PROGRAM SARJANA
Buku Pedoman Pelaksanaan Tugas Akhir dan Penulisan Skripsi ini merupakan
panduan yang disusun untuk memfasilitasi mahasiswa, dosen dan staf kependidikan
guna memperoleh persepsi yang sama tentang proses pelaksanaan dan penyusunan tugas
akhir, dalam hal ini skripsi. Skripsi, sampai saat ini masih sebagai salah satu syarat dalam
penyelesaian studi S1 di Program Studi Agroteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas
Padjadjaran, Bandung. Kemampuan mahasiswa yang mahir dalam menulis dan
mempresentasikan karya ilmiah merupakan capaian pembelajaran (learning outcomes)
yang ingin diraih dalam penulisan skripsi ini. Buku panduan ini berisi tata cara
pelaksanaan tugas akhir mencakup penulisan proposal usulan penelitian dan penulisan
skripsi.
Kami mengucapkan terimakasih yang setinggi-tingginya kepada semua pihak
yang telah berkontribusi dalam penyediaan buku pedoman ini. Penyempurnaan buku
pedoman ini akan selalu dilakukan sebagai bagian dari upaya perbaikan berkelanjutan
sebagai salah satu strategi yang diterapkan oleh Prodi Agroteknologi.
Nono Carsono
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
BAB I PENDAHULUAN 1
1.1 Pengertian Skripsi 1
1.2 Kedudukan Skripsi dan Bobot SKS 1
1.3 Tujuan Penulisan Skripsi 2
1.4 Materi Skripsi 2
BAB II PERSYARATAN AKADEMIK, ADMINISTRATIF, SERTA
PERSYARATAN PEMBIMBING DAN PENELAAH/PENGUJI 3
2.1 Persyaratan Akademik 3
2.2 Persyaratan Administratif 3
2.3 Persyaratan Pembimbing dan Penelaah/Penguji 3
BAB III PROSEDUR PELAKSANAAN TUGAS AKHIR 5
3.1 Prosedur Penunjukan Pembimbing dan Penelaah/Penguji 5
3.2 Penggantian Pembimbing dan Penelaah/Penguji 5
3.2.1 Pembimbing 5
3.2.2 Penelaah/Penguji 6
3.3 Prosedur Pembimbingan 6
3.4 Prosedur Seminar Usulan Penelitian 8
3.5 Prosedur Pelaksanaan Seminar Kolokium 9
3.6 Prosedur Pelaksanaan Ujian Komprehensif 9
BAB IV SISTEMATIKA PENULISAN SKRIPSI 11
4.1 Bagian Awal 11
4.2 Bagian Inti 11
4.3 Bagian Akhir 15
BAB V EVALUASI SKRIPSI 16
5.1 Sidang Ujian Sarjana 16
5.2 Sasaran Evaluasi 16
5.3 Tim Evaluator 16
5.3.1 Tim Pembimbing 17
5.3.2 Tim Penguji 17
5.4 Hasil Evaluasi Skripsi 17
5.5 Hasil Evaluasi Tim Penguji 18
BAB VI DOKUMENTASI 19
BAB VII S A N K S I 20
BAB VIII TATA CARA PENULISAN SKRIPSI 21
8.1 Bahan yang Digunakan 21
8.2 Sampul Luar/Kulit Luar (lihat Lampiran 1) 21
ii
8.2.1 Judul dan Sub judul 21
8.2.2 Tulisan SKRIPSI 22
8.2.3 Nama dan NPM Mahasiswa 22
8.2.4 Simbol Universitas Padjadjaran 22
8.2.5 Nama Universitas, Fakultas, Program Studi, Kota, dan Tahun Penyusunan 22
8.3 Halaman Persetujuan Pembimbing (lihat Lampiran 2) 23
8.4 Pengetikan Tata Letak 23
8.4.1 Layout Kertas (lihat Lampiran 3) 23
8.4.2 Cara Pengetikan 23
8.4.3 Bahasa dan Gaya Penulisan Skripsi/Kutipan 24
8.5 Judul/Tajuk 25
8.6 Abstrak dan Abstract 25
8.7 Penomoran Bab, Anak Bab, dan Paragraf (lihat Lampiran 4) 26
8.8 Penomoran Halaman 26
8.9 Tabel, Gambar, Grafik, dan Diagram 27
8.9.1 Tabel 27
8.9.2 Gambar 28
8.10 Penulisan Daftar Pustaka 29
8.11 Penulisan Lampiran 31
iii
BAB I PENDAHULUAN
1
1.3 Tujuan Penulisan Skripsi
Penyusunan skripsi dilaksanakan dengan tujuan agar:
1. Mahasiswa mampu menyusun dan menulis suatu karya ilmiah, sesuai dengan
bidang ilmu yang ditempuh.
