Anda di halaman 1dari 4

APA YANG DIMAKSUD DENGAN MODEL BISNIS DAN MENGAPA HARUS

INOVATIF ?

Banyak perusahaan melakukan pengembangan produk yang canggih dan hebat.


Utamanya, di negara – negara maju, kemampuan perusahaan untuk berinovasi selalu berhasil
menanamkan kesan yang kuat di mata konsumennya. Banyak perusahaan yang berhasil
tersebut gagal menyesuaikan model bisnis mereka dengan lingkungannya yang senantiasa
berubah. Mereka hanya mengadalkan rangkaian kesuksesan terdahulu. Pada masa kini,
kesuksesan perusahaan untuk bersaing dalam jangka panjang bergantung pada kemampuannya
untuk menciptakan model bisnis yang inovatif

Era Inovasi Model Bisnis

Penelitian empiris menunjukkan secara jelas bahwa inovasi model bisnis memiliki
potensi keberhasilan yang jauh lebih besar daripada sekadar inovasi produk atau proses.
Penelitian yang dilakukan oleh BCG menunjukkan bahwa dalam waktu lima tahun, perusahaan
yang berinovasi dalam model bisnisnya mendapatkan laba 6% lebih tinggi daripada perusahaan
kontemporer yang berinovasi dalam produk dan prosesnya. Keunggulan kompetitif sebuah
perusahaan di masa depan tidak ditentukan oleh produk dan proses yang inovatif, tetapi
ditentukan oleh model bisnis yang inovatif

Elemen Model Bisnis

Terdiri atas empat dimensi :

1. Pelanggan – siapa konsumen yang dituju ? Anda harus memahami dengan tepat
segmen konsumen mana yang relevan untuk anda serta man yang diincar dan tidak
diincar oleh model bisnis anda. Konsumen selalu menjadi inti dari semua model bisnis,
tanpa kecuali
2. Proposisi nilai – apa yang ditawarkan kepada pelanggan ? Dimensi ini menentukan
apa yang ditawarkan oleh perusahaan anda serta menggambarkan bagaimana anda
melayani kebutuhan pelanggan anda.
3. Rantai nilai – bagaimana cara menghasilkan penawaran tersebut ? agar proposisi
nilai tersebut tepat sasaran, anda harus menjalankan beberapa proses dan aktivitas.
Keduanya berhubungan dengan kemampuan serta sumber daya terkait, dan koordinasi
kedua hal tersebut dengan rantai nilai perusahaan adalah dimensi ketiga dalam
perencanaan model bisnis
4. Mekanisme laba – mengapa model bisnis itu menghasilkan laba ? Dimensi keempat
ini, termasuk beberapa aspek seperti struktur biaya dan mekanisme penghasil
pemasukan, menjelaskan apa yang membuat sebuah model bisnis menjadi layak secara
finansial.

Tantangan Inovasi Model Bisnis

Terkait dengan hambatan ini, kami telah menemukan tiga tantangan utama yang
mempersulit perusahaan untuk mengatasi masalah inovasi model bisnis :

1. Berpikir diluar logika yang dominan di bidang usahanya bukanlah upaya yang mudah.
Hambatan mental mempersulit kemunculan ide – ide yang baru
2. Kesulitan dalam memusatkan pikiran kita pada model bisnis dan bukan teknologi dan
produk. Masyarakat umumnya lebih menyukai produk dan teknologi fisik yang dapat
dilihat dan dipahami. Sebagian besar pengusaha merasa kesulitan jika harus berpikir
tentang dunia model bisnis yang abstrak
3. Tidak memiliki alat bantu yang sistematis. Bahwa inovasi ini merupakan proses yang
rumit dan hanya orang – orang yang kreatif dan genius yang dapat menciptakan inovasi
yang benar – benar revolusioner dipasaran

Tantangan Pertama : Berpikir di luar logika yang dominan di bidang usahanya.

