Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sebelum memulai tugas sebagai sebagai seorang Aparatur Sipil Negara
(ASN), calon pegawai negeri sipil (CPNS) harus mengikuti pelatihan dasar.
Pelatihan dasar CPNS adalah pendidikan dan pelatihan dalam Masa Prajabatan
yang dilakukan secara terintegrasi untuk membangun integritas moral, kejujuran,
semangat dan motivasi nasionalisme dan kebangsaan, karakter kepribadian yang
unggul dan bertanggung jawab, dan memperkuat profesionalisme serta kompetensi
bidang. Output dari pelatihan dasar CPNS adalah tersusunnya laporan aktualisasi
setelah melaksanakan habituasi di tempat kerja dengan mengaktualisasikan nilai –
nilai dasar PNS dalam melaksanakan tugas jabatannya.
Salah satu fungsi ASN seperti yang tercantum dalam Undang - Undang
Nomor 5 tahun 2014 adalah sebagai pelayan publik. Pelayanan publik meliputi
banyak hal dalam berbagai ruang lingkup kehidupan. Seperti pelayanan kesehatan,
pelayanan pendidikan, pelayanan administrasi negara, pelayanan sosial, dan
pelayanan publik lainnya. Tentunya setiap ruang lingkup pelayanan tersebut
memiliki unit pelaksana mulai dari unit terkecil sampai unit terbesar dalam lingkup
nasional.
Puskesmas adalah salah satu penyelenggara pelayanan publik di daerah –
daerah di Indonesia. Puskesmas merupakan unit yang sarana pelayanan kesehatan
dasar yang amat penting di Indonesia. Puskesmas merupakan unit yang strategis
dalam mendukung terwujudnya perubahan status kesehatan masyarakat. Puskesmas
dalam menyelenggarakan upaya kesehatan yang bersifat menyeluruh dan terpadu
dilaksanakan melalui upaya peningkatan, pencegahan, penyembuhan, dan
pemulihan disertai dengan upaya penunjang yang diperlukan.
Tenaga kesehatan memiliki peranan penting dalam meningkatkan kualitas
pelayanan publik dalam kaitannya pelayanan kesehatan. Penyelenggaraan upaya
kesehatan harus dilakukan oleh tenaga kesehatan yang bertanggung jawab,
memiliki etika dan moral tinggi, keahlian, dan kewenangan yang secara terus
1
menerus ditingkatkan mutunya melalui pendidikan dan pelatihan, pembinaan serta
pengawasan. Tenaga kesehatan dapat melakukan pelayanan maksimal kepada
masyarakat sehingga mampu meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan
hidup sehat yang nantinya akan terwujud derajat kesehatan yang setinggi-tingginya
sebagai salah satu unsur kesejahteraan umum sebagaimana dimaksud dalam
Pembukaan Undang-Undang Dasar Republik Indonesia Tahun 1945.
Perilaku merokok merupakan perilaku yang sangat mempengaruhi
kesehatan sebuah keluarga. Salah satu dari 12 indikator utama untuk penanda status
kesehatan sebuah keluarga adalah anggota keluarga tidak ada yang merokok. Jika
ditemukan ada anggota keluarga yang merokok, maka indeks keluarga sehat pada
keluarga tersebut menjadi turun. Merokok merupakan aktivitas yang memiliki
dampak yang buruk. Banyak penyakit yang disebabkan oleh aktivitas merokok.
Menurut data World Health Organization (WHO), Indonesia merupakan
negara ketiga dengan jumlah perokok terbesar di dunia setelah Cina dan India.
Peningkatan konsumsi rokok berdampak pada makin tingginya beban penyakit
akibat rokok dan bertambahnya angka kematian akibat rokok. Selain berbahaya
untuk diri sendiri, merokok juga berbahaya bagi diri orang lain atau disebuh dengan
perokok pasif. Merokok merupakan perilaku yang berbahaya bagi kesehatan,
karena mengandung 4000 bahan kimia yang berbahaya. Selain itu juga terdapat 60
zat diantaranya yang bersifat karsinogenik, sehingga merokok diketahui menjadi
faktor resiko yang kuat terhadap kejadian kanker paru, bronkhitis kronis, dan
penyakit kardiovaskular. Merokok menyebabkan perubahan struktur, fungsi
saluran pernafasan dan jaringan paru. Kebiasaan merokok akan mempercepat
penurunan faal paru. Asap rokok dan zat iritan lain akan mengaktifkan mikrofag
dan sel epitel disaluran pernapasan yang melepaskan neutrofil dan faktor
kemotaktik termasuk interleukin – 8 dan leukotrien B4. Neutrofil dan makrofag
kemudian melepaskan enzim protease yang menghancurkan jaringan ikat di
parenkim paru sehingga mengakibatkan terjadinya emfisema dan juga merangsang
hipersekresi mukus yang menyebabkan terjadinya obstruksi saluran pernafasan.
2
dilihat dari aspek biologis atau fisiologis. Diperlukan upaya yang sinergis dari
perokok, masyarakat, tenaga kesehatan dan pemerintah agar program anti merokok
dapat berhasil. Upaya berhenti merokok merupakan salah satu pendekatan program
berhenti merokok sebagai sarana penyampaian informasi tentang dampak buruk
rokok bagi kesehatan. Keuntungan tidak merokok sebagai upaya prevensi dan
motivasi untuk menghentikan perilaku merokok. Dengan menumbuhkan motivasi
dari dalam diri untuk berhenti merokok diharapkan akan membuat perokok mampu
tidak terpengaruh oleh godaan merokok yang datang dari lingkungan, baik
lingkungan internal maupun eksternal.
Puskesmas merupakan fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan
upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama,
dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif untuk mencapai derajat
kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya di wilayah kerjanya. Promosi
kesehatan di puskesmas merupakan upaya puskesmas dalam memberdayakan
pengunjung dan masyarakat baik di dalam maupun di luar puskesmas, agar
berperilaku hidup bersih dan sehat untuk mengenali masalah kesehatan, mencegah
dan menanggulanginya. Ada banyak cara yang bisa dilakukan untuk melaksanakan
program ini, diantaranya memberikan edukasi kepada masyarakat melalui
penyuluhan dengan menggunakan media poster, poster, spanduk, atau banner yang
berisi informasi kesehatan.
Dokter sebagai bagian dari profesi kesehatan mempunyai tugas dan
tanggung jawab dan peran yang sangat penting dalam upaya promosi kesehatan.
Salah satunya menghentikan kebiasaan merokok. Peran ini dapat dilakukan dalam
bentuk memberikan informasi pendidikan kesehatan terutama mengenai bahaya
merokok, memberikan dukungan kepada pasien yang sedang menderita penyakit
yang disebabkan oleh perilaku merokok.
Kesehatan masyarakat merupakan prioritas utama dan dalam hal ini sesuai
dengan visi Puskesmas Belimbing yaitu: “Mewujudkan Masyarakat Sehat di
Wilayah Kerja Puskemas Belimbing 2019”. Kesehatan masyarakat dimulai dari
kesehatan individu dan keluarga. Adapun salah satu indikator dari keluarga sehat
adalah anggota keluarga tidak ada yang merokok. Untuk itu puskesmas belimbing
3
sudah berupaya untuk melakukan intervensi terhadap individu yang merokok
melalui pelaksanaan Program Indonesia Sehat Dengan Pendekatan Keluarga (PIS-
PK), melakukan penyuluhan mengenai bahaya merokok baik dalam ruangan
maupun di luar ruangan. Namun, upaya berhenti merokok ini dinilai belum optimal
dilihat dari jumlah penyuluhan yang berjumlah 2 kali dalam gedung dan 2 kali
diluar gedung selama tahun 2018. Dibandingkan dengan banyaknya kejadian
penyakit dengan faktor risiko merokok seperti ISPA (pneumonia) sebanyak 99
orang dari data tahun 2018, penyakit TB Paru yang sedang diobati saat ini
berjumlah sebanyak 13 orang dan penyakit lainnya seperti Penyakit paru obstruksi
kronis dan penyakit jantung.
Berdasarkan hal tersebut di atas, maka penulis menyusun Rancangan
Aktualisasi ini dengan judul “Konseling berhenti merokok pada pasien di
Puskesmas Belimbing”.
