Anda di halaman 1dari 13

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Istilah tumbuh kembang sebenarnya mencakup dua peristiwa yang sifatnya
berbeda, tetapi saling berkaitan dan sulit dipisahkan yaitu pertumbuhan dan
perkembangan. Dan untuk tercapainya tumbuh kembang yang optimal tergantung
pada potensi biologik seseorang yang merupakan hasil interaksi berbagai faktor yang
saling berkaitan, yaitu faktor genetik, lingkungan bio-fisiko-psiko sosial dan
perilaku. Proses yang unik dan hasil akhir yang berbeda-beda yang memberika ciri
tersendiri pada setiap anak.
Oleh karena itu, tumbuh kembang harus menjadi perhatian bagi pemerintah,
tenaga kesehatan, dan masyarakat khususnya supaya anak Indonesia dapat mencapai
kesehatan yang optimal. Memiliki anak dengan tumbuh kembang yang optimal
adalah dambaan setiap orang tua. Untuk mewujudkannya tentu saja orang tua harus
selalu memperhatikan,mengawasi, dan merawat anak secara seksama. Proses
tumbuh kembang anak dapat berlangsung secara alamiah, tetapi proses tersebut
sangat tergantung kepada orang dewasa atau orang tua. Periode penting dalam
tumbuh kembang anak adalah masa balita. Karena pada masa ini pertumbuhan dasar
akan mempengaruhi dan menentukan perkembangan anak selanjutnya.
Pada masa balita ini perkembangan kemampuan berbahasa,
kreativitas,kesadaran sosial, emosional, dan intelegensia berjalan sangat cepat dan
merupakan landasan perkembangan berikutnya. Perkembangan moral serta dasar-
dasar kepribadian juga dibentuk pada masa ini. Pada masa periode kritis ini,
diperlukan rangsangan atau stimulasi yang berguna agar potensinya berkembang.
Perkembangan anak akan optimal bila interaksi diusahakan sesuai dengan kebutuhan
anak pada berbagai tahap perkembangannya, bahkan sejak bayi masih dalam
kandungan. Untuk bisa merawat dan membesarkan anak secara maksimal tentu kita
perlu mengetahui banyak hal yang berkaitan dengan anak itu sendiri, yang pada
gilirannya akan menjadi bekal yang sangat berharga bagi kita dalam merawat dan
membesarkan buah hati kita.

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana pertambahan panjang badan pada bayi dan balita?
2. Bagaimana pertambahan berat badan pada bayi dan balita?
3. Bagaimana pertumbuhan lingkar kepala pada bayi dan balita?
4. Bagaimana pertumbuhan gigi pada bayi dan balita?
5. Bagaimana pertumbuhan organ-orang tubuh pada bayi dan balita?

1
1.3 Tujuan Makalah

1. Untuk mengetahui pertambahan panjang badan pada bayi dan balita.


2. Untuk mengetahui pertambahan berat badan pada bayi dan balita.
3. Untuk mengetahui pertumbuhan lingkar kepala pada bayi dan balita.
4. Untuk mengetahui pertumbuhan gigi pada bayi dan balita.
5. Untuk mengetahui pertu,buhan organ-organ tubuh pada bayi dan balita.

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pertumbuhan Bayi dan Balita

Pertumbuhan adalah bertambahnya ukuran dan jumlah sel serta jaringan interselular,
berarti bertambahnya ukuran fisik dan struktur tubuh sebagian atau keseluruhan, sehingga dapat
diukur dengan satuan panjang dan berat.

2.1.1 Panjang Badan

Pada usia 0-6 bulan bayi akan mengalami pertambahan tinggi badan sekitar 2,5 cm setiap
bulannya. Pada usia 6-12 bulan mengalami penambahan tinggi badan hanya sekitar 1,25 cm
setiap bulannya. Pada akhir tahun pertama akan meningkat kira-kira 50% dari tinggi badan
waktu lahir.

