Anda di halaman 1dari 27

Review desain Jembatan Akses Rumah Sakit Universitas Indonesia

Pekerjaan Jalan Tol Cinere – Jagorawi Seksi IIB

BAB 4
PERHITUNGAN STRUKTUR REVIEW DESAIN JEMBATAN AKSES RS UI

4.1. SISTEM STRUKTUR


Jembatan Akses RS UI ini terdiri dari beberapa bagian seperti :
1. PCI girder panjang 40.8 meter PT
=1
2. Abutment 6+3
75.3
3. Pile Cap 6
4. Wing Wall
5. Bored pile diameter 1000 mm.

16
350

gas
8"Ø
gas Pipa
16
325
UTARA

gas
gas

16 gas
300
gas

gas

Gambar 4.1 Plan Jembatan


gas

gas
gas

4-1
Review desain Jembatan Akses Rumah Sakit Universitas Indonesia
Pekerjaan Jalan Tol Cinere – Jagorawi Seksi IIB

A.1 A.2

Gambar 4.2 Potongan Memanjang Jembatan

4.2. PEMODELAN STRUKTUR


Pemodelan yang dilakukan adalah arah melintang dengan beban PCI girder dan beban-
beban yang bekerja diatasnya sebagai beban luar yang bekerja pada abutment.
Pemodelan ini bertujuan untuk mensimulasikan dan menganalisis perilaku abutment
dalam menerima beban-beban yang bekerja.

Abutment

Pile Cap

Bored Pile D-1000

Gambar 4.3 Pemodelan 3D Abutment

4-2
Review desain Jembatan Akses Rumah Sakit Universitas Indonesia
Pekerjaan Jalan Tol Cinere – Jagorawi Seksi IIB

4.3. PEMBEBANAN
4.3.1. Berat Sendiri (SW)
Berat sendiri struktur dihitung otomatis otomatis oleh program Midas Civil.
4.3.2. Beban DL
Beban DL terdiri dari berat PCI girder bentang 40 m, beban deck slab tebal 0.25 m,
beban RC plate tebal 0.07 m, dan beban diafragma. Berikut adalah aplikasi beban pada
model :

Gambar 4.4 Aplikasi beban DL

4-3
Review desain Jembatan Akses Rumah Sakit Universitas Indonesia
Pekerjaan Jalan Tol Cinere – Jagorawi Seksi IIB

4.3.3. Beban SDL


Beban SDL terdiri dari beban aspal dan beban paraphet. Berikut adalah aplikasi beban
pada model :

Gambar 4.5 Apilkasi Beban SDL

4.3.4. Beban Rem


Berikut adalah aplikasi beban rem pada model :

Gambar 4.6 Aplikasi beban rem

4-4
Review desain Jembatan Akses Rumah Sakit Universitas Indonesia
Pekerjaan Jalan Tol Cinere – Jagorawi Seksi IIB

4.3.5. Beban LL
Beban LL terdiri dari beban UDL (beban tersebar merata), KEL (beban garis), dan 1 roda
truk T50. Berikut adalah aplikasi beban pada model :

Gambar 4.7 Aplikasi beban LL

4.3.6. Tekanan Tanah Aktif


Berikut adalah aplikasi beban pada model :

Gambar 4.8 Aplikasi Tekanan Tanah Aktif

4-5
Review desain Jembatan Akses Rumah Sakit Universitas Indonesia
Pekerjaan Jalan Tol Cinere – Jagorawi Seksi IIB

4.3.7. Beban Surcharge


Beban surcharge ini setara dengan tebal tanah 0.6 m yang bekerja secara merata pada
bagian tanah yang dilewati oleh kendaraan. Berikut adalah aplikasi beban pada model
:

Gambar 4.9 Aplikasi beban surcharge

4.3.8. Tekanan Tanah Vertikal


Berikut adalah aplikasi beban pada model :

Gambar 4.10 Aplikasi tekanan tanah vertikal

4-6
Review desain Jembatan Akses Rumah Sakit Universitas Indonesia
Pekerjaan Jalan Tol Cinere – Jagorawi Seksi IIB

4.3.9. Tekanan Tanah Dinamis


Berikut adalah aplikasi beban pada model :

Gambar 4.11 Aplikasi tekanan tanah dinamis

4.3.10. Beban Gempa


Beban gempa yang digunakan berdasarkan peraturan gempa 2010 dengan periode
ulang gempa 1000 tahun dan kondisi tanah sedang.