B. Identifikasi Isu
Adapun beberapa isu yang akan peserta angkat didalam pembuatan aktualisasi
ini adalah sebagai berikut :
1. Belum optimalnya konseling berhenti merokok pada pasien di Puskesmas
Belimbing.
2. Belum optimalnya penggunaan alat pelindung diri saat melakukan tindakan di
Puskesmas Belimbing.
3. Belum optimalnya kepatuhan petugas dalam penerapan handhygiene di
Puskesmas Belimbing.
1. Urgency
Seberapa mendesak isu tersebut harus dibahas, dikaitkan dengan judul yang
diangkat.
2. Seriously
4
Seberapa serius isu itu harus dibahas, dikaitkan dengan akibat yang timbul.
3. Growth
Seberapa besar kemungkinan memburuknya isu tersebut jika tidak ditangani
sebagaimana mestinya.
Tabel 1.1 Indikator Skor
Skala Nilai
5 Sangat Besar
4 Besar
3 Sedang
2 Kecil
1 Sangat Kecil
5
D. Rencana Kegiatan
6
Kontribusi
Penguatan
Keterkaitan Substansi Mata Terhadap Visi
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Hasil/Output Nilai
Pelatihan Misi
Organisasi
Organisasi
1. Menghadap Hasil: Dengan Dengan
mentor/ kepala Mentor sepakat melakukan diterapkannya
puskesmas dengan rancangan kegiatan aktualisasi ini
untuk memulai aktualisasi aktualisasi, mencerminkan
aktualisasi berkontribusi sikap
1. Menemui mentor/ kepala Output: Saya akan bersikap sopan saat ke misi melayani
puskesmas Foto menemui mentor/ kepala puskesmas, dalam
puskesmas (Etika Publik) yaitu memberikan
2. Mendiskusikan rencana Output: Saya akan berdiskusi dengan memelihara pelayanan
kegiatan yang akan Foto mentor tentang kegiatan yang dan kepada pasien
dilakukan Hasil diskusi akan dilakukan (Nasionalisme) meningkatkan
7
dan teliti (akuntabilitas) lingkungannya
.
3. Menyepakati jadwal Output : Saya akan mengerjakan rencana
rencana kegiatan yang Foto kegiatan secara profesional
akan dilakukan Jadwal (Akuntabilitas)
kegiatan Saya akan disiplin pada jadwal
kegiatan yang telah dibuat
(Etika publik)
2 Membuat alur Hasil: Dengan Dengan
pelayanan Alur pelayanan membuat alur diterapkannyak
berhenti berhenti merokok pelayanan alur pelayanan
merokok berhenti berhenti
1. Mencari referensi tentang Output: 1. Saya akan bekerja sama dengan merokok, merokok, ini
pelayanan berhenti Foto pemegang program promosi berkontribusi mencerminkan
merokok Dokumen kesehatan untuk mencari ke misi sikap
referensi referensi tersebut puskesmas, melayani yaitu
(Nasionalisme) yaitu memberikan
2. Agar lebih efektif, Saya akan memelihara pelayanan
8
mencari referensi melalui dan kesehatan
internet secara kreatif meningkatkan kepada
(Komitmen Mutu) kesehatan masyarakat
2. Membuat draft alur Output: 3. Saya membuat draft alur perorangan, sesuai dengan
pelayanan berhenti Draft alur pelayanan yang sebelumnya keluarga dan standar
merokok pelayanan tidak ada menggunakan masyarakat operasional
berhenti komputer supaya efektif dengan beserta prosedur.
merokok cara yang inovatif. (Komitmen lingkungannya
Mutu)
4. Saya akan membuat draft alur
pelayanan dengan cermat dan
teliti (Akuntabilitas)
5. Saya akan merancang alur
pelayanan yang sederhana dan
dapat dimengerti oleh pasien dan
petugas. (Anti Korupsi)
3. Melakukan koreksi Output: 6. Saya akan melakukan koreksi
pada draft alur Hasil koreksi draft yang saya buat dengan
kegiatan upaya cermat dan teliti (Etika publik)
9
berhenti merokok Foto
10
2. Saya akan memberikan masyarakat
sosialisasi secara sopan dan beserta
santun (Etika Publik) lingkungannya
3. Melakukan solialisasi Foto Saya akan mensosialisasikan
alur konseling berhenti Video penerapan alur konseling berhenti
merokok kepada merokok kepada pasien secara
pasien. profesional (akuntabilitas) dan
ramah (etika publik)
11
2. Melakukan konsultasi Output: Saya akan melakukan konsultasi meningkatkan kepada pasien
tentang desain poster upaya Hasil dengan sopan. (Etika Publik) kesehatan
berhenti merokok yang konsultasi Saya akan menghargai perorangan,
telah dibuat Foto masukan yang diberikan kepala keluarga dan
puskesmas (Nasionalisme) masyarakat
3. Meminta persetujuan/ Output: Saat meminta persetujuan kepala beserta
pengesahan kepala Desain poster puskesmas, saya akan berbicara lingkungannya
puskesmas tentang desain Foto dengan sopan santun. (etika
poster yang telah dibuat publik)
12
memelihara pelayanan
2. Mengkomunikasikan Video Saya akan mengkomunikasikan hasil dan kepada pasien
desain poster kepada desain poster kepada percetakan meningkatkan
percetakan dengan jelas (akuntabilitas) kesehatan
perorangan,
3. Menjemput hasil cetakan Foto Saya akan menjemput hasil poster keluarga dan
Poster Hasil dengan penuh tanggung jawab masyarakat
cetakan (akuntabilitas) beserta
Poster lingkungannya
4. Menempelkan Poster pada Foto Saya akan bekerja sama
tempat strategis di Puskesmas (nasionalisme) dengan petugas
promosi kesehatan untuk meletakkan
poster di tempat strategis di
puskesmas
6 Anamnesis dan Hasil : Dengan Dengan
pemeriksaan Terlaksananya melakukan adanya
fisik pasien pemeriksaan kegiatan anamnesis dan
dengan penyakit pasien anamnesis dan pemeriksaan
13
dengan faktor pemeriksaan fisik ini
resiko merokok fisik pada mencerminkan
1. Melakukan anamnesis Output : Saya akan memperlakukan pasien sikap
kepada pasien Foto pasien dengan tidak berkontribusi melayani
Video membeda-bedakan satu sama ke misi dalam
lain. (Nasionalisme) dan puskesmas, memberikan
berkomunikasi dengan bahasa yaitu pelayanan
yang jelas dan santun (Etika memelihara kepada pasien
publik) dan
meningkatkan
kesehatan
2. Melakukan pemeriksaan Output : Saya akan memperlakukan
perorangan,
fisik kepada pasien Foto pasien dengan tidak
keluarga dan
Catatan hasil membeda-bedakan satu sama
masyarakat
pemeriksaan lain. (Nasionalisme) dan
beserta
berkomunikasi dengan bahasa
lingkungannya
yang jelas dan santun (Etika
dan
publik)
memelihara
Saya akan mencatat hasil
dan
14
pemeriksaan secara cermat meningkatkan
dan teliti. (Akuntabilitas) mutu
pemerataan
dan
keterjangkauan
pelayanan
kesehatan yang
diselenggaraka
n.
