Sejarah Amal
Sejarah Amal
SMAN 1 PATI
Jalan Panglima Sudirman No.4 Pati. Telp.(0295)381454
Fax : (0295) Email : smansapati@yahoo.com
Web: www.smansapati.com
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat dan
hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah di bidang studi Sejarah Indonesia yang
berjudul “Dinamika Politik Masa Demokrasi Terpimpin” tepat pada waktunya.
Penulis menyadari banyaknya kekurangan yang terdapat dalam makalah ini, baik dari
segi sistematika penulisannya maupun isi yang terkandung di dalamnya karena keterbatasan
kemampuan penulis. Untuk itu, kritik dan saran yang sifatnya membangun sangat penulis
harapkan. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada
Bapak Drs. Amal Hamzah,M.Pd, atas bimbingan, pengarahan, dan kemudahan yang telah
diberikan kepada penulis untuk menyelesaikan makalah ini.
Akhir kata penulis berharap makalah ini dapat berguna khususnya bagi penulis
sendiri, dan umumnya bagi semua pihak yang membutuhkan.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................ iv
DAFTAR ISI........................................................................................................... vi
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah..........................................................................
1.2 Rumusan Masalah.................................................................................
1.3 Tujuan....................................................................................................
1.4 Manfaat .................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
Kehidupan Politik di Indonesia kini terus berkembang dari masa ke masa. Karena
disebabkan oleh sifat-sifat dari politik itu sendiri yang dinamis dan terbuka pada suatu
perubahan. Di Indonesia ini sudah terjadi 6 kali pergantian pemerintahan. Sistem politik di
Indonesia, walaupun sudah 4 periode, atau 6 kali pergantian pemerintahan tetapi masih
memakai sistem politik demokrasi Pancasila.
Istilah demokrasi berawal dari bahasa Yunani, yakni demokratia. Kata ini terbentuk
dari kata demos yang berarti rakyat, dan kratos yang berarti kekuatan atau kekuasaan. Jadi,
demokrasi sepadan artinya dengan kekuasaan rakyat. Kekuasaan itu mencakup sektor sosial,
ekonomi, budaya, dan politik. Pengertian demokrasi secara umum adalah sistem
pemerintahan dengan memberikan kesempatan kepada seluruh warga negara dalam
pengambilan keputusan. Dimana keputusan itu akan berdampak bagi kehidupan seluruh
rakyat. Arti lainnya adalah rakyat bertindak sebagai pemegang kekuasaan tertinggi.
Sejarah Sistem Politik Indonesia bisa dilihat dari proses politik yang terjadi di
dalamnya. Namun dalam menguraikannya tidak cukup sekedar melihat sejarah Bangsa
Indonesia tapi diperlukan analisis sistem agar lebih efektif. Dalam proses politik biasanya di
dalamnya terdapat interaksi fungsional yaitu proses aliran yang berputar menjaga
eksistensinya. Sistem politik merupakan sistem yang terbuka, karena sistem ini dikelilingi
oleh lingkungan yang memiliki tantangan dan tekanan.
Dekrit yang dilontarkan oleh Presiden Soekarno pada tanggal 5 Juli 1959
mendapatkan sambutan dari masyarakat Republik Indonesia yang pada waktu itu sangat
menantikan kehidupan negara yang stabil. Namun kekuatan dekrit tersebut bukan hanya
berasal dari sambutan yang hangat dari sebagian besar rakyat Indonesia, tetapi terletak dalam
dukungan yang diberikan oleh unsur-unsur penting negara lainnya, seperti Mahkamah Agung
dan KSAD.1 Dengan dikeluarkannya Dekrit Presiden, Kabinet Djuanda dibubarkan dan pada
tanggal 9 Juli 1959, diganti dengan Kabinet Kerja. Dalam kabinet tersebut Presiden Soekarno
bertindak sebagai perdana menteri, sedangkan Ir. Djuanda bertindak sebagai menteri
pertama.
Namun demikian masa ini bisa dikatakan sebagai masa paling demokratis selama
republik ini berdiri. Indonesia telah mengalami enam kali pergantian kepala Negara dan
beberapa kali pergantian sistem pemerintahan. Kita bisa menilik berbagai macam periodesasi
sejarah di Indonesia dan membandingkannya satu sama lain. Dari berbagai macam
perbandingan tersebut tentunya kita bisa menilai masa mana yang paling demokratis
meskipun penilaian kita entah bersifat subjektif atau objektif. Perbandingan bisa dilakukan
antara Orde Lama (demokrasi liberal dan demokrasi terpimpin), Orde Baru, dan masa
reformasi.
