Anda di halaman 1dari 5

Nama : Salma Husna S.

NIM : 16307141076
Kelas : Kimia E 2016
Reaktor Nuklir
Reaksi nuklir digunakan untuk menyatakan suatu proses pengubahan inti
atom melalui reaksi pertukaran dengan partikel-partikel dasar atau pertukaran
dengan inti atom lain. Reaktor nuklir buatan telah telah diteliti oleh Rutherford
(1919) dengan menunjukkan bahwa partikel α yang berasal dari 214
Po, apabila
ditambahkan pada atom nitrogen akan menghasilkan proton melalui reaksi nuklir :
14 17
7𝑁 + 𝛼→𝑝+ 8𝑂

atau dapat ditulis dalam bentuk pendek :


14
7𝑁 (𝛼, 𝑝) 178𝑂
Reaktor nuklir ialah suatu perangkat yang berfungsi untuk membuat,
mengatur dan menjaga kesinambungan reaksi nuklir berantai pada laju konstan.
Reaktor nuklir pertama kali dibuat oleh Fermi pada tahun 1942. Ada 2 macam
reaktor, yaitu :
1. Reaktor penelitian : reaktor untuk tujuan penelitian.
2. Reaktor daya : reaktor sebagai penghasil daya.
Komponen-komponen dalam reaktor nuklir ialah sebagai berikut:
1) Tangki reaktor.
2) Perisairadiasi.
3) Terasreaktor (susunan elemen bahan bakar, batang kendali ditempatkan pada
lubang-lubang plat kisi menurut konfigurasi tertentu dan reflektor).
4) Fasilitas irradiasi dan ekesperimen :
 Penyalur berkas neutron (untuk irradiasi sampel dengan ukuran agak
besar).
 Kolom termal (untuk irradiasi dengan neutron termal).
 Saluran tengah (untuk keperluan irradiasi atau eksperimen dengan fluks
neutron maksimum).
 Fasilitas bulk shielding (berupa bak air yang dihubungkan dengan kolom
termalisasi yang digunakan untuk eksperimen perisai dan menyimpan
bahan bakar bekas untuk sementara).
 Perangkat subkritik (sebagai sumber neutron tetap).
 Sistem pemindah pneumatik (sebagai tempat memasukkan dan
mengeluarkan sampel dari dalam teras secara cepat).
Boiling Water Reactor (BWR)
Boiling water reactor ialah salah satu tipe reaktor nuklir yang sering
digunakan dalam Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) dimana pendingin
dan moderatornya menggunakan air. Boiling water reactor dikelompokkan
menjadi 2, yaitu Modified BWR dan Advanced Boilling Water Reactor atau
ABWR yang pengelompokkannya secara umum sebagai berikut :

Mekanisme kerja boiling water reactor:


Air pendingin dididihkan di dalam bejana reaktor (reactor vessel) sehingga
menghasilkan uap. Kemudian uap dialirkan ke turbin yang memutar generator listrik.
Setelah uap air mampu menggerakkan turbin, uap dialirkan ke condenser dan diubah
menjadi air kembali. Dengan pompa utama (pump), air dialirkan kembali ke reactor
vessel. Sebagian air pendingin disirkulasi dengan pompa resirkulasi (recirculation pump)
menuju bagian bawah teras reaktor (reactor core) melalui katup yang bekerja sebagai
pompa jet (jet pump). Tekanan dari pompa resirkulasi ini akan menaikkan kecepatan
aliran air pendingin dalam reactor pump.
Keuntungan boiling water reactor :
1. Beroperasi pada tekanan yang lebih rendah (sekitar 75 kali tekanan atmosfer)
dibandingkan dengan PWR (sekitar 158 kali tekanan atmosfer).
2. Bejana tekan mengalami iradiasi yang jauh lebih sedikit dibandingkan dengan PWR.
3. Beroperasi pada suhu bahan bakar nuklir yang lebih rendah.
4. Lebih sedikit komponen karena tidak ada generator uap dan tidak ada bejana
pressurizer.
5. Risiko (kemungkinan) pecah lebih rendah menyebabkan hilangnya cairan pendingin
dibandingkan dengan PWR, dan risiko kerusakan inti yang lebih rendah seandainya
pecah seperti itu terjadi. Hal ini disebabkan lebih sedikit pipa, lebih sedikit pipa
berdiameter besar, lebih sedikit lasan dan tidak ada tabung pembangkit uap.
6. BWR tidak menggunakan asam borat untuk mengontrol pembakaran fisi, yang
menyebabkan kemungkinan korosi yang lebih kecil di dalam bejana reaktor dan
perpipaan.
Kekurangan boiling water reactor :
1. BWR memerlukan perhitungan yang lebih kompleks untuk mengelola konsumsi
bahan bakar nuklir selama operasi karena "aliran dua fase (air dan uap)" di bagian
atas inti.
2. Membutuhkan lebih banyak instrumentasi dalam teras reaktor.
3. Biaya yang lebih tinggi.
Pressurized Water Reactor (PWR)
Pressurized water reactor ialah tipe reaktor yang menggunakan air ringan
sebagai pendingin dan medium pelambat neutron (moderator neutron). Tekanan di
loop pendingin primer mencegah air mendidih dalam reaktor, hal ini berbeda dengan
BWR. Mekanisme kerja pressurized water reactor :

Air yang ada di dalam steam generator dinaikkan tekanannya agar suhunya
meningkat, sehingga air berubah menjadi uap air. Kemudian uap air dialirkan ke
turbin (untuk menggerakkan turbin). Kemudian uap air didinginkan dengan
melewati condenser sehingga uap air berubah menjadi air. Air tersebut kemudian
dialirkan menuju pump dan dialirkan ke dalam steam generator kembali.
Keuntungan pressurized water reactor :
1) Mudah dioperasikan karena lebih sedikit daya yang dihasilkan saat panas
meningkat.
2) Mengandung bahan fisil yang lebih sedikit, sehingga mengurangi kemungkinan
terjadinya fisi, sehingga reaktor lebih aman dan lebih terkendali.
3) Pada siklus turbin, loop primer dan sekunder terpisah, air dari loop primer dan
sekunder tidak akan pernah menyentuh atau mencampur, sehingga tidak ada
kemungkinan kontaminasi.
Kelemahan pressurized water reactor :
1) Membutuhkan pemipaan yang sangat kuat dan bejana bertekanan tinggi.
2) Tidak dapat diisi bahan bakar saat reaktor berjalan. Karena proses pengisian bahan
bakar memakan waktu beberapa minggu, reaktor harus offline untuk saat ini
3) Asam borat yang bersifat korosif terhadap baja karbon, dapat dicairkan ke dalam
pendingin yang menyebabkan produk radioaktif bersirkulasi di seluruh loop.
4) Hasil radioaktif ini merusak reaktor (yaitu potensi paparan radiasi) yang pada
akhirnya membatasi masa operasi reaktor.

Anda mungkin juga menyukai