di Stanford dan Profesor Emeritus Ilmu Politik di University of Chicago.
Semula SPSS hanya digunakan untuk ilmu social saja, tapi perkembangan berikutnya
digunakan untuk berbagai disiplin ilmu sehingga kepanjangannya berubah menjadi “Statistical
Product and Service Solution” (Nisfiannoor, Muhammad, Pendekatan Statistika Modern Untuk Ilmu
Social, Salemba Humanika,2009:15.) SPSS digunakan oleh peneliti pasar, peneliti kesehatan,
perusahaan survei, pemerintah, peneliti pendidikan, organisasi pemasaran, dan sebagainya. Selain
analisis statistika, manajemen data (seleksi kasus, penajaman file, pembuatan data turunan) dan
dokumentasi data (kamus metadata ikut dimasukkan bersama data) juga merupakan fitur-fitur dari
software dasar SPSS.
1. Memulai SPSS
Langkah-langkah menjalankan program SPSS adalah sebagai berikut:
a. Pastikan bahwa PC atau laptop anda sudah terinstal program SPSS
b. Klik start – search – ketik IBM SPSS – kemudian klik
e. Masukkan data anda. Berikut adalah contoh data yang akan dimasukkan:
Responden Umur Jenis Kelamin Pendidikan BB TB
R01 24 1 1 46 149
R02 25 1 2 47 155
R03 23 2 1 48 155
R04 26 1 2 49 157
R05 26 2 3 56 162
R06 25 1 4 54 156
R07 23 2 3 55 159
R08 26 1 2 57 160
R09 24 2 1 53 166
R10 22 1 2 52 161
2. Memasukkan Data
Berikut adalah contoh data yang akan dimasukkan.
Responden Umur Jenis Kelamin Pendidikan BB TB
R01 24 1 1 46 149
R02 25 1 2 47 155
R03 23 2 1 48 155
R04 26 1 2 49 157
R05 26 2 3 56 162
R06 25 1 4 54 156
R07 23 2 3 55 159
R08 26 1 2 57 160
R09 24 2 1 53 166
R10 22 1 2 52 161
Untuk dapat memasukkan data di atas kedalam program SPSS, maka terlebih dahulu
anda harus membuat mendefinisikan dan membuat VARIABEL atau FIELD pada
jendela Data Editor Variable View.
a. Bukalah jendela Data Editor, kemudian klik Variabel View, kemudian ketik nama
variabel sbb:
a) Variabel Resp
Pada kolom Name baris pertama, ketiklah “resp“ kemudian tekan enter. Ganti
type-nya dengan String karena pada variabel “resp“ data yang ingin
dimasukkan adalah berbentuk huruf. Kemudian kolom Label ketik kalimat
berikut “Responden”.
b) Variabel Umur
Pada kolom Name baris kedua, ketiklah “umur” kemudian tekan enter.
Biarkan Type-nya Numerik karena pada variabel “umur” data yang ingin
dimasukkan adalah berbentuk angka. Kemudian kolom Label ketik kalimat
berikut “umur”.
c) Variabel jk
Pada kolom Name baris ketiga, ketiklah “jk” kemudian tekan enter. Biarkan
Type-nya Numerik karena pada variabel “jk” data yang ingin dimasukkan
adalah berbentuk angka. Kemudian kolom Label ketik kalimat berikut “Jenis
kelamin”.
d) Variabel pend
Pada kolom Name baris keempat, ketiklah “pend” kemudian tekan enter.
Biarkan Type-nya Numerik karena pada variabel “jk” data yang ingin
dimasukkan adalah berbentuk angka. Kemudian kolom Label ketik kalimat
berikut “Pend. Terakhir”.
e) Variabel BB
Pada kolom Name baris ketiga, ketiklah “BB” kemudian tekan enter. Biarkan
Type-nya Numerik karena pada variabel “BB” data yang ingin dimasukkan
adalah berbentuk angka. Kemudian kolom Label ketik kalimat berikut “Berat
Badan”.
f) Variabel TB
Pada kolom Name baris ketiga, ketiklah “TB” kemudian tekan enter. Biarkan
Type-nya Numerik karena pada variabel “TB” data yang ingin dimasukkan
adalah berbentuk angka. Kemudian kolom Label ketik kalimat berikut “Tinggi
Badan”.
b. Cara mengganti type dari Numerik menjadi String adalah dengan mengklik bagian
akhir dari “Numerik” seperti gambar (a), sehingga muncul menu Variabel Type
seperti gambar (b).