Dalam hal ini, penulis mencoba untuk mempelajari dan menguraikan secara
menyeluruh tentang materi Dinamika Politik Indonesia.
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana dasar demokrasi dan demokrasi terpimpin ?
2. Bagaimana dekrit presiden pada masa itu ?
3. Bagaimana pelaksanaan demokrasi terpimpin?
4. Apa saja penyimpangan penyimpangan yang terjadi pada masa demokrasi terpimpin?
5. Bagaimana ekonomi pada masa demokrasi terpimpin?
6. Bagaimana perjuangan pembebasan Irian Barat?
1.3 Tujuan
1. Mengetahui apa itu dasar demokrasi dan demokrasi tepimpin.
2. Mengetahui sebuah dekrit presiden.
3. Mengetahui tentang pelaksanaan demokrasi terpimpin.
4. Mengetahui segala penyimpangan penyimpangan yang terjadi pada masa demokrasi
terpimpin.
5. Mengetahui keadaan ekonomi pada saat masa demokrasi terpimpin.
6. Mengetahui tentang perjuangan pembebasan Irian Barat.
1.4 Manfaat
Penulis berharap makalah ini dapat memberikan manfaat guna pengembangan ilmu
pengetahuan pada umumnya serta dapat memiliki kegunaan praktis pada khususnya
sehingga penelitian ini bermanfaat secara umum bagi masyarakat.Sehingga masyarakat
tidak lupa akan sejarah Dinamika Politik pada masa demokrasi terpimipin.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Dasar Demokrasi dan Demokrasi Terpimpin
Demokrasi memiliki banyak pengertian yang luas, yang memiliki arti berbeda-beda
yang di kemukakan oleh para ahli yang memberikan pengertian demokrasi yang di lihat dari
berbagai macam sumber ilmu pengetahuan yang kemudian akan dirangkum menjadi arti luas
mengenai demokrasi
Berikut adalah pengertian dari demokrasi yang telah dikemukakan oleh beberapa ahli,
diantaranya adalah :
Dalam pidato Gettyburgnya, Presiden Amerika Serikat yang ke-16 Abraham Lincoln
menyatakan bahwa demokrasi merupakan suatu sistem pemerintahan yang diselenggarakan
dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat. Dari pengertian tersebut bisa disimpulkan bahwa
rakyat merupakan pemegang kekuasaan tertinggi dalam suatu pemerintahan, dimana masing-
masing dari mereka memiliki hak dalam memperoleh kesempatan serta hak dalam bersuara
yang sama dalam upaya mengatur kebijakan pemerintahan. Dalam sitem ini, keputusan
diambil berdasarkan hasil suara terbanyak.
3. Menurut H. Harris Soche (Yogyakarta : Hanindita, 1985)
Demokrasi merupakan suatu bentuk pemerintahan rakyat. Artinya rakyat atau orang
banyak merupakan pemegang kekuasaan dalam pemerintahan. Mereka memiliki hak untuk
mengatur, mempertahankan, serta melindungi diri mereka dari adanya paksaan dari wakil-
wakil mereka, yaitu orang-orang atau badan yang diserahi wewenang untuk memerintah.
Dalam demokrasi suatu kebijaksanaan umum ditentukan atas dasar mayoritas oleh wakil-
wakil yang secara efektif diawasi oleh rakyat melalui berbagai macam pemilihan yang
dilakukan berdasarkan pada prinsip kesamaan politik serta diselenggarakan dalam suasana
dimana kebebasan politik terjadi.
Dalam kontek kontemporer, demokrasi merupakan suatu sistem sosial serta politik
pemerintahan diri dengan kekuasaan-kekuasaan pemerintah yang dibatasi oleh hukum serta
kebiasaan dalam melindungi hak-hak individu warga negara.
Dalam demokrasi, terdapat pengakuan terhadap kehendak rakyat yang dijadikan sebagai
landasan dalam legitimasi serta kewenangan pemerintahan (kedaulatan rakyat). Kehendak
tersebut nantinya akan dituangkan dalam suatu iklim politik terbuka, yaitu dengan
melaksanakan pemilihan umum yang diadakan secara bebas dan berkala. Tiap-tiap warga
negara memiliki hak untuk memilih pihak-pihak yang akan memerintah serta juga dapat
menurunkan pemerintahan yang sedang berjalan kapanpun mereka mau.
