6.1 Decoder
Decoder adalah suatu rangkaian logika yang berfungsi untuk mengkonversikan
kode yang kurang dikenal manusia kedalam kode yang lebih dikenal manusia.
Contoh :
Tabel A
Tabel kebenaran decoder BCD ke desimal
Masukan Keluaran
w x y z D0 D1 D2 D3 D4 D5 D6 D7 D8 D9
0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0
0 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0
0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0
0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0
0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0
0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0
1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0
1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1
1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0
1 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1
1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0
1 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1
1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0
1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1
Gb.A
Dekoder BCD ke decimal
Decoder BCD ini ada 2 macam yaitu yang outputnya aktif level tinggi dan yang
outputnya aktif rendah sehingga membutuhkan 7 segmen yang berbeda. Untuk aktif level tinggi
menggunakan 7 segmen kommon katoda, sedangkan untuk aktif level rendah menggunakan 7
segmen kommon anoda.
Contoh
rangkaian
Decoder
BCD to 7
segmen
kommon
anoda
Dengan demikian untuk peraga 7 segmen jenis common cathode memerlukan decoder
dengan output jenis active high untuk menyalakan setiap segmennya, sedangkan untuk peraga 7
segmen jenis common anode memerlukan decoder dengan output jenis active low.
.
6.1.3 Peraga 7 segmen
Untuk menampilkan bilangan yang dikeluarkan oleh decoder akan dapat dipakai sebuah
penampil 7-segmen (seven segment display). Penampil ini terdiri dari 7-segmen yang tersusun
membentuk angka-angka, ditunjukkan pada Gb.B
a
/
f b
g
/
e c
Gb.B
Cara mengidentifikasi segmen-segmen dalam penampil 7-segmen
Segmen-segmen ditandai dengan huruf-huruf a, b, c, d, e, f dan g. setiap segmen dapat
diisi sebuah filamen yang akan berpijar apabila diaktifkan. Jenis penampil semacam ini disebut
penampil pijar (incandescent display). Cara memijarkan tidak beda dengan lampu-lampu pijar
biasa.
Jenis penampil lain adalah yang segmen-segmennya mengandung tabung gas (gas
discharge tube), yang beroperasi dengan tegangan tinggi. Penampil ini berpendar dengan warna
jingga. Ada pula penampil pendaran (fluorescent tube) yang mengeluarkan cahaya kehijauan, dan
beroperasi dengan tegangan rendah.
Penampil yang banyak dipakai adalah yang menerapkan LED (Light Emitting Diode).
Untuk menyalakan LED diterapkanlah sirkit seperti pada Gb.C. R=150Ω berfungsi untuk
membatasi arus agar bertahan pada 20mA. Tanpa R, LED akan terbakar. Pada LED akan terdapat
tegangan kira-kira 1,7V.
R
5V 150
Gb.C. Sirkit untuk menyalakan LED
1,7V
I=20
mA
150 a
a
/
f
f g b
Katoda
Anoda
g
/
d
e c
c
d
5V
Gb.D
Asas menyalakan LED.
LED yang dibumikan (lewat R=150 Ω) akan menyala
Setiap segmen didalam penampil pada Gb.B berisi satu LED. Adapun asasnya hubungan
LED ditunjukkan dalam Gb.D, yaitu anoda-anoda disatukan dan diberi potensial +Vcc (5V).
katodalah yang diberi logik 0 atau 1 dari dekoder lewat R=150Ω. Apabila saklar ditutup, maka
katoda yang bersangkutan memperoleh logik 0 dan LED itupun menyala, sebab sirkit baterai
tertutup. Pada Gb.E ditunjukkan angka-angka yang akan dapat ditampilkan oleh tujuh segmen.
Gb.E
Angka-angka yang akan dapat ditampilkan oleh 7-segmen
6.2 Encoder
Encoder adalah suatu rangkaian logika yang berfungsi untuk mengkonversikan kode yang
lebih dikenal oleh manusia ke dalam kode yang kurang dikenal manusia.
Contoh :
1. Rancang rangkaian untuk mengubah kode biner 2 bit menjadi desimal, jika
diinginkan output active low !
2. Rancang rangkaian untuk mengubah kode BCD menjadi desimal, jika diinginkan
output active high !
3. Rancang rangkaian untuk mengubah desimal menjadi 7 segment, jika diinginkan
output active low !
4. Rancang rangkaian untuk mengubah kode biner 2 bit menjadi oktal, jika diinginkan
output active high !
5. Rancang rangkaian untuk mengubah kode desimal menjadi BCD, jika diinginkan
output active high !
Pembahasan Soal
1. Rancang rangkaian untuk mengubah kode biner 2 bit menjadi desimal, jika diinginkan
output active low !
Input Output
B A Y3 Y2 Y1 Y0
0 0 1 1 1 0
0 1 1 1 0 1
1 0 1 0 1 1
1 1 0 1 1 1