DISUSUN OLEH:
TIM LABORATORIUM PROSES INDUSTRI KIMIA
A. PENGERTIAN
Laboratorium Proses Industri Kimia merupakan fasilitas akademik Teknik
Kimia yang dimanfaatkan oleh mahasiswa dan/atau dosen untuk kegiatan praktikum
dan penelitian.
B. TUJUAN
1. Mengoptimalkan pengelolaan laboratorium beserta semua sumber daya yang
ada di dalamnya agar menjadi produktif, berkualitas dan terpercaya.
Memberikan pelayanan prima sebagai pusat penelusuran ilmu pengetahuan,
pengembangan dan aplikasi penelitian di bidang Proses Industri Kimia.
2. Sebagai pedoman penggunaan laboratorium untuk pelaksanaan praktikum dan
penelitian mahasiswa dan dosen.
C. RUANG LINGKUP
Kegiatan yang ada dalam lingkup laboratorium meliputi pelaksanaan
kegiatan praktikum dan penelitian, baik yang dilakukan oleh Mahasiswa maupun
Dosen ataupun pihak luar yang menggunakan laboratorium.
D. DEFINISI ISTILAH
1. Kepala laboratorium adalah tenaga edukatif yang ditugaskan menjadi pimpinan
tertinggi dalam organisasi laboratorium dan bertanggung jawab terhadap semua
kegiatan di laboratorium.
2. Asisten praktikum adalah Mahasiswa yang diberi tugas oleh Dosen yang
bersangkutan atas persetujuan Kepala Laboratorium untuk membantu
kelancaran pelaksanaan praktikum.
3. Peserta praktikum adalah mahasiswa yang telah terdaftar untuk mata kuliah
yang bersangkutan pada semester berjalan yang ditunjukkan dengan Kartu
Rencana Studi (KRS) dan telah mendaftarkan diri untuk untuk kegiatan
praktikum pada semester yang sedang berjalan.
4. Pengguna jasa adalah mahasiswa, dosen, dan pihak luar yang
menggunakan Laboratorium.
E. PROSEDUR
I. Tata Tertib Laboratorium
1. Mahasiswa/pengguna laboratorium wajib mentaati semua tata tertib dan
ketentuan yang ada di Laboratorium.
2. Berlaku sopan, santun dan menjunjung etika akademik.
3. Menjaga kebersihan dan kenyamanan ruang laboratorium.
4. Mahasiswa/Peneliti yang akan menggunakan Laboratorium Proses
Industri Kimia harus mendapatkan surat izin terlebih dahulu dari Kepala
Laboratorium. Surat izin harus masuk seminggu sebelum penggunaan.
5. Persetujuan penggunaan fasilitas/peralatan ditandatangani oleh Kepala
Laboratorium.
6. Dilarang menyentuh, menggeser, dan menggunakan peralatan
laboratorium tanpa didampingi oleh asisten praktikum labor.
7. Peminjaman alat harus terlebih dahulu mengisi form peminjaman alat
dan diketahui asisten praktikum.
8. Membaca memahami dan mengikuti prosedur operasional untuk setiap
peralatan dan kegiatan selama penelitian dan praktikum.
9. Pengembalian peralatan/bahan kepada asisten praktikum dalam keadaan
baik, sesuai dengan form peminjaman.
10. Kerusakan/kehilangan peralatan/bahan selama waktu peminjaman
menjadi tanggung jawab peminjam, dan penggantian disesuaikan dengan
peralatan/bahan yang dipinjam dalam waktu yang ditentukan oleh pihak
laboratorium.
11. Kegiatan penelitian/praktikum mahasiswa harus didampingi oleh
pembimbing/asisten praktikum.
12. Pengguna fasilitas diperbolehkan bekerja dalam pengawasan asisten
praktikum selama jam kerja 08.00-16.00 (Senin sampai Kamis) 08.00-
16.30 (Jumat). Penggunaan di luar ketentuan tersebut harus mendapat
izin persetujuan dari Kepala Laboratorium dan mematuhi ketentuan dan
aturan yang telah ditentukan.
VII. Sanksi
1. Peserta praktikum yang tidak mematuhi tata tertib Tidak
diperkenankan masuk Laboratorium.
2. Peserta praktikum yang datang terlambat, tidak membawa atau cukup
bahan praktikum (tidak sesuai kesepakatan), Tidak Boleh Mengikuti
Kegiatan Praktikum.
3. Jika peserta praktikum memindahkan dan/atau menggunakan peralatan
praktikum yang tidak sesuai dengan yang tercantum dalam petunjuk
praktikum dan berkas peminjaman alat, maka kegiatan praktikum yang
dilaksanakan akan dihentikan dan praktikum yang bersangkutan
dibatalkan.