Pada masa bermain penambahan selama tahun ke-2 lebih kurang 12 cm, sedangkan
penambahan untuk tahun ke-3 rata-rata 4-6 cm. Pada masa prasekolah, khususnya di akhir usia 4
tahun, terjadi penambahan rata-rata dua kali lipat dari tinggi badan waktu lahir dan mengalami
penambahan setiap tahunnya kurang lebih 6-8 cm. Pada masa sekolah akan mengalami
penambahan setiap tahunnya. Setelah usia 6 tahun tinggi badan bertambah rata-rata 5 cm,
kemudian pada usia 13 tahun bertambah lagi menjadi rata-rata 3 kali lipat dari tinggi badan
waktu lahir.

2.1.2 Berat Badan

Pada masa pertumbuhan berat badan bayi dibagi menjadi dua, yaitu usia 0-6 bulan
dan usia 6-12 bulan. Untuk usia 0-6 bulan pertumbuhan berat badan akan mengalami
pertambahan setiap minggu sekitar 140-200 gram dan berat badannya akan menjadi dua kali
berat badan lahir pada akhir bulan ke-6. Sedangkan pada usia 6-12 bulan terjadi penambahan
setiap minggu sekitar 25-40 gram dan pada akhir bulan ke-12 akan terjadi penambahan tiga kali
lipat berat badan lahir.

Pada masa bermain, terjadi pertambahan berat badan sekitar 4 kali lipat dari berat badan
lahir pada usia kurang lebih 2,5 tahun serta penambahan berat badan setiap tahunnya adalah 2-3
kg. Pada masa prasekolah dan sekolah akan terjadi penambahan berat badan setiap tahunnya
kurang lebih 2-3 kg.

3
2.1.3 Lingkar Kepala
Prtumbuhan pada lingkar kepala ini terjadi dngan sangat cepat sekitar 6 bulan pertama,
yaitu dari 35-43 cm. Pada usia-usia selanjutnya pertumbuhan lingkar kepala mengalami
perlambatan. Pada usia 1 tahun hanya mengalami pertumbuhan kurang lebih 46,5 cm. Pada usia
2 tahun mengalami pertumbuhan kurang lebih 49 cm, kemudian akan bertambah 1 cm sampai
dengan usia tahun ke-3 dan bertambah lagi kurang lebih 5 cm sampai dengan usia remaja.

2.1.4 Gigi
Pertumbuhan gigi pada masa tumbuh kembang banyak mengalami perubahan mulai, dari
pertumbuhan hingga penanggalan. Pertumbuhan gigi terjadi di dua bagian, yaitu bagian rahang
atas dan rahang bawah.
1. Pertumbuhan gigi bagian rahang atas
● gigi insisi sentral pada usia 8-12 bulan
● gigi insisi lateral pada usia 9-13 bulan
● gigi taring (kaninus) pada usia 16-22 bulan
● molar pertama anak laki-laki pada usia 13-19 bulan
● molar pertama anak perempuan pada usia 14-18 bulan, sedangkan molar kedua pada
usia 25-35 bulan

2. Pertumbuhan gigi bagian rahang bawah


● gigi insisi sentral pada usia 6-10 bulan
● gigi insisi lateral pada usia 10-16 bulan
● gigi taring (kaninus) pada usia 17-23
● molar pertama pada usia 14-18 bulan
● molar kedua anak perempuan pada usia 24-30 bulan, sedangkan anak laki-laki pada
usia 29-31

Perubahan selanjutnya adalah adanya bebrapa gigi yang mengalami penanggalan. Seperti
halnya pertumbuhan gigi. Penanggalan gigi juga terjadi di bagian rahang atas dan bagian rahang
bawah.
1. Penanggalan gigi bagian rahang atas :
● gigi insisi pertama pada usia 7 tahun

4
● gigi insisi kedua pada usia 8 tahun
● gigi taring pada usia 11 tahun
● gigi molar pertama pada usia 9 tahun
● gigi molar kedua pada usia 11 tahun

2. Penanggalan gigi bagian rahang bawah :


● gigi insisi pertama pada usia 6 tahun
● gigi insisi kedua pada usia 7 tahun
● gigi taring pada usia 10 tahun
● gigi molar pertama pada usia 9 tahun
● gigi molar kedua pada usia 10 tahun

2.1.5 Organ-organ Tubuh


Pertumbuhan organ-organ tubuh mengikuti polanya sendiri-sendiri. Secara umum
terdapat 4 pola pertumbuhan organ, yaitu :
1. Pola umum (general pattern)
2. Pola neural (brain & head pattern)
3. Pola limfoid (Lymphoid pattern)
4. Pola genital (reproductive pattern)