7 Melakukan Hasil : konseling Dengan Dengan
konseling terhadap pasien konseling tersedianya
terhadap pasien terlaksana terhadap poster ini
perokok pasien mencerminkan
1. Membuat Jadwal Output: Saya akan membuat jadwal perokok, sikap inisiatif
konseling berhenti Jadwal konseling berhenti merokok berkontribusi dalam
merokok terhadap dengan teliti dan cermat ke misi memberikan
pasien (akuntabilitas) puskesmas, pelayanan
2. Memberikan kuisioner Output : Saya akan memperlakukan yaitu kepada pasien
pre test kepada pasien memelihara
15
Kuisioner pasien dengan tidak dan
hasil pre membeda-bedakan satu sama meningkatkan
test lain. (Nasionalisme) dan kesehatan
Foto berkomunikasi dengan bahasa perorangan,
yang jelas dan santun (Etika keluarga dan
publik) masyarakat
3. Melakukan konseling Output : Saya akan memperlakukan
terhadap pasien Foto pasien dengan tidak
Daftar membeda-bedakan satu sama
pasien lain. (Nasionalisme) dan
- berkomunikasi dengan bahasa
yang jelas dan santun (Etika
publik)
4. Memberikan kuisioner Kuisioner hasil Saya akan memperlakukan
post tes terhadap post test pasien dengan tidak
pasien membeda-bedakan satu sama
lain. (Nasionalisme) dan
berkomunikasi dengan bahasa
16
yang jelas dan santun (Etika
publik)
8 Mengevaluasi Hasil : Laporan Dengan Melakukan
kegiatan upaya evaluasi kegiatan dilakukannya evaluasi,
berhenti upaya berhenti evaluasi mencerminkan
merokok merokok pelayanan, nilai disiplin
1. Membuat laporan Output : Saya akan membuat laporan mencerminkan dalam
evaluasi Laporan evaluasi dengan jujur dan tidak misi melaksanakan
evaluasi menipulasi dalam bentuk puskesmas tugas
apapun. (Anti korupsi) yaitu
meningkatkan
2. Memberikan laporan Output : Saya akan memberikan laporan mutu
evaluasi tersebut Foto evaluasi dengan jujur dan jelas. pemerataan
kepada kepala (Anti korupsi dan dan
puskesmas Akuntabilitas) keterjangkauan
pelayanan
kesehatan yang
diselenggaran.
17
BAB II
DESKRIPSI LOKUS
A. Deskripsi Umum
1. Gambaran Umum Instansi
a. Data Geografi
Secara geografis Puskesmas Belimbing titik koordinatnya adalah
0,89911 (latitude) dan 100,41234 (longitude). Secara geogafis wilayah kerja
Puskesmas Belimbing merupakan perpaduan dataran rendah dan perbukitan
serta aliran sungai.
Wilayah kerja Puskesmas Belimbing terletak di Kecamatan Kuranji
dengan wilayah kerja sebanyak 3 Kelurahan yaitu :
1) Kelurahan Kuranji
2) Kelurahan Gn. Sarik
3) Kelurahan Sei. Sapih
Luas wilayah kerjanya lebih kurang 27, 21 km2 batas – batas wilayah
sebagai berikut :
1) Sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Koto Tangah
2) Sebelah Selatan berbatasan dengan wilayah kerja Puskesmas Kuranji
3) Sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Pauh
4) Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Nanggalo.
Profil ini merupakan salah satu sarana yang digunakan untuk
melaporkan pemantauan dan evaluasi terhadap pencapaian hasil
pembangunan kesehatan, termasuk kinerja dari penyelenggaraan pelayanan
minimal di bidang kesehatan di Kecamatan Kuranji yang merupakan wilayah
kerja Puskesmas Belimbing.
18
b. Data Demografi
Berdasarkan Proyeksi penduduk Indonesia 2010-2035 oleh BPS,
kemudian diolah oleh Pusdatin Kemenkes RI dan DKK Kota Padang, maka
jumlah penduduk Puskesmas Belimbing pada tahun 2018 sebanyak 63.584
jiwa yang terdiri dari 31.804 jiwa laki-laki dan 31.780 jiwa perempuan.
Distribusi kependudukan menurut kelurahan dapat dilikat pada tabel berikut
ini :
Tabel 2.1.
Distribusi Kependudukan Menurut Kelurahan Puskesmas
Belimbing Tahun 2018
No Kelurahan Jenis Kelamin Jumlah Ket
Penduduk
Laki-laki Perempuan
1 Kuranji 17.939 17.036 34.975
2 Gunung Sarik 7.915 8.323 16.238
3 Sungai Sapih 5.950 6.421 12.371
JUMLAH 31.804 31.780 63.584
19
Tabel 2.2.
Luas Wilayah Kerja dan Jumlah Penduduk Puskesmas Belimbing
Tahun 2018
No Kelurahan Luas Jumlah Jumlah Kepadatan Ket
wilayah/ penduduk KK penduduk /
km 2 km2
1 Kuranji 9,07 km2 34.975 10.097 3.856
2 Gunung Sarik 11,08 km2 16.238 5.456 1.465
3 Sungai Sapih 7,06 km2 12.371 4.026 1.752
JUMLAH 27,21 km2 63.584 19.579 7.073
Sumber: Data Sasaran Puskesmas Belimbing tahun 2018
Dari tabel atas dapat dilihat bahwa angka kepadatan penduduk paling
tinggi adalah kelurahan Kuranji yaitu 3.856 dan yang paling rendah adalah
kelurahan Gunung Sarik yaitu 1.465.
Sedangkan untuk jumlah sasaran wilayah kerja Puskesmas Belimbing
Tahun 2018 dapat dilihat pada tabel 2.3. di bawah ini :
Tabel 2.3
Distribusi Sasaran Kesehatan Wilayah Kerja Puskesmas Belimbing
Tahun 2018
No. URAIAN KELURAHAN
KURANJI GN. SEI SAPIH JUMLAH
SARIK
1. JLH. 39.975 16.238 12.371 63.584
PENDUDUK
2. BAYI 625 293 225 1.143
3. ANAK BALITA 2.471 1.043 859 4.373
4. BUMIL 681 316 240 1.237
5. BUFAS 650 301 230 1.181
6. BULIN 650 301 230 1.181
7. PUS 5.201 2.543 1.954 9.698
8. LANSIA 8.738 3.730 2.951 16.419
Sumber : Data Sasaran Puskesmas Belimbing Tahun 2018
20
2) Pada umumnya penduduk disini memeluk agama Islam sebagian kecil
agama Kristen dan agama Budha
3) Peran serta masyarakat disini cukup tinggi terbukti dengan banyaknya
organisasi masyarakat, jumlah kader kesehatan banyak yang aktif dan
sebagainya.
Dalam upaya membantu meningkatkan derajat kesehatan masyarakat
perlu diperhatikan berbagai faktor sosial budaya masyarakat. Berdasarkan
data yang ada di Puskesmas Belimbing ada beberapa kelompok yang menjadi
komponen sosial budaya antara lain dukun pijat, LKMD dan kelompok PKK.
21
13 Kesling ( SPPH ) 1
14 TPG 2
15 Analis 2 1 orang kontrak Blud
16 Asisten Apoteker 3 1 orang pendidikan
17 TU 3 2 orang kontrak Blud
18 Sopir 1 Kontrak Daerah
19 Volunteer 1
Sumber : Data Kepegawaian Puskesmas Belimbing
Sumber daya tenaga kesehatan yang bertugas di Puskesmas Belimbing
secara kuantitatif sudah cukup memadai dengan rasio tenaga, namun dari
kualitatif memang diperlukan upaya peningkatan pendidikan dan pelatihan
terutama dalam rangka menjawab tantangan akan pentingnya peningkatan
mutu oleh provider serta tuntutan masyarakat akan mutu.
22
Tabel 2.5.
Sarana Fasilitas Kesehatan Wilayah Kerja Puskesmas Belimbing
Tahun 2018
23
Tabel 2.7.
Sarana UKBM di Wilayah Kerja Puskesmas Belimbing Tahun 2018
24
b. Misi
1) Menggerakkan pembangunan berwawasan kesehatan terutama dalam
bidang kesehatan lingkungan di wilayah kerja Puskesmas Belimbing
2) Mendorong kemandirian hidup sehat bagi keluarga dan masyarakat di
wilayah kerja Puskesmas Belimbing
3) Memelihara dan meningkatkan mutu pemerataan dan keterjangkauan
pelayanan kesehatan yang diselenggarakan
4) Memelihara dan meningkatkan kesehatan perorangan, keluarga dan
masyarakat beserta lingkungannya.
c. Motto Pelayanan
Untuk mencapai visi, misi dan tujuan, Puskesmas Belimbing mempunyai
tata nilai, yaitu : “ IDAMAN “ yaitu :
1) Inisiatif
Seluruh staf Puskesmas Belimbing mampu memutuskan dan
memberikan solusi dalam melakukan pelayanan kesehatan namun tetap
berpedoman kepada aturan-aturan dan kebijakan-kebijakan yang
berlaku/ditetapkan.
2) Disiplin
Seluruh staf Puskesmas Belimbing taat dan patuh serta bertanggung
jawab terhadap aturan-aturan dan kebijakan-kebijakan yang
berlaku/ditetapkan.
3) Aktif
Seluruh staf Puskesmas Belimbing giat bekerja dan bersemangat dalam
melakukan semua kegiatan sesuai dengan tupoksi dan tugas tambahan
yang diberikan.
