Anda di halaman 1dari 21

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Sekitar 37% (hampir 9 Juta) anak balita di Indonesia mengalami
stunting (Riset Kesehatan Dasar/ Riskesdas, 2013). Sedangkan di dunia,
Indonesia menempati posisi kelima sebagai negara dengan prevalensi
stunting terbesar di dunia. Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak
balita (bayi di bawah lima tahun) akibat dari kekurangan gizi kronis
sehingga anak terlalu pendek untuk usianya. Kekurangan gizi terjadi sejak
bayi dalam kandungan dan pada masa awal setelah bayi lahir akan tetapi,
kondisi stunting baru nampak setelah bayi berusia 2 tahun, dimana anak
secara fisik terlihat lebih pendek daripada anak lain seumurnya.
Masalah stunting tidak hanya disebabkan oleh asupan makan yang
kurang dari kebutuhan. Seperti halnya masalah kurang gizi lainnya, bahwa
secara langsung stunting memang disebabkan oleh kurangnya asupan gizi
yang cukup serta ancaman penyakit infeksi yang berulang dan kedua hal ini
saling mempengaruhi. Namun bila dilihat lebih dalam bahwa dua penyebab
langsung ini sangat dipengaruhi oleh bagaimana pola asuh ibu, ketersediaan
pangan di tingkat rumah tangga, hingga sanitasi lingkungan.
Berbicara stunting dan kesehatan lingkungan, beberapa penelitian
telah membuktikan bahwa kontribusi penyehatan lingkungan terhadap
pengentasan masalah stunting cukup besar, salah satunya penelitian tentang
anak-anak di Bangladesh yang terakses air minum bersih, jamban, serta
fasilitas CTPS pertumbuhan tinggi badannya 50% bertambah lebih tinggi
dibanding anak yang tidak mendapat akses tersebut (Lin A, et al. dalam
Environmental Health Perspectives; vol 122).
Upaya untuk mencegah dan mengatasi stunting dapat dilakukan
dengan dua model intervensi yaitu intervensi spesifik dan sensitif. Intervensi
spesifik mencakup upaya – upaya mencegah dan mengurangi gangguan
Karya Inovasiku dalam Mengatasi Masalah Kesehatan Keluarga dan Masyarakat
“CHATTING STBM DI SIDOMULYO” | 1
secara langsung misalnya memberi imunisasi, pemberian makanan
tambahan untuk ibu hamil dan balita dan pemantauan pertumbuhan.
Intervensi sensitif mencakup upaya - upaya mencegah dan mengurangi
gangguan secara tidak langsung misalnya melalui penyediaan air bersih,
perbaikan sanitasi, peningkatan pendidikan, penanggulangan kemiskinan,
dan peningkatan kesetaraan gender. Studi lancet (2008) menemukan bahwa
intervensi spesifik hanya mendukung 20% upaya pencegahan/penurunan
stunting, sementara intervensi sensitif berkontribusi hinggs 80%. Sementara
itu berbagai studi yang dilakukan oleh WHO, UNICEF, Work Bank dan
kalangan akademis menemukan bahwa ketersediaann akses air minum yang
aman dan sanitasi yang layak merupakan kunci untuk mencegah paparan
penyakit-penyakit berbasis lingkungan yang menjadi penyebab terjadinya
diare, cacingan, infeksi saluran pernafasan dan stunting.
STBM (Sanitasi Total Berbasis Masyarakat) yang merupakan sebuah
pendekatan untuk merubah perilaku hygiene dan sanitasi melalui
pemberdayaan masyarakat dengan metode pemicuan. Lima upaya pemicuan
yang dilakukan untuk perubahan perilaku masyarakat yaitu 1) stop buang air
besar sembarangan; 2) cuci tangan pakai sabun (CTPS); 3) pengelolaan air
minum dan makanan rumah tangga ; 4) pengamanan sampah rumah tangga;
dan 5) pengamanan limbah cair rumah tangga.
Jumlah balita stunting di Puskesmas Wonosalam I terdapat 251
(10,51%) balita dari 2.388 balita yang di lakukan pengukuran tinggi badan
terhadap umur pada awal tahun 2018, dengan jumlah balita sangat pendek
sebanyak 89 balita dan pendek sebanyak 162 balita. Agar balita tidak
mengalami stunting maka dilakukan intervensi – intervensi dengan
melaksanakan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) di Puskesmas
Wonosalam I. Salah satu desa lokus stunting adalah Desa Sidomulyo
dengan angka stunting sebanyak 27 balita (7,67 %) yang merupakan Desa
STBM tahun 2017.

Karya Inovasiku dalam Mengatasi Masalah Kesehatan Keluarga dan Masyarakat


“CHATTING STBM DI SIDOMULYO” | 2
Pelaksanaan STBM di Sidomulyo sudah di kuatkan dengan Peraturan
Desa Nomor 2 Tahun 2018 yang mengatur pelaksanaaan 5 Pilar STBM
yang di gunakan sebagai acuan oleh tim Kerja STBM, pengurus Bank
Sampah Berkah Mulya (BBM), serta masyarakat pada umumnya untuk
melaksankan STBM di Sidomulyo. Bank Sampah Berkah Mulya (BBM)
merupakan salah satu hasil Tim Kerja STBM Sidomulyo yang mengacu
pada pilar ke 4 yang memiliki tujuan awal Terwujudnya kemandirian
masyarakat dalam pemenuhan 5 Piar STBM terutama dalam pengelolaan
Sampah. Karena desa Sidomulyo sebagai Desa Lokus/Intervensi stunting
maka Tim Kerja STBM Sidomulyo berperan aktif dalam pencegahan kasus
stunting pada balita dengan melaksankan Pilar-Pilar STBM pada
Masyarakat. Oleh karena itu, pelaksanaan STBM merupakan salah satu cara
yang tepat untuk mencegah dan menurunkan angka stunting.

