Kelompok 10
Nama :
Aan Kurniawan
Beni Setiawan
Eka Rachmawati
Ndari Eka
Umu Kalsum
Wasis
UNIVERSITAS MALAHAYATI
BANDAR LAMPUNG
2013
BAB 1
PENDAHULUAN
Salah satu konsep model keperawatan yang menunjang pengembangan perawatan baik dalam
pengembangan ilmu maupun dalam praktek adalah modal self care yang dikembangkan oleh
dorothea E.orem.
Teori self care ini dapat digunakan dalam member asuhan keperawatan dan membantu
hubungan antara perawat-klien dengan lingkungannya yang berdampak pada status kesehatan
Bentuk stimulusnya berasal dari ketidak mampuan individu dalam melakukan perawatan
diri,maka aplikasi teori self care tersebut adalah bagaimana melakukan tahap-tahap asuhan
keperawatan yang didasarkan pada bentuk kerangka pikir model konseptual orem.
Menjelaskan teori yang dikemukakan olehDorothea Orem meliputi : teori self care,teori self
Untuk mengetahui teori Dorothea Orem yang meliputi : teori self care,teori self care deficit,
Model konsep menurut Dorothea Orem yang dikenal dengan Model Self Care (perawatan
diri) memberikan pengertian jelas bahwa bentuk pelayanan keperawatan dipandang dari suatu
pelaksanaan kegiatan dapat dilakukan individu dalam memenuhi kebutuhan dasar dengan
dan sakit, yang ditekankan pada kebutuhan klien tentang perawatan diri sendiri.
Model Self Care (perawatan diri) ini memiliki keyakinan dan nilai yang ada dalam
Care didasarkan atas kesengajaan serta dalam pengambilan keputusan dijadikan sebagai
pedoman dalam tindakan, setiap manusia menghendaki adanya Self Care (perawatan diri) dan
sebagai bagian dari kebutuhan dasar manusia. Kebutuhan dasar manusia menurut Abraham
Maslow dalam Teori Hierarki kebutuhan masyarakat bahwa setiap manusia memiliki lima
dasar kebutuhan dasar yaitu kebutuhan fisiologis (makan, minum), keamanan,cinta, harga diri
dan aktualisasi diri. Seseorang mempunyai hak dan tanggung jawab dalam perawatan diri
sendiri dan orang lain dalam memelihara kesejahteraan, Self Care (perawatan diri)
merupakan perubahan tingkah laku secara lambat dan terus menerus didukung atas
pengalaman sosial sebagai hubungan interpersonal (hubungan antara satu individu dengan
individu lain), hubungan interpersonal dimana ketika kita berkomunikasi, kita bukan sekedar
menyampaikan isi pesan, tetapi juga menentukan sekedar hubungan interpesonal. Jadi ketika
kita berkomunikasi kita tidak hanya menuntukan conten (isi pesan) melainkan juga
menentukan relationship (hubungan). Self Care akan meningkatkan harga diri seseorang dan
dapat mempengaruhi dalam perubahan (konsep diri). Konsep diri merupakan representasi
fisik seseorang individu, pusat inti dari “aku” dimana semua persepsi dan pengalaman
terorganisasi.
1. Gambaran Diri
Gambaran diri adalah sikap seseorang terhadap tubuhnya secara sadar atau tidak sadar
termasuk persepsi dan perasaan tentang ukuran dan bentuk, fungsi penampilan dan potensi
tubuh saat ini dan masa lalu. Gambaran diri ini harus realistis (nyata) karena lebih banyak
seseorang menerima dan menyukai tubuhnya akan lebih aman sehingga harga dirinya
meningkat.
Perubahan pada tubuh seperti perkembangan payudara, perubahan suara, menstruasi. Hal
standar pribadi. Standar ini dapat berhubungan dengan tipe orang atau sejumlah aspirasi
cita-cita nilai yang dicapai. Ideal diri di mulai berkembang pada masa kanak-kanak yang di
pengaruhi oleh orang-orang penting yang memberikan tuntutan atau harapan. Pada masa
remaja, ideal diri akan dibentuk melalui proses indentifikasi pada orang tua, guru dan
teman. Ideal diri sebaiknya di tetapkan lebih tinggi dari kemampuan individu saat ini tapi
masih dalam batas yang dapat dicapai. Ini diperlukan oleh individu untuk memacu dirinya
berarti dan penting walaupun salah, gagal atau kalah. Harga diri diperoleh dari
penghargaan diri sendiri dan dari orang lain yaitu perasaan dicintai, dihargai, dan
dihormati.