4) Melayani
Seluruh staf Puskesmas Belimbing mampu membantu dan memberikan
pelayanan kesehatan kepada masyarakat sesuai dengan Standar
Operasional Prosedur (SOP).
25
5) Aman
Seluruh staf Puskesmas Belimbing dalam memberikan pelayanan
mengantisipasi resiko yang akan terjadi dengan berpedoman kepada
Standar Operasional Prosedur (SOP).
6) Nyaman
Seluruh staf Puskesmas Belimbing mampu memberikan pelayanan
kesehatan kepada masyarakat dengan baik, ramah dan cekatan sesuai
dengan Standar Operasional Prosedur (SOP), sehingga menimbulkan
rasa senang dan puas.
26
2. Umum
Registrasi Surat Masuk dan
Keluar
Melanjutkan disposisi Pimpinan
Mengarsipkan surat.
3. Kepegawaian
Membuat laporan kepegawaian
(Absensi)
Mendata dan mengarsipkan file
pegawai.
Mengusulkan cuti
Merekap Absensi ( Ijin, Cuti,
Sakit )
2. Fungsional Adminkes
Registrasi Surat Keluar
Membuat konsep dan mengetik
surat
Mengetik DP 3 yang sudah di isi
nilai oleh Atasan Langsung
27
2. Apoteker
Mengambilkan obat sesuai resep
yang diberikan dokter
Menjelaskan cara minum atau
pemakaian obat kepada pasien
Konfirmasi obat yang kurang
jelas kepada dokter
28
8 Drg. Edy Dokter Gigi, PJ Jaring 1. Dokter Gigi
Azhar dan Jejaring Menyusun perencanaan
Melaksanakan UKGS dan
UKGMD
Pelayanan berupa pemeriksaan,
perawatan,
pengobatan,penambalan,
pencabutan, pembersihan karang
gigi sertarujukan gigi dan mulut .
Pencatatan dan pelaporan
2. PJ Jaring dan Jejaring
Mengkoordinir dan bertanggung
jawab dalam penyusunan
perencanaan dan evaluasi
Kegiatan Jaring dan Jejaring
Mengkoordinir dan berperan aktif
terhadap kegiatan di unitnya
29
Mendistribusikan Vitamin A
kepada Ibu Nifas
Melakukan penyuluhan dan
konsultasi kepada Ibu Hamil
dan Ibu Nifas
Melakukan Kelas Ibu Hamil di
Puskesmas dan kelurahan
Melakukan Kunjungan Rumah
kepada Ibu Hamil Resiko
Tinggi, KN2. KF2
Pelacakan Kematian Ibu
2. Bikor
Pembinaan BPM, klinik,
Pencatatan dan pelaporan
11 Nuryeti, Perawat (BP,Haji,TB) 1. Perawat (BP)
Amd.Kep Menyiapkan Perlengkapan yang
dibutuhkan untuk pelayanan
setiap hari dan menyimpannya
kembali setelah pelayanan
selesai.
Membantu dokter dalam
memberikan pelayanan
pengobatan.
Memberikan pelayanan
kesehatan minimal untuk setiap
pasien rawat jalan sesuai
standar pengobatan rasional.
Mengkonsultasikan kepada
dokter tentang kasus-kasus yang
kurang dipahami.
Membuat surat rujukan kepada
pasien yang memerlukan.
2. P3K
Mengkoordinir kegiatan P3K
Mempersiapkan semua
kebutuhan, jadwal acara dan
petugas P3K
Pencatatan dan pelaporan
3. TBC/Kusta
Penyuluhan tentang TBC/Kusta
serta kunjungan dan follow up
ke rumah pasien
Pencatatan dan Pelaporan kasus
Penemuan secara dini penderita
TBC/Kusta
Pengobatan penderita secara
lengkap
30
Koordinasi dengan petugas
laboratorium terhadap
penderita/tersangka TBC untuk
mencari BTA (+)
12 Nuryeti, S.SiT Kesling (DBD) 1. Kesling
Mencatat dan melaporkan
kegiatan yang berhubungan
dengan PAB/PLP dan
TTU/TPM
Melakukan pembinaan terhadap
kelompok pemakai air
Melakukan penyuluhan kesling
Menjalin kerjasama lintas
program dan lintak sektoral
Mengambil sampel makanan
dan minuman dalam rangka
perlindungan terhadap
konsumen
Mengawasi kualitas air dengan
cara pengambilan dan
pemeriksaan sampel
Melakukan pemantauan KLB
keracunan makanan dan
minuman
Melakukan konseling kesehatan
lingkungan di klinik sanitasi
Pencatatan dan pelaporan
2. DBD
Memantau kasus DBD melalui
kunjungan rawat jalan
Puskesmas dan laporan kader
Meninjau ke lapangan laporan
kasus DBD dari kelurahan atau
Rumah Sakit.
Membuat catatan identitas
pasien tersangka DBD
Membuat laporan setiap
didapatkan pasien tersangka
yang telah dikonfirmasi RS
dengan pemeriksaan
laboratorium.
Pemantauan/monitoring
jumantik kelurahan endemis
13 Susfireni Farmasi (Gudang 1. Gudang Obat
Obat,Apotik) Permintaan dan penerimaan
obat
Penyimpanan Obat-obat
Pelayanan dan penggunaan obat
31
Perencanaan dan pengadaan
obat
Pencatatan dan pelaporan
2. Apotik
Mengambilkan obat sesuai
resep yang diberikan dokter
Menjelaskan cara minum atau
pemakaian obat kepada pasien
Konfirmasi obat yang kurang
jelas kepada dokter
14 Ns. Adetyoza, Perawat (BP, Surveilans, 1. Perawat (BP)
S.Kep campak) Menyiapkan Perlengkapan yang
dibutuhkan untuk pelayanan
setiap hari dan menyimpannya
kembali setelah pelayanan
selesai.
Membantu dokter dalam
memberikan pelayanan
pengobatan.
Memberikan pelayanan
kesehatan minimal untuk setiap
pasien rawat jalan sesuai
standar pengobatan rasional.
Mengkonsultasikan kepada
dokter tentang kasus-kasus yang
kurang dipahami.
Membuat surat rujukan kepada
pasien yang memerlukan.
2. Surveilans
Berperan aktif secara dini
melakukan pengamatan
terhadappenderita, kesling,
perilaku masyarakat dan
perubahankondisi.
Analisis tentang KLB
Penyuluhan kesehatan secara
intensif
Pencatatan dan pelaporan
3. Campak
Penyuluhan tentang Campak
Penemuan Penderita Campak
dengan pemeriksaan
kontak,pemeriksaan anak
sekolah dan case survey
15 Vanda Lubis, PROMKES, Melakukan penyuluhan
Amd.Keb Koordinator PIS PK kesehatan di dalam dan luar
gedung dalam rangka
meningkatkan Perilaku Hidup
32
Bersih dan Sehat pada
Masyarakat.
Menyebarluaskan informasi
kesehatan melalui poster, radio,
televisi, billboard, leaflet da
media lainnya.
Menyediakan data-data yang
berhubungan dengan seksi
Promosi Kesehatan.
Mengumpulkan bahan laporan
dan evaluasi pelaksanaan
bimbingan penyuluhan dengan
instansi terkait.
Melakukan koordinasi
pelaksanaan bimbingan
penyuluhan dengan instansi
terkait.
Menjalin kerjasama Lintas
Program dan Lintas Sektoral.
Menggerakkan partisipasi
masyarakat melalui organisasi
kemasyarakatan, generasi muda,
Pramuka dan LSM.
Membina kelompok-kelompok
potensial yang ada di
masyarakat.
Membina kader-kader
kesehatan dan posyandu.
Membina kader-kader
Poskestren
Membina kader-kader SBH
Membina kader-kader UKK
Membina kader-kader Batra
Membina kader-kader PHBS
pada RT, Sekolah-sekolah,
TTU, RS dan lain-lain.
Membuat dan menganalisa data
yang berkaitan denga kegiatan
seksi Promosi Kesehatan.
Melakukan Pencatatan da
Pelaporan.
33
Membantu dokter dalam
memberikan pelayanan
pengobatan.
Memberikan pelayanan
kesehatan minimal untuk setiap
pasien rawat jalan sesuai
standar pengobatan rasional.
