PENDAHULUAN
1
1.3 Tujuan Makalah
2
BAB II
PEMBAHASAN
Pertumbuhan adalah bertambahnya ukuran dan jumlah sel serta jaringan interselular,
berarti bertambahnya ukuran fisik dan struktur tubuh sebagian atau keseluruhan, sehingga dapat
diukur dengan satuan panjang dan berat.
Pada usia 0-6 bulan bayi akan mengalami pertambahan tinggi badan sekitar 2,5 cm setiap
bulannya. Pada usia 6-12 bulan mengalami penambahan tinggi badan hanya sekitar 1,25 cm
setiap bulannya. Pada akhir tahun pertama akan meningkat kira-kira 50% dari tinggi badan
waktu lahir.
Pada masa bermain penambahan selama tahun ke-2 lebih kurang 12 cm, sedangkan
penambahan untuk tahun ke-3 rata-rata 4-6 cm. Pada masa prasekolah, khususnya di akhir usia 4
tahun, terjadi penambahan rata-rata dua kali lipat dari tinggi badan waktu lahir dan mengalami
penambahan setiap tahunnya kurang lebih 6-8 cm. Pada masa sekolah akan mengalami
penambahan setiap tahunnya. Setelah usia 6 tahun tinggi badan bertambah rata-rata 5 cm,
kemudian pada usia 13 tahun bertambah lagi menjadi rata-rata 3 kali lipat dari tinggi badan
waktu lahir.
Pada masa pertumbuhan berat badan bayi dibagi menjadi dua, yaitu usia 0-6 bulan
dan usia 6-12 bulan. Untuk usia 0-6 bulan pertumbuhan berat badan akan mengalami
pertambahan setiap minggu sekitar 140-200 gram dan berat badannya akan menjadi dua kali
berat badan lahir pada akhir bulan ke-6. Sedangkan pada usia 6-12 bulan terjadi penambahan
setiap minggu sekitar 25-40 gram dan pada akhir bulan ke-12 akan terjadi penambahan tiga kali
lipat berat badan lahir.
Pada masa bermain, terjadi pertambahan berat badan sekitar 4 kali lipat dari berat badan
lahir pada usia kurang lebih 2,5 tahun serta penambahan berat badan setiap tahunnya adalah 2-3
kg. Pada masa prasekolah dan sekolah akan terjadi penambahan berat badan setiap tahunnya
kurang lebih 2-3 kg.
3
2.1.3 Lingkar Kepala
Prtumbuhan pada lingkar kepala ini terjadi dngan sangat cepat sekitar 6 bulan pertama,
yaitu dari 35-43 cm. Pada usia-usia selanjutnya pertumbuhan lingkar kepala mengalami
perlambatan. Pada usia 1 tahun hanya mengalami pertumbuhan kurang lebih 46,5 cm. Pada usia
2 tahun mengalami pertumbuhan kurang lebih 49 cm, kemudian akan bertambah 1 cm sampai
dengan usia tahun ke-3 dan bertambah lagi kurang lebih 5 cm sampai dengan usia remaja.
2.1.4 Gigi
Pertumbuhan gigi pada masa tumbuh kembang banyak mengalami perubahan mulai, dari
pertumbuhan hingga penanggalan. Pertumbuhan gigi terjadi di dua bagian, yaitu bagian rahang
atas dan rahang bawah.
1. Pertumbuhan gigi bagian rahang atas
● gigi insisi sentral pada usia 8-12 bulan
● gigi insisi lateral pada usia 9-13 bulan
● gigi taring (kaninus) pada usia 16-22 bulan
● molar pertama anak laki-laki pada usia 13-19 bulan
● molar pertama anak perempuan pada usia 14-18 bulan, sedangkan molar kedua pada
usia 25-35 bulan
Perubahan selanjutnya adalah adanya bebrapa gigi yang mengalami penanggalan. Seperti
halnya pertumbuhan gigi. Penanggalan gigi juga terjadi di bagian rahang atas dan bagian rahang
bawah.
1. Penanggalan gigi bagian rahang atas :
● gigi insisi pertama pada usia 7 tahun
4
● gigi insisi kedua pada usia 8 tahun
● gigi taring pada usia 11 tahun
● gigi molar pertama pada usia 9 tahun
● gigi molar kedua pada usia 11 tahun
Yang mengikuti pertumbuhan pola umum adalah tulang panjang, otot skelet( pada neonatus 20-
25% berat badan, setelah dewasa 40% berat badan), sistem pencernaan, pernafasan, peredaran
darah dan volume darah. Perkembangan jaringan limfoid agak berbeda dari bagian tubuh
lainnya, pertumbuhan mencapai maksimum sebelum adolesensi kemudian menurun hingga
mencapai ukuran dewasa. Organ- organ reproduksi mengikuti pola genital, dimana
pertumbuhannya lambat pada pra-remaja, kemudian disusul pacu tumbuh adolesen yang pesat.