4. Peran
Peran adalah pola sikap, perilaku, nilai dan tujuan yang diharapkan dari seseorang
terhadap peran karena stuktur sosial yang menimbulkan kesukaran atau tuntutan posisi
merupakan sintesa dari semua aspek konsep diri terhadap sebagai suatu kesatuan yang
utuh seseorang yang mempuyai perasaan indentitas yang diri kuat adalah seseorang yang
memandang dirinya berbeda dengan orang lain termasuk persepsinya terhadap jenis
kelamin, mempunyai otonomi yaitu mengerti dan percaya diri, respek diri mampu dan
kebutuhan dasar, Orem membagi dalam kelompok kebutuhan dasar yang terdiri dari
pemeliharaan dalam pengambilan udara (oksigenasi) yang mempunyai tiga tahap dalam
proses oksigenasi yaitu , ventilasi (proses keluar dan masuknya udara kedalam system
pernapasan), perfusi dan difusi. Pemeliharaan dalam pengambilan air, pemeliharaan dalam
kesendirian dan interaksi sosial, kebutuhan akan pencegahan risiko pada kehidupan
manusia dalam keadaan sehat dan kebutuhan dalam perkembangan kelompok sosial sesuai
diri bagaimana mengaturnya secara terus-menerus untuk dapat menunjang kesehatan dan
(Orem, 1971).
Pandangan Teori Orem dalam tatanan pelayanan keperawatan ditujukan kepada kebutuhan
kebutuhannya. Dalam konsep praktek keperawatan Orem mengembangkan tiga bentuk teori
Dalam teori self care, Orem mengemukakan bahwa self care meliputi Self Care itu sendiri,
yang merupakan aktivitas dan inisiatif dari individu serta dilaksanakan oleh individu itu
1. Self Care Agency, merupakan suatu kemampuan individu dalam melakukan perawatan diri
sendiri, yang dapat dipengaruhi oleh usia, perkembangan, sosiokultural, kesehatan dan
lain-lain.
2. Adanya tuntutan atau permintaan dalam perawatan diri sendiri yang merupakan tindakan
mandiri yang dilakukan dalam waktu tertentu untuk perawatan diri sendiri dengan
perawatan diri sendiri yang bersifat universal dan berhubungan dengan proses kehidupan
Merupakan bagian penting dalam perawatan secara umum dimana segala perencanaan
keperawatan diberikan pada saat perawatan dibutuhkan yang diterapkan pada anak yang
belum dewasa, atau kebutuhan yang melebihi kemampuan serta adanya perkiraan penurunan
kemampuan dalam perawatan dan tuntutan dalam peningkatan self care baik secara kualitas.
Dalam pemenuhan perawatan diri serta membantu dalam proses penyelesaian masalah, Orem
memiliki metode untuk proses tersebut diantaranya bertindak atau berbuat untuk orang lain,
melibatkan pasien dan keluarga dalam pemecahan masalah (contohnya, masalah yang terjadi
pada pasien atau keluarga yaitu masalah keuangan). Menentukan kapan dan bagaimana
pasien memerlukan bantuan secara teratur bagi pasien dan mengkoordinasi serta
Merupakan teori yang menguraikan secara jelas bagaimana kebutuhan perawatan diri pasien
terpenuhi oleh perawat atau pasien sendiri yang didasari pada Orem yang mengemukakan
tentang pemenuhan kebutuhan diri sendiri kebutuhan pasien dan kemampuan pasien dalam
melakukan perawatan mandiri. Dalam pandangan teori sistem ini Orem memberikan
Merupakan suatu tindakan keperawatan dengan memberikan bantuan secara penuh pada
mandiri yang memerlukan bantuan dalam pergerakan, pengontrolan, dan ambulasi serta
adanya manipulasi gerakan. Contohnya, pemberian bantuan pada pasien koma (penurunan
Merupakan sistem dalam pemberian perawatan diri secara sebagian saja dan ditujukan
kepada pasien yang memerlukan bantuan secara minimal seperti pada pasien yang post
operasi abdomen dimana pasien ini memiliki kemampuan seperti cuci tangan, gosok gigi,
cuci muka akan tetapi butuh pertolongan perawat dalam ambulasi dan melakukan
pembuangan total apendiks pada saluran pencernaan) dimana pasien tidak memiliki
Merupakan sistem bantuan yang diberikan pada pasien yang membutuhkan dukungan
pendidikan dengan harapan pasien mampu memerlukan perawatan secara mandiri. Sistem
ini dilakukan agar pasien mampu melakukan tindakan keperawatan setelah dilakukan
pembelajaran. Contoh pemberian pendidikan kesehatan pada ibu dan bapak (keluarga)
Dia memiliki riwayat hipertensi dan seorang perokok berat (30 batang/hari).
Perawatan yang dapat diberikan kepada Tn. J berdasarkan model keperawatan Orem adalah:
1.Udara (educative/supportif).
Perawat harus mampu memberikan penjelasan Tn. J (50 tahun) tentang hubungan penyakit
hipertensi dengan merokok yaitu menghisap udara yang mengandung zat kimia aktif dari
rokok.
2. Air (enducative/supportif)
Perawat harus mampu meyakinkan adanya hydration-rist yang cukup dari polidipsia
(sering haus) yang memicu hiperglicemia (kadar gula yang tinggi dalam darah).