Yang mengikuti pertumbuhan pola umum adalah tulang panjang, otot skelet( pada neonatus 20-
25% berat badan, setelah dewasa 40% berat badan), sistem pencernaan, pernafasan, peredaran
darah dan volume darah. Perkembangan jaringan limfoid agak berbeda dari bagian tubuh
lainnya, pertumbuhan mencapai maksimum sebelum adolesensi kemudian menurun hingga
mencapai ukuran dewasa. Organ- organ reproduksi mengikuti pola genital, dimana
pertumbuhannya lambat pada pra-remaja, kemudian disusul pacu tumbuh adolesen yang pesat.

a. Organ Penglihatan
Perkembangan organ penglihatan dapat dimulai pada saat lahir. Sudah terjadi
perkembangan ketajaman penglihatan antara 20/100, adanaya refleks pupil dan kornea, memiliki
kemampuan fiksasi pada objek yang bergerak dalam rentang 45 derajat, dan bila tidak bergerak
sejauh 20-25 cm. Pada usia 1 bulan bayi memiliki perkembangan, yaitu adanya kemampuan

5
melihat untuk mengikuti gerakan dalam rentang 90 derajat, dapat melihat orang secara terus
menerus, dan kelenjar air mata sudah mulai berfungsi. Pada usia 2-3 bulan memiliki penglihatan
perifer hingga 180 derajat. Pada usia 4-5 bulan kemampuan bayi untuk memfiksasi sudah mulai
pada hambatan 1,25 cm, dapat mengenali botol susu, melihat tangan saat duduk atau berbaring,
melihat bayangan di cermin, dan mampu mengakomodasi objek. Usia 5-7 bulan dapat
menyesuaikan postur untuk melihat objek, mampu mengembangkan warna kesukaan kuning dan
merah, menyukai rangsangan visual kompleks, serta mengembangkan koordinasi mata dan
tangan. Pada usia 7-11 bulan mampu memfiksasi objek yang sangat kecil. Pada usia 11-12 bulan
ketajaman penglihatan mendekati 20/20, dapat mengikuti objek yang dapat bergerak. Pada usia
12-14 bulan mampu mengidentifikasi bentuk geometrik. Pada usia 18-24 bulan mampu
berkomodasi dengan baik.
b. Organ Pendengaran
Perkembangan pada pendengaran dapat dimulai pada saat lahir. Setelah lahir, bayi
sudah dapat berespon terhadap bunyi yang keras dengan refleks. Pada usia 2-3 bulan mampu
memalingkan kepala ke samping bila bunyi dibuat setinggi telinga. Pada usia 3-4 bulan anak
memiliki kemampuan dalam melokalisasi bunyi dengan memalingkan kepala ke arah bunyi.
Pada usia 4-6 bulan kemampuan melokalisasi bunyi makin kuat dan mulai mampu membuat
bunyi tiruan. Pada usia 6-8 bulan mampu berespons pada nama sendiri. Pada usia 10-12 bulan
mampu mengenal beberapa kata dan artinya. Pada usia 18 bulan mulai dapat membedakan bunyi.
Pada usia 36 bulan mampu membedakan bunyi yang halus dalam bicara. Pada usia 48 bulan
mulai membedakan bunyi yang serupa dan mampu mendengarkan yang lebih halus.
c. Organ Seksual
Perkembangan organ seksual antara laki-laki dan perempuan terdapat beberapa
perbedaan. Pertumbuhan organ seksual laki-laki antara lain terjadinya pertumbuhan yang cepat
pada penis pada usia 12-15 tahun, testis pada usia 11-15 tahun, kemudian rambut pubis pada usia
12-15 tahun. Perkembangan pubertas diawali dengan beberapa tahap sebagai berikut
(Soetijiningsih, 1998).
 Tahap I (prapubertas): pada dasarnya sama dengan masa anak-anak, tidak terdapat
rambut pubis.
 Tahap II (pubertas): masa pubertas.