Pada dasarnya, demokrasi merupakan suatu bentuk pemerintahan dari rakyat dan untuk
rakyat. Oleh karena itu, rakyat memiliki hak untuk ikut berpartisipasi, baik berperan aktif
maupun pada saat melakukan pengontrolan terhadap kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan
oleh pemerintah. Selain daripada itu, dalam lembaga resmi pemerintahan terdapat pemisahan
berbagai macam unsur seperti unsur eksekutif, legislatif, maupun unsut yudikatif secara jelas.
Demokrasi akan tercipta apabila para pemberi keputusan yang kuat dalam suatu sistem
pemerintahan dipilih melalui suatu proses pemilihan umum yang jujur dan adil secara
berkala. Di dalam sistem tersebut, para kandidat atau calon pemimpin bebas untuk melakukan
persaingan guna memperolah suara. Selain itu, negara yang telah berusia dewasa berhak
untuk memberikan suara dalam sistem tersebut.
Demokrasi merupakan suatu bentuk sistem pemerintahan dimana warga negara memiliki
hak untuk ikut membuat keputusan-keputusan politik melalui wakil-wakil rakyat yang
mereka pilih dan yang bertanggung jawab kepada mereka melalui sebuah pemilihan yang
bebas.
Warga masyarakat dapat menunjuk seseorang untuk mengurus maupun mengatur segala
urusan mereka melalui suatu wadah yang dinamakan demokrasi. Dalam kondisi tersebut, ada
beberapa hal yang harus mereka perhatikan, seperti :
Demokrasi yang secara ideal ingin diwujudkan oleh negara yang disebut sebagai
demikrasi normatif
Demokrasi yang terwujud dalam dunia politik yang disebut sebagai demokrasi
empirik.
Terdapat beberapa kriteria yang harus dipenuhi agar suatu negara disebut sebagai negara
demokrasi. Kriteria tersebut antara lain adalah :
Persamaan hak pilih dalam menentukan keputusan kolektif yang bersifat mengikat.
Adanya partisipasi yang efektif. Artinya semua warga negara memiliki kesempatan
yang sama dalam proses pembuatan keputusan yang dilakukan secara kolektif.
Pembeberan kebenaran, yaitu adanya kesamaan peluang bagi setiap warga negara
dalam rangka memberikan penilaian terhadap jalannya proses politik serta
pemerintahan secara logis.
Kontrol terakhir terhadap agenda, yaitu adanya eksklusif bagi masyarakat untuk
menentukan agenda mana yang harus maupn tidak harus diputuskan melalui proses
pemerintahan, termasuk mendelegasikan kekuasaan tersebut kepada orang lain atau
lembaga-lembaga yang dapat mewakili mereka
Pencakupan, yaitu terliputnya masyarakat yang tercakup semua orang dewasaterkait
dengan hukum.
1. Agama
2. Susila
3. Hukum
4. Semangat untuk menjunjung kemaslahatan bersama.
Suara atau pendapat dari rakyat harus disertai dengan adanya rasa tanggung jawab.
Adanya komitmen positif atas pelaksanaannya harus melalui tahap evaluasi secara kontinyu
agar sesuai dengan kebutuhan bersama. Selain sebagai alat politik, demokrasi juga bertindak
sebagai alat pembentuk aspek-aspek tata masyarakat lainnya seperti aspek ekonomi, aspek
sosial, maupn aspek budaya. Hanya masyarakat yang mampu bertanggung jawab serta faham
terkait dengan pendapat yang mereka sampaikan baik secara keilmuan, syar’i, maupun sosial.
Demokrasi berasal dari kata demos yang berarti rakyat, serta kratos atau cratein yang
berarti pemerintahan. Jadi demokrasi dapat diartikan sebagai pemerintahan oleh rakyat.
Dalam Declaration of Independent, demokrasi berarti of the people, for the people, and by the
people.
19. Menurut Joseph A. Schumpeter
Suatu sistem politik bisa dikatakan bersifat demokratis apabila para pengambil keputusan
kolektifnya yang terkuat dipilih melalui suatu pemilihan umum yang dilakukan secara
berkala yang di dalamnya terdapat hak bagi manusia dewasa untuk memilih. Sebuah
demokrasi mencakup 2 hal, yaitu persaingan dan partisipasi.
