Tugas Akhir (Optimasi Proses)
Tugas Akhir (Optimasi Proses)
SKRIPSI
NO : 00 00 0000 / TEKNIK MESIN / 2017
Disusun Oleh :
FAKULTAS TEKNIK
2017
NO : 00 00 0000 / TEKNIK MESIN / 2017
OPTIMASI PROSES PEMESINAN DAN PAHAT POTONG
PADA PEMBUATAN SHIM 3500 DI PT.PSC
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Penyelesaian Program S-1 Jurusan
Teknik Mesin Fakultas Teknik Unjani
Oleh :
Luke Aktavian NIM : 2114141029
JURUSAN TEKNIK MESIN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS JENDERAL ACHMAD YANI
2017
KATA PENGANTAR
Puji serta syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas berkat dan
rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan penulisan laporan Tugas Akhir sampai bab
3 dengan judul “Teknologi Perencanaan Proses Pembuatan Bench Center Sebagai
Alat Bantu Pengukuran Komponen Aerospace”.Tugas akhir ini penulis susun sebagai
salah satu syarat kelulusa pendidikan Strata Satu pada Jurusan Teknik Mesin
Universitas Jenderal Achmad Yani.
Dalam penyusuan tugas akhir ini banyak sekali kendala yang dihadapi,juga
tidak luput dari segala kekurangan dan keterbatasan pengetahuan,untuk itu penulis
menyadari bahwa tugas akhir ini masih jauh dari kesempurnaan. Berkat bantuan
moril maupunmateril dari berbagai pihak,akhirnya penulis dapat melalui semua
kendala yang dihadapi sehingga penyusunan tugas akhir ini dapat terselesaikan.
Penulis mengucapkan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya atas segala
bantuan yang telah diberikan kepada penulis dalam menyusun Tugas Akhir
ini,terutama kepada:
1. Orang tua serta keluarga tercinta atas segala motivasi dan juga dorongan baik dari
segi moril dan juga materil.
2. Bapak Dr. PYM Wibowo Nd., S.T., M.T. selaku pembimbing yang telah memberikan
saran-saran,petunjuk serta segala kemudahan yang diberikan kepada penulis selama
proses pengerjaan Tugas Akhir ini.
3. Bapak Bambang Santosa S.T.,M.T, selaku pembimbing kedua yang telah
memberikan saran-saran, petunjuk serta segala kemudahan yang diberikan kepada
penulis selama proses pengerjaan Tugas Akhir ini.
4. Seluruh staf Tata Usaha dan Perpustakaan Teknik Mesin Universitas Jenderal
Achmad Yani.
5. Rekan-rekan seperjuangan, kelas persiapan (karyawan) angkatan 2014 serta
seluruh pihak yang telah banyak membantu yang tidak dapat disebutkan satu persatu.
Penulis menyadari bahwa laporan tugas akhir ini masih jauh dari sempurna
i
dan masih banyak kekurangan. Hal ini disebabkan oleh keterbatasan pengetahuan
dari penulis sendiri, untuk itu saran dan kritik yang membangun dari berbagai pihak
sangat penulis harapkan. Penulis berharap mudah-mudahan laporan ini dapat
bermanfaat untuk semua pihak yang berkepentingan.
Akhir kata penulis panjatkan do’a kepada Allah SWT, semoga membalas
serta melimpah kan rahmat dan hidayah-Nya kepada semua pihak yang telah
membantu penulis dalam penyusunan Tugas Akhir ini.
Luke Aktavian
ii
DAFTAR ISI
iii
3.2.1 Analisis pasar dan keadaan mesin pengaduk material tegel dari tempurung
kelapa .......................................................................... Error! Bookmark not defined.
3.2.2 Memformulasikan usulan mesin pengaduk limbah tempurung kelapa
Error! Bookmark not defined.
3.2.3 Penjelasan Produk mengenai mesin pengaduk limbah tempurung kelapa
Error! Bookmark not defined.
3.2.4 Mengembangkan daftar persyaratan Mesin Pengaduk Limbah Tempurung
Kelapa ......................................................................... Error! Bookmark not defined.
3.2.5 Daftar persyaratan atau spesifikasi mesin pengaduk material tegel dari limbah
tempurung kelapa ........................................................ Error! Bookmark not defined.
3.3 Fase Perancangan Konseptual Mesin Pengaduk Limbah tempurung kelapa Error!
Bookmark not defined.
3.3.1 Mengidentifikasi masalah-masalah yang penting Error! Bookmark not
defined.
3.3.2 Menentukan struktur fungsi mesin pengaduk limbah tempurung kelapa ... Error!
Bookmark not defined.
3.3.3 Mencari prinsip solusi mesin pengaduk material tegel dari limbah tempurung
kelapa .......................................................................... Error! Bookmark not defined.