B. POKOK PERMASALAHAN
1. Masih adanya balita stunting di Desa Sidomulyo.
2. Pencegahan dan penurunan angka stunting belum maksimal di desa
Sidomulyo.
3. Belum terintegrasinya program STBM dengan pencegahan stunting di
Desa Sidomulyo.

C. TUJUAN
1. Mendiskripsikan kasus balita stunting di Desa Sidomulyo.
2. Mendiskripsikan kegiatan pencegahan dan penurunan angka balita
stunting di Desa Sidomulyo.
3. Mendiskripsikan kegiatan STBM di Desa Sidomulyo.
4. Mengintegrasikan program STBM sebagai upaya pencegahan balita
stunting di Desa Sidomulyo.

Karya Inovasiku dalam Mengatasi Masalah Kesehatan Keluarga dan Masyarakat


“CHATTING STBM DI SIDOMULYO” | 3
BAB II Commented [i-[1]:
Untuk pembahasan diurutkan mawon seperti tujuan, mulai dari:
ISI 1.data tentang balita stunting wonosalam (Tabel 2.1),
2. data stunting di desa Sidomulyo
3.Cakupan STMB Puskesmas wonosalam
4.Cakupan STBM desa Sidomulyo
A. DATA UMUM PERMASALAHAN KESEHATAN 5.Deskripsikan juga upaya pencegahan lain untuk menurunkan
kasus stunting selain STBM jika ada
1. Data Balita Stunting Puskesmas Wonosalam I
Tabel 2.1 Data Balita Stunting Puskesmas Wonosalam I tahun 2018
Status Gizi
Jmlh
No Desa Sangat
Balita % Pendek % Jmlh %
Pendek
1 PILANGREJO 320 18 5,63 16 5,00 34 10,63
2 BUNDERAN 213 11 5,16 20 9,39 31 14,55
3 GETAS 285 9 3,16 16 5,61 25 8,77
4 MOJODEMAK 266 13e 4,89 27 10,15 40 15,04
5 KUNCIR 95 4 4,21 6 6,32 10 10,53
6 TRENGGULI 108 2 1,85 10 9,26 12 11,11
7 MRISEN 121 4 3,31 6 4,96 10 8,26
8 KERANGKULON 274 9 3,28 22 8,03 31 11,31
9 SIDOMULYO 352 7 1,99 20 5,68 27 7,67
10 BOTOREJO 263 4 1,52 15 5,70 19 7,22
11 MRANAK 91 8 8,79 4 4,40 12 13,19
JUMLAH 2.388 89 3,73 162 6,78 251 10,51

2. Cakupan Sanitasi Dasar Puskesmas Wonosalam I


Gambar. 2.1 Grafik Capaian Sanitasi Dasar Puskesmas Wonosalam I
tahun 2017
GRAFIK CAPAIAN SANITASI DASAR PUSKESMAS
WONOSALAM I TAHUN 2017
120
100
80
60
%

40
20
0
PILA BUN GET MOJ KUN TRE MRI KER SIDO BOT MRA PUS
NGR DER AS ODE CIR NGG SEN ANG MUL OREJ NAK KES
EJO AN MAK ULI KUL YO O MAS
ON
Akses jamban 100 91.69 90.8 100 100 100 100 96.75 100 100 100 98.24
Pengelolaan Sampah 72.2 62 71.1 86 77.5 86.1 89.8 76 83.6 84.7 90.8 80.6
SPAL Sehat 28 68 29 25 29 22 65 39 43 33 79 39
Akses Air Minum 86.6457.71 98.6 71.3 51.7186.5997.1889.96 100 92.1299.6985.65

3. Desa yang melaksanakan STBM


Gambar 2.2 Desa yang melaksanakan STBM
Puskesmas Wonosalam I Tahun 2016
Karya Inovasiku dalam Mengatasi Masalah Kesehatan Keluarga dan Masyarakat
“CHATTING STBM DI SIDOMULYO” | 4
Pilangrejo, Bunderan, 0 Getas, 0 Kuncir,
Mojodemak, Trengguli, 0
0 0 0
Mranak, 1 Mrisen, 1

Botorejo, 0 Kerangkulon,
0
Sidomulyo, 1

Pada tahun 2017 terdapat satu desa STBM, lihat grafik di bawah ini :
Gambar. 2.3 Desa yang Melaksanakan STBM dan Desa STBM di
Wilayah Puskesmas Wonosalam I tahun 2017
Desa Melaksanakan STBM Desa SBS Desa STBM
11 11 11 11 11 11 1 11 11