2. Mahasiswa mampu melakukan penelitian mulai dari merumuskan masalah,
mengumpulkan data, mengolah data, menganalisis data, dan menarik suatu
kesimpulan.
3. Membantu mahasiswa menyampaikan, menggunakan, mengaplikasikan ilmu dan
pengetahuan yang diperoleh menjadi suatu sistem yang terpadu untuk
pengembangan ilmu.
2
BAB II PERSYARATAN AKADEMIK, ADMINISTRATIF, SERTA
PERSYARATAN PEMBIMBING DAN PENELAAH/PENGUJI
3
6. Syarat penguji adalah dosen wali atau dosen dengan kepakaran yang sesuai topik
skripsi dan dapat lebih dari dua orang apabila diperlukan.
4
BAB III PROSEDUR PELAKSANAAN TUGAS AKHIR
5
baik berturut-turut maupun tidak berturut-turut, mahasiswa yang bersangkutan
melapor kepada Ketua Program Studi dan Ketua Program Studi berkoordinasi
dengan departemen terkait segera menunjuk penggantinya dengan
memperhatikan persyaratan pembimbing tersebut pada butir 2.3.(1) dan 2.3.(2).
3.2.2 Penelaah/Penguji
Apabila penelaah/penguji tidak dapat menjalankan tugasnya karena suatu
alasan atau halangan yang dapat dipertanggungjawabkan, mahasiswa yang
bersangkutan melapor kepada Ketua Program Studi dan Ketua Program Studi
berkoordinasi dengan departemen terkait segera menunjuk penggantinya dengan
memperhatikan persyaratan penelaah/penguji tersebut pada butir 2.3.(6). Dosen
pengganti hanya berlaku pada saat pelaksanaan usulan
penelitian/kolokium/sidang komprehensif.
6
b. Pada semester bersangkutan pembimbing utama memberikan huruf K
sehingga tidak digunakan untuk perhitungan IP/IPK.
c. Semester bersangkutan tetap diperhitungkan dalam waktu maksimal
studi.
d. Pembimbing utama, melalui Wakil Dekan Bidang Akademik,
memberikan peringatan tertulis kepada mahasiswa yang berisi
pernyataan, bahwa jika pada semester perpanjangan kedua skripsi tidak
dapat diselesaikan, mahasiswa yang bersangkutan akan dikenai sanksi
sebagaimana disebut pada butir (7) di bawah ini.
5. Apabila skripsi tidak dapat diselesaikan dalam tiga semester berturut -turut,
diberlakukan ketentuan sebagai berikut:
a. Pembimbing utama memberikan huruf mutu E.
b. Mahasiswa diharuskan menempuh kembali skripsi tersebut dengan topik yang
berbeda (tim pembimbing bisa tetap sama atau berbeda).
c. Selanjutnya berlaku ketentuan pengambilan skripsi mulai dari awal lagi [mulai
dari butir 3.3.(1)].
d. Penunjukan tim pembimbing dimulai dari awal lagi (sub-bab 3.1 dan 3.2).
e. Apabila skripsi tidak diselesaikan pada semester yang bersangkutan, berlaku
peraturan seperti butir (5) di atas.
6. Setelah skripsi selesai dalam bentuk first draft (konsep pertama) dan telah disetujui
tim pembimbing, sebelum diajukan dalam sidang ujian sarjana, draf tersebut harus
diseminarkan dahulu dalam seminar kolokium di tingkat program studi.
(pelaksanaan seminar disesuaikan dengan kondisi departemen yang bersangkutan).
a. Apabila dalam seminar tersebut tidak ada masukan/saran perbaikan, tim
pembimbing dapat melakukan evaluasi final.
b. Apabila dalam seminar tersebut terdapat masukan/saran perbaikan, mahasiswa
perlu mempertimbangkan masukan-masukan tersebut dalam penulisan akhir.