a. Organ Penglihatan
Perkembangan organ penglihatan dapat dimulai pada saat lahir. Sudah terjadi
perkembangan ketajaman penglihatan antara 20/100, adanaya refleks pupil dan kornea, memiliki
kemampuan fiksasi pada objek yang bergerak dalam rentang 45 derajat, dan bila tidak bergerak
sejauh 20-25 cm. Pada usia 1 bulan bayi memiliki perkembangan, yaitu adanya kemampuan
5
melihat untuk mengikuti gerakan dalam rentang 90 derajat, dapat melihat orang secara terus
menerus, dan kelenjar air mata sudah mulai berfungsi. Pada usia 2-3 bulan memiliki penglihatan
perifer hingga 180 derajat. Pada usia 4-5 bulan kemampuan bayi untuk memfiksasi sudah mulai
pada hambatan 1,25 cm, dapat mengenali botol susu, melihat tangan saat duduk atau berbaring,
melihat bayangan di cermin, dan mampu mengakomodasi objek. Usia 5-7 bulan dapat
menyesuaikan postur untuk melihat objek, mampu mengembangkan warna kesukaan kuning dan
merah, menyukai rangsangan visual kompleks, serta mengembangkan koordinasi mata dan
tangan. Pada usia 7-11 bulan mampu memfiksasi objek yang sangat kecil. Pada usia 11-12 bulan
ketajaman penglihatan mendekati 20/20, dapat mengikuti objek yang dapat bergerak. Pada usia
12-14 bulan mampu mengidentifikasi bentuk geometrik. Pada usia 18-24 bulan mampu
berkomodasi dengan baik.
b. Organ Pendengaran
Perkembangan pada pendengaran dapat dimulai pada saat lahir. Setelah lahir, bayi
sudah dapat berespon terhadap bunyi yang keras dengan refleks. Pada usia 2-3 bulan mampu
memalingkan kepala ke samping bila bunyi dibuat setinggi telinga. Pada usia 3-4 bulan anak
memiliki kemampuan dalam melokalisasi bunyi dengan memalingkan kepala ke arah bunyi.
Pada usia 4-6 bulan kemampuan melokalisasi bunyi makin kuat dan mulai mampu membuat
bunyi tiruan. Pada usia 6-8 bulan mampu berespons pada nama sendiri. Pada usia 10-12 bulan
mampu mengenal beberapa kata dan artinya. Pada usia 18 bulan mulai dapat membedakan bunyi.
Pada usia 36 bulan mampu membedakan bunyi yang halus dalam bicara. Pada usia 48 bulan
mulai membedakan bunyi yang serupa dan mampu mendengarkan yang lebih halus.
c. Organ Seksual
Perkembangan organ seksual antara laki-laki dan perempuan terdapat beberapa
perbedaan. Pertumbuhan organ seksual laki-laki antara lain terjadinya pertumbuhan yang cepat
pada penis pada usia 12-15 tahun, testis pada usia 11-15 tahun, kemudian rambut pubis pada usia
12-15 tahun. Perkembangan pubertas diawali dengan beberapa tahap sebagai berikut
(Soetijiningsih, 1998).
Tahap I (prapubertas): pada dasarnya sama dengan masa anak-anak, tidak terdapat
rambut pubis.
Tahap II (pubertas): masa pubertas.
6
Tahap III: terjadi pembesaran penis awal terutama dalam panjang, testis dan
skrotum terus membesar, serta rambut lebih lebat, kasar, keriting, dan merata
pada seluruh pubis.
Tahap IV: terjadi peningkatan ukuran penis dengan pertumbuhan diameter, glans
lebih besar dan lebih lebar, serta skrotum lebih gelap.
Perkembangan organ seksual perempuan antara lain terjadinya pertumbuhan
payudara antara usia 10-15 tahun dan rambut pubis antara usia 11-14 tahun. Perkembangan
payudara memiliki tahap-tahap sebagai berikut:
Tahap I: tumbuhnya puting susu dengan area kecil, penonjolan di sekitar papila,
dan terjadinya pembesaran diameter areola.
Tahap II: pembesaran lanjut dari payudara dan areola tanpa pemisahan konturnya.
Tahap III: terjadi proyeksi areola dan papila.
Tahap IV: tahap konfigurasi dewasa proyeksi papila yang hanya disebabkan oleh
resensi areola ke dalam kontur umum.
Pertumbuhan rambut pubis memiliki tahap-tahap sebagai berikut (Wong, 1996).
Tahap I (prapubertas): tidak terdapat rambut pubis.
Tahap II: terjadi pertumbuhan rambut pubis yang jarang.
Tahap III: rambut pubis lebih hitam, kasar, keriting, dan merata pada seluruh
pubis.
Tahap IV: rambut pubis lebih lebat dan keriting.
Tahap V: rambut pubis orang dewasa dalam penyebaran, baik kuantitas, jenis,
maupun pola penyebaran ke bagian dalam paha.
7
Masa Bayi (28 hari-1 tahun)
Usia 1-4 bulan
Perkembangan motorik halus pada usia ini adalah dapat melakukan hal-hal seperti
memegan suatu objek, mengikuti objek dari sisi ke sisi, mencoba memegang dan
memasukkan benda ke dalam mulut, memegang benda tapi terlepas , memerhatikan
tangan dan kaki, memegan benda dengan kedua tangan, serta menahan benda di tangan
walaupun hanya sebentar.