- -0 - -0 - - - - - -0 - - -

Gambar 2.4 Capaian Desa ODF Puskesmas Wonosalam I

Grafik diatas menunjukkan bahwa pada tahun 2015 terdapat 2


Desa ODF yaitu Desa Mrisen dan Desa Mranak, tahun 2016 terdapat 1
desa ODF yaitu Desa Sidomulyo dan Tahun 2017 terdapat 5 desa
ODF yaitu Desa Pilangrejo, Botorejo, Trengguli, Mojodemak, Kuncir.
Karya Inovasiku dalam Mengatasi Masalah Kesehatan Keluarga dan Masyarakat
“CHATTING STBM DI SIDOMULYO” | 5
4. Hasil Verifikasi Desa STBM Sidomulyo
Gambar 2.5 Hasil Verifikasi STBM Desa Sidomulyo Tahun 2017

HASIL VERIFIKASI STBM DESA SIDOMULYO


TAHUN 2017
100 97.7 100
100 72.2
52.2

0
Pilar 1 Pilar 2 Pilar 3 Pilar 4 Pilar 5

Pilar STBM

Dengan metode USG di prioritaskan masalahnya adalah Pilar 4 yaitu


pengelolan Sampah masih rendah, maka di analisis sebagai berikut :
Gambar 2.6 Analisis Masalah Pengelolan Sampah Masih Rendah dengan
fishbone :

Sarpras Dana Metode

Tidak tersedia
Sarana Tidak
pengangkutan adanya
Tidak tersedia sampah kegiatan
tempat
pengangkuta
pengeloaan n sampah
Sampah di Desa Belum ada dari warga
alokasi dana ke tempat
untuk pengelolaan
pengelolaan Pengelolaan
sampah
sampah Sampah
Masih
Rendah
Tidak tersedianya
petugas
Kurangnya kesadaran pengangkut Belum adanya
masyarakat tentang sampah di desa kebijakan pemerintah
bahaya membuang desa tentang
sampah sembarangan pengelolaan sampah
Kurangnya perhatian dan
pengawasan tentang
masalah sampah dari
pihak desa

Sumber Daya Manusia Kebijakan

Karya Inovasiku dalam Mengatasi Masalah Kesehatan Keluarga dan Masyarakat


“CHATTING STBM DI SIDOMULYO” | 6
Tabel 2.3 Pemecahan Masalah Pengelolaan sampah masih rendah
NO Faktor Risiko Pemecahan Masalah
1 Sarana dan Prasarana
Tidak Tersedia tempat Pengelolaan Pembuatan Bank Sampah
sampah di Desa sebagai tempat pengelolaan
Sampah
Tidak Tersedia Sarana Pengangkutan Menyediakan Fasilitas
Sampah Pengangkutan sampah di Desa
2 Dana
Belum adanya dana untuk program Mengajukan proposal permohonan
pengelolaan sampah dana kepada pemerintah terkait
3 Sumber Daya manusia
Kurangnya kesadaran Masyarakat Meningkatkan pengetahuan dan
tentang bahaya membuang sampah kesadaran masyarakat untuk tidak
sembarangan membuang sampah sembarangan
Tidak tersedianya petugas - Memotifasi masyarakat untuk
pengangkut sampah di desa membawa sampahnya sendiri
ke bank sampah
- Mempekerjakan petugas
pengangkut sampah dari warga
ke bang sampah
4 Metode
Tidak ada kegiatan pengangkutan Mengadakan kegiatan
sampah dari warga ke tempat pengangkutan sampah seminggu
pengelolaan sampah sekali untuk di bawa ke bank
sampah
5 Kebijakan
Belum ada kebijakan dari pemerintah Membuat peraturan desa yang
desa tentang pengelolaan sampah di dalamnya ada tetantang
pengelolaan sampah
Kurangnya perhatian dan pengawasan Memberikan perhatian dan
tentang masalah sampah dari pihak pengawasan dari pihak desa
desa kepada masyarakat tentang
pengelolaan sampah

Karya Inovasiku dalam Mengatasi Masalah Kesehatan Keluarga dan Masyarakat


“CHATTING STBM DI SIDOMULYO” | 7
5. Kasus Balita Stunting di Desa Sidomulyo
Tabel 2. 4. Data Balita Stunting Desa Sidomulyo Per Pebruari 2018 (sebelum intervensi)
JENIS NAMA
UMUR SAAT STATUS GIZI
KELAMIN ORANG TANGGAL BB TB
NO NAMA BALITA ALAMAT PELAPORAN
TUA LAHIR (kg) (cm) Sgt
L P (bln) Pendek
(Ayah/ Ibu) Pendek
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 14 15
1 Dina Putri Aulia P Ngatminah 5/V 12/11/2013 49 13 91,5 1
2 M. Maulid L Wartiko 5/V 01/06/2014 48 12 92 1
3 A. Surya Pradita L Sutini 5/V 11/07/2015 26 9,5 79,5 1
4 Ainun Sidqi Maulidia P Martini 5/V 01/02/2016 24 9,4 78 1
5 M. Abhizar Al Ghifari L Harsono 1/II 04/04/2016 21 8,1 78 1
6 Jihan Zakiyatus P Fatonah 4/II 25-6-16 18 7,3 74 1
Siti
7 M. Fakih K L 2/II 11/08/2014 38 11 87 1
Qomariyah
8 M. Irfan S L Muzaenah 2/II 31-5-13 55 13 97 1
9 M. Sobirin L Tutik 6/III 15-6-17 6 5,2 63 1
Lailatul
10 Aldia Sela Earlyta P 5/II 17-9-14 39 10,5 81
Latifah 1
11 Muh. Fahrur Rohman L Haryadi 5/III 05/04/2014 44 11,5 85 1
12 Salma Zafira Althaf P Mustafiyah 3/III 03/02/2015 34 12,7 82,5 1
13 Ahmad Aniiq Ghufron L Emi Azizah 2/III 08/05/2014 41 12 83 1
14 Sayida Nur Nafisa P Karwati 1/III 30-6-14 42 10,5 85 1
15 Kharisma Maulida L Puji Utami 2/III 17-1-13 59 12,5 93,3 1