3.3.4 Membentuk beberapa alternative mesin pengaduk material tegel dari limbah
tempurung kelapa ........................................................ Error! Bookmark not defined.
3.3.5 Evaluasi terhadap kriteria teknis dan ekonomis . Error! Bookmark not defined.
3.4 Fase perancangan bentuk Mesin Pengaduk Limbah Tempurung Kelapa ...... Error!
Bookmark not defined.
3.4.1 Mengembangkan struktur mesin pengaduk material tegel dari limbah
tempurung kelapa ........................................................ Error! Bookmark not defined.
3.4.2 Menentukan struktur mesin pengaduk limbah tempurung kelapa . Error!
Bookmark not defined.
iv
3.5 Fase perancangan detail mesin pengaduk limbah tempurung kelapa ........... Error!
Bookmark not defined.
Daftar Pustaka ................................................................................................................ I
v
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Diagram alir perancangan Pahl and Beitz (Gerhard Pahl,Wolfgang
Beitz,Ken Wallace, 1988) ........................................... Error! Bookmark not defined.
Gambar 2.2 Komponen-komponen normal dan geser dari tegangan (Popov, 1996)
..................................................................................... Error! Bookmark not defined.
Gambar 2.3 Status tegangan yang paling umum yang bekerja pada sebuah elemen
(Shigley & Mitchell, 1983) ......................................... Error! Bookmark not defined.
Gambar 2.4 Tiga jenis tumpuan yang umum (Popov, 1996) ..... Error! Bookmark not
defined.
Gambar 2.5 pemakaian metoda irisan pada balok statis tertentu (Popov, 1996) . Error!
Bookmark not defined.
Gambar 2.6 Suatu balok dengan lenturan murni (Popov, 1996) Error! Bookmark not
defined.
Gambar 3.1 Diagram alir perancangan mesin pengaduk limbah tempurung kelapa
..................................................................................... Error! Bookmark not defined.
Gambar 3.2 Template struktur fungsi ......................... Error! Bookmark not defined.
Gambar 3.3 Format Struktur fungsi mesin pengaduk limbah tempurung kelapa Error!
Bookmark not defined.
Gambar 3.4 Struktur fungsi mesin pengaduk limbah tempurung kelapa ............. Error!
Bookmark not defined.
Gambar 3.5 Format diagram blok sub fungsi mesin pengaduk limbah tempurung
kelapa .......................................................................... Error! Bookmark not defined.
Gambar 3.6 Rencana diagram blok fungsi sempurna mesin pengaduk limbah
tempurung kelapa ........................................................ Error! Bookmark not defined.
Gambar 3.7 Format tabel prinsip solusi ...................... Error! Bookmark not defined.
Gambar 3.8 Rencana pembentukkan mesin pengaduk limbah tempurung kelapa
..................................................................................... Error! Bookmark not defined.
vi
Gambar 3.9 Rencana Varian 1 (Grab CAD, 2016) .... Error! Bookmark not defined.
Gambar 3.10Rencana Varian 2 (Grab CAD, 2016) ... Error! Bookmark not defined.
Gambar 3.11 Rencana Varian 3 (Grab CAD, 2016) ... Error! Bookmark not defined.
Gambar 3.12 Rencana Varian 4 (Grab CAD, 2016) ... Error! Bookmark not defined.
Gambar 3.13 Rencana Varian 5 (Grab CAD, 2016) ... Error! Bookmark not defined.
Gambar 3.14 Format hasil seleksi ............................... Error! Bookmark not defined.
DAFTAR TABEL
Table 3.1 Rencana prinsip solusi dan sub fungsi ....... Error! Bookmark not defined.
Table 3.2 Tabel rencana hasil seleksi.......................... Error! Bookmark not defined.
vii
1. PENDAHULUAN
1
Tabel 1.1 Data hasil Pemesinan SHIM 3500 di PT. PSC
pada Bulan Oktober 2017 – November 2017
Jumlah Banyaknya
Nama Diameter Waktu
Perkakas yang proses Jenis material
Komponen material pemesinan
digunakan pemotongan
Corrosion
SHIM
95,5 mm 8 menit 6 Tools 9 Process resistant steel
3500
BS S80
2
1.3 Tujuan
Berdasarkan uraian di atas, maka tujuan dari optimasi proses pemesinan ini
adalah menghasilkan waktu proses pemotongan yang sesuai atau melebihi target
yang telah ditentukan, mendapatkan proses pemesinan yang sesuai, Selain itu
material tidak banyak terbuang pada proses pemesinan, dan dapat digunakan oleh
pekerjaan yang lain dengan catatan jenis material yang digunakan sama.
1. Data Primer
Data primer adalah data yang diperoleh dari observasi lapangan secara langsung,
dan data berupa kondisi langsung dilapangan proses pemesinan dan perhitungan
waktu pemesinan dilakukan secara langsung.