Demokrasi merupakan suatu teori yang menyatakan bahwa suatu negara supaya tanggap
terhadap kebutuhan maupun kepentingan warganya, dimana mereka harus ikut berpartisipasi
dalam merumuskan kebutuhan serta mengungkapkan kepentingan-kepenting secara aktif dan
bebas. Tidak hanya harus berpengertian jelas, tetapi harus memiliki berbagai sumber serta
keinginan untuk melibatkan dirnya dalam perjuangan politik yang diperlukan agar preferensi
mereka nantinya menjadi suatu bahan pertimbangan bagi para penguasa atau juga dengan
berusaha menduduki jabatan di pemerintahan.
Tiap-tiap sistem demokrasi selalu didasarkan pada ide-ide bahwa negara harus terlibat
dalam berbagai macam hal tertentu baik secara langsung maupun melalui wakil-wakil yang
telah mereka pilih di dewan perwakilan di bidang pembuatan keputusan-keputusan politik.
Demokrasi Menurut Segi Pandang Rakyat
Demokrasi merupakan suara atau pendapat dari rakyat ke rakyat sehingga demokrasi dapat
diartikan sendiri oleh rakyat yang menurut pandangan rakyat yang memiliki arti luas yang di
ungkapkan melalui suara rakyat terhadap pemerintah atau lembaga negara lainnya.
Jika dipandang dari segi pertisipasi yang diberikan oleh rakyat, demokrasi dibedakan menjadi
2 jenis yaitu :
Merupakan suatu bentuk pemerintahan dimana sebagai warga negara yang bertindak
berdasarkan prosedur mayoritas, rakyat secara langsung ikut serta dalam pembuatan
keputusan politik di negara tersebut.
Merupakan suatu bentuk pemerintahan dimana peran rakyat dalam pembuatan keputusan
politik di negara tersebut dilakukan oleh orang-orang yang telah dipilih rakyat itu sendiri
sebagai wakil mereka melalui pemilihan umum. Dengan kata lain, kekuasaan untuk
pembuatan keputusan dilimpahkan atau diwakilkan kepada orang-orang yang telah dipilihnya
melalui pemilihan umum.
Dalam pengambilan keputusan politik, secara langsung maupun tidak langsung rakyat
ikut terlibat di dalamnya.
Negara mengakui, menghargai, serta memberikan perlindungan terhadap hak-hak
asasi rakyat (warga negara).
Semua warga negara (rakyat) memiliki persamaan hak dalam segala bidang.
Dalam rangka menegakkan hukum dalam pemerintahan, maka dibentuklah lembaga-
lembaga peradilan dan kekuasaan kehakiman yang independen.
Adanya pengakuan kebebasan serta kemerdekaan bagi seluruh warga negara.
Adanya pers (media massa) yang bebas untuk menyampaikan informasi serta
mengontrol perilaku dan kebijakan pemerintah.
Untuk memilih wakil rakyat yang duduk di Lembaga perwakilan rakyat, maka
diadalaka pemilihan umum yang dilakukan secara periodik.
Adanya pemilihan umum yang bebas, jujur, dan adil untuk menentukan atau memilih
pemimpin negara, pemerintahan, serta anggota lembaga perwakilan rakyat.
Adanya pengakuan terhadap perbedaan keragamaan baik itu suku, agama, golongan,
dan lain sebagainya.
o Banyaknya partai dalam parlemen yang saling berbeda pendapat sementara sulit
sekali untuk mempertemukannya.
o Masing-masing partai politik selalu berusaha untuk menghalalkan segala cara agar
tujuan partainya tercapai.
Demi menyelamatkan negara maka presiden melakukan tindakan mengeluarkan
keputusan Presiden RI No. 75/1959 sebuah dekrit yang selanjutnya dikenal dengan
Dekrit Presiden 5 Juli 1959.
Dampak positif
o Menyelamatkan negara dari perpecahan dan krisis politik berkepanjangan.
o Memberikan pedoman yang jelas, yaitu UUD 1945 bagi kelangsungan negara.
o Merintis pembentukan lembaga tertinggi negara, yaitu MPRS dan lembaga tinggi
negara berupa DPAS yang selama masa Demokrasi Parlemen tertertunda
pembentukannya.