6
 Tahap III: terjadi pembesaran penis awal terutama dalam panjang, testis dan
skrotum terus membesar, serta rambut lebih lebat, kasar, keriting, dan merata
pada seluruh pubis.
 Tahap IV: terjadi peningkatan ukuran penis dengan pertumbuhan diameter, glans
lebih besar dan lebih lebar, serta skrotum lebih gelap.
Perkembangan organ seksual perempuan antara lain terjadinya pertumbuhan
payudara antara usia 10-15 tahun dan rambut pubis antara usia 11-14 tahun. Perkembangan
payudara memiliki tahap-tahap sebagai berikut:
 Tahap I: tumbuhnya puting susu dengan area kecil, penonjolan di sekitar papila,
dan terjadinya pembesaran diameter areola.
 Tahap II: pembesaran lanjut dari payudara dan areola tanpa pemisahan konturnya.
 Tahap III: terjadi proyeksi areola dan papila.
 Tahap IV: tahap konfigurasi dewasa proyeksi papila yang hanya disebabkan oleh
resensi areola ke dalam kontur umum.
Pertumbuhan rambut pubis memiliki tahap-tahap sebagai berikut (Wong, 1996).
 Tahap I (prapubertas): tidak terdapat rambut pubis.
 Tahap II: terjadi pertumbuhan rambut pubis yang jarang.
 Tahap III: rambut pubis lebih hitam, kasar, keriting, dan merata pada seluruh
pubis.
 Tahap IV: rambut pubis lebih lebat dan keriting.
 Tahap V: rambut pubis orang dewasa dalam penyebaran, baik kuantitas, jenis,
maupun pola penyebaran ke bagian dalam paha.

3.1 Perkembangan Bayi dan Balita


Perkembangan adalah bertambahnya struktur dan fungsitubuh yang lebih kompleks
dalam kemampuan gerak kasar, gerak halus, bicara dan bahasa serta sosialisasi dan kemandirian.

3.1.1 Perkembangan Motorik Halus


Perkembangan motorik halus pada tiap tahap perkembangan anak adalah sebagai berikut :
 Masa Neonatus (0-28 hari)
Perkembangan motorik halus pada masa ini dimulai dengan adanya kemampuan untuk
mengikuti garis tengah bila kita memberikan respons terhadap gerakan jari atau tangan.

7
 Masa Bayi (28 hari-1 tahun)
Usia 1-4 bulan
Perkembangan motorik halus pada usia ini adalah dapat melakukan hal-hal seperti
memegan suatu objek, mengikuti objek dari sisi ke sisi, mencoba memegang dan
memasukkan benda ke dalam mulut, memegang benda tapi terlepas , memerhatikan
tangan dan kaki, memegan benda dengan kedua tangan, serta menahan benda di tangan
walaupun hanya sebentar.
Usia 4-8 bulan
Perkembangan motorik halus pada usia ini adalah sudah mulai mengamati benda,
menggunakan ibu jarimdan jari telunjuk untuk memegang, mengeksplorasi benda yang
sedang dipegang, secara simultan, menggunakan bahu dan tangan sebagi satu kesatuan,
serta memindahkan objek daei satu tangan ke tangan yang lain.

Usia 8-12 bulan


Perkembangan motorik halus pada usia ini adalah mencari atau meraih benda kecil, bila
diberi kubus mampu memindahkan, mengambil, memegang dengan telunjuk dan ibu jari,
membenturkannya, serta meletakkan benda atau kubus ke tempatnya.

 Masa Anak(1-2 tahun)


Perkembangan motorik halus pada usia ini dapat ditunjukkan dengan adanya kemampuan
dalam mencoba menyusun atau membuat menara pada kubus.

 Masa Prasekolah
Perkembangan motorik halus dapat dilihat pada anak, yaitu mulai memiliki kemampuan
menggoyangkan jari-jari kaki, menggambar dua atau tiga bagian, memilih garis yang
lebih panjang dan menggambar orang, melepas objek dengan jari lurus, mampu menjepit
benda, melambaikan tangan, menggunakan tangganya untuk bermain, menempatkan
objek ke dalam wadah, makan sendiri, minum dari cangkir dengan bantuan,
menggunakan sendok dengan bantuan, makan dengan jari, serta membuat coretan di atas
kertas (Wong,2000).

