PENELITIAN KUANTITATIF
OLEH:
KELAS 1 (SENEN, JAM 15:00
KELAS 2 (SELASA, JAM 09:45)
KEAS 3 (RABU, JAM 07:00)
1. PENENTUAN TOPIK
Pada tahap awal yang perlu dilakukan seorang peneliti adalah menentukan
topik apa yang akan diteliti. Topik ini berkaitan dengan bidang atau sektor mana
yang menjadi objek penelitian. Dalam artian penentuan topik di awal ini masih
dalam lingkup luas, kemudian mengarah ke spesifik bidang, namun belum
merujuk pada permasalahan yang akan diambil.
Mahasiswa dengan konsentrasi kebijakan publik dapat meneliti suatu
permasalahan yang berkaitan dengan development planning, informal sector,
foreign policy, land conversation, social policy, food policy, poverty, social
welfare, local government, maternal death, environment policy, education policy,
agriculture policy, tourism development, quality of public service, e-government,
text revenue, local governance finance, decentralisation, election system, forest
development, regional development, transportation, population registration,
syariat islam policy, conflict resolution, democratisation.
Sedangkan konsentrasi manajemen publik dapat meneliti suatu permasalahan
yang berkaitan dengan capacity building, democratisation, conflict resolution,
good governance, leadership, waste management, population registration,
transportation, regional development, performance budgeting, forest development,
natural resources management, work satisfaction, executive-legislave relation,
cooperative management, institutional building, community development,
desentralitation, localgovernment finance, training program, e-government,
organisational development, organisational performance,development planning,
government relation, poverty, social welfare, local government, quality of work,
tourism development, strategic management, quality of public service.
2. PENGKAJIAN MASALAH
Setelah menentukan topik penelitian, langkah selanjutnya yaitu pengkajian
masalah. Bentuk sederhana dan spesifik dari langkah sebelumnya. Dalam
pengkajian masalah ini seorang peneliti harus menentukan apa masalah yang akan
diteliti, termasuk penjelasan mengenai sejauh mana masalah ini berkembang.
Seluk beluk masalah juga perlu dikaji, termasuk bagaimana urgensitas ketika
masalah tersebut tidak segera diatasi. Selain itu dalam bagian ini seorang peneliti
juga perlu mengemukakan apa yang menjadi motivasi untuk meneliti masalah
tersebut. Hal ini penting karena salah satu yang menjadi inti dari sebuah latar
belakang adalah kejelasan masalah, tentang mengapa masalah ini perlu diteliti.
Permasalahan penelitian merupakan penajaman issu sentral secara
umum,yang biasanya berbentuk pernyataan.Masalah adalah titik tolak terpenting
dalam melakukan sebuah penelitian.Masalah penelitian bersifat spesifik dan
berbeda.Peneliti dituntut mampu mengidentifikasikan masalah yang berhubungan
dengan penelitiannya.Menurut Notoatmodjo(2002) “Masalah penelitian secara
umum dapat didefinisikan sebagai suatu kesenjangan (gap) antara yang
seharusnya dengan apa yang terjadi tentang sesuatu hal, atau antara kenyataan
yang ada atau terjadi dengan yang seharusnya ada atau terjadi serta antara harapan
dan kenyataan”.
Menurut Syamsul Hadi,yang perlu diperhatikan dalam memilih masalah
penelitian adalah sebagai berikut;
a. Masalah harus memiliki nilai penelitian, yaitu masalah yang perlu
dicarikan jalan keluar sebagai pemecahan masalah dan akan
memberikan manfaat yang positif
b. Memiliki feasibilitas, artinya masalah penelitian tersebut akan mampu
dipecahkan atau dijawab
c. Disesuaikan dengan kapasitas peneliti, artinya tingkat kesulitan masalah
disesuaikan dengan tingkat kempampuan peneliti.
8. PENGKAJIAN RELEVANSI
Setelah latar belakang masalah mulai tersusun dengan rapi, sampai pada tahap
pengujian relevansi dengan rancangan pembahasannya bagaimana, disertai
dengan gagasan-gagasan yang mendukung, untuk mengukur apakah penelitian
yang kita lakukan sudah relevan atau belum. Jika memang sudah relevan maka
dapat dilanjutkan ke step berikutnya. Namun jika sebaliknya maka perlu
dilakukan pengkajian kembali terhadap apa yang sudah dituliskan sebelumnya.
9. PENARIKAN KESIMPULAN
Sebagai penutup dalam penulisan latar belakang masalah harus menjelskan
hubungan dari permasalahan yang akan diteliti,kaitan apa aja yang mempengaruhi
masalah tersebut dan menjelaskan mengapa masalah itu ditinjau kaitan dengan
berbagai aspek penting lainnya seperti dampak apa yang akan terjadi sehingga
masalah itu ditinjau.
Oleh karena itu penulisan latar belakang harus dipikirkan dengan baik
sehingga dapat memaparkan masalah yang akan diteliti oleh peneliti.