Ii PDF
Ii PDF
TINJAUAN PUSTAKA
A. Petir
Petir merupakan suatu peristiwa peluahan muatan listrik di atmosfir. Pada suatu
keadaan tertentu dalam lapisan atmosfir bumi terdapat gerakan angin ke atas
(updraft) membawa udara lembab. Semakin tinggi dari permukaan bumi, semakin
rendah tekanan suhunya. Uap air mengkondensasi menjadi titik air dan
membentuk awan.
Angin keras dengan kecepatan 30000 – 40000 kaki yang bertiup ke atas
membawa awan lebih tinggi. Pada ketinggian lebih dari 5 km, partikel uap air dan
partikel aerosol yang ada di awan akan membeku menjadi kristal – kristal es dan
kemudian turun lagi karena adanya gravitasi bumi. Karena air mengalami
pergerakan acak vertikal dan horizontal, maka terjadilah pemisahan muatan listrik.
Tetesan air yang berada di bagian atas awan biasanya bermuatan positif dan di
Akibat adanya awan yang bermuatan akan timbul muatan induksi pada permukaan
bumi, hingga timbul medan listrik. Mengingat dimensinya, bumi dianggap rata
6
terhadap awan, maka permukaan bumi dan awan dapat dianggap sebagai dua
yang polaritasnya berbeda dengan permukaan bumi. Jika medan listrik yang
terjadi melebihi medan tembus udara, maka akan terjadi pelepasan muatan. Pada
Attitude, km Suhu, °C
.
-64
14
12 -55
10 -45
8 -33
6 -18
4 -7
2 +5
0 +30
Gambar 1: Persebaran muatan positif dan negatif di dalam awan
menurut D.J Malan2
2
Kondisi ketidakmantapan di dalam atmosfer, dapat saja timbul akibat pemisahan tidak seperti
diatas. Misalnya muatan yang terjadi berpisah ke arah horizontal, yang kemudian menimbulkan
pelepasan muatan antara dua awan. Atau pemisahan muatan vertikal tersebut terjadi sebaliknya,
hingga arah peluahan muatan atau petir juga terbalik. Dari Physic Of Lightning D.J. Malan tahun
1963
7
Petir awan ke tanah merupakan tembus listrik transien yang berlangsung dalam
selang waktu ratusan mikrodetik dan merambat sepanjang beberapa kilometer dari
awan ke permukaan bumi. Petir awan ke tanah berawal dari daerah sela antara
di daerah P awan. Proses ini dikenal dengan proses peluahan awal. Selanjutnya
elektron merambat menuju permukaan bumi dan menimbulkan lidah petir. Lidah
petir yang pertama disebut pelopor awal. Arah langkah lidah petir berubah-ubah,
sehingga rambatan petir tidak lurus dan patah-patah. Pelopor akan terus merambat
Seluruh kejadian peluahan petir disebut kilat. Dan dapat terjadi selama 0,5 hingga
1 detik. Satu kilat terdiri dari beberapa peluahan, di antaranya 3 atau 4 pulsa arus
tinggi yang disebut sambaran. Pada petir di dalam awan, yang merupakan
peluahan yang terjadi di dalam satu awan (awan cumulonimbus), tanpa kontak
langsung dengan permukaan bumi. Peluahan petir jenis ini merambat antara
peluahan petir yang lainnya adalah petir awan ke awan. Petir awan ke awan terjadi
6
Ketika lidah petir mendekati permukaan tanah atau suatu objek, proses attachment terjadi. Yaitu
adanya pelopor yang memiliki polaritas positif bergerak ke atas dari permukaan tanah atau suatu
objek, mengejar lidah petir. Hal ini terjadi akibat adanya beda potensial yang tinggi. Saat kedua
pelopor ini bertemu di titik sambar dan terjadi sambaran balik. Pelopor positif ini akan terus
bergerak ke awan untuk menetralkan muatan negatif awan. Dari Gelombang berjalan dan Proteksi
Surja TS Hutauruk tahun 1991.
8
Dua tipe petir terakhir ini sangat jarang terjadi, dan sulit dikenali karena kedua
petir ini mengacu kepada petir yang berada di dalam awan. Durasi waktu
perambatan petir di dalam awan lebih pendek apabila dibandingkan dengan petir
awan ke awan.
B. Gelombang Impuls
S
0,9 Û Ekor
Muka u(t)
0,5 Û
0,3 Û
t
Ts
(a) Tf
Û
S
Û
0,9 Û u(t)
0,5 Û
t
TCR
(b) Th
Dengan :
S : Titik puncak
Gelombang yang dibangkitkan ini memiliki bentuk curam pada muka gelombang
dan ekor gelombangnya memiliki bentuk yang pendek. Definisi muka gelombang
Muka gelombang didefinisikan sebagai bagian dari gelombang yang dimulai dari
titik nol sampai titik puncak, sedangkan sisanya disebut ekor gelombang.