(b)
(a)
Gantilah Numerik dengan mengklik String, kemudian klik OK, hasilnya sbb:
d. Setelah melakukan semua langkah di atas maka akan mengasilkan tampilan layar
pada variabel view sebagai berikut:
f. Kemudian klik data view, lalu muncul layar seperti pada gambar berikut:
g. Masukkan data
Membuat Tabel Frekuensi
Langkah-langkah untuk membuat table frekuensi adalah sebagai berikut:
a. Klik Analyze- Descriptive Statistics- Frequencies seperti gambar di bawah ini:
c. Dragg umur, Jenis Kelamin dan Pend. Terakhir ke kolom Variable(s) sehingga akan
menghasilkan tampilan berikut ini:
d. Klik Statistic lalu beri centang pada beberapa ikon sehingga akan menghasilkan tampilan
sebagai berikut:
c. Dragg semua variabel yang ada ke kolom Variable(s) sehingga akan menghasilkan
tampilan berikut ini:
8) Tekan Ctrl+A lalu tekan tanda panah sehingga akan menghasilkan tampilan sebagai
berikut:
9) Maka akan menghasilkan table sebagai berikut:
10) Syarat uji validitas, jika nilai signifikan ≤ 5% (0,05) maka dikatakan valid.
Sedangkan jika nilai signifikan > 5% (0,05) maka dikatakan tidak valid. Selain itu
kevalidannya juga bias dilitah dari tanda * (bintang) pada nilai Person Corelation.
11) Kesimpulan : Soal yang valid berjumlah 2 soal dan 8 soal tidak valid.
2. Uji Reabilitas
Reliabilitas adalah sesuatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan
sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik ( Arikunto, 2002:
154 ). Reliabilitas adalah sejauh mana hasil suatu pengukuran dapat dipercaya,
maksudnya apabila dalam beberapa pelaksanaan pengukuran terhadap kelompok yang
sama diperoleh hasil yang relatif sama ( Syaifuddin Azwar, 2000 : 3).
4) Centang pada Normality Plots with Test dan hilangkan centang pada Steam and Leaf
2. Uji Homogenitas
Uji homogenitas adalah pengujian mengenai sama tidaknya variansi-variansi dua buah
distribusi atau lebih. Uji homogenitas bertujuan untuk mengetahui apakah variansi data
yang akan dianalisis homogen atau tidak. Hipotesis statistik yang digunakan pada uji
homogenitas adalah:
H0: (data kelompok eksperimen dan kontrol mempunyai variansi yang homogen).
H1: (data kelompok eksperimen dan kontrol tidak mempunyai variansi yang homogen).
Langkah-langkah melakukan uji homogenitas:
1) Membuat data gabungan antara data control dan data eksperimen dengan cara klik
File – New - Data
2) Setelah membuat data baru yaitu data yang berasal dari data 2 maka akan
menghasilkan tampilan berikut:
5) Klik Options lalu centang pada Homogenity of Variance dan klik Continue
6) Masuk ke output lalu klik Anlyze - Compared Means- Independent T test
7) Kemudian Memindahkan variable Nilai pada kolom Test Variable dan variable
FAKTOR pada kolom Grouping Variable
8) Klik Define group, ketik 1 pada Group 1 dan ketik 2 pada Group 2 lalu klik continue
9) Maka akan menghasilkan output sebagai berikut:
3) Masukan angka 1 pada group 1 dan angka 2 pada group 2 lalu klik Continue dan
Ok.