Usia 4-8 bulan
Perkembangan motorik halus pada usia ini adalah sudah mulai mengamati benda,
menggunakan ibu jarimdan jari telunjuk untuk memegang, mengeksplorasi benda yang
sedang dipegang, secara simultan, menggunakan bahu dan tangan sebagi satu kesatuan,
serta memindahkan objek daei satu tangan ke tangan yang lain.
Masa Prasekolah
Perkembangan motorik halus dapat dilihat pada anak, yaitu mulai memiliki kemampuan
menggoyangkan jari-jari kaki, menggambar dua atau tiga bagian, memilih garis yang
lebih panjang dan menggambar orang, melepas objek dengan jari lurus, mampu menjepit
benda, melambaikan tangan, menggunakan tangganya untuk bermain, menempatkan
objek ke dalam wadah, makan sendiri, minum dari cangkir dengan bantuan,
menggunakan sendok dengan bantuan, makan dengan jari, serta membuat coretan di atas
kertas (Wong,2000).
8
3.1.2 Perkembangan Motorik Kasar
Perkembangan motorik kasar pada tiap tahap perkembangan anak adalah sebagai berikut :
Masa Neonatus(0-28 hari)
Perkembangan motorik kasar yang dapat dicapai pada usia ini diawali dengan tanda
gerakan seimbang pada tubuh dan mulai mengangkat kepala.
Masa Bayi (28 hari-1 tahun)
Usia 1-4 bulan
Perkembangan motorik kasar pada usia saat ini dimulai dengan kemampuan mengangkat
kepala saat tengkurap, mencoba duduk sebentar dengan ditopang, mampu duduk dengan
kepala tegak, jatuh terduduk dipangkuan ketika disokong pada posisi berdiri, kontrol
kepala sempurna, mengangkat kepala sambil berbaling terlentang, berguling dari
telentang ke miring, posisi lengan dan tungkai kurang fleksi, dan berusaha untuk
merangkak.
Masa Prasekolah
Perkembangan motorik kasar masa prasekolah ini dapat diawali dengan kemampuan
untuk berdiri dengan satu kaki selama 1-5 detik, melompat dengan satu kaki, berjalan
9
dengan tumit ke jari kaki, membuat posisi merangkak, dan berjalan dengan
bantuan(Wong,2000).
10
Masa Prasekolah
Perkembangan bahasa diawali dengan adanya kemampuan menyebutkan hingga 4
gambar, menyebutkan satu hingga dua warna, menyebutkan kegunaan benda,
menghitung, mengartikan dua kata, mengerti 4 kata depan, mengerti beberapa kata sifat
dan jenis kata lainnya, menggunakan bunyi untuk mengidentifikasi objek,orang, dan
aktivitas, menirukan berbagai bunyi kata, menahan arti larangan, serta merespons
panggilan orang dan anggota keluarga dekat.
11
Usia 8-12 bulan
Perkembangan adaptasi sosial pada usia anak dapat ditunjukkan dengan adanya
kemampuan bertepuk tangan, menyatakan keingan, sudah mulai minum cangkir,
menirukan kegiatan orang, bermain bola atau lainnya dengan orang lain.
Masa Prasekolah
Perkembangan adaptassi sosial pada masa prasekolah adalah adanya kemampuan
bermain dengan permainan sederhana, menangis jika dimarahi, membuat permintaan
sederhana dengan gaya tubuh, menunjukkan peningkatan kecemasan terhadap
perpisahan, serta mengenali anggota keluarga( Wong,2000).
12
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pertumbuhan adalah bertambahnya ukuran dan jumlah sel serta jaringan interselular,
berarti bertambahnya ukuran fisik dan struktur tubuh sebagian atau keseluruhan, sehingga dapat
diukur dengan satuan panjang dan berat. Pertumbuhan pada bayi dan balita meliputi panjang
badan, berat badan, lingkar kepala, gigi, dan organ-organ tubuh.
Perkembangan adalah bertambahnya struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks
dalam kemampuan gerak kasar, gerak halus, bicara dan bahasa serta sosialisasi dan kemandirian.
Perkembangan bayi dan balita meliputi, perkembangan motorik halus dan kasar, perkembangan
bahasa, dan perkembangan kepribadian/ tingkah laku sosial. Selain itu pada bayi dan balita yang
tidak diperhatikan dengan benar tumbuh kembangnya maka akan menimbulkan gangguan –
gangguan fisik maupun mental bayi dan balita.
3.2 Saran
Tumbuh kembang harus menjadi perhatian bagi pemerintah, tenaga kesehatan, dan
masyarakat khususnya supaya anak Indonesia dapat mencapai kesehatan yang optimal.
Diharapkan kepada orangtua dan keluarga agar memberi makanan seimbang kepada bayi dan
balita untuk mencegah terjadinya kekurangan gizi yang menyebabkan terhambatnya
pertumbuhan dan perkembangan.
13