Gambar 4.12 Respon Spektra

4-7
Review desain Jembatan Akses Rumah Sakit Universitas Indonesia
Pekerjaan Jalan Tol Cinere – Jagorawi Seksi IIB

4.4. KOMBINASI PEMBEBANAN


Kombinasi pembebanan yang diperlukan dalam perencanaan adalah sebagai berikut :
Tabel 4.1 Kombinasi Pembebanan (ULS)
Kombinasi SW DL SDL LL REM PA PS PV PAE EQX EQY
ULS 1 1.3 1.3 2 1.25 1.25
ULS 2 1.3 1.3 2 1.8 1.8 1.25 1.25 1.25
ULS 3 1.3 1.3 2 1.25 1 1 0.3
ULS 4 1.3 1.3 2 1.25 1 1 -0.3
ULS 5 1.3 1.3 2 1.25 -1 0.3
ULS 6 1.3 1.3 2 1.25 -1 -0.3
ULS 7 1.3 1.3 2 1.25 0.3 0.3 1
ULS 8 1.3 1.3 2 1.25 0.3 0.3 -1
ULS 9 1.3 1.3 2 1.25 -0.3 1
ULS 10 1.3 1.3 2 1.25 -0.3 -1

Tabel 4.2 Kombinasi Pembebanan (SLS)


Kombinasi SW DL SDL LL REM PA PS PV PAE EQX EQY
SLS 1 1 1 1 1 1
SLS 2 1 1 1 1 1 1 1 1
SLS 3 1 1 1 1 1 1 0.3
SLS 4 1 1 1 1 1 1 -0.3
SLS 5 1 1 1 1 -1 0.3
SLS 6 1 1 1 1 -1 -0.3
SLS 7 1 1 1 1 0.3 0.3 1
SLS 8 1 1 1 1 0.3 0.3 -1
SLS 9 1 1 1 1 -0.3 1
SLS 10 1 1 1 1 -0.3 -1

4-8
Review desain Jembatan Akses Rumah Sakit Universitas Indonesia
Pekerjaan Jalan Tol Cinere – Jagorawi Seksi IIB

4.5. GAYA DALAM


Berdasarkan hasil analisa struktur didapat gaya dalam sebagai berikut :

Gambar 4.13 Gaya axial abutment pada kondisi envelope ULS

Gambar 4.14 Momen longitudinal abutment pada kondisi Envelope ULS

Gambar 4.15 Momen transversal abutment pada kondisi Envelope ULS

4-9
Review desain Jembatan Akses Rumah Sakit Universitas Indonesia
Pekerjaan Jalan Tol Cinere – Jagorawi Seksi IIB

Gambar 4.16 Gaya geser longitudinal abutment pada kondisi envelope ULS

Gambar 4.17 Gaya geser transversal abutment pada kondisi envelope ULS

Gambar 4.18 Gaya axial bored pile pada kondisi envelope ULS (3221 kN)

4-10
Review desain Jembatan Akses Rumah Sakit Universitas Indonesia
Pekerjaan Jalan Tol Cinere – Jagorawi Seksi IIB

Gambar 4.19 Momen longitudinal bored pile pada kondisi envelope ULS (834 kNm)

Gambar 4.20 Momen transversal bored pile pada kondisi envelope ULS (462 kNm)

Gambar 4.21 Gaya geser longitudinal bored pile pada kondisi envelope ULS

4-11
Review desain Jembatan Akses Rumah Sakit Universitas Indonesia
Pekerjaan Jalan Tol Cinere – Jagorawi Seksi IIB

Gambar 4.22 Gaya geser transversal bored pile pada kondisi envelope ULS

Gambar 4.23 Gaya axial bored pile pada kondisi env SLS (1489kN)