8
3.1.2 Perkembangan Motorik Kasar
Perkembangan motorik kasar pada tiap tahap perkembangan anak adalah sebagai berikut :
 Masa Neonatus(0-28 hari)
Perkembangan motorik kasar yang dapat dicapai pada usia ini diawali dengan tanda
gerakan seimbang pada tubuh dan mulai mengangkat kepala.
 Masa Bayi (28 hari-1 tahun)
Usia 1-4 bulan
Perkembangan motorik kasar pada usia saat ini dimulai dengan kemampuan mengangkat
kepala saat tengkurap, mencoba duduk sebentar dengan ditopang, mampu duduk dengan
kepala tegak, jatuh terduduk dipangkuan ketika disokong pada posisi berdiri, kontrol
kepala sempurna, mengangkat kepala sambil berbaling terlentang, berguling dari
telentang ke miring, posisi lengan dan tungkai kurang fleksi, dan berusaha untuk
merangkak.

Usia 4-8 bulan


Perkembangan motorik kasar awal bulan ini dapat dilihat pada perubahan dalam aktivitas,
seperti posisi telungkup pada alass dan sudah mulai mengangkat kepala dengan
melakukan gerakan menekan kedua tangannya. Pada bulan ke-4 sudah mampu
memalingkan badan, bangkit dengan kepala ke kanan dan ke kiri, duduk dengan kepala
tegak, membalikkan badan, bangkit dengan kepala tegak, menumpu beban pada kaki
dengan lengan berayun ke depan dan ke belakang, berguling dari telentang ke tengkurap,
serta duduk dengan bantuan dalam waktu yang singkat.

 Masa Anak (1 -2 tahun)


Dalam perkembangan masa anak terjadi perkembangan motorik kasar secara signifikan.
Pada masa ini anak sudah mampu melangkah dan berjalan dengan tegak. Sekitar usia 18
bulan anak mampu menaiki tangga dengan cara satu tangan dipegang. Pada akhir tahun
ke-2 sudah mampu berlari-lari menendang bola, dan mulai mencoba melompat.

 Masa Prasekolah
Perkembangan motorik kasar masa prasekolah ini dapat diawali dengan kemampuan
untuk berdiri dengan satu kaki selama 1-5 detik, melompat dengan satu kaki, berjalan

9
dengan tumit ke jari kaki, membuat posisi merangkak, dan berjalan dengan
bantuan(Wong,2000).

3.1.3 Perkembangan Bahasa


Berikut ini akan disebutkan perkembangan bahasa pada tiap tahap usia anak.
 Masa Neonatus (0-28 hari)
Perkembangan bahasa masa neonatus ini dapat ditunjukkan dengan adanya kemampuan
bersuara (menangis) dan bereaksi terhadap suaraa atau bel.

 Masa Bayi (28 hari- 1 tahun)


Usia 1-4 bulan
Perkembangan bahasa pada usia ini ditandai dengan adanya kemampuan bersuara dan
tersenyum, mengucapkan huruf hidup, berceloteh, mengucapkan kata “ ooh/ahh”, tertawa
dan berteriak, mengoceh spontan, serta bereaksi dengan mengoceh.

Usia 4-8 bulan


Perkembangan bahasa pada usia ini adalah dapat menirukn bunyi atau kata-kata, meoleh
ke arah suara atau sumber bunyi, tertawa, menjerit, mengunakan vokalisasi semakin
banyak, serta menggunakan kata yang terdiri atas dua suku kata dapat membuat dua
bunyi vokal yang bersamaan seperti “ ba-ba”.

Usia 8-12 bulan


Perkembangan bahasa pada usia ini adalah mampu mengucapkan kata “ papa dan mama”
yang belum spesifik, mengoceh hingga mengatakannya secara spesifik, serta dapat
mengucapkan 1-2 kata.

 Masa Anak (1- 2 tahun)


Perkembangan bahasa masa anak ini adalah dicapainnya kemampuan bahasa pada anak
yang mulai ditandai dengan anak mampu memiliki sepuluh perbendaharaan kata,
tingginya kemampuan meniru, mengenal, dan responsif terhadap orang lain, mampu
menunjukkan dua gambar, mampu mengombinasikan kata-kata, serta mulai mampu
menunjukkan lambaian anggota badan.