Mengkonsultasikan kepada
dokter tentang kasus-kasus yang
kurang dipahami.
Membuat surat rujukan kepada
pasien yang memerlukan.
2. Pemegang Program Lansia
Pendataan usila
Membuat Jadwal Posyandu
Lansia
Melakukan pembinaan
Kelompok Lansia
3. Bidan
Membuat Rencana Kerja
Melakukan pelayanan kepada
Ibu Hamil, bu Nifas dan Ibu
menyusui
Melakukan Deteksi Resti Ibu
Hamil
Memberikan Imunisasi TT 2
kali pada bumil
Pemasangan stiker P4K
Mendistribusikan Fe kepada Ibu
Hamil dan Ibu Nifas
Mendistribusikan Vitamin A
kepada Ibu Nifas
Melakukan penyuluhan dan
konsultasi kepada Ibu Hamil
dan Ibu Nifas
Melakukan Kelas Ibu Hamil di
Puskesmas dan kelurahan
Melakukan Kunjungan Rumah
kepada Ibu Hamil Resiko
Tinggi, KN2. KF2
34
Pemasangan stiker P4K
Mendistribusikan Fe kepada Ibu
Hamil dan Ibu Nifas
Mendistribusikan Vitamin A
kepada Ibu Nifas
Melakukan penyuluhan dan
konsultasi kepada Ibu Hamil
dan Ibu Nifas
Melakukan Kelas Ibu Hamil di
Puskesmas dan kelurahan
Melakukan Kunjungan Rumah
kepada Ibu Hamil Resiko
Tinggi, KN2. KF2
Pelacakan Kematian Ibu
18 dr.Dear Dokter Umum, Melakukan pemeriksaan dan
Flowery D Koordinator Upaya pengobatan serta konsultasi
Kesehatan Perorangan medis pada pasien di Puskesmas
Memberikan pelayanan
rujukan medis serta surat-surat
yang berhubungan dengan hasil
pemeriksaan kesehatan
Bertanggung jawab dan
melaporkan kegiatan pelayanan
kesehatan yang dilaksanakan
kepada Kepala Puskesmas.
Bersama dengan Kepala
Puskesmas melaksanakan
fungsi manajemen Puskesmas
Berkoordinasi lintas
program dan lintas sektor serta
menghadiri pertemuan-
pertemuan kedinasan yang
diperintahkan atasan
Mengikuti seminar profesi atau
kursus atau pelatihan dalam
rangka peningkatan mutu SDM.
Melaksanakan tugas lainnya
yang diberikan atasan sesuai
ketentuan perundangan yang
berlaku.
35
Bertanggung jawab dan
melaporkan kegiatan pelayanan
kesehatan yang dilaksanakan
kepada Kepala Puskesmas.
Bersama dengan Kepala
Puskesmas melaksanakan
fungsi manajemen Puskesmas
Berkoordinasi lintas
program dan lintas sektor serta
menghadiri pertemuan-
pertemuan kedinasan yang
diperintahkan atasan
Mengikuti seminar profesi atau
kursus atau pelatihan dalam
rangka peningkatan mutu SDM.
Melaksanakan tugas lainnya
yang diberikan atasan sesuai
ketentuan perundangan yang
berlaku.
2. Penanggung Jawab Program P2
Malaria
Memantau kasus malaria
melalui kunjungan rawat jalan
Puskesmas dan laporan kader
Meninjau ke lapangan laporan
kasus Malaria dari kelurahan
atau Rumah Sakit.
Membuat catatan identitas
pasien tersangka Malaria
Membuat laporan setiap
didapatkan pasien tersangka
yang telah dikonfirmasi RS
dengan pemeriksaan
laboratorium.
Pencatatan dan pelaporan
20 Hj. Kasniyenti, Bidan (KIA Anak) Pengawasan dan bimbingan
Amd.Keb kepada Taman Kanak-
Kanak/PAUD
Pengobatan bagi bayi, anak
balita dan anak pra sekolah
untuk jenis penyakit ringan.
Pemantauan/pelaksanaan
DDTK pada bayi, anak balita
dan anak pra sekolah
Melakukan MTBS
Pencatatan dan pelaporan
36
21 Erlinda Afrina, Perawat (BP,LB1) Menyiapkan Perlengkapan yang
Amd.Kep dibutuhkan untuk pelayanan
setiap hari dan menyimpannya
kembali setelah pelayanan
selesai.
Membantu dokter dalam
memberikan pelayanan
pengobatan.
Memberikan pelayanan
kesehatan minimal untuk setiap
pasien rawat jalan sesuai
standar pengobatan rasional.
Mengkonsultasikan kepada
dokter tentang kasus-kasus yang
kurang dipahami.
Membuat surat rujukan kepada
pasien yang memerlukan.
Membuat rekapan jumlah setiap
jenis penyakit setiap bulan.
Membuat laporan 10 Penyakit
Terbanyak
Pencatatan dan pelaporan.
37
Menjalin kerjasama lintas
program dan lintak sektoral
Mengambil sampel makanan
dan minuman dalam rangka
perlindungan terhadap
konsumen
Mengawasi kualitas air dengan
cara pengambilan dan
pemeriksaan sampel
Melakukan pemantauan KLB
keracunan makanan dan
minuman
Melakukan konseling kesehatan
lingkungan di klinik sanitasi
Pencatatan dan pelaporan
2. Surveilans
Berperan aktif secara dini
melakukan pengamatan
terhadappenderita, kesling,
perilaku masyarakat dan
perubahankondisi.
Analisis tentang KLB
Penyuluhan kesehatan secara
intensif
Pencatatan dan pelaporan
3. Diare
Penyuluhan tentang Diare
Penemuan Penderita Diare
dengan pemeriksaan
kontak,pemeriksaan anak
sekolah dan case survei
Memberikan pengobatan yang
tepat sesuai diagnosa
danklasifikasinya.
4. Kesehatan Olah Raga
Inventaris jumlah kelompok-
kelompok kesehatan olah raga
yang ada pada wilayah kerja
puskesmas
Membentuk dan membina
kelompok-kelompok kesehatan
olah raga yang ada pada
wilayah kerja puskesmas
Melakukan kegiatan Kesehatan
Olah Raga
Pencatatan dan pelaporan
38
24 Betmawati Farmasi (Apotik) 1. Apotik
Mengambilkan obat sesuai
resep yang diberikan dokter
Menjelaskan cara minum atau
pemakaian obat kepada pasien
Konfirmasi obat yang kurang
jelas kepada dokter
2. BPUMC
Melakukan perencanaan
Keuangan
Merealisasikan Keuangan
2. Rabies
Memberikan keterangan kepada
penderita gigitan hewan penular
penyakit rabies tentang tindakan
yang harus dilakukan
Mengambil vaksin rabies ke
DKK bagi setiap pasien yang
membutuhkan
Membuat surat persetujuan
pemberian VAR kepada setiap
penderita/wali yang akan diberi
suntikan
Melaksanakan penyuntikan
VAR kepada pasien yag
membutuhkan
Memantau penderita yang tidak
memenuhi jadwal suntikan
ulang
39
Membuat catatan indentitas
setiap penderita gigitan hewan
tersangka rabies dalam buku
khusus
Membuat laporan setiap bulan
tentang kasus gigitan hewan
tersangka rabies dan laporan
pemakaian VAR
3. Mata & Jiwa
Mencatat kasus penyakit mata
& jiwa melalui kunjungan rawat
jalan Puskesmas
26 Zurmayeti Perawat (BP) Menyiapkan Perlengkapan yang
dibutuhkan untuk pelayanan
setiap hari dan menyimpannya
kembali setelah pelayanan
selesai.
Membantu dokter dalam
memberikan pelayanan
pengobatan.
Memberikan pelayanan
kesehatan minimal untuk setiap
pasien rawat jalan sesuai
standar pengobatan rasional.
Mengkonsultasikan kepada
dokter tentang kasus-kasus yang
kurang dipahami.
Membuat surat rujukan kepada
pasien yang memerlukan.
Membuat rekapan jumlah setiap
jenis penyakit setiap bulan.
40
Pemeriksaan khusus TB/cross
check
41
Melakukan pemantauan kasus
GAKY dan kekurangan vitamin
A
Melakukan pemeriksaan garam
beryodium pada masyarakat
dengan menggunakan Iodinatest
2 kali dalam satu tahun.