Gambar 4.24 Momen longitudinal bored pile pada kondisi env SLS (420 kNm)

4-12
Review desain Jembatan Akses Rumah Sakit Universitas Indonesia
Pekerjaan Jalan Tol Cinere – Jagorawi Seksi IIB

Gambar 4.25 Momen transversal bored pile pada kondisi env SLS (0.05 kNm)

Gambar 4.26 Gaya geser longitudinal bored pile pada kondisi envelope SLS

Gambar 4.27 Gaya geser transversal pada kondisi envelope SLS

4-13
Review desain Jembatan Akses Rumah Sakit Universitas Indonesia
Pekerjaan Jalan Tol Cinere – Jagorawi Seksi IIB

Gambar 4.28 Gaya axial bored pile pada kondisi env SLS gempa (2805 kN)

Gambar 4.29 Momen longitudinal bored pile pada kondisi env SLS gempa (828 kNm)

Gambar 4.30 Momen transversal bored pile pada kondisi env SLS gempa (462 kNm)

4-14
Review desain Jembatan Akses Rumah Sakit Universitas Indonesia
Pekerjaan Jalan Tol Cinere – Jagorawi Seksi IIB

Gambar 4.31 Gaya geser longitudinal bored pile pada kondisi envelope SLS gempa

Gambar 4.32 Gaya geser transversal pada kondisi envelope SLS gempa

4-15
Review desain Jembatan Akses Rumah Sakit Universitas Indonesia
Pekerjaan Jalan Tol Cinere – Jagorawi Seksi IIB

4.6. PERENCANAAN TULANGAN


4.6.1. Tulangan Abutment
Tabel 4.3 Perhitungan tulangan abutment

Dari perhitungan diatas untuk tulangan badan abutment, tulangan vertikal yang
digunakan adalah D32-100, sedangkan tulangan geser yang digunakan adalah D13-
200/600.

4-16
Review desain Jembatan Akses Rumah Sakit Universitas Indonesia
Pekerjaan Jalan Tol Cinere – Jagorawi Seksi IIB

4.6.2. Tulangan Pile Cap


Tabel 4.4 Perhitungan tulangan lentur pile cap
DATA BETON ec  Es
K = 350 cb d 1137.60 mm
ec  Es  fy
fc' = 29.05 MPa
Ec = 25332084.40 kN/m2
ec = 0.003
amax 0.75  b 1  c b
b1 = 0.850 725.22 mm
DATA TULANGAN
fy = 400 MPa
Es = 200000 MPa
2 2 Mu
es = 0.002 a d d  52.56 mm
0.85  f c  f b
FAKTOR REDUKSI (f )SNI 02
LENTUR 0.80
GESER 0.75
1.4
TORSI 0.75 Asmin  b d 145992.00 mm2
fy
TEKAN+LENTUR
SPIRAL 0.70
SENGKANG 0.60 Mu
As
TARIK+LENTUR 0.80 
f f y   d 
a 71376.94 mm2

DATA PENAMPANG  2

Dimensi rencana
b= 22000 mm
h= 2000 mm Asperlu max As  Asmin   145992.00 mm2
Tulangan rencana
du = 32 mm
ds = 13 mm Asperlu
Selimut beton n 181.53 bh
2
du   0.25
p= 75 mm
db = 104 mm
d= 1896 mm
DATA BEBAN JUMLAH TULANGAN PERLU 182D32
Mu = 42706 kNm