7. Penulisan akhir dilakukan mahasiswa setelah seminar kolokium dengan
mempertimbangkan masukan/saran perbaikan (kalau ada) dari hasil diskusi dalam
seminar kolokium tersebut. Setelah penulisan akhir selesai, tim pembimbing
melakukan evaluasi final.
8. Final draft (konsep akhir) skripsi, pada saat ujian komprehensif, harus sudah
dilengkapi dengan jilid yang telah dicetak hardcover walaupun masih terpisah
dengan isi naskah skripsi.
9. Setelah ujian sidang sarjana (komprehensif), apabila dinyatakan lulus, dan setelah
dilakukan perbaikan seperlunya, skripsi yang telah disetujui tim pembimbing harus
dibuat sekurang-kurangnya dalam rangkap enam, dengan rincian:
a. Satu buah untuk program studi.
b. Satu buah untuk departemen terkait.
c. Satu buah untuk pembimbing utama.
d. Satu buah (atau lebih) untuk pembimbing pendamping/anggota.
7
e. Satu buah untuk UPT Perpustakaan Fakultas.
f. Satu buah untuk mahasiswa.
8
3.5 Prosedur Pelaksanaan Seminar Kolokium
1. Mahasiswa bersama dosen pembimbing menentukan waktu pelaksanaan seminar
kolokium.
2. Mahasiswa mendaftarkan diri kepada Kepala Departemen untuk melaksanakan
seminar kolokium dengan membawa draft skripsi yang telah disetujui oleh kedua
dosen pembimbing.
3. Mengisi formulir pendaftaran yang harus ditandatangani dosen pembimbing dan
penguji/penelaah.
4. Kepala Departemen melaporkan rencana pelaksanaan seminar kolokium tersebut
kepada ketua program studi.
5. Ketua Program Studi membuat surat penugasan kepada dosen pembimb ing dan
penelaah untuk menghadiri dan menguji pada seminar kolokium mahasiswa
yang bersangkutan.
6. Mahasiswa menyerahkan surat penugasan kepada dosen pembimbing dan
penelaah serta draft skripsi yang telah lengkap selambat-lambatnya tujuh hari
sebelum seminar kolokium dilaksanakan.
7. Seminar kolokium dipimpin oleh ketua komisi pembimbing (Pembimbing I)
8. Seminar kolokium sekurang-kurangnya wajib dihadiri oleh empat orang yang
terdiri atas ketua komisi pembimbing dan minimal tiga orang lainnya, serta
minimal sepuluh orang mahasiswa
9. Pelaksanaan seminar kolokium minimal 1,5 jam dengan alokasi waktu: 15 menit
untuk presentasi, dan 75 menit untuk diskusi dengan mahasiswa dan dosen
penelaah/penguji/pembimbing.
10. Ketua sidang memutuskan layak tidaknya mahasiswa tersebut maju ke Ujian
Komprehensif, jika nilai rata-rata minimum yang diperoleh adalah 2,75. Apabila
hasil penilaian di bawah ketentuan, maka pelaksanaan seminar kolokium harus
diulang
9
5. Ketua Program Studi membuat surat penugasan kepada dosen pembimbing dan
penelaah untuk menghadiri dan menguji pada ujian komprehensif mahasiswa
yang bersangkutan.
6. Mahasiswa menyerahkan surat penugasan kepada dosen pembimbing dan
penelaah serta draft Skripsi yang telah lengkap selambat-lambatnya tujuh hari
sebelum ujian komprehensif dilaksanakan.
7. Ujian komprehensif dipimpin oleh ketua Pembimbing.
8. Ujian komprehensif sekurang-kurangnya wajib dihadiri oleh empat orang yang
terdiri atas pembimbing dan penguji.
9. Pelaksanaan ujian komprehensif minimal 60 menit dengan alokasi waktu: 5
menit untuk pembukaan dan pembacaan riwayat hidup , maksimal 10 menit
untuk presentasi, dan 45 menit untuk diskusi dengan dosen penelaah/penguji dan
dosen pembimbing.
10. Mahasiswa tersebut dinyatakan lulus ujian komprehensif oleh Ketua Sidang, jika
rata-rata nilai minimum yang diperoleh adalah 2,75. Apabila hasil penilaian di
bawah ketentuan, maka pelaksanaan ujian komprehensif harus diulang.