Mendistribusikan dan
melaporkan Vitamin A pada
bayi dan balita setiap bulan
Februari dan Agustus
Pengembangan Pojok Gizi
(POZI)
30 Yosi Sepriani, Gizi, Bendahara BOK 1. Gizi
AMG Melakukan pemantauan status
gizi anak balita, ibu hamil dan
ibu nifas
Melakuka penimbanga massal
Meninjau langsung ke lapangan
kasus gizi buruk di kelurahan
Melaksanakan pemberian
makanan tambahan pada kasus
KEP sesuai daa yang tersedia
Melakukan pemantauan kasus
GAKY dan kekurangan vitamin
A
Melakukan pemeriksaan garam
beryodium pada masyarakat
dengan menggunakan Iodinatest
2 kali dalam satu tahun.
Mendistribusikan dan
melaporkan Vitamin A pada
bayi dan balita setiap bulan
Februari dan Agustus
Pengembangan Pojok Gizi
(POZI)
Pencatatan dan pelaporan
2. Bendahara BOK
Menyusun Plan Of Action
(POA) kegiatan yang
menggunakan dana BOK
Membuat semua pertanggung
jawaban keuangan puskesmas
dan melaporkan kepada
pimpinan Puskesmas.
42
31 Yuni Kartika Poskeskel Sungai Sapih
1. Melaksanakan pelayanan
Dewi, Amd. kesehatan
Keb 2. Menggerakkan, mengembangkan
dan membina kesehatan
masyarakat di wilayahnya
3. Membantu upaya masyarakat
dalam meningkatkan derajat
kesehatan
4. Pencatatan dan pelaporan
5. Perpanjangan tangan seluruh
program di Puskesmas
32 Mike Perawat (BP), P3K, 1. Perawat (BP)
Vefriyesi, Perkesmas Menyiapkan Perlengkapan yang
Amd.Kep dibutuhkan untuk pelayanan
setiap hari dan menyimpannya
kembali setelah pelayanan
selesai.
Membantu dokter dalam
memberikan pelayanan
pengobatan.
Memberikan pelayanan
kesehatan minimal untuk setiap
pasien rawat jalan sesuai
standar pengobatan rasional.
Mengkonsultasikan kepada
dokter tentang kasus-kasus yang
kurang dipahami.
Membuat surat rujukan kepada
pasien yang memerlukan.
Membuat rekapan jumlah setiap
jenis penyakit setiap bulan.
2. P3K
Mengkoordinir kegiatan P3K
Mempersiapkan semua
kebutuhan, jadwal acara dan
petugas P3K
Pencatatan dan pelaporan
3. Perkesmas
Koordinator Perawat dalam
Pelaksanaan KK Binaan
Membuat renstra masing-
masing kasus keluarga
rawan,resti, penyakit kronis
33 Suri Fadilah, Perawat (BP,UKS) 1. Perawat (BP)
Amd. Kep Menyiapkan Perlengkapan yang
dibutuhkan untuk pelayanan
setiap hari dan menyimpannya
kembali setelah pelayanan
selesai.
43
Membantu dokter dalam
memberikan pelayanan
pengobatan.
Memberikan pelayanan
kesehatan minimal untuk setiap
pasien rawat jalan sesuai
standar pengobatan rasional.
Mengkonsultasikan kepada
dokter tentang kasus-kasus yang
kurang dipahami.
Membuat surat rujukan kepada
pasien yang memerlukan.
Pencatatan dan pelaporan.
2. UKS
Membuat Rencana Kerja
Inventaris jumlah sekolah,
jumlah murid dan sarana UKS
Mengkoordinasikan kegiatan
UKS
Melakukan pembinaan UKS
Melakukan screening kesehatan
anak sekolah
Melakukan pelatiha dokter kecil
Melakukan penyuluhan ke
sekolah-sekolah
Melakukan PKPR
34 Yantri Eki Bidan (KIA Ibu,KB) 1. Bidan
Diovani, Amd. Membuat Rencana Kerja
Keb Melakukan pelayanan kepada
Ibu Hamil, bu Nifas dan Ibu
menyusui
Melakukan Deteksi Resti Ibu
Hamil
Memberikan Imunisasi TT 2
kali pada bumil
Pemasangan stiker P4K
Mendistribusikan Fe kepada Ibu
Hamil dan Ibu Nifas
Mendistribusikan Vitamin A
kepada Ibu Nifas
Melakukan penyuluhan dan
konsultasi kepada Ibu Hamil dan
Ibu Nifas
Melakukan Kelas Ibu Hamil di
Puskesmas dan kelurahan
Melakukan Kunjungan Rumah
kepada Ibu Hamil Resiko Tinggi,
KN2. KF2
Pelacakan Kematian Ibu
44
Pencatatan dan pelaporan
2. KB
Melakukan pelayanan
kontrasepsi
Melakukan pembinaan dan
mengayomi medis kontrasepsi
medios peserta KB
Melakukan pelayanan rujukan
35 Maifa Suryati, Bidan (KIA Anak,ISPA, 1. Bidan
Amd.Keb PTM) Pengawasan dan bimbingan
kepada Taman Kanak-
Kanak/PAUD
Pengobatan bagi bayi, anak
balita dan anak pra sekolah untuk
jenis penyakit ringan.
Pemantauan/pelaksanaan DDTK
pada bayi, anak balita dan anak
pra sekolah
Melakukan MTBS
Pencatatan dan pelaporan
2. P2 ISPA
Penyuluhan tentang ISPA
Penemuan secara dini penderita
ISPA
Pengobatan penderita secara
lengkap
Pencatatan dan Pelaporan kasus
3. PTM
Melaksanakan skrining
kesehatan penyakit tidak menular
pada masyarakat yang berumur >
15 tahun.
Melaksanakan Posbindu di
wilayah kerja Puskesmas
Membuat rencana kegiatan PTM
Pencatatan dan pelaporan
36 Dewi Arfanita, Bidan Pustu Rita Membuat Rencana Kerja
Amd.Keb Melakukan pelayanan kepada
Ibu Hamil, bu Nifas dan Ibu
menyusui
Melakukan Deteksi Resti Ibu
Hamil
Memberikan Imunisasi TT 2
kali pada bumil
Pemasangan stiker P4K
Mendistribusikan Fe kepada Ibu
Hamil dan Ibu Nifas
45
37 Syofia Bidan (Poskeskel Melaksanakan pelayanan
Nilsia,Amd.Ke Kp.Tangah) kesehatan
b Menggerakkan, mengembangkan
dan membina kesehatan
masyarakat di wilayahnya
Membantu upaya masyarakat
dalam meningkatkan derajat
kesehatan
Pencatatan dan pelaporan
Perpanjangan tangan seluruh
program di Puskesmas
38 Oka Yelvia, Perawat (BP) Menyiapkan Perlengkapan yang
Amd. Kep dibutuhkan untuk pelayanan
setiap hari dan menyimpannya
kembali setelah pelayanan
selesai.
Membantu dokter dalam
memberikan pelayanan
pengobatan.
Memberikan pelayanan kesehatan
minimal untuk setiap pasien
rawat jalan sesuai standar
pengobatan rasional.
Membuat surat rujukan kepada
pasien yang memerlukan.
Pencatatan dan pelaporan
39 Lina Ariani, Bidan (Poskeskel Tui) Melaksanakan pelayanan
Amd.Keb kesehatan
Menggerakkan, mengembangkan
dan membina kesehatan
masyarakat di wilayahnya
Membantu upaya masyarakat
dalam meningkatkan derajat
kesehatan
Pencatatan dan pelaporan
Perpanjangan tangan seluruh
program di Puskesmas
40 LAURA,SKM Fungsional Adminkes Pendidikan
41 NOVERTA Farmasi Pendidikan
MUHARNI
Sumber : Data Kepegawaian Puskesmas Belimbing Tahun 2018
46
5. Struktur Organisasi
Bagan 2.1.