Tabel 4.5 Perhitungan tulangan geser


DATA PERHITUNGAN DESAIN TULANGAN GESER+LENTUR
0.9
DATA BETON Vu  d
As
K = 350 w 0.0060 0 1 0.6648
Mu
b d
fc' = 29.05 MPa
Ec = 25332084.40 kN/m2 pers . Vc bi a s a pers . Vc ya ng ri nci
ec = 0.003
 fc   Vu  d  b  d

b1 = 0.850 Vc   b d 27588.62 kN Vc f  120  w 
 c Mu  7
25746.20 kN
DATA TULANGAN  6  

fy = 400 MPa untuk kea ma na n di a mbi l Vc terkeci l


Es = 200000 MPa
Vu  2
es = 0.002 Vs  Vc 23867.13 mm Vsmax    fc  b  d 110354.46 kN
f  3
FAKTOR REDUKSI (f )SNI 02
LENTUR 0.80 Vs tida k bol eh mel i bi hi Vs ma x di ma na s tatus -------- ok
GESER 0.75  fc   fc 
d d
TORSI 0.75 spasi jika Vs     b d dan spasi jika Vs     b d
4  3  2  3 
DATA PENAMPANG
1 b s
Dimensi rencana Avmin
s pa s i ma x ya ng di i zi nka n untuk ni l a i Vs di a tas a da l a h ---------------  698 mm
3 fy
b= 22000 mm
Vs  s
1 b s
h= 1500 mm Avmin  3666.67 mm2 Av 8548.40mm2
3 fy fy  d
Tulangan rencana Vs  s
du = 32 mm Av
fy  d
ndu = 229 bh Avperlu TULANGAN GESER PERLU
n
ds = 13 mm 2
ds    0.25
65 leg
65D13-200
spasi = 200 mm
Selimut beton
p = 75 mm s b

db = 104 mm
d = 1396 mm
h d Leg
DATA BEBAN As

Mu = w b d 78141 kNm
Vu = 37210 kN Aoh = daerah yang diarsir

4-17
Review desain Jembatan Akses Rumah Sakit Universitas Indonesia
Pekerjaan Jalan Tol Cinere – Jagorawi Seksi IIB

Dari perhitungan diatas maka tulangan longitudinal pile cap yang digunakan adalah
D32-100 untuk tulangan bawah dan D25-100 untuk tulangan atas sedangkan untuk
tulangan transversal menggunakan D16-100 untuk tulangan atas dan bawah. Tulangan
geser menggunakan D13-300/500.

4.6.3. Tulangan Bored Pile


Tabel 4.6 Perhitungan tulangan bored pile kedalaman 0-10.7 m

4-18
Review desain Jembatan Akses Rumah Sakit Universitas Indonesia
Pekerjaan Jalan Tol Cinere – Jagorawi Seksi IIB

Tabel 4.7 Perhitungan tulangan bored pile kedalaman 10.7-20 m

Dari perhitungan diatas maka tulangan bored pile yang digunakan untuk kedalaman 0
– 10.7 m adalah 18D32 dengan tulangan geser D13-100, sedangkan untuk kedalaman
10.7 – 20 m menggunakan tulangan 9D32 dengan tulangan geser D13-250. Konfigurasi
pondasi yang digunakan adalah 3x8 dengan jarak antar bored pile ke arah longitudinal
2.5 m dan ke arah transversal adalah 2.857 m.

4-19
Review desain Jembatan Akses Rumah Sakit Universitas Indonesia
Pekerjaan Jalan Tol Cinere – Jagorawi Seksi IIB

4.6.4. Tulangan Slab


Untuk menghitung penulangan slab dilakukan pemodelan tersendiri yaitu simple
beam dengan girder sebagai perletakan dari slab, dengan lebar efektif berdasarkan
rumus berikut :

Gambar 4.33 Aplikasi beban SDL

Gambar 4.34 Aplikasi beban UDL & KEL

4-20
Review desain Jembatan Akses Rumah Sakit Universitas Indonesia
Pekerjaan Jalan Tol Cinere – Jagorawi Seksi IIB

Gambar 4.35 Aplikasi beban pedestrian

Gambar 4.36 Aplikasi beban truk

Setelah dilakukan analisis struktur didapatkan gaya dalam pada slab untuk
menghitung kebutuhan tulangan sebagai berikut :

4-21
Review desain Jembatan Akses Rumah Sakit Universitas Indonesia
Pekerjaan Jalan Tol Cinere – Jagorawi Seksi IIB