10
BAB IV SISTEMATIKA PENULISAN SKRIPSI
Judul:
Judul skripsi harus dapat menggambarkan ruang lingkup penelitian. Judul
dibuat sesingkat mungkin, maksimal 20 puluh kata. Dalam judul harus dihindari
singkatan, rumus kimia, dan merek dagang.
Abstrak:
Abstrak, merupakan sari tulisan yang bersifat self explanatory. Abstrak berisi
latar belakang atau rasionalisasi penelitian secara ringkas, tujuan, waktu dan tempat
pelaksanaan kegiatan, metode, hasil, dan simpulan penelitian. Perlakuan tidak perlu
ditulis secara rinci. Panjang abstrak maksimum 250 kata dan dilengkapi dengan kata
kunci maksimal 5 kata/frase. Kata kunci merupakan kata penting dalam abstrak yang
sebaiknya tidak terdapat di dalam judul. Kata kunci sangat bermanfaat dalam
penyortiran secara cepat dengan komputer atau oleh search engine dalam internet.
Abstract:
Abstract merupakan versi bahasa Inggris dari abstrak, ditulis maksimum 250
kata dan dilengkapi dengan keywords maksimal 5 kata/frase. Abstract ditulis dalam
bentuk past tenses, kecuali untuk bagian justifikasi masalah.
BAB I PENDAHULUAN
12
1.6 Hipotesis
Hipotesis adalah pernyataan-pernyataan tentatif tentang hubungan antara
beberapa variabel yang didasarkan pada teori atau hasil-hasil penelitian yang dijelaskan
dalam kerangka pemikiran. Poin-poin hipotesis haruslah menjawab pertanyaan-
pertanyaan dalam identifikasi masalah dan poin-poin dalam tujuan penelitian. Dalam
penelitian tertentu (kualitatif), walaupun membangun kerangka penelitian yang
hipotetikal, hipotesis tidak selalu diperlukan.
13
3.4 Pelaksanaan percobaan
Penelitian ilmiah wajib memenuhi asas dapat diulang (repeatable) sehingga
dapat menghasilkan hal yang sama (reproduceable). Oleh karena itu, dalam
pelaksanaan percobaan harus diuraikan dengan jelas dan rinci prosedur kerja yang
dilakukan sehingga jika ada orang yang memiliki kompetensi yang sama ingin
melakukan percobaan yang sama, ia akan dapat mengikuti semua prosedur penelitian
dan akan memperoleh hasil yang relatif sama pula. Penjelasan dari prosedur/cara kerja
ditulis dalam kalimat pasif. Prosedur yang digunakan dalam pelaksanaan percobaan
harus juga mengacu kepada kepustakaan yang valid.
3.5 Pengamatan
Menguraikan variabel-variabel utama yang diamati (pengamatan utama), dan
pengamatan penunjang yaitu variabel-variabel yang diperlukan untuk mendukung
pembahasan dari data utama. Dalam sub-bab pengamatan, perlu dijelaskan juga
prosedur dan waktu pengambilan sampel/contoh pengamatan, serta cara melakukannya.
Teknik pengamatan respons yang diamati harus mengacu kepada taktik dan metode
yang valid untuk bidang ilmu yang diteliti yang merujuk kepada kepustakaan.
14
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
15
BAB V EVALUASI SKRIPSI
16
5.3.1 Tim Pembimbing
Penyusunan dan penulisan skripsi merupakan salah satu persyaratan untuk
menempuh sidang ujian sarjana. Oleh karena itu, tim pembimbing melakukan evaluasi
terhadap skripsi mahasiswa sebelum sidang ujian sarjana (lihat sub-bab 3.3).
Penilaian para pembimbing (utama dan pendamping/anggota) mempunyai
bobot yang sama, diberikan dalam bentuk angka mutu berkisar antara: 0 – 100 atau 0.0 –
4.0. Skor akhir pembimbing adalah rata-rata angka mutu para pembimbing. Hasil
penilaian tim pembimbing diberikan kepada panitia ujian sarjana.
Huruf Angka
NILAI NILAI AKHIR
Mutu Mutu
NA ≥ 80 A 4 NA > 3.20
68 ≤ NA< 80 B 3 2.70 < NA < 3.20
56 ≤ NA< 68 C 2 2.00 < NA < 2.70
17
3. Huruf mutu skripsi adalah huruf mutu yang diperoleh oleh mahasiswa dalam sidang
ujian sarjana.