Dampak negatif
1. Ternyata UUD 1945 tidak dilaksanakan secara murni dan konsekuen. UUD 45
yang harusnya menjadi dasar hukum konstitusional penyelenggaraan pemerintahan
pelaksanaannya hanya menjadi slogan-slogan kosong belaka.
2. Memberi kekeuasaan yang besar pada presiden, MPR,dan lembaga tinggi
negara. Hal itu terlihat pada masa Demokrasi terpimpin dan berlanjut sampai Orde
Baru.
3. Memberi peluang bagi militer untuk terjun dalam bidang politik. Sejak Dekrit,
militer terutama Angkatan Darat menjadi kekuatan politik yang disegani. Hal itu
semakin terlihat pada masa Orde Nama Partai Pimpinan Tanggal Berdiri
Majelis Syuro Muslimin
Indonesia (Masyumi)
Dr. Sukirman
Wiryosanjoyo
7 November 1945
Partai Nasional Indonesia (PNI) Sidik Joyosukarto 29 Januari 1945
Partai Sosialis Indonesia (PSI) Amir Syarifuddin 20 November 1945
Partai Komunis Indonesia (PKI) Mr. Moh. Yusuf 7 November 1945
Partai Buruh Indonesia (PBI) Nyono 8 November 1945
Partai Rakyat Jelata (PRJ) Sutan Dewanis 8 November 1945
Partai Kristen Indonesia
(Parkindo)
Ds. Probowinoto 10 November 1945
Partai Rakyat Sosialis (PRS) Sutan Syahrir 20 November 1945
Persatuan Marhaen Indonesia
(Permai)
JB Assa 17 Desember 1945
Partai Katholik Republik
Indonesia (PKRI)
Pada masa itu, kabinet berganti sebanyak 7 kali selama 9 tahun meskipun sukses
menyelenggarakan Pemilu 1955 secara tertib dan adil sampai diklaim sebagai pemilu yang
paling bersih dalam sejarah.Sistem ini lahir sebagai bentuk pelurusan atau perbaikan terhadap
demokrasi liberal. Sistem ini digagas oleh presiden demi menyalamatkan politik nasional
yang saat itu masih tidak kondusif. Menurut Mahfud,M.D, Demokrasi terpimpin merupakan
penolakan terhadap sistem yang berlaku sebelumnya, ketika politik sangat ditentukan oleh
politik partai-partai melalui sistem free fight (Mahfud, 2012:159).
Dampaknya:
Penataan kehidupan politik menyimpang dari tujuan awal, yaitu demokratisasi
(menciptakan stabilitas politik yang demokratis) menjadi sentralisasi (pemusatan
kekuasaan di tangan presiden).
Tiga kekuatan ini pul yang saling menentang terwujudnya demokrasi terpimpin.
Masyumi dan Partai Katolik serta daerah-daerah bergolak menolaknya dengan tegas.
Sedangkan PSI, NU, PSII, dan Parkindo menolak secara berhati-hati, namun PKI dan
memberikan dukungan kuat (Mahfud, 2012:141). Pada masa ini pulalah, pemerintah mulai
terlihat memihak kepada salah satu golongan politik Nasakom. Terbukti ketika peristiwa
G/30-S/PKI, jabatan penting pemerintahan banyak diduduki PKI. Alasan utama PKI bisa
berperan adalah karena pimpinannya D.N Aidit membangun kembali melalui jalan damai
atau bekerja sesuai demokrasi liberal dan ikut serta dalam pemilu sampai memperoleh suara
besar.
Angkatan Darat semakin menambah persaingan politik antar tiga kekuatan. Militer
mendapatkan legitimasinya melalui konsensus tentang Dewan Nasional sehingga militer
mampu merambah ke ranah politik. Oleh karena itulah, peran partai politik semakin
melemah; kecuali PKI. PKI sendiri dibutuhkan demi menghadapi Angkatan Darat yang
berusaha menyainginya dan menggalang dukungan massa. Angkatan Darat membutuhkan
Sukarno untuk mendapat legitimasi. Sukarno sendiri membutuhkan keduanya agar kekuatan
PKI tidak terlalu besar. Maka ada hubungan tarik menarik kekuasaan antara ketiga kekuatan
politik Indonesia
2) Pembentukan MPRS
Presiden juga membentuk MPRS berdasarkan Penetapan Presiden No. 2 Tahun 1959.