Gambar 4.37 Momen pada slab pada kondisi Envelope ULS

Tabel 4.8 Perhitungan tulangan daerah tumpuan pada slab


DATA PERHITUNGAN DESAIN TULANGAN LENTUR
0.9
DATA BETON ec  Es
K = 350 cb d 107.40 mm
ec  Es  fy
fc' = 29.05 MPa
Ec = 25332084.40 kN/m2
ec = 0.003
amax 0.75  b 1  c b
b1 = 0.850 68.47 mm
DATA TULANGAN
fy = 400 MPa
Es = 200000 MPa
2 2 Mu
es = 0.002 a d d  12.21 mm
0.85  f c  f b
FAKTOR REDUKSI (f )SNI 02
LENTUR 0.80
GESER 0.75
1.4
TORSI 0.75 Asmin  b d 1171.56 mm2
fy
TEKAN+LENTUR
SPIRAL 0.70
SENGKANG 0.60 Mu
As
TARIK+LENTUR 0.80 
f f y   d 
a 1409.83 mm2

DATA PENAMPANG  2

Dimensi rencana
b= 1870 mm
h= 250 mm 
Asperlu max As  Asmin  1409.83 mm2
Tulangan rencana
du = 16 mm
ds = 13 mm Asperlu
Selimut beton n 7.01 bh
2
du   0.25
p= 50 mm
db = 71 mm
d= 179 mm
DATA BEBAN JUMLAH TULANGAN PERLU 8D16
Mu = 78 kNm

4-22
Review desain Jembatan Akses Rumah Sakit Universitas Indonesia
Pekerjaan Jalan Tol Cinere – Jagorawi Seksi IIB

Tabel 4.9 Perhitungan tulangan daerah lapangan pada slab


DATA PERHITUNGAN DESAIN TULANGAN LENTUR
0.9
DATA BETON ec  Es
K = 350 cb d 107.40 mm
ec  Es  fy
fc' = 29.05 MPa
Ec = 25332084.40 kN/m2
ec = 0.003
amax 0.75  b 1  c b
b1 = 0.850 68.47 mm
DATA TULANGAN
fy = 400 MPa
Es = 200000 MPa
2 2 Mu
es = 0.002 a d d  10.92 mm
0.85  f c  f b
FAKTOR REDUKSI (f )SNI 02
LENTUR 0.80
GESER 0.75
1.4
TORSI 0.75 Asmin  b d 1171.56 mm2
fy
TEKAN+LENTUR
SPIRAL 0.70
SENGKANG 0.60 Mu
As
TARIK+LENTUR 0.80 
f f y   d 
a 1260.51 mm2

DATA PENAMPANG  2

Dimensi rencana
b= 1870 mm
h= 250 mm 
Asperlu max As  Asmin  1260.51 mm2
Tulangan rencana
du = 16 mm
ds = 13 mm Asperlu
Selimut beton n 6.27 bh
2
du   0.25
p= 50 mm
db = 71 mm
d= 179 mm
DATA BEBAN JUMLAH TULANGAN PERLU 7D16
Mu = 70 kNm

Dari perhitungan diatas menggunakan tulangan longitudinal D13-150 untuk tulangan


atas dan bawah, tulangan transversal menggunakan D16-150 untuk tulangan bawah
dan tulangan atas.

4-23
fc  30 b 1 0.85

b 1 0.85  
Review desain Jembatan Akses Rumah Sakit  30 
fcUniversitas Indonesia
fc  30   0.005 0.65
 7 – Jagorawi
Pekerjaan Jalan Tol Cinere  Seksi IIB

4.6.5. Tulangan Wing Wall fc K 0.83 0.1


Ec 4700 fc 1000
Tabel 4.10 Perhitungan tulangan wing wall

h  ds
Surcharge: S m
DATA : d
Max Height: H m
S 0.6
m
Min Height: hm
H 9
m Mu
h 2.7
m Mn Equivalent Fluid kN
L 7.1
m fb Pressure:

m
3

3 Wingw all Length:


gTANAH 18 kN/m L m

f 30 deg
Mn
Rn  L
2
 3 h  [ ( H  4S)  ( H  2 h ) ]
2
Ka 0.333 2 M AA
b d 24

kN
M AA
3
Momen Pada Pot A-A fy m
m

3
w 6.000 kN/m 0.85fc
MA-A 3516.665 kNm

1.4
CONCRETE PROPERTIS STEEL PROPERTIES
 min
fy
K 350 fy 400 MPa
fc' 29.050 MPa fyv 400 MPa
ec 0.003 fyt 400 MPa 1 
 1  1 
2 m Rn 
 