Jajaran manajemen perusahaan memiliki pola pikir terpaku pada satu jenis sektor industri,
mereka meyakini bahwa setiap jenis sektor industri memiliki kekhasan nya masing-masing
sehingga strategi yang dipakai pada satu sektor industri tidak dapat dipakai pada sektor industri
yang lain. Hal ini menyebabkan terbatasnya munculnya ide-ide baru dalam menciptakan
inovasi model bisnis. Sebaliknya, wawasan tentang industri berbeda seharusnya mampu
dianggap sebagai sumber ide baru dan membuka pola pikirnya.

Tantangan Kedua : Kesulitan dalam memusatkan pikiran kita pada model bisnis dan
bukan teknologi dan produk.

Meskipun teknologi baru tetap menjadi faktor pendorong dalam sebuah model bisnis namun
sifatnya umum. Teknologi seperti internet atau komputasi cloud sudah banyak diakses oleh
masyarakat luas. Inovasi kreatifnya terletak pada penggunaan dan aplikasinya dalam model
bisnis dan dari situlah pengusaha dapat membuat perubahan. Perubahan yang sebenarnya
adalah pencarian kelayakan ekonomi potensial yang ada pada sebuah teknologi baru, atau
dengan kata lain model bisnis yang tepat.
Tantangan Ketiga : Tidak memiliki alat bantu yang sistematis

Manajer bingung menentukan ide model bisnis baru dikarenakan tidak adanya cara atau alat
bantu yang pakem. Banyaknya alat untuk membantu kreativitas namun tidak ada yang cocok
untuk ranah pengembangan bisnis. Secara kesuluruhan inovasi model bisnis menjadi tugas
yang misterius bagi manajer. Mitos-mitos inovasi model berikut ini selalu mempengaruhi para
manajer :

1. Mitos peningkatan awal : “Kesuksesan berbisnis berasal dari ide yang belum pernah
dimiliki orang lain”. Faktanya model bisnis baru seringkali berasal dari bidang lain.
2. Mitos pemikiran besar : “Inovasi model bisnis biasanya radikal dan baru”.Faktanya inovasi
model bisnis memerlukan proses seperti inovasi produk.
3. Mitos teknologi : “Setiap model bisnis didasarkan pada teknologi baru yang menginspirasi
kemunculan produk baru”.Faktanya teknologi baru masih bersifat umum.
4. Mitos keberuntungan : “Inovasi model hanyalah faktor keberuntungan dan tidak dapat
dilakukan secara sistematis”. Faktanya kita sendirilah yang harus bekerja keras
menciptakan bisnis model baru.
5. Mitos kecerdasan : “Hanya orang cerdas dan kreatif saja yang dapat menghasilkan ideide
inovatif”. Kesuksesan di masa kini semakin tidak ditentukan oleh kecerdasan manusia.
6. Mitos ukuran : “Terobosan besar memerlukan sumber daya yang besar pula”. Faktanya
perusahaan skala kecil bertanggung jawab terhadap revolusi model-model bisnis
terpenting.
Tantangan inovasi model bisnis MPPA :

1. MPPA masih memiliki pandangan bahwa bisnis retail ialah berbentuk offline dengan
memiliki toko fisik. Faktanya bisnis retail saat ini bertransformasi menjadi bisnis
berbasis online tanpa harus memiliki toko fisik.
2. MPPA terlalu berfokus pada inovasi produk sesuai visinya yaitu consumer centric.
MPPA hanya memikirkan bagaimana dapat mengubah dan menyediakan produk yang
dibutuhkan konsumen. Bukan mengubah model bisnisnya.
3. MPPA hanya fokus mengembangkan small format operations dibandingkan dengan
large format operation. Faktanya large format operation memberikan contribution to
total sales lebih banyak dari small format operations, MPPA tidak terlalu
memperhatikan lini large format operationnya di tandai dengan ditutupnya 2 Smartclub
stores pada 2018 karena bisnis B2B yang tidak menguntungkan.

Anda mungkin juga menyukai