Karya Inovasiku dalam Mengatasi Masalah Kesehatan Keluarga dan Masyarakat


“CHATTING STBM DI SIDOMULYO” | 8
Muhammad Zaenal
16 L Suripah 5/III 18-7-16 17 10,7 67 1
Abidin
Muhammad Alvin
17 L Imronah 3/III 16-4-13 56 13 96 1
Fahreza
Siti
18 Wulan Permadani P 1/I 22-7-16 17 8,3 76 1
Masrokah
19 Nurus Saadah P Sukarsih 2/I 31-5-16 19 8,5 75 1
20 Sania Latifatul Rahma P Setiyani 2/I 10/04/2016 15 8 71 1
21 Rachel Lidya Fasa P Asmilah 2/I 20-3-14 45 12,4 91 1
22 Adonia Najwa P Afriana 3/I 30-4-16 20 8,5 76 1
23 prasetyo triw L sujirah 4/I 21-12-14 36 11 83 1
24 faril yulianto L Siti 4/I 25-9-15 27 8,6 75 1
25 Anifatun Zahra P Uswatun 8/IV 10/06/2013 51 13 92 1
26 Vita Amelia P Paryati 3/IV 26-11-13 49 11,5 93 1
27 Aulia Nurul Salwa P Idatun Nisa 3/IV 30-11-13 49 12 91 1
JUMLAH 7 20

Karya Inovasiku dalam Mengatasi Masalah Kesehatan Keluarga dan Masyarakat


“CHATTING STBM DI SIDOMULYO” | 9
B. ANALISIS PEMECAHAN MASALAH
Berdasarkan 3 pokok permasalahan di atas maka dilakukan Prioritas yaitu:
Tabel 2.5 Penentuan Prioritas Masalah
MASALAH U S G Prioritas Ranking
Masih adanya Balita Stunting di
3 2 2 12 III
desa Sidomulyo
Pencegahan dan penurunan
angka stunting belum maksimal 3 3 2 18 II
di desa Sidomulyo
Belum terintegrasinya program
STBM dengan pencegahan 3 3 3 27 I
stunting di desa Sidomulyo
Analisis Pemecahan masalah yang di prioritaskan dengan metode fishbone
sebagai berikut :
Gambar 2.7 Belum terintergasinya program STBM dengan pencegahan stunting

Sarpras Dana Metode

Kurangnya alat Belum dilakukan


peraga STBM tehink/cara penyuluhan
dalam cegah penyuluhan belum terintegrasi
stunting terintregrasi STBM-
Kurangnya stunting
sarana higiene Belum tersedianya
alat ukur d setiap pos Belum adanya penyuluhan kurang
sanitasi cegah kegiatan intervensi
dan belum di menarik
stunting stunting yang
kalibrasi
dilakukan
Tidak ada dana
Masih ada untuk program Belum ter
Belum maksimalnya
masyarakat STBM dalam integrasinya
pencegahan alokasi dana untuk
menggunakan air intervensi stunting program STBM
sungai stunting dengan
pencegahan
stunting
Kurangnya Tim STBM belum
pengetahuan memahami sepenuhnya
masyarakat tentang entang stunting
stunting dan higine Belum adanya kebijakan
sanitasi pada balita Belum terbentuknya kader pemerintah desa tentang
yang peduli stunting pencegahan dan
penurunana angka stunting
belum dilakukan kolaborasi dengan mengintegrasikan
antara petugas gizi dg Kurangnya perhatian dan kebijakan tentang STBM
petugas sanitasi dalam pengawasan tentang
pencegahan stunting stunting di desa

Sumber Daya Manusia


Kebijakan

Berdasarkan analisis permasalahn tersebut diatas maka pemecahan


masalahnya adalah:

Karya Inovasiku dalam Mengatasi Masalah Kesehatan Keluarga dan Masyarakat


“CHATTING STBM DI SIDOMULYO” | 10
Tabel 2.6 Pemecahan Pokok-Pokok Permasalahan
NO Faktor Risiko Pemecahan Masalah