Ec
β1
25332084 MPa
0.850
fyc
Ec
400 MPa
200000 MPa
m  fy 
es 0.002
REDUCTION FACTOR  0.85fc
 b1 600 
LENTUR (fb) 0.80  max 0.75   
 fy 600  fy 

DIMENSI As   b d
b (mm) h (mm) p (mm)
9000.00 500.00 60.00

Mn Rn m rmin r rmax As d n
4395.83 2.5229 16.20 0.0035 0.0067 0.0236 26403 22 70
Spasi tulangan 130 mm

Dari perhitungan diatas maka tulangan vertikal yang digunakan adalah D19-125 untuk
sisi dalam dan D13-125 untuk sisi luar, sedangkan untuk tulangan horizontal
menggunakan D19-125 untuk sisi luar dan D13-125 untuk sisi dalam. Tulangan geser
yang digunakan adalah D13-500/500.

4-24
Review desain Jembatan Akses Rumah Sakit Universitas Indonesia
Pekerjaan Jalan Tol Cinere – Jagorawi Seksi IIB

Contents
BAB 4 .......................................................................................................................................4-1

4.1. SISTEM STRUKTUR ....................................................................................................4-1

4.2. PEMODELAN STRUKTUR...........................................................................................4-2

4.3. PEMBEBANAN ..........................................................................................................4-3

4.3.1. Berat Sendiri (SW) .............................................................................................4-3

4.3.2. Beban DL ...........................................................................................................4-3

4.3.3. Beban SDL .........................................................................................................4-4

4.3.4. Beban Rem ........................................................................................................4-4

4.3.5. Beban LL ............................................................................................................4-5

4.3.6. Tekanan Tanah Aktif .........................................................................................4-5

4.3.7. Beban Surcharge ...............................................................................................4-6

4.3.8. Tekanan Tanah Vertikal ....................................................................................4-6

4.3.9. Tekanan Tanah Dinamis ....................................................................................4-7

4.3.10. Beban Gempa ................................................................................................4-7

4.4. KOMBINASI PEMBEBANAN ......................................................................................4-8

4.5. GAYA DALAM ............................................................................................................4-9

4.6. PERENCANAAN TULANGAN ...................................................................................4-16

4.6.1. Tulangan Abutment ........................................................................................4-16

4.6.2. Tulangan Pile Cap ............................................................................................4-17

4.6.3. Tulangan Bored Pile ........................................................................................4-18

4.6.4. Tulangan Slab ..................................................................................................4-20

4.6.5. Tulangan Wing Wall ........................................................................................4-24

4-25
Review desain Jembatan Akses Rumah Sakit Universitas Indonesia
Pekerjaan Jalan Tol Cinere – Jagorawi Seksi IIB

Gambar 4.1 Plan Jembatan ...........................................................................................................................4-1