2. Data Sekunder
Data sekunder merupakan data yang diperoleh denga studi pustaka, yaitu
mengumpulkan data atau informasi yang diperlukan dengan mempelajari buku
penunjang yang berkaitan dengan topik penelitian.
3
1.6 Sistematika Penulisan
Dalam sistematika penulisan yang disusun dengan menggunakan 5 BAB yang
saling berkaitan satu sama lainya,yaitu adalah sebagai berikut:
1. Pendahuluan
Bab ini berisi tentang tujuan pembahasan atau hal-hal yang mendorong
memotivasi penulis dalam pemilihan permasalahan yang menjadi topic utama
dalam penulisan, antara lain berisi tentang latar belakang,rumusan masalah,
tujuan,batasan masalah, metode pengumpulan data,dan sistematika penulisan.
2. Landasan Teori
Bab ini berisi tentang materi, teori-teori dan informasi yang menunjang
pembahasan dalam penyelesaian permasalahan yang diambil dalam penulisan
penelitian ini dimana materi ini diambil dari berbagai literature, termasuk
rumus-rumus sebagai bahan referensi.
3. Metodologi Penelitian
Berisi tentang pembahasan mengenai sistematika yang penulis lakukan dalam
menentukan langkah-langkah kerja dimulai dari pembuatan konsep,proses
merancang,hingga penyelesaian masalah.
4. Pembahasan
Berisi tentang pengolahan data, pengumpulan data hasil dari observasi
dilapangan dan pembuatan simulasi program.
5. Penutup
Berisi tentang kesimpulan yang dapat diambil dari hasil penyelesaian
masalah,serta saran-saran dari penulis untuk tahap pengembangan selanjutnya
yang mungkin dilakukan
4
2. LANDASAN TEORI
Menurut Rocim (2013) dalam proses bubut dan milling terdapat lima dasar
parameter proses yaitu:
1. Kecepatan Potong (Vc)
Kecepatan potong adalah suatu harga yang diperlukan dalam menentukan
kecepatan pada saat proses penyayatan atau pemotongan benda kerja. Harga
kecepatan potong ditentukan oleh jenis alat potong dan jenis benda kerja yang
dipotong.
2. Kecepatan Pemakanan (Vf)
Kecepatan pemakanan adalah jarak tempuh gerak maju pisau atau benda kerja
dalam satuan millimeter permenit
3. Waktu Pemotongan (Tc)
Waktu pemotongan bisa diartikan dengan panjang pemesinan tiap kecepatan
gerak pemakanan yang satuan waktu pemesiannya adalah millimeter.
4
4. Waktu efektif (Teff)
Waktu efektif adalah waktu maksimal yang diperlukan dalam satu kali proses
didalam proses pemesinan
5. Kedalaman pemotongan
Kecepatan pemotongan adalah rata-rata selisih dari diameter benda kerja sebelum
dibubut atau dimilling dengan ukuran benda kerja setelah dibubut atau milling.
5
7. Total Ongkos Per Produk
Ongkos suatu produk yang ditentukan oleh ongkos material (bahan dasar) dan
ongkos produksi yang mungkin terdiri atas gabungan beberapa langkah proses
pembuatan / pemesinan.
6
3. METODOLOGI PENELITIAN
MULAI
Identifikasi masalah
Studi Literatur
Metode pemecahan masalah
Pengumpulan data
Analisi masalah
kesimpulan
selesai
4
3.2 Penjelasan diagram alir
3.2.1 Identifikasi masalah
Pihak dari perusahaan pada saat produksi tidak terlalu memperhatikan waktu
proses, waktu urutan proses, dan waktu pada saat dilakukan pengukuran produk,
sehingga biaya produksi akan tinggi. Apabila dilakukan terus-menerus tanpa
adanya perbaikan dari perusahaan maka selain menyebabkan terlalu lamanya
proses produksi juga akan membuat produk tersebut memiliki harga produksi
lebih tinggi dibandingkan dengan harga jual. Oleh karena itu, pihak perusahaan
perlu melakukan perbaikan kembali terhadap faktor-faktor yang dapat
mempengaruhi waktu proses pengerjaan produk, khususnya pada saat proses
pengukuran produk yang waktu pengukurannya relatif lama dibanding dengan
proses produksi.
3.2.2 Studi Literatur
Studi literatur digunakan sebagai dasar teori pendukung yang akan digunakan
untuk menyelesaikan permasalahan dalam penelitian. Penelitian ini juga
diharapkan dapat memberikan manfaat yang dapat dijadikan pembanding pada
keadaan yang sesungguhnya yang ada terdapat pada literatur. Pada studi literatur
ini menggunakan teori-teori yang berhubungan dengan perencanaan proses
produksi dan perhitungan biaya proses produksi.