1 Sarana dan Prasarana


Pencatatan balita stunting kurang Melakukan pembinaan kader dalam pencatatan,
akurat pengukuran, dll di refresing kader
Belum Tersedianya alat ukur di Menyediakan alat ukur di setiap posyandu
setiap pos dan tidak dikalibrasi dengan mengajukan sarpran di dana desa
Tidak tersedinya sarana higiene Menyediakan sarana higiene sanitasi cegah
sanitasi cegah stunting stunting di setiap keluarga
Masih ada masyarakat yangMemicu masyarakat untuk menggunakan air
meggunakan air sungai bersih dan mengalir
Kurangnya alat peraga STBM dalam Menyediakan alat peraga STBM dalam cegah
cegah stunting stunting yaitu di bank sampah terdapat (sabun,
tissu, paket jamban, air bersih mengalir,
komposter, saluran air limbah mengalir)
2 Dana
Belum maksimalnya alokasi dana  Mengajukan kepada dana desa untuk
untuk intervensi kasus stunting intervensi stunting
 Mengkampanyekan bank sampah untuk
peningkatan ekonomi keluarga dalam cegah
stunting
Tidak ada dana untuk program Menganggarkan kegiatan STBM cegah stunting
STBM dalam cegah stunting dari dana keuntungan Bank Sampah Berkah
Mulya
3 Sumber Daya manusia
Kurangnya pengetahuan masyarakat Meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang
tentang masalah stunting dan higiene stunting dengan penyuluhan / sosilisali
sanitasi pada balita meningkatkan kesadaran masyarakat untuk
memenuhi sarana higiene sanitasinya
Belum terbentuknya kader yang Membentuk kader peduli stunting
peduli stunting
Tim STBM belum memahami Memberikan pemahaman terhadap Tim STBM
sepenuhnya tentang stunting tentang stunting yang dapat di cegah
menggunakan pelaksanan STBM
Belum dilakukan kolaborasi antara Kerjasama antara petugas gizi dan sanitasi
petugas gizi dengan petugas sanitasi dalam pencegahan stunting melalui pelaksanan
dalam pencegahan stunting STBM di desa
4 Metode
Belum adanya cara/ teknik Membuat teknik penyuluhan yang terintegrasi
penyuluhan terintegrasi STBM- antara STBM dengan stunting oleh tim STBM
stunting dan Puskesmas

Karya Inovasiku dalam Mengatasi Masalah Kesehatan Keluarga dan Masyarakat


“CHATTING STBM DI SIDOMULYO” | 11
Belum adanya kegiatan - kegiatan Melaksanakan Kampanye Cuci tangan pakai
intervensi stunting yang dilaksanakn sabun (CTPS) di masyarakat dan kasus stunting
Belum ada cara yang dilakukan Memberikan stimulan bahan Cuci tangan pakai
untuk mencegah dan menurunkan sabun(CTPS) pada keluarga stunting
angka stunting
Penyuluhan kurang menarik Membuat cara penyuluhan yang menarik
dengan gerak lagu
5 Kebijakan
Belum adanya kebijakan pemerintah Membuat peraturan desa yang di dalamnya ada
desa tentang pencegahan dan tetantang penegahan dan penurunan stunting
penurunan angka stunting dengan yang di integrasikan dengan STBM
mengintegrasikan kebijakan tentang
STBM
Kurangnya perhatian dan Memberikan perhatian dan pengawasan dari
pengawasan tentang masalah pihak desa kepada masyarakat tentang stunting
stunting di desa

C. DESKRIPSI PROGRAM
Dalam rangka Mendukung program Indonesia Sehat dan Bersih Serta
Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) di Wilayah Puskesmas
Wonosalam I memprakarsai adanya Sebuah gerakan untuk menciptakan
lingkungan Sehat dan bersih di mulai dari keluarga. Awalnya Gerakan
tersebut kami beri nama “SILET STBM DENGAN BBM” yaitu
SIDOMULYO LESTARIKAN SANITASI TOTAL BERBASIS
MASYARAKAT DENGAN BANK SAMPAH BERKAH MULYA”.
Gerakan ini di Intergrasikan dengan mengatasi Masalah Kesehatan
Masyarakat tidak hanya kesehatan lingkungan terkait stunting yang
merupakan isu Nasional, dari gerakan tersebut maka Munculah Gerakan
Integrasi yaitu “CHATTING STBM DI SIDOMULYO” yaitu CEGAH
STUNTING DENGAN SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT
DI SIDOMULYO. Gerakan tersebut adalah bergerak bersama baik dari
pihak desa, pihak puskesmas, pihak sekolah serta masyarakat dalam
menanggulangi kasus stunting dengan melaksanakan STBM dengan
memanfaatkan Bank Sampah Berkah mulya.

Karya Inovasiku dalam Mengatasi Masalah Kesehatan Keluarga dan Masyarakat


“CHATTING STBM DI SIDOMULYO” | 12
D. KEGIATAN YANG TELAH DILAKUKAN
Tabel 2.7 Pelaksanaan Kegiatan

No Kegiatan Tanggal Tempat Pelaksana Jumlah Indikator keberhasilan


peserta
1. Pertemuan Lintas Sektor 5 Pebruari 2018 Aula Tim Puskesmas 40 Orang 1. Tersosialisasnya tentang STBM
Kecamatan dan stunting
2. Tindak lanjut Untuk pengukuran
balita serentak deteksi awal
stunting
2. Pengukuruan Tinggi Pebruari 2018 Posyandu Nutrisionis, 2.388 1. Terukurnya tinggi badan seluruh
Badan Balita Serentak (sesuai jadwal Sanitarian, balita balita
posyandu/per Promoter, Bidan 2. Diketahuinya status balita
desa) desa, stunting
Kader Kesehatan
3. Pertemuan Tim Kerja 17 Maret 2018 Posko Sanitarian & Tim 7 Orang 1. Tersosialisasinya STBM untuk
STBM STBM Kerja STBM, cegah sunting
2. terlaporkannya keuangan bank
sampah berkah mulya
3. Membuat tindak lanjut hasil
STBM- stunting
4. Kampanye Cuci Tangan 26 Maret 2018 Posko Sanitarian, 30 orang 1. Masyarakat mengetahui dan
Pakai Sabun (CTPS) di STBM – Promoter &Tim memahami manfaat CTPS
Masyarakat BBM desa Kerja STBM 2. Masyakat mampu mepraktikkan 6
Sidomulyo langkah cuci tanagan pakai sabun
3. Masyarakat melaksanakan CTPS
minimal di 5 waktu penting