4. Peserta praktikum yang telah tiga kali tidak mengikuti acara praktikum
dinyatakan gugur dan harus mengulang pada semester berikutnya,
kecuali ada keterangan dari Ketua Jurusan Teknik Kimia/ Kepala
laboratorium Proses Industri Kimia.
5. Peserta praktikum yang telah menghilangkan, merusak atau
memecahkan peralatan praktikum harus mengganti sesuai dengan
spesifikasi alat yang sama, dengan persetujuan antara Asisten, Asisten
Praktikum dan Kepala laboratorium. Presentase pengantian alat yang
hilang, rusak atau pecah disesuaikan dengan jenis alat atau tingkat
kerusakan dari alat.
Pengertian:
Furnace adalah alat laboratorium yang biasa digunakan sebagai pemanas
dan untuk mengabukan atau mengarangkan zat padat.
Prinsip kerja:
Prinsip kerja dari dari furnace adalah memanaskan bahan sampel dengan
memasukkan dalam ruang pemanas. Panas pada termokopel berasal dari
filament yang diberi tegangan sehingga akan menimbulkan panas. Filament
yang biasa digunakan terbuat dari nikel karena memiliki titik leleh tinggi.
Panas akan merambat secara radiasi menuju sampel. Beberapa furnace
memiliki control waktu yang dimanfaatkan untuk mengubah suhu pemanasan
secara otomatis. Dinding bagian dalam furnace didesain tahan terhadap suhu
tinggi dengan menggunakan bahan alumina. Di bagian dalam furnace terdapat
sensor suhu berupa termokopel.
Prinsip kerja:
Pertama, udara dihisap dari depan pintu lemari asam. Setelah itu,
dikeluarkan oleh blower hisap. Kemudian menuju keluar dari gudang atau
bahan penyaring. Lemari asam ini pada bagian depannya bisa dibuka. Oleh
karena itu, udara yang ada dalam ruang proses lemari asam berpotensi akan
bercampur dengan udara di ruangan laboratorium. Agar bisa menghindari hal-
hal yang demikian itu, maka aliran udara yang baik merupakan titik kunci dari
sebuah peralatan laboratorium berupa lemari asam ini. Lemari asam memiliki
desain dan prinsip kerja yang difokuskan untuk menghindari bahaya dari
terjadinya percampuran udara di lemari asam dengan yang ada di ruang
laboratorium itu sendiri.
Pengertian:
Neraca digital adalah salah satu instrumen penting dalam suatu
laboratorium. Fungsi dari neraca digital yaitu untuk menimbang/mengetahui
massa bahan-bahan yang akan digunakan maupun dianalisa selama praktikum.
Neraca digital di laboratorium Proses Industri Kimia memiliki ketelitian hingga
0,001 gram.
Prinsip Kerja:
Timbangan digital bekerja dengan cara mengukur regangan pada sel
beban (strain gauge load cell). Timbangan digital mengkonversi gaya karena
beban/massa (gaya beban) benda menjadi sinyal listrik. Pada saat sebuah benda
diletakkan di atas timbangan, bobot benda tersebut didistribusikan secara
merata pada piringan. Gaya beban tersebut selanjutnya diarahkan pada salah
satu bagian load cell. Gaya beban tersebut akan mendeformasi strain gauge.
Strain gauge akan mengkonversi deformasi tersebut menjadi sinyal
listrik. Load cell memiliki muatan listrik, akibat pergerakan, maka hambatan
listrik (electrical resistance) akan mengalami perubahan. Perubahan kecil pada
hambatan listrik akan menimbulkan sinyal listrik. Sinyal listrik tersebut
berjalan melalui converter analog menjadi digital selanjutnya melewati sebuah
microchip yang menerjemahkan data. Hasil kalkulasi akhir adalah
bilangan/angka yang menunjukkan bobot/massa benda ditampilkan pada layar
LCD timbangan digital.
Prinsip Kerja:
Pertama, sampel organik, zat-zat kimia atau alat yang akan dikeringkan
atau dikurangi kadar airnya dimasukkan kedalam oven. Setelah itu, sampel
organik, zat-zat kimia atau alat yang akan dikeringkan atau dikurangi kadar air
nya dipanaskan sehingga gelombang panas merambat dan menembus
permukaan objek yang dipanaskan tersebut. Oven dirancang untuk menjaga
panas yang ada didalam sehingga proses pemanasan objek lebih efektif
daripada pemanas konvensional.
Pengertian :
Tabung gas merupakan wadah penyimpanan bahan bakar yang
digunakan untuk proses pembakaran dalam laboratorium.