Struktur Organisasi Puskesmas Belimbing
PEMIMPIN
BLUD
Dr. Versiana
PEJABAT Tata
PEJABAT Usaha
TEKNIS Siti Dewi Kasih, SKM
Yenny, S.Farm,
Apt
Bendahara Umum/
1. SP2TP
Fedrianti, S.SiT Inventaris Dina Hayati
Madya, SKM
2. Perencanaan
dan evaluasi
Emna Wiyarti,
S.St
47
B. Deskripsi Khusus
1. Program dan Kegiatan Saat Ini
Penulis bertugas di UPTD Pusat Kesehatan Masyarakat Belimbing terhitung
sejak 1 Februari 2019 sebagai Dokter Ahli Pertama. Puskesmas berfungsi
menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perorangan
tingkat pertama, dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif, untuk
mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya di wilayah
kerjanya. Dalam menjalankan fungsi promosi kesehatan, banyak cara yang bisa
dilakukan, diantaranya penyuluhan kesehatan, program dokter kecil, bina keluarga
balita, posyandu, keluarga sadar gizi, pembinaan tanaman obat keluarga,
pembinaan pengobatan tradisional, dan lain-lain. Pemberian informasi kesehatan
kepada pasien ini bisa menggunakan beberapa media, diantaranya pamflet, poster,
leaflet, spanduk, ataupun banner.
Adapun kegiatan yang akan penulis lakukan adalah melakukan konsultasi
dengan mentor tentang isu atau permasalahan di puskesmas yang akan diselesaikan.
Program promosi kesehatan merupakan salah satu bentuk dari upaya kesehatan
masyarakat, dalam hal ini penulis menitikberatkan kepada pasien yang merokok
sehingga diharapkan pasien bisa mengetahui dampak perilaku merokok kemudian
bisa berhenti merokok. Pelaksanaan rencana kegiatan berdasarkan dengan SKP
dokter.
Adapun rangkaian kegiatan yang akan dilakukan adalah :
a. Melaporkan rencana kegiatan aktualisasi kepada mentor
b. Membuat alur kegiatan pelayanan berhenti merokok
c. Membuat pamflet konseling berhenti merokok
d. Anamnesis dan pemeriksaan fisik pasien
e. Melakukan konseling berhenti merokok
f. Melakukan evaluasi pelaksanaan konseling berhenti merokok
48
2. Role Model
Role Model adalah sosok atau tokoh yang akan dijadikan panutan di unit
kerja atau instansi kerja. Di Puskesmas Belimbing yang saya anggap menjadi Role
Model adalah Kepala Puskesmas Belimbing, dr Versiana. Saya memilih beliau
karena beliau adalah sosok yang disiplin, rajin, bertanggung jawab, adil, tegas
namun tetap memiliki jiwa yang humble kepada karyawan lainnya.. Sebagai sosok
yang disiplin, beliau selalu datang lebih awal dan pulang lebih akhir. Pada saat
memimpin apel, beliau selalu mengajarkan banyak hal, berbagi ilmu dan
pengalaman dengan karyawannya. Belian juga mengajarkan untuk selalu
memberikan pelayanan kepada pasien yang membutuhkan meskipun meskipun jam
pelayanan mau berakhir.
Sebagai sosok yang bertanggung jawab, beliau selalu membimbing
karyawan dalam melaksanakan tugas, selalu mengingatkan karyawannya akan
deadline-deadline tugas yang harus diselesaikan. Beliau memperlakukan
karyawannya secara adil, tidak pernah membeda-bedakan karyawan. Dari
beberapa alasan diatas makanya saya menjadikan kepala puskesmas sebagai Role
Model atau sebagai panutan dan saya berharap bisa mencontoh sikap-sikap teladan
beliau.
49
BAB III
REALISASI AKTUALISASI
50
Tabel 3.2. Realisasi Aktualisasi Kegiatan 2
Kegiatan 2 Membuat alur pelayanan berhenti merokok
Saya mencari referensi tentang pelayanan berhenti merokok. Saya bekerja sama
(Nasionalisme) dengan pemegang program promosi kesehatan untuk mencari
referensi tersebut. Agar lebih efektif (Komitmen mutu), Saya mencari referensi
melalui internet secara kreatif (Komitmen mutu).
Setelah mendapatkan data referensi, saya membuat draft alur pelayanan berhenti
merokok. Saya membuat draft alur pelayanan yang sebelumnya tidak ada
menggunakan komputer supaya efektif (Komitmen mutu) dengan cara yang
inovatif (Komitmen mutu). Kemudian, saya membuat draft alur pelayanan
dengan cermat dan teliti (Akuntabilitas).
Dalam membuat draft alur pelayanan berhenti merokok, saya merancang alur
pelayanan yang sederhana (Anti korupsi) dan dapat dimengerti oleh pasien dan
petugas. Saat ditemukan adanya kesalahan, saya melakukan koreksi draft yang
saya buat dengan cermat dan teliti (Akuntabilitas).
51
Gambar 3.3. Membuat alur pelayanan berhenti merokok
52
Tabel 3.3. Realisasi Aktualisasi Kegiatan 3
Kegiatan 3 Sosialisasi alur konseling berhenti merokok dengan
tahapan kegiatan :
53
Tabel 3.4. Realisasi Aktualisasi Kegiatan 4
Kegiatan 4 Membuat desain poster upaya berhenti merokok
dengan tahapan kegiatan :
54
Tabel 3.5. Realisasi Aktualisasi Kegiatan 5
Kegiatan 5 Mencetak poster upaya berhenti merokok dengan
tahapan kegiatan :
55
Tabel 3.6. Realisasi Aktualisasi Kegiatan 6
Kegiatan 6 Anamnesis dan pemeriksaan fisik pasien dengan
penyakit dengan faktor resiko merokok dengan
tahapan kegiatan :
56
Gambar 3.8. pemeriksaan fisik pasien
57
Tabel 3.7. Realisasi Aktualisasi Kegiatan 7
Kegiatan 7 Melakukan konseling terhadap pasien perokok dengan
tahapan kegiatan :
58
Gambar 3.10. Melakukan konseling terhadap pasien perokok
59
Tabel 3.8. Realisasi Aktualisasi Kegiatan 8
Kegiatan 8 Mengevaluasi kegiatan upaya berhenti merokok
dengan tahapan kegiatan :
60
Kegiatan Tambahan Selama Aktualisasi
Tabel 3.9. Kegiatan Tambahan 1 Selama Aktulisasi
Kegiatan 9 Membuat kuisioner pengetahuan tentang bahaya
merokok dengan tahapan kegiatan :
61
Gambar 3.14. Mencetak kuisioner pengetahuan tentang bahaya merokok
62
Tabel 3.10. Kegiatan Tambahan 2 Selama Aktulisasi
Kegiatan 10 Melakukan Intervensi Program Indonesia Sehat –
Pendekatan Keluarga
63
Tabel 3.11. Kegiatan Tambahan 3 Selama Aktuslisasi
Kegiatan 11 Melakukan seminar dan workshop mengenai “Mutu
dan Audit Internal”
64
B. Faktor Pendukung Realisasi Aktualisasi
Adapun faktor – faktor pendukung realisasi aktualisasi selama proses
habituasi adalah :
1. Adanya dukungan dari atasan, mentor, pemegang program, dan rekan
kerja dalam pelaksanaan realisasi aktualisasi..
2. Lingkungan kerja yang kondusif selama proses realisasi aktualisasi.
Adanya kerja sama yang sangat membantu dari sesame rekan kerja
dalam persiapn dan pelaksanaan sosialisasi kepada pasien.
3. Keterbukaan dan respon positif selama berdiskusi dengan pemegang
program
4. Adanya bantuan pada bagian pelayanan dari mahasiswa kepaniteraan
Fakultas Kedokteran Universitas Andalas, sehingga penulis bisa fokus
pada pelayanan konseling berhenti merokok.
5. Respon positif dari pasien yang mempunyai niat untuk berhenti
merokok.
65
dilaksanakan pada beberapa orang pasien saja.
4. Mencocokkan jadwal diskusi dengan pemegang program rujuk balik
5. Menjalankan program atau tugas yang diberikan kepala Puskesmas
Selama proses habituasi.
6. Melaksanakan dinas luar dan workshop pada waktu menjalankan
realisasi aktualisasi.
7. Jadwal aktualisasi yang lebih banyak berada pada bulan Ramadhan
berpengaruh pada menurunnya kunjungan pasien di Puskesmas
sehingga proses penjaringan pasien merokok menjadi lebih sulit.