5) Klik Define Group kemudian isilah Group 1dengan angka 1 dan Group 2 dengan
angka 2
9) Kesimpulan : karena nilai sign ≤ 5% (0,05) maka H0 ditolak atau H1 diterima. Maka
dapat disimpulkan bahwa nilai rata-rata hasil belajar Fisika kelas eksperimen lebih
besar dari nilai rata-rata hasil belajar Fisika kelas control artinya terdapat
pengaruh model PQRST terhadap hasill belajar Fisika pada kelas 12 SMAN 88
Jakarta.
2. Uji X2
Uji X2 hanya digunakan untuk data diskrit. Uji ini adalah uji independensi, dimana
suatu variable tidak dipengaruhi atau tidak ada hubungan dengan variable lain. X2 bukan
merupakan ukuran derajat hubungan. Uji ini hanya digunakan untuk mengestimate
barangkali bahwa beberapa factor, di samping sampling error, dipandang mempengaruhi
adanya hubungan. Selama hipotesa nihil menyatakan bahwa tidak ada hubungan
(variable-variabelnya independen), uji ini hanya mengevaluasi kemungkinan bahwa
hubungan dari nilai pengamatan disebabkan oleh sampling error. Hipotesa nihil ditolak
bila nilai X2 yang dihitung dari sampel lebih besar dari nilai X2 dalam tebel berdasarkan
level of significance tertentu.
3. Uji Korelasi Tingkat Spearman
Metode korelasi jenjang ini dikemukakan oleh Carl Spearman pada tahun 1904.
Metode ini diperlukan untuk mengukur keeratan hubungan antara dua variable di mana
dua variabel itu tidak mempunyai joint normal distribution dan conditional variance tidak
diketahui sama. Korelasi rank dipergunakan apabila pengukuran kuantitatif secara eksak
tidak mungkin/sulit dilakukan. Misalnya: mengukur tingkat moral, tingkat kesenangan,
tingkat motivasi.
4. Uji Tanda (Sign Test)
Di dalam menggunakan t test, populasi dari mana sampel diambil harus
didistribusikan normal. Untuk pengujian perbedaan mean dari dua populasi didasarkan
pada anggapan bahwa variance populasinya harus identik/sama. Dalam banyak hal bila
salah satu atau dua anggapan tersebut tidak dapat diketahui, maka t test tidak dapat
dipergunakan. Dalam hal demikian dapatlah dipergunakan uji nonparametrik yang umum
dikenal sebagai uji tanda (sign test).
Uji tanda didasarkan atas tanda-tanda, positif atau negatif, dari perbedaan antara
pasangan pengamatan. Budan didasarkan pada besernya perbedaan. Uji tanda dapat
dipergunakan untuk mengevaluasi efek dari suatu treatment tertentu. Efek dari variabel
eksperimen atau treatment tidak dapat diukur melainkan hanya dapat diberi tanda positif
atau negatif saja. Sebagai contoh misalnya: apakah penerangan akan kebersihan dan
kesehatan ada manfaatnya untuk menyadarkan penduduk dalam hal kebersihan dan
kesehatan. Untuk itu perlu diamati sebelum dan sesudah beberapa minggu diadakan
penerangan. Efek penerangan kesadaran penduduk tidak dapat diukur, tetapi hanya dapat
diberi tanda positif atau negatif saja.
5. Uji Run(s)
6. Uji Median
Uji median adalah metode nonparametrik yang paling sederhana. Uji median ini
adalah merupakan prosedur pengujian apakah dua atau lebih populasi dari mana sampel
independen diambil mempunyai median yang sama. Untuk menyederhanakannya hanya
akan dibatasi pada dua sampel saja (sebenarnya prosedur ini dapat dengan mudah
diperluas untuk tiga sampel atau lebih). Uji nonparametric ini dipergunakan untuk
menentukan signifikansi perbedaan antara median dari dua populasi yang independen.
Hipotesa nihil yang akan diuji menyatakan bahwa populasi dari mana dua sampel itu
diambil mempunyai median yang sama. Hipotesa alternatifnya menyatakan bahwa dua
populasi itu mempunyai median yang berbeda.
Uji median tidak memerlukan anggapan-anggapan tertentu tentang dua populasi
dari mana sampel diambil.