Gambar 4.2 Potongan Memanjang Jembatan ...............................................................................................4-2
Gambar 4.3 Pemodelan 3D Abutment ..........................................................................................................4-2
Gambar 4.4 Aplikasi beban DL ......................................................................................................................4-3
Gambar 4.5 Apilkasi Beban SDL ....................................................................................................................4-4
Gambar 4.6 Aplikasi beban rem ....................................................................................................................4-4
Gambar 4.7 Aplikasi beban LL .......................................................................................................................4-5
Gambar 4.8 Aplikasi Tekanan Tanah Aktif.....................................................................................................4-5
Gambar 4.9 Aplikasi beban surcharge ...........................................................................................................4-6
Gambar 4.10 Aplikasi tekanan tanah vertikal ...............................................................................................4-6
Gambar 4.11 Aplikasi tekanan tanah dinamis ...............................................................................................4-7
Gambar 4.12 Respon Spektra........................................................................................................................4-7
Gambar 4.13 Gaya axial abutment pada kondisi envelope ULS .....................................................................4-9
Gambar 4.14 Momen longitudinal abutment pada kondisi Envelope ULS .....................................................4-9
Gambar 4.15 Momen transversal abutment pada kondisi Envelope ULS ......................................................4-9
Gambar 4.16 Gaya geser longitudinal abutment pada kondisi envelope ULS .............................................. 4-10
Gambar 4.17 Gaya geser transversal abutment pada kondisi envelope ULS ............................................... 4-10
Gambar 4.18 Gaya axial bored pile pada kondisi envelope ULS (3221 kN) .................................................. 4-10
Gambar 4.19 Momen longitudinal bored pile pada kondisi envelope ULS (834 kNm) ................................. 4-11
Gambar 4.20 Momen transversal bored pile pada kondisi envelope ULS (462 kNm) .................................. 4-11
Gambar 4.21 Gaya geser longitudinal bored pile pada kondisi envelope ULS ............................................. 4-11
Gambar 4.22 Gaya geser transversal bored pile pada kondisi envelope ULS ............................................... 4-12
Gambar 4.23 Gaya axial bored pile pada kondisi env SLS (1489kN) ............................................................ 4-12
Gambar 4.24 Momen longitudinal bored pile pada kondisi env SLS (420 kNm)........................................... 4-12
Gambar 4.25 Momen transversal bored pile pada kondisi env SLS (0.05 kNm) ........................................... 4-13
Gambar 4.26 Gaya geser longitudinal bored pile pada kondisi envelope SLS .............................................. 4-13
Gambar 4.27 Gaya geser transversal pada kondisi envelope SLS ................................................................ 4-13
Gambar 4.28 Gaya axial bored pile pada kondisi env SLS gempa (2805 kN) ................................................ 4-14
Gambar 4.29 Momen longitudinal bored pile pada kondisi env SLS gempa (828 kNm) ............................... 4-14
Gambar 4.30 Momen transversal bored pile pada kondisi env SLS gempa (462 kNm) ................................ 4-14
Gambar 4.31 Gaya geser longitudinal bored pile pada kondisi envelope SLS gempa .................................. 4-15
Gambar 4.32 Gaya geser transversal pada kondisi envelope SLS gempa ..................................................... 4-15
Gambar 4.33 Aplikasi beban SDL ................................................................................................................ 4-20
Gambar 4.34 Aplikasi beban UDL & KEL ...................................................................................................... 4-20
Gambar 4.35 Aplikasi beban pedestrian ..................................................................................................... 4-21
Gambar 4.36 Aplikasi beban truk ................................................................................................................ 4-21

4-26
Review desain Jembatan Akses Rumah Sakit Universitas Indonesia
Pekerjaan Jalan Tol Cinere – Jagorawi Seksi IIB

Gambar 4.37 Momen pada slab pada kondisi Envelope ULS ....................................................................... 4-22

Tabel 4.1 Kombinasi Pembebanan (ULS) .......................................................................................................4-8


Tabel 4.2 Kombinasi Pembebanan (SLS)........................................................................................................4-8
Tabel 4.3 Perhitungan tulangan abutment.................................................................................................. 4-16
Tabel 4.4 Perhitungan tulangan lentur pile cap ........................................................................................... 4-17
Tabel 4.5 Perhitungan tulangan geser ......................................................................................................... 4-17
Tabel 4.6 Perhitungan tulangan bored pile kedalaman 0-10.7 m ................................................................ 4-18
Tabel 4.7 Perhitungan tulangan bored pile kedalaman 10.7-20 m .............................................................. 4-19
Tabel 4.8 Perhitungan tulangan daerah tumpuan pada slab ....................................................................... 4-22
Tabel 4.9 Perhitungan tulangan daerah lapangan pada slab ....................................................................... 4-23
Tabel 4.10 Perhitungan tulangan wing wall ................................................................................................ 4-24

4-27

Anda mungkin juga menyukai