D. Analisa Dampak
Nilai-nilai dasar yang harus dimiliki oleh Pegawai Negeri Sipil (PNS)
dikenal dengan istilah ANEKA, yaitu akuntabilitas, nasionalisme, etika publik,
komitmen mutu dan anti korupsi. Diharapkan setiap PNS dapat menerapkan
setiap nilai dalam melakukan pekerjaan dan kehidupan sehari-hari sehingga
terciptanya lingkungan kerja yang baik serta hasil kerja yang maksimal.
Penerapan nilai ANEKA dalam melakukan aktualisasi ini sangat penting
karena berdampak terhadap setiap proses aktualisasi serta tujuan akhir
kegiatan. Jika nilai ANEKA ini tidak diaplikasikan maka akan menimbulkan
dampak negatif seperti berikut:
1. Jika Saya menggunakan tutur kata yang buruk saat melapor kepada mentor
maka mentor tidak akan mendukung dan membantu Saya dalam
pelaksanaan kegiatan aktualisasi.
2. Jika Saya tidak berdiskusi dengan mentor, maka mentor tidak akan
mengetahui rancangan pelaksanaan aktualisasi yang akan dilaksanakan
dan pelaksanaan tidak sesuai dengan kebutuhan puskesmas yang lebih
dipahami oleh mentor (atasan).
3. Saat pembuatan draft alur pelayanan, jika penulis tidak bersikap
profesional, cermat dan teliti (Akuntabilitas), maka draft alur pelayanan
akan lama selesainya dan akan banyak koreksi nantinya.
66
4. Saat berkomunikasi dalam sosialisasi, bila penulis tidak bertutur kata
sopan dan bersikap santun (Etika Publik), maka peserta sosialisasi yaitu
pasien dan petugas lainnya tidak akan bersedia mendengarkan sehingga
informasi juga tidak tersampaikan.
5. Bila tidak bekerja sama (Nasionalisme) dengan petugas yang lain seperti
pemegang program promosi kesehatan dalam membuat desain poster,
maka akan lama selesainya dan banyak koreksi nantinya
6. Bila tidak bekerja sama (Nasionalisme) dengan petugas yang lain seperti
pemegang program promosi kesehatan dalam menempelkan poster di
tempat strategies di puskesmas, maka bisa terjadi kesalahan pada tempat
meletakkan poster.
7. Penggunaan media saat melakukan aktualisasi membuat kegiatan akan
lebih efektif (Komitmen Mutu). Seperti penggunaan internet untuk
pencarian referensi dan pengunaan komputer untuk membuat draft. Bila
tidak memakai media, maka kegiatan akan lebih lama selesainya.
8. Saat melakukan anamnesis dan pemeriksaan pasien, penulis tidak
membeda-bedakan pasien (Nasionalisme). Bila pasien merasa dibedakan,
maka itu akan berdampak pada citra pelayanan Puskesmas secara
keseluruhan.
9. Saat melakukan konseling, penulis tidak membeda-bedakan pasien
(Nasionalisme). Bila pasien merasa dibedakan, maka itu akan berdampak
pada citra pelayanan Puskesmas secara keseluruhan.
10. Penulis jujur dalam membuat laporan evaluasi, tidak memanipulasi dalam
bentuk apapun (Anti Korupsi). Bila tidak dilakukan seperti itu, maka
laporan evaluasi tidak bisa digunakan sebagai acuan untuk
mengaplikasikasikan kegiatan konseling berhenti merokok ini
kedepannya.
67
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pelaksanaan kegiatan aktualisasi merupakan salah satu tahapan pelatihan
dasar Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) yang penulis ikuti. Dalam tahap
aktualisasi penulis melakukan implementasi atau kegiataan riil dari rancangan yang
telah disusun pada tahap on campus. Adapun kegiatan yang penulis lakukan dalam
tahap aktualisasi ini adalah sebagai berikut :
1. Membuat alur pelayanan berhenti merokok
2. Sosialisasi alur pelayanan berhenti merokok
3. Membuat desain poster upaya berhenti merokok
4. Mencetak poster upaya berhenti merokok
5. Membuat kuisioner pengetahuan tentang bahaya merokok
6. Anamnesis dan pemeriksaan fisik pasien dengan penyakit dengan faktor
resiko merokok
7. Melakukan konseling terhadap pasien perokok Melakukan konseling
terhadap pasien perokok
8. Mengevaluasi kegiatan upaya berhenti merokok
Pelaksanaan aktualisasi yang dilakukan secara professional dan jelas
membuat semua orang yang terlibat didalamnya mengerti tujuan aktualisasi yang
dilaksanakan dan mau ikut membantu pelaksanaan kegiatan aktualisasi ini.
Pelayanan yang dilakukan dengan tidak membeda-bedakan pasien satu sama lain,
membuat pasien merasa senang dan dihargai. Saat pasien merasa senang dan merasa
dihargai, pasien cenderung lebih berkomitmen dalam mematuhi anjuran dari dokter.
Selain itu, pelayanan yang sopan dan santun yang merupakan salah satu wujud dari
nilai etika publik juga membuat pasien merasa lebih dihargai dan merasa puas
dengan pelayanan kesehatan yang diberikan. Sehingga, adanya feedback dari pasien
yaitu keinginan pasien untuk melakukan meningkatkan pengetahuan mengenai
merokok dan keinginan untuk berhenti merokok secara bertahap.
68
Semua kegiatan aktualisasi yang telah direncanakan dapat berjalan dengan
baik meskipun penulis mendapatkan tugas tambahan dalam menjalankan aktivitas
di Puskesmas. Adanya dukungan dari atasan, mentor, maupun rekan kerja sangat
mempengaruhi kelancaran jalannya proses habituasi. Meskipun masih terdapat
penolakan dari pasien saat di jelaskan mengenai bahaya merokok dan diminta untuk
berhenti merokok secara bertahap, namun penulis menemukan beberapa orang
pasien yang menyatakan berniat berhenti merokok.
Saat penulis menggunakan media dalam mencari bahan referensi,
pelaksanaan aktualisasi dirasakan menjadi lebih efektif. Hal ini merupakan
penerapan nilai komitmen mutu. Penerapan nilai Anti Korupsi (kemandirian,
disiplin) selama proses mengantar desain poster ke tempat percetakan membuat
penulis lebih memiliki jiwa tanggung jawab serta rasa nyaman dalam pelaksanaan
realisasi aktualisasi. Selain itu, sikap disiplin pada nilai ini memberikan manfaat
bagi penulis untuk lebih berkomitmen dengan waktu dalam pelaksanaan habituasi.
Berdasarkan hasil diatas dapat disimpulkan bahwa, penerapan nilai ANEKA
(Akuntabilitas, nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi)
dalam pekerjaan sangat bermanfaat dan dapat meningkatkan mutu pelayanan yang
diberikan kepada masyarakat. Selain itu, juga dapat meningkatkan integritas diri
sebagai ASN yang memiliki nilai-nilai moral yang baik khususnya bagi penulis
dalam menjalankan tugas.
B. Saran
1) Untuk Program Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) di
lingkungan Pemerintah Kota Padang tahun 2019, pemberian materi
ANEKA (Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti
Korupsi) diharapkan lebih menarik lagi, sehingga peserta pelatihan tidak merasa
bosan dan nilai – nilai yang diberikan bisa diinternalisasi secara lebih efektif.
2) Berdasarkan penerapan nilai – nilai yang telah dilakukan selama proses
realisasi aktualisasi diharapkan dapat menjadi habituasi ataupun kebiasaan
bagi petugas Puskesmas dalam memberikan pelayanan ke pasien dan
masyarakat. Sehingga dapat tercapainya ASN yang memiliki moral serta
69
integritas yang lebih baik dan terciptanya kepuasan bagi pasien dan
masyarakat selama proses pengobatan di pelayanan kesehatan. Selain itu,
nilai – nilai ANEKA yang diterapkan hendaknya dapat memberikan dampak
positif bagi petugas kesehatan di pelayanan kesehatan yakni seperti
memiliki pribadi yang bertanggung jawab, jujur, disiplin, serta
responsibilitas yang baik dalam menjalankan tugasnya.
3) Untuk peserta Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS)
Penerapan nilai ANEKA selama proses habituasi ini diharapkan dapat
dilaksanakan lebih lanjut saat menjalankan tugas sehari-hari sebagai
pelayan masyarakat.
70