Karya Inovasiku dalam Mengatasi Masalah Kesehatan Keluarga dan Masyarakat


“CHATTING STBM DI SIDOMULYO” | 13
5. Kampanye Cuci tangan 5 April 2018 Balai Desa Sanitarian &Tim 30 orang 1. Keluarga stunting mengetahui dan
Pakai Sabun pada kasus Sidomulyo Kerja STBM memahami manfaat CTPS
stunting dan pemberian 2. Keluarga stunting mampu
stimun bahan cuci tangan mepraktikkan 6 langkah cuci
pakai sabun tanagan pakai sabun
3. Keluarga stunting melaksanakan
CTPS minimal di 5 waktu penting
4. Keluarga stunting menerima
stimulan
6. Pemicuan Stop Buang air 21 April 2018 Balai Desa Sanitarian dan 30 orang 1. Terpicunya masyarakat untuk
Besar Sembarangan Kader memenuhi sarana BAB
2. Masyarakat yang sudah memiliki
jamban semi permanen agar
membuat jamban permanen yang
lebih sehtan dan kuat.
7. Refresing Kader “tentang 19,25,26 April Aula Nutrisionis, 280 kader 1. Kader paham tentang penyebab
stunting” 2018 Puskesmas Sanitarian, stunting
Promoter, Bidan 2. Kader mampu melaksankan
Dokter pencegahan stunting di
masyarakat
3. Kader mampu melaksanakan
pengukuran balita
8. Kampanye HS Sekolah 2 Mei 2018 SDN Sanitarian, Seluruh 1. Siswa mengatahui perilaku hidup
Sidomulyo Promoter & Tim siswa bersih dan sehat
3 STBM sekolah 2. Siswa mampu melaksankan cuci
tangan pakai sabun baik di sekolah
maupun di rumah
9. Sosialisasi STBM dan Setiap tanggal Pertemuan Tim STBM 30 Orang 1. Sosialisasi Terus Menerus tentang

Karya Inovasiku dalam Mengatasi Masalah Kesehatan Keluarga dan Masyarakat


“CHATTING STBM DI SIDOMULYO” | 14
Bank Sampah Berkah 12 PKK 5 Pilar STBM
Mulya Setiap tanggal (Anjang 2. Sosialisasi Bank sampah Berkah
15 sana) Mulya baik tentang jenis sampah
Setiap Malam Pengajian yang dapat di tabung hingga
Kamis Mushola tentang pengambilan uang
tabungan sampahnya.
10. Pemanfaatan Kompos 11 Mei 2017 Desa Sanitarian & Tim 5 Orang - Terpasangnya media Promosi
Untuk Tanaman Pangan Sidomulyo STBM tentang 5 Pilar STBM
Keluarga
11. Buka Bank Sampah Setiap Hari Bank Tim Bank 4 Orang 1. Nasabah dapat menabungkan
Berkah Mulya Minggu Jam Sampah Sampah sampahnya setiap jam Pelayanan
14.00-16.30 Berkah Bank
WIB Mulya 2. Nasabah dapat menukar barang
untuk keperluan sanitasi (sabun,
sabun cuci piring,, gosokan) dan
olahan sampah.
12. Pembinaan Keluarga 20 Mei 2018 Rumah Sanitarian, 4 Orang 1. Keluarga stunting menerima
stunting untuk Keluarga Tim STBM Sabun untuk cuci tangan
melaksankan STBM dan stunting 2. Terintegrasinya program STBM
Pemberian Stimulan Cuci untuk cegah stunting
Tangan pakai Sabun 3. Masyarakat mampu
Pada Balita stunting menyediakan bahan CTPS
secara mandiri.
13. Pengukuran Tinggi 30 Mei 2018 Balai desa Sanitarian, 10 Orang - Mengetahui hasil pengukuran
badan Balita stunting Sidomuyo Nutrisionis, tinggi badan balita stunting setelah
setelah intervensi Promoter, bidan intervensi sensitif.
desa, kader dan
Tim STBM