10
 Masa Prasekolah
Perkembangan bahasa diawali dengan adanya kemampuan menyebutkan hingga 4
gambar, menyebutkan satu hingga dua warna, menyebutkan kegunaan benda,
menghitung, mengartikan dua kata, mengerti 4 kata depan, mengerti beberapa kata sifat
dan jenis kata lainnya, menggunakan bunyi untuk mengidentifikasi objek,orang, dan
aktivitas, menirukan berbagai bunyi kata, menahan arti larangan, serta merespons
panggilan orang dan anggota keluarga dekat.

3.1.4 Perkembangan perilaku/ adaptasi sosial


Perkembangan perilaku pada tahap tumbuh kembang tiap usia adalah sebagai berikut :
 Masa Neonatus(0-28 hari)
Perkembangan adaptasi sosial atau perilaku masa neonatus ini dapat ditunjukkan dengan
adanya tanda-tanda tersenyum dan mulai menatap muka untuk mengenali seseorang.

 Masa Bayi(28 hari-1 tahun)


Usia 1-4 bulan
Perkembangan adaptasi sosial pada usia ini dapat diawali dengan kemampuan mengamati
tangannya, tersenyum spontan, dan membalass senyum bila diajak tersenyum, mengenal
ibunya dengan penglihatan, penciuman, pendengaran, dan kontak, tersenyum pada wajah
manusia, waktu tidur dalam sehari lebih sedikit dari pada waktu terjaga, membentuk
siklus tidur bangun, menangis bila terjadi sesuatu yang aneh, membedakan wajah-wajah
yang dikenal dan tidak dikenl, senang menatap wajah-wajah yang dikenalinya, serta
terdiam bila ada orang yang tidak dikenl(asing).

Usia 4-8 bulan


Perkembangan adaptasi sosial pada usia saat ini antara lain anak merassa takut dan
terganggu dengan keberadaan orang asing, mulai bermain dengan mainan, mudah
frustasi, serta memukul-mukul lengan dan kaki jika sering kesal.

11
Usia 8-12 bulan
Perkembangan adaptasi sosial pada usia anak dapat ditunjukkan dengan adanya
kemampuan bertepuk tangan, menyatakan keingan, sudah mulai minum cangkir,
menirukan kegiatan orang, bermain bola atau lainnya dengan orang lain.

 Masa Anak (1-2 tahun)


Perkembangan adaptasi sosial masa anak dapat ditunjukkan dengan adanya kemampuan
membantu kegiatan dirumah, menyuapi boneka, mulai menggosok gigi, serta mencoba
mengenakan baju sendiri.

 Masa Prasekolah
Perkembangan adaptassi sosial pada masa prasekolah adalah adanya kemampuan
bermain dengan permainan sederhana, menangis jika dimarahi, membuat permintaan
sederhana dengan gaya tubuh, menunjukkan peningkatan kecemasan terhadap
perpisahan, serta mengenali anggota keluarga( Wong,2000).

12
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Pertumbuhan adalah bertambahnya ukuran dan jumlah sel serta jaringan interselular,
berarti bertambahnya ukuran fisik dan struktur tubuh sebagian atau keseluruhan, sehingga dapat
diukur dengan satuan panjang dan berat. Pertumbuhan pada bayi dan balita meliputi panjang
badan, berat badan, lingkar kepala, gigi, dan organ-organ tubuh.

Perkembangan adalah bertambahnya struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks
dalam kemampuan gerak kasar, gerak halus, bicara dan bahasa serta sosialisasi dan kemandirian.
Perkembangan bayi dan balita meliputi, perkembangan motorik halus dan kasar, perkembangan
bahasa, dan perkembangan kepribadian/ tingkah laku sosial. Selain itu pada bayi dan balita yang
tidak diperhatikan dengan benar tumbuh kembangnya maka akan menimbulkan gangguan –
gangguan fisik maupun mental bayi dan balita.

3.2 Saran

Tumbuh kembang harus menjadi perhatian bagi pemerintah, tenaga kesehatan, dan
masyarakat khususnya supaya anak Indonesia dapat mencapai kesehatan yang optimal.
Diharapkan kepada orangtua dan keluarga agar memberi makanan seimbang kepada bayi dan
balita untuk mencegah terjadinya kekurangan gizi yang menyebabkan terhambatnya
pertumbuhan dan perkembangan.

13

Anda mungkin juga menyukai