4. Mahasiswa dinyatakan lulus sidang ujian sarjana apabila skripsi sekurang-kurangnya
memperoleh huruf mutu C, dan IPK akhir studi sekurang-kurangnya 2,00 dengan
jumlah mata kuliah yang memiliki nilai D tidak lebih dari 20% dari s eluruh mata
kuliah yang diambil.
5. Hasil penilaian yang diberikan tim penguji pada sidang ujian sarjana bersifat final.
Artinya, apabila mahasiswa diharuskan memperbaiki, huruf mutunya tidak akan
berubah setelah skripsi tersebut diperbaiki [lihat butir 5.5.(7)].
5.6 Yudisium
Yudisium ujian sidang sarjana didasarkan pada IPK akhir studi [lihat butir
5.4.(4)]. Yudisium dapat dilaksanakan, walaupun pada ujian sarjana mahasiswa yang
bersangkutan dinyatakan harus memperbaiki skripsinya, kecuali kalau ujian
komprehensifnya dinyatakan harus diulang.
.
18
BAB VI DOKUMENTASI
Skripsi boleh diperbanyak dan dijilid rapi setelah saran perbaikan dilaksanakan
sebaik-baiknya [lihat butir 5.5.(1) dan 5.6] dan setelah dinyatakan lulus dalam sidang
ujian sarjana.
Skripsi yang telah diperbanyak harus diserahkan kepada fakultas (untuk
perpustakaan/departemen SBP/SBK/laboratorium), dan tim pembimbing [lihat butir
3.3.(9)]. Atas persetujuan dekan, skripsi dapat diberikan kepada instansi/lembaga lain,
tempat mahasiswa melakukan penelitian. Atas izin Kepala Departemen/pembimbing
utama, skripsi boleh digunakan sebagai referensi mahasiswa lain dalam menyusun
skripsinya.
19
BAB VII S A N K S I
20
BAB VIII TATA CARA PENULISAN SKRIPSI
21
8.2.2 Tulisan SKRIPSI
Tulisan SKRIPSI ditulis dengan huruf kapital semua, diletakkan di tengah
dengan jenis dan besar huruf yang sama dengan sub judul. Letak tulisan SKRIPSI sekitar
2 x 2 spasi di bawah sub judul. Kalau tidak ada sub judul, letak tulisan SKRIPSI sekitar
3 x 2 spasi dari baris judul yang paling bawah. Jenis huruf Times New Roman, ukuran 12
pt. Di bawah tulisan SKRIPSI, dengan jarak sekitar 1 cm, dicantumkan kalimat
penjelasan berikut:
8.2.5 Nama Universitas, Fakultas, Program Studi, Kota, dan Tahun Penyusunan
Tulisan nama universitas (Universitas Padjadjaran), fakultas, program studi,
kota, dan tahun penyusunan skripsi ditulis dengan huruf kapital semua dengan jenis dan
besar huruf yang sama dengan judul, berurutan seperti contoh di bawah. Tahun
penyusunan skripsi yang ditulis paling bawah diletakkan sekitar 3,5 cm dari tepi bawah
kertas. Times New Roman, ukuran 12 pt. Jarak antarbaris 1 spasi.
22
Penempatan tulisan pada sampul dalam sama dengan halaman judul
(sampul luar) dan harus memperhatikan keseimbangan jarak margin atas, bawah,
kiri, dan kanan.
24
Untuk penulisan autor yang terdiri atas tiga orang atau lebih untuk pustaka
berbahasa asing digunakan kata “et al.”, contoh Aldrich et al. (1997) atau (Aldrich et al.,
1997). Dalam pustaka berbahasa Indonesia digunakan ‘dkk.’, contoh Sujarwo dkk.
(2015) atau (Sujarwo dkk., 2015).
8.5 Judul/Tajuk
Tiap judul/tajuk diketik di halaman baru dengan huruf kapital ditempatkan di
tengah dan tidak diberi garis bawah. Tajuk yang dimaksud adalah sebagai berikut:
KATA PENGANTAR
ABSTRAK
ABSTRACT
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR GRAFIK
DAFTAR DIAGRAM
DAFTAR LAMPIRAN
BAB I PENDAHULUAN
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB III METODE PENELITIAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
RIWAYAT HIDUP
25
8.7 Penomoran Bab, Anak Bab, dan Paragraf
Selain harus mengikuti format yang dicontohkan dalam buku ini, pengetikan
pada umumnya harus mengikuti kaidah penulisan Ejaan yang Disempurnakan (EYD).