Karya Inovasiku dalam Mengatasi Masalah Kesehatan Keluarga dan Masyarakat


“CHATTING STBM DI SIDOMULYO” | 15
E. HASIL KEGIATAN
Dari beberapa kegiatan tersebut di dapatkan hasil :
1. Terbentuknya Tim kerja STBM dan Tim Pengurus Bank Sampah
Berkah Mulya/BBM yang peduli terhadap stunting.
2. Hasil keuntungan Bank Sampah Berkah Mulya menjadi salah satu
sumber dana pelaksanaaan kegiatan Cegah stunting di Sidomulyo.
3. Terlaksanan pemberian stimulan bahan Cuci tangan pakai sabun
kepada keluarga balita stunting dari dana Bank Sampah Berkah
Mulya.
4. Masyarakat, Siswa, keluarga stunting memahami dan mampu
melaksankan 6 langkah Cuci tangan dengan benar dengan sebuah
gerak dan lagu yang menarik (lagu ampar-ampar pisang) yaitu :
6 langkah cuci tangan
Ayo cuci tangan, Agar tangan bebas kuman
E...nam langkah mari kita lakukan Ayo kawan....semua cuci tangan....
Gosok telapak tangan yang kiri dan kanan
Gosok punggung tangan secara bergantian
Masuk sela- sela, jari –jari tangan
Gabungkan dua jari, keduanya mengunci
Putar ibu jari yang kanan dan kiri
Kuncupka jari-jari, putar kanan dan kiri
Tangan bersih bebas kuman 2x... yeeessss!!!
5. Terintegrasinya 5 Pilar STBM untuk cegah stunting terutama
pelaksanaan CTPS, penggunaan air bersih, penggunaan jamban,
pengolahan makanan dan minuman dengan benar, pengolahan sampah
6. Cakupan pengelolaan sampah di Desa Sidomulyo meningkat dari
72,2% menjadi 84,7%.
7. Angka kasus stunting menurun dari jumlah balita stunting 27 balita
menjadi 18 balita dari 7,67 % menjadi 5,11%.
Karya Inovasiku dalam Mengatasi Masalah Kesehatan Keluarga dan Masyarakat
“CHATTING STBM DI SIDOMULYO” | 16
F. HAMBATAN
1. Dukungan dana untuk Tim Kerja STBM cegah stunting belum
maksimal
Kegiatan ini belum masuk sepenuhnya dalam anggaran Puskesmas
maupun anggrana Dana Desa, Tim Kerja STBM.
2. Belum ada Kebijakan intergasi STBM-stunting
Kebijakan - kebijakan dari pihak pemerintah kecamatan maupun
pemerintah desa dalam pencegahan stunting dengan mengintegrasikan
dengan program STBM belum ada.
3. Belum semua warga menabung di Bank Sampah Berkah Mulya
Lokasi bank sampah yang baru berada di satu titik mebuat masyarakat
sulit untuk membawa barang /sampah yang berniali eknomis ke bank
sampah sehingga mempengaruhi keuntungan bank sampah.
G. UPAYA
1. Menggunakan dana dari keuntungan BBM (Bank Sampah Berkah
Mulya) dalam Pelaksanan Kegiatan Chatting STBM di Sidomulyo.
Tim Kerja STBM dengan di dukung perangkat Desa Sidomulyo
sangat aktif dalam mensukseskan program, meskipun tidak ada dana
khusus baik dari Puskesmas maupun dari Desa, kader selalu aktif
untuk mengakapanyekan kegiatan STBM cegah stunting dalam hal ini
kegiatan Cuci tangan pakai sabun, sosialisasi, pembinaan keluarga
stunting dengan bermodalkan tekad dan keuntungan dari Bank
Sampah.
2. Mengusulkan Kebijakan – kebijakan integrasi STBM dengan stunting
serta mengalokasikan dana untuk kegiatan tersebut kepada pemerintah
desa.
3. Berperan aktif dalam pemberdayaan masyarakat.
Masyatakat di harapkan dapat memilah sampah sendiri mulai dari
rumah tangga dan mengirim sampah tersebut yang bernilai ekonomis

Karya Inovasiku dalam Mengatasi Masalah Kesehatan Keluarga dan Masyarakat


“CHATTING STBM DI SIDOMULYO” | 17
ke bank sampah setiap seminggu sekali atau jika volume sampah yang
terkumpul di rumah sudah penuh.
4. Kerjasama lintas program dan sektor dalam pemberian stimulan.
Untuk menurunkan stunting selain dari intervensi sensitif juga perlu
intervensi spesifik sehingga dalam pemberian stimuan selain sabun
cuci tangan juga ada PMT bagi balita stunting serta vitamin.

H. MONITORING DAN EVALUASI


Monitoring dan evaluasi kegiatan dilakukan setiap satu minggu pada saat
buka bank sampah, satu bulan sekali dan tiga bulanan oleh Tim Kerja
STBM, lintas program dan Pembina yaitu kepala Puskesmas Wonosalam I
untuk mengetahui tingkat keberhasilan kegiatan intervensi STBM cegah
stunting dengan mengukur ketepatan waktu, sasaran, dan tempat serta
dana.

I. RENCANA TINDAK LANJUT


Tabel 2.8 Rencana Tindak Lanjut
No Kegiatan Sasaran Waktu Tempat PJ
1 Sosialisasi STBM- Pengunjung Sesuai Posyandu Sanitarian
stunting Posyandu Jadwal
Posyandu
2 Rapat Bulanan Tim Tim Kerja Juli 2018 Posko STBM Ketua Tim
Kerja STBM STBM dan STBM
BBM
3 Buka Bank Sampah Masyarakat Setiap Lokasi BBM Ketua
Berkah Mulya Minggu BBM
(BBM)
4 Intervensi Stunting Pengunjung Sesuai Posyandu Bides dan
dg CTPS Posyandu jadwal kader
Posyandu
5 Pemberian Balita Juli 2018 Rumah Balita Tim Kerja
Stimulan CTPS stunting stunting/ STBM
balai desa
6 Pengukuran Ulang Balita Agustus Posyandu Tim
TB dan PB Balita stunting 2018 Puskesmas
stunting