3.2.3 Metode Pemecahan Masalah
Metode yang digunakan untuk pemecahan masalah dalam penelitian ini
adalah dengan memberikan alternatif penyelesaian masalah pada waktu
pengukuran yang relative lama dengan merencanakan pembuatan alat bantu
pengukuran, dengan melakukan perencanaan proses dan urutan proses. Metode ini
digunakan untuk mengetahui proses mana yang memiliki waktu proses yang lebih
cepat. Selain itu juga menggunakan metode perencanaan proses produksi dan
perhitungan biaya proses produksi. Metode ini berguna untuk mengetahui biaya
yang harus dikeluarkan oleh perusahaan selama proses produksi berlangsung dan
dapat mengetahui harga produk, agar dapat dibandingkan dengan harga dipasaran.
5
3.2.4 Pengumpulan Data
Pada tahap pengumpulan data ini, data yang diperoleh dari hasil proses
pemesinan pada perusahaan yang dilakukan di PT.PSC. Data-data tersebut
digunakan untuk mendapatkan data yang akan dijadikan sebagai pembanding
untuk memproduksi produk bench center yang menggunakan metode perencanaan
proses produksi dan perhitungan biaya proses produksi.
3.2.5 Alternatif Urutan Proses
Pada tahap ini membuat alternatif urutan berdasarkan urutan proses pada
kondisi saat ini dan berdasarkan pada tingkat harga kekasaran suatu permukaan.
Usulan alternatif urutan proses dengan cara mengkombinasikan mesin yang ada
saat ini. Sehingga dengan banyaknya usulan alternatif proses dapat memudahkan
operator dalam membuat produk bench center ini.
3.2.6 Menentukan Parameter Pemesinan
Pada tahap ini menentukan parameter-parameter yang dianggap sebagai nilai
atau kondisi yang diharapkan agar lebih jelas dalam perhitungan pada setiap
parameternya. Menentukan parameter-parameter untuk menghasilkan waktu
proses yaitu menggunakan perhitungan untuk mendapatkan kecepatan potong,
kecepatan pemakanan, waktu pemotongan, waktu efektif, dan kedalaman
pemotongan
3.2.7 Perhitungan Ongkos Proses Produksi
Bagi suatu industri pemesinan adalah mutlak untuk mengetahui berapa
ongkos sebenarnya dalam pembuatan suatu produk. Dengan mengetahui harga
jual produk atau harga penawaran kontrak pembuatan sejumlah produk, maka
dapat dibayangkan besar keuntungan yang diperoleh. Namun dalam
kenyataannya, perhitungan ongkos/biaya produksi tidak selalu mudah, tergantung
pada ukuran perusahaan, ragam dan kompeksitas yang dibuat dan perhitungan
ongkos yang dianut oleh perusahaan yang bersangkutan.
6
3.2.8 Total Ongkos Perproduk
Total ongkos perproduk didapat dari hasil perhitungan waktu efektif dan
perhitungan ongkos proses produksi. Dengan diketahuinya ongkos perproduk,
dapat dibayangkan besar keuntungan atau kerugian yang akan didapat.
3.2.9 Analisis Masalah
Setelah menentukan urutan proses, menghitung waktu proses, dan
mendapatkan biaya/ongkos produksi maka dilakukan analisis masalah terhadap
pengaruh urutan proses terhadap waktu pemesinan dan analis berdasarkan
parameter proses pemesinan.
3.2.10 Kesimpulan dan Saran
Langkah terakhir yang dilakukan adalah membuat kesimpulan dan saran.
Kesimpulan diambil berdasarkan hasil yang telah didapatkan dari perencanaan
proses produksi dan perhitungan biaya proses produksi. Saran yang diberikan
adalah sebagai masukan dan bahan pertimbangan untuk penelitian lebih lanjut dan
demi perkembangan serta kemajuan perusahaan.
7
Daftar Pustaka
(2016, 12 26). Retrieved from Grab CAD: www.grabcad.com/mixer
Aji Gumilar., S. M. (2015). Perancangan Konseptual Mesin pencetak tegel tempurung
kelapa.
Darmawan, H. (2004). Pengantar Perancangan Teknik (Perancangan Produk). Bandung:
ITB.
Gerhard Pahl,Wolfgang Beitz,Ken Wallace. (1988). Engineering Design: a systematic
approach. Design Council.
Popov, E. (1996). Mechanics of material. Jakarta: Erlangga.
Shigley, J. E., & Mitchell, L. D. (1983). Perencanaan Teknik Mesin (4th ed.). (G.
Harahap, Trans.) Jakarta: Erlangga.
Sularso, & Suga, K. (2013). Dasar Perencanaan Dan Pemilihan Elemen Mesin (13th
ed.). Jakarta: PT. Pradaya Paramita.