Penomoran bab pada penunjuk bab (BAB) menggunakan angka Romawi kapital,
pengetikannya diletakkan di tengah dengan kata “Bab” dituliskan dan sejajar dengan
judul Bab, contoh: BAB I PENDAHULUAN.
Penomoran sub-bab menggunakan angka Arab pada margin sebelah kiri.
Penomoran sub-bab disesuaikan dengan nomor bab tanpa diakhiri titik. Contoh: 1.1
Latar Belakang. Apabila di dalam teks terdapat poin-poin yang diberi nomor, maka
penulisaanya harus dibedakan dengan penomoran pada Bab atau sub -bab.
Contoh:
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarakan uraian pada latar belakang, maka masalah yang dapat diidentifikasi
adalah sebagai berikut:
1) Apakah …?
2) Bagaimanakah … ?
26
(lajur) bawah persis di tengah-tengah, berjarak tiga spasi dari margin bawah (baris
akhir teks pada halaman itu).
8.9.1 Tabel
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam penulisan tabel antara lain:
1. Tabel dimuat kira-kira di tengah-tengah halaman.
2. Judulnya diketik di atas tabel, mengikuti lebar tabel dengan memperhitungkan
keseimbangan halaman.
3. Nomor tabel terdiri atas dua bagian, yaitu bagian pertama menunjukkan nomor bab
tabel itu dimuat; sedangkan bagian kedua menunjukkan nomor urut tabel pada bab
itu. Misalnya, Tabel 2.4 menunjukkan bahwa tabel itu ada pada Bab II dan
merupakan tabel urutan keempat pada bab itu.
4. Kalimat pertama judul tabel ditulis sesudah nomor tabel dengan jarak 0,2 inch atau
0,5 cm.
5. Awal baris kedua judul tabel berada di bawah awal judul tabel (bukan di bawah
nomor tabel).
6. Apabila judul lebih dari satu baris maka jarak antar baris dibuat satu spasi.
7. Dalam teks, kata tabel ditulis “Tabel”, contohnya: ... berdasarkan Tabel 3.1….”
8. Ukuran huruf pada teks di dalam tabel disesuaikan dengan keseimbangan table (10-
12).
9. Keterangan tabel ditulis di bawah tabel dengan ukuran huruf 10.
10. Contoh penulisan ilustrasi (tabel, gambar, grafik dan diagram):
Tabel 5.1 Berat Basah Tanaman Sawi Hasil Pemupukan dengan Dosis NPK Berbeda
yang Dipanen pada Umur 35 Hari Setelah Tanam
27
8.9.2 Gambar
Penggunaan gambar dalam skripsi dapat mencakup foto atau gambar, grafik
dan diagram. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam penulisan gambar antara lain:
1. Gambar diletakkan kira-kira di tengah-tengah halaman.
2. Judulnya diketik di bawah gambar, mengikuti lebar gambar dengan
memperhitungkan keseimbangan halaman.
3. Nomor gambar terdiri atas dua bagian, yaitu:
a. bagian pertama menunjukkan nomor bab di mana gambar itu dimuat;
b. bagian kedua menunjukkan nomor urut gambar pada bab itu.
Misalnya, Gambar 3.8 menunjukkan bahwa gambar itu ada pada Bab III dan
merupakan gambar urutan kedelapan pada bab itu.
4. Kalimat pertama judul gambar ditulis sesudah nomor gambar dengan jarak 0,2 inch
atau 0,5 cm.
5. Awal baris kedua judul gambar berada di bawah awal judul gambar (bukan di bawah
nomor gambar).
6. Penggunaan gambar pada bagian Tinjauan Pustaka haru s mencantumkan
sumbernya. Sumber ditulis di dalam kurung dengan menyebutkan penulis dan
tahunnya.