Karya Inovasiku dalam Mengatasi Masalah Kesehatan Keluarga dan Masyarakat


“CHATTING STBM DI SIDOMULYO” | 18
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil kegiatan yang telah dilakukan dalam pencegahan
dan penurunan angka stunting di desa Sidomulyo Puskesmas Wonosalam I
dengan program Integrasi yaitu CHATTING STBM DI SIDOMULYO dapat
di simpulkan :
1. Upaya pencegahan stunting dengan intervensi sensitif dapat
berpengaruh 80 % dalam pencegahan/penurunan angka stunting
(menurut studi lancet tahun 2008) dalam pelaksanaan progam STBM
di desa Sidomulyo faktor higiene sanitasi dengan melaksanakan 5
Pilar STBM dapat mempangaruhi pencegahan/penurunan angka
stunting hingga 33,33%.
2. Angka kasus stunting di desa Sidomulyo mengalamai penurunan
hingga 2, 56 % dari prosentase sebelum intervensi sebanyak 7,67 %
(27 balita) stunting dan setelah intervensi menjadi 5,11 % (18 balita)
stunting.
3. Dengan Adanya Bank Sampah Berkah Mulya yang merupakan produk
Tim Kerja STBM Desa Sidomulyo Program integrasi ini bisa berjalan
dengan baik karena dukungan dana dan anggota yang sangat aktif.
B. SARAN
1. Perlunya dukungan Lintas sektor dan lintas program dalam
Pelaksanan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) untuk
mencegah dan menurunkan angka stunting.
2. Optimalisasi Tim kerja STBM dan kader kesehatan dalam pencegahan
dan upaya deteksi dini stunting.
3. Mengimplementasikan 5 Pilar STBM di Rumah, Sekolah, dan di
Temapat-tempat Umum lainnya.

Karya Inovasiku dalam Mengatasi Masalah Kesehatan Keluarga dan Masyarakat


“CHATTING STBM DI SIDOMULYO” | 19
BAB IV
PENUTUP

Dalam pelaksanaan program integrasi CHATTING STBM DI


SIDOMULYO yaitu Cegah Stunting Dengan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat
di Sidomulyo dituntut kreatifitas dan inovasi supaya tujuan bisa tercapai sesuai
dengan harapan. Harus berani berpikir out of the box supaya kegiatan yang
tadinya tidak mungkin dilakukan karena keterbatasan waktu, dana dan lain - lain
dapat terlaksana. Semua itu bisa tercapai karena adanya integritas, etika, dan
komitmen yang kuat dari petugas kesehatan dan stakeholders dalam mendukung
kegiatan tersebut.
Pertemuan dengan lintas sektoral sangat penting untuk sosialisasi program
kerja dan kegiatan Puskesmas serta untuk mendapatkan dukungan dari
stakeholders, sehingga kegiatan bisa terlaksana dengan baik dan mencapai tujuan.
Kalau selama ini semua informasi kesehatan hanya dalam bentuk
penyuluhan dan hasilnya masih jauh dari yang diharapkan, maka untuk kegiatan
program ini kami mencoba untuk melakukan inovasi yaitu dengan model
pemberdayaan. Pada awal program kami bergerak bersama Karangtaruna, Kader
kesehatan dan pihak desa untuk mengurangi volume sampah yang berserakan,
untuk program keberlanjutan kami berupaya untuk memberdayakan masyarakat
agar sadar dan mau merubah perilaku untuk melaksanakan Sanitasi Total Berbasis
Masyarakat (STBM) serta berperilaku hidup dan sehat (PHBS) sehingga terwujud
kesehatan keluarga dan masyarakat secara mandiri.

Karya Inovasiku dalam Mengatasi Masalah Kesehatan Keluarga dan Masyarakat


“CHATTING STBM DI SIDOMULYO” | 20
DAFTAR PUSTAKA

Bhutta ZA, Ahmed T, Black RE, Cousens S, Dewey K, Giugliani E, Haider BA,
Kirkwood B, Morris SS, Sachdev HPS, Shekar M, 2008.What works?
Interventions for maternal and child undernutrition and survival.
Journal Lancet, January 17, 2008 DOI:10.1016/S0140-6736(07)61693-6
www.thelancet.com
Kemenkes RI, Dirjen Penyehatan Lingkungan, 2013. Buku Saku Verifikasi
STBM. Jakarta : Sekertariat STBM Nasional
Kemenkes RI. 2014. Permenkes No 3 tentang Sanitasi Total Berbasis
Masyarakat. Jakarta : Kemenkes RI
Lin, t al. Environmental Healt Perspective. 2017.Jurnal
Sekretariat Wakil Presiden RI. 2017. 100 Kabupaten/Kota Prioritas untuk
intervensi Anak Kerdil (Stunting), Ringkasa. Jakarta: Tim Nasional
Percepatan penanggulangan kemiskinan
TSSM, Materi Dakwah Sanitasi, STBM, Islam itu bersih, islam itu sehat, Islam
itu tidak merusak lingkungan. Provinsi Jawa Timur

Karya Inovasiku dalam Mengatasi Masalah Kesehatan Keluarga dan Masyarakat


“CHATTING STBM DI SIDOMULYO” | 21

Anda mungkin juga menyukai