Tindakan tersebut bertentangan dengan UUD 1945 karena Berdasarkan UUD 1945
pengangkatan anggota MPRS sebagai lembaga tertinggi negara harus melalui pemilihan
umum sehingga partai-partai yang terpilih oleh rakyat memiliki anggota-anggota yang duduk
di MPR.
Anggota MPRS ditunjuk dan diangkat oleh Presiden dengan syarat :
Keanggotaan MPRS terdiri dari 61 orang anggota DPR, 94 orang utusan daerah, dan 200
orang wakil golongan. Tugas MPRS terbatas pada menetapkan Garis-Garis Besar Haluan
Negara (GBHN).
Kelompok yang kritis terhadap ajaran Nasakom adalah kalangan cendekiawan dan
ABRI. Upaya penyebarluasan ajaran Nasakom dimanfaatkan oleh PKI dengan
mengemukakan bahwa PKI merupakan barisan terdepan pembela NASAKOM. Keterlibatan
PKI tersebut menyebabkan ajaran Nasakom menyimpang dari ajaran kehidupan berbangsa
dan bernegara serta mengeser kedudukan Pancasila dan UUD 1945 menjadi komunis. Selain
itu PKI mengambil alih kedudukan dan kekuasaan pemerintahan yang sah. PKI berhasil
meyakinkan presiden bahwa Presiden Sukarno tanpa PKI akan menjadi lemah terhadap TNI.
Inti dari ajaran ini adalah bahwa seluruh unsur kehidupan berbangsa dan bernegara
harus dicapai melalui revolusi, dijiwai oleh sosialisme, dan dikendalikan oleh satu pimpinan
nasional yang disebut Panglima Besar Revolusi (PBR), yaitu Presiden Sukarno.
Dampak dari sosialisasi Resopim ini maka kedudukan lembaga-lembaga tinggi dan
tertinggi negara ditetapkan dibawah presiden. Hal ini terlihat dengan adanya pemberian
pangkat menteri kepada pimpinan lembaga tersebut, padahal kedudukan menteri seharusnya
sebagai pembantu presiden.
Nefo merupakan kekuatan baru yang sedang muncul yaitu negara-negara progresif
revolusioner (termasuk Indonesia dan negara-negara komunis umumnya) yang anti
imperialisme dan kolonialisme.
Oldefo merupakan kekuatan lama yang telah mapan yakni negara-negara kapitalis yang
neokolonialis dan imperialis (Nekolim).
c. Politik Mercusuar
GNB merupakan gerakan yang bebas mendukung perdamaian dunia dan kemanusiaan. Bagi
RI, GNB merupakan pancaran dan revitalisasi dari UUD1945 baik dalam skala nasional dan
internasional.
Tugas Depernas :
o Mempersiapkan rancangan Undang-undang Pembangunan Nasional yang berencana
o Menilai Penyelenggaraan Pembangunan
Hasil yang dicapai, dalam waktu 1 tahun Depenas berhasil menyusun Rancangan Dasar
Undang-undang Pembangunan Nasional Sementara Berencana tahapan tahun 1961-1969
yang disetujui oleh MPRS mengenai masalah pembangunan terutama mengenai perencanaan
dan pembangunan proyek besar dalam bidang industri dan prasarana tidak dapat berjalan
dengan lancar sesuai harapan. 1963 Dewan Perancang Nasional (Depernas) diganti dengan
nama Badan Perancang Pembangunan Nasional (Bappenas) yang dipimpin oleh Presiden
Sukarno.
Penghasilan negara berkurang karena adanya gangguan keamanan akibat pergolakan daerah
yang menyebabkan ekspor menurun.
Pengambilalihan perusahaan Belanda pada tahun 1958 yang tidak diimbangi oleh tenaga
kerja manajemen yang cakap dan berpengalaman.
Pengeluaran biaya untuk penyelenggaraan Asian Games IV tahun 1962, RI sedang
mengeluarkan kekuatan untuk membebaskan Irian Barat.
Upaya likuidasi semua sektor pemerintah maupun swasta guna penghematan dan
pengawasan terhadap pelaksanaan anggaran belanja tidak berhasil. Penertiban administrasi
dan manajemen perusahaan guna mencapai keseimbangan keuangan tak memberikan banyak
pengaruh.Penyaluran kredit baru pada usaha-usaha yang dianggap penting bagi kesejahteraan
rakyat dan pembangunan mengalami kegagalan.