Contoh penulisan judul gambar:
Gambar 1.1 Perkembangan Penduduk Pengidap Stress di Provinsi XYZ selama Kurun
Waktu Empat Tahun (Sumber: Yulia, 2016)
28
8.10 Penulisan Daftar Pustaka
Hal-hal yang harus dipertimbangkan dan diperhatikan dalam penulisan daftar
pustaka adalah sebagai berikut:
1. Daftar pustaka adalah daftar yang memuat seluruh kepustakaan yang dirujuk atau
digunakan di dalam naskah. Semua kepustakaan yang dirujuk harus termuat dalam
Daftar Pustaka.
2. Hanya pustaka yang diterbitkan memenuhi kaidah ilmiah yang boleh dirujuk.
3. Ditulis secara alfabetis berdasarkan nama belakang penulisnya, menggunakan sistem
penulisan nama penulis artikel yang berlaku internasional (nama belakang sebagai
entry), terlepas dari apakah nama belakang penulis artikel merupakan nama marga
atau bukan.
4. Daftar Pustaka, walaupun merupakan bagian akhir dari skripsi (sehingga sering
kurang dipersiapkan dengan serius), memiliki fungsi dan peranan yang penting
dalam menentukan kualitas ilmiah suatu skripsi. Pencantuman kepustakaan harus
benar-benar sempurna karena daftar pustaka merupakan tanggung jawab
sepenuhnya penulis skripsi.
5. Jarak spasi yang digunakan untuk pengetikan daftar pustaka 1 spasi.
6. Baris kedua tiap referensi ditik menjorok ke dalam 1,25 cm.
7. Urutan pengetikan adalah sebagai berikut:
a. Nama penulis, baik penulis Indonesia maupun bukan Indonesia, dimulai dengan
nama belakang (ditik lengkap), diikuti nama depan (ditik singkatannya), diakhiri
dengan tanda titik (.).
b. Tahun terbit, diakhiri dengan tanda titik (.).
c. Judul buku, diketik dengan huruf kapital pada setiap katanya, sedangkan judul
artikel dari jurnal hanya huruf awal kata pertama dan nama diri saja yang dimulai
dengan huruf kapital. Penulisan diakhiri dengan tanda titik (.).
d. Kota tempat penerbit atau negara bagian tempat penerbit (yang didahului dengan
kota tempat penerbit), diakhiri dengan tanda titik (.).
e. Nama penerbit, diakhiri dengan tanda titik (.).
Masing-masing dengan jarak 0,1 inch atau 0,25 cm.
8. Apabila dua referensi atau lebih digunakan, sedangkan nama penulisnya (atau
penulis-penulis) sama, nama penulis pada referensi kedua (dan selanjutnya) tidak
ditulis lagi, nama penulis diganti dengan garis bawah sebanyak 7 ketukan .
9. Penulisan dua referensi yang nama penulis dan tahunnya sama digunakan penanda a,
b, c, dst.
Contoh:
29
- Bab dari satu buku/artikel dalam prosiding: Judul artikel ditulis dengan hanya huruf
awal dan nama diri yang kapital. Penulisan judul buku dan prosiding mengikuti kaidah
penulisan judul buku di atas.
- Artikel jurnal/majalah: Judul artikel ditulis dengan hanya huruf awal dan nama diri
yang kapital. Penyingkatan nama jurnal mengikuti anjuran dari jurnal yang disitir.
Widiantini, F., Y. Hidayat, dan N. Istifadah. 2000. Pengaruh pemberian kompos. Jurnal
Agrikultura 26 (2): 24-78.
Yang, Y-K, S-O. Kim, H-S. Chung, and Y-H. Lee. 2000. Use of Colletotrichum
graminicola KA001 to control barnyard grass. Plant Dis. 84: 55-59
Hughes, C.K. 1987a. Economic Development of the Third Countries. New York: John
Willey & Sons.
Hughes, C.K. 1987b. Proverty of African Sub Saharan Countries. New York: John
Willey & Sons.
a. Versi elektronik
Delate, K., C.A. Cambardella, and D.L. Karlen. 2002. Transition strategies for post-CRP
certified organic grain production. Crop Management. DOI:10.1094/CM-
2002-0828-01-RS.
Malik, V.S. and M.K. Saroha. 1999. Marker gene controversy in transgenic plants.
USDA-APHIS internet site and J. Plant Biochemistry & Biotechnology 8: 1–
30
13. Available online at http://www.agbios.com/articles/2000186-A.htm
(diakses Oktober 2002).
b. Dari CD-ROM
31