3. Activity and rest (adecative/supportif)
Perawat menginformasikan pada pasien tentang kegiatan aktivitas yang cocok untuk
Hipertensi dan mengalami Diabetes Melitus serta mengontrol gula darah setelah makan.
6. Solitude and social interaction (partial compensatory)
Interaksi sosial dengan perawat dapat memberikan perubahan interaksi dengan tingkah
pengobatan yang akan diambil oleh pasien pada penyakit yang dialaminya saat ini.
8. Promote Normality (partial compensatory)
Perawat diharapkan dapat membantu pasien untuk mengembalikan diri pada kehidupan
individu yang memiliki kemampuan untuk merawat dirinya sendiri untuk memenuhi
dalam diri individu) dan eksternal (dari luar diri individu), faktor internal meliputi usia,
tinggi badan, berat badan, budaya/suku, status perkawinan, agama, pendidikan dan pekerjaan.
Adapun faktor luar meliputi dukungan keluarga dan budaya masyarakan dimana klien
tinggal.
Klien dengan kondisi tersebut membutuhkan perawatan diri yang bersifat kontinun atau
berkelanjutan. Adanya perawatan diri yang baik akan mencapai kondisi yang sejahtera. Klien
seimbang.
2. Development self care requisites (kebutuhan perawatan diri pengembangan) fungsi klien
sesuai dengan fungsi perannya. Perubahan fisik pada klien dengan Diabetes Melitus antara
lain menimbulkan peningkatan dalam rasa haus, peningkatan selera makan, keletihan,
kelemahan, luka pada kulit yang lama penyembuhannya, infeksi vagina atau pandangan
akibat peningkatan kadar gula dalam darah) yang dapat menimbulkan kehilangan cairan
meningkat) dan hemiparesis (kelumpuhan separu badan). Klien Diabetes Melitus akan
mengalami penurunan pola makan dan adanya komplikasi yang dapat mengurangi
kerharmonisan pasangan dalam melakukan hubungan intim (misal infeksi vagina dan
Ketidakseimbangan baik secara fisik maupun mental yang di alami oleh klien dengan
Diabetes Melitus menurut Orem disebut dengan self care-deficit. Menurut Orem peran
perawat dalam hal ini yaitu mengkaji klien sejauh mana klien mampu untuk merawat
dengan:
(iteraksi).
3.Kesehatan
Suatu keadaan yang dicirikan oleh keutuhan struktur manusia yang berkembang dan
berfungsi secara fisik dan jiwa yang meliputi aspek fisik, psikologik , interpersonal dan
spiritual , gerakan untuk memenuhi ideal diri seseorang dan melalui personalisasi
4. Keperawatan
sebagian pada bayi, anak dan orangb dewasa, ketika mereka, orang tua mereka, wali atau
orang dewasa lain yang bertanggung jawab terhadap pengasuhan atau perawatan pada
mereka tidak lagi mampu merawat atau mengawasi mereka. Upaya kreatif manusia
ditunjukan untuk menolong sesama. Keperawatan merupakan tindakan yang dilakukan
secara sengaja dan mempuyai tujuan suatu fungsi yang dilakukan perawat karena memiliki
kecerdasan, serta tindakan yang memungkinkan pemulihan kondisi secara manusiawi pada
FORMAT PENGKAJIAN
Tanggal masuk :
Ruang/Kelas :
Nomor Kamar :
A. IDENTITAS
1. Nama :
2. Umur :
3. Jenis Kelamin :
4. Agama :
5. Suku/Bangsa :
6. Pendidikan :
7. Pekerjaan :
8. Status Perkawinan :
D. KEBUTUHAN
1. Pemeliharaan Kebutuhan Udara atau Oksigen
a. Gangguan pernafasan :
b. Alat bantu pernafasan :
c. Kondisi lingkungan :
d. Sirkulasi udara :
e. Letak tempat tinggal :
• BAK :
a. Frekuensi :
b. Warna :
c. Masalah yang dirasakan :
• Istirahat :
a. Waktu tidur :
b. Jumlah :
c. Insomnia :
E. PEMERIKSAAN FISIK
a. Tinggi badan :
b. Kondisi fisik :
c. Tabel perkembangan fisik :
F. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
a. USG :
b. CT SCAN :
c. RO :
G. TERAPI
BAB 3
KESIMPULAN
Pada dasarnya semua teori yang ada merupakan sebuah petunjuk praktik dalam memenuhi
kebutuhan dasar manusia. antara teori satu dengan teori lain tidaklah saling bertentangan,
berkualitas.
Keperawatan dalam menghadapi tangtangan dimasa depan haruslah memiliki sebuah model
sebuah cabang ilmu yang berbeda dari ilmu kesehatan yang lainya.
DAFTAR PUSTAKA
A. Aziz Alimul H, 2012. Pengantar Kebutuhan Dasar Manusia. Jakarta: Salemba Medika.