Dampaknya :
Inflasi semakin bertambah tinggi
Harga-harga semakin bertambah tinggi
Kehidupan masyarakat semakin terjerpit
Indonesia pada tahun 1961 secara terus menerus harus membiayai kekeurangan
neraca pembayaran dari cadangan emas dan devisa.
Ekspor semakin buruk dan pembatasan Impor karena lemahnya devisa. 1965,
cadangan emas dan devisa telah habis bahkan menunjukkan saldo negatif sebesar US$
3 juta sebagai dampak politik konfrontasi dengan Malaysia dan negara-negara barat.
Kebijakan pemerintah :
Keadaan defisit negara yang semakin meningkat ini diakhiri pemerintah dengan pencetakan
uang baru tanpa perhitungan matang. Sehingga menambah berat angka inflasi.13/12/1965
pemerintah mengambil langkah devaluasi dengan menjadikan uang senilai Rp.1000 menjadi
Rp. 1.
Jika Indonesia tidak mampu memperoleh keuntungan maka akan mencari bantuan
berupa kredit luar negeri guna memenuhi biaya import dan memenuhi kebutuhan masyarakat
di dalam negeri. Sehingga Indonesia mampu memeprbesar komoditi ekspor, dari eksport
tersebut maka akan digunakan untuk membayar utang luar negeri dan untuk kepentingan
dalam negeri. Dengan bantuan kredit tersebut membuka jalan bagi perdagangan dari negara
yang memeberikan pinjaman kepada Indonesia.
Irian Barat atau saat ini lebih dikenal dengan nama Papua Barat merupakan wilayah
NKRI yang dulunya berada dalam kekuasaan Belanda. Irian barat masuk bergabung menjadi
bagian NKRI harus melelui perjuangan yang panjang penuh dengan pengorbanan. Karena
kesamaan visi misi dan latar belakang maka pemerintah berusaha memperjuangkan
pembebasan wilayah Irian Barat dari kekuasaan Belanda. Perjuangan yang dilakukan
pemerintah Indonesia demi membebaskan Irian Barat dilakukan dengan beberbagi upaya,
yakni dalam bentuk diplomasi, politik, ekonomi bahkan dengan menggunakan senjata. Hal ini
menimbulkan perdebatan di antara Indonesia dan Belanda mengenai status kepemilikan Irian
Barat.
PENUTUP
Kesimpulan
Demokrasi secara umum merupakan system pemerintahan yang segenap rakyat turut
serta memerintah dengan perantara wakil-wakilnya. Namun ada juga yang menyatakan suatu
system politik yang dimana kebijakan umum ditentukan atas dasar mayoritas oleh wakil-
wakil yang diawasi secara efektif oleh rakyat dalam pemilihan-pemilihan berkala yang
didasarkan atas prinsip kesamaan politik dan diselenggarakan dalam suasana terjaminya
kebebasan politik.
Dalam demokrasi kebijakan rakyat menjadi prioritas suatu sistem, di Indonesia sistem
demokrasi yang digunakan adalah demokrasi pancasila dengan mengedepankan adanya
prinsip musyawarah. Dengan bermusyawarah diharapkan dapat memuaskan semua pihak
yang berbeda pendapat, suatu harapan yang sebenarnya sangat sulit dapat diwujudkan dalam
praktek berbangsa dan bernegara.
Di masa Demokrasi Terpimpin, peranan lembaga eksekutif jauh lebih kuat bila
dibandingkan dengan peranannya di masa sebelumnya. Peranan dominan lembaga eksekutif
tersentralisasi di tangan Presiden Soekarno. Lembaga eksekutif mendominasi sistem politik,
dalam arti mendominasi lembaga-lembaga tinggi negara lainnya maupun melakukan
pembatasan atas kehidupan politik. Partai politik dibatasi dengan hanya memberi peluang
berkembangnya partai-partai berideologi oleh nasakom.
DAFTAR PUSTAKA
Budiardjo, Miriam, Prof, Dasar-Dasar Ilmu Politik, Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama,
2008
Mahfud MD, Moh,Prof. DR, Politik Hukum di Indonesia, Jakarta: PT Rajagrafindo Persada,
2012
Plano, Jack C. (1994). Kamus Analisa Politik. Jakarta: Raja Grafindo Persada.