Tegangan impuls petir dinyatakan dengan bentuk 1,2/50 µs yang berarti suatu
yang jauh lebih besar waktu mukanya daripada impuls petir tidak akan lagi
menemui kesulitan. Karena penentuan titik asal 0 yang tepat dan penentuan
puncak S yang tepat dapat digunakan untuk pembakuan atau standar. Untuk
bentuk gelombang impuls 250/2500 µs yang berarti bahwa nilai waktu muka
Besarnya waktu ekor tegangan impuls pensaklaran dapat juga diberi simbol Td
yakni waktu dengan nilai tegangan sesaat lebih besar dari 0,9 sebagai pengganti
dari nilai Th. Pada kondisi lainnya kurva-kurva tegangan impuls petir sering
mengandung osilasi frekuensi tinggi dengan amplitudo yang tidak melebihi 0,05
Pada suatu sistem tenaga listrik, energi listrik yang dibangkitkan dari pusat
saluran transmisi, saluran transmisi tersebut dapat berupa saluran udara atau
saluran bawah tanah, namun pada umumnya berupa saluran udara. Energi listrik
kawat telanjang sehingga udara digunakan sebagai media isolasi antara kawat
penghantar dengan ketinggian dan jarak yang aman bagi manusia dan lingkungan
bangunan yang kokoh, yang biasa disebut menara atau tower. Antara menara
listrik dan kawat penghantar disekat oleh isolator. Konstruksi tower besi baja
saluran transmisi tegangan ekstra tinggi (SUTET) yang paling banyak digunakan
pegunungan dan jauh dari jalan raya, harganya yang relatif lebih murah
11
yang mudah. Suatu menara atau tower listrik harus kuat terhadap beban yang
- Gaya angin akibat terpaan angin pada kawat maupun badan tower.
Dimana :
( )
( )
12
( )
( )
Vt adalah kecepatan propagasi petir yang sama dengan kecepatan cahaya sebesar
300 m/µs.
( ) ( )
Dimana :
r1
h1
h2
h3
h
h4
Dan jika menara tidak berbentuk silinder melainkan berbentuk cone, maka Zt
adalah :
[ { ( )}] ( )
Dimana
( )
( )
( )
r1
h1
r2
h2
r2
D. Isolator
(konduktor) dengan tiang atau tanah. Umumnya dielektrik isolator terbuat dari
Jepitan Logam
Semen
Porselen
Tonggak Logam
Terlihat bahawa dari Gambar 6 diatas bahwa bagian utama dari isolator terdiri
dari bahan dielektrik, jepitan logam, dan tonggak logam serta semen sebagai
perekat jepitan logam dan tonggak logam dengan dielektrik. Menurut lokasi
pemasangan, isolator terdiri dari isolator pasangan dalam (indoor) dan isolator
pasangan luar (outdoor) dan Secara konstruksi isolator terdiri dari isolator
Jenis isolator yang digunakan pada saluran udara tegangan tinggi pada umumnya
disebut juga isolator piring. Isolator ini terdiri dari badan porselin yang diapit
gandengan isolator terpasang spark gap pada kedua ujung isolator yang dipasang
sedemikian rupa seperti terlihat pada Gambar 8 Sehingga busur api tidak dapat
mengenai isolator saat lompatan api terjadi. Karena itu isolator saluran
untuk isolator pin nilai kapasitansinya adalah 100 pF/unit. Apabila pada sebuah
E. Kawat Penghantar
Bila ada dua kawat paralel dipisahkan oleh media isolasi akan terbentuk kapasitor,
jadi mempunyai sifat untuk menyimpan muatan listrik. Bila suatu perbedaan
muatan listrik pada kedua kawat dipertahankan dengan tanda yang berlawanan,
Pandanglah suatu saluran fasa tunggal dengan dua penghantar paralel berjarak d12
dengan jari-jari masing-masing rl dan r2 seperti pada Gambar 10. Dengan e12
adalah beda potensial antara kawat 1, kawat 2, dan penghantar mendapat muatan
( )
Dimana :
d12
r1 r2
q1 q2
Prosedur lain adalah dengan memandang suatu titik yang jauh yang berpotensial
nol sebagai suatu elektroda kapasitor dan kemudian kapasitansi antara tiap kawat
dengan titik tersebut diperhitungkan, maka akan diperoleh dua kapasitor antara
tiap kawat dan titik yang mempunyai potensial nol. Tetapi antara kedua kawat
C1 Netral C2
Titik dengan potensial nol disebut titik netral kapasitansi (capacitance neutral
point). Bila sistem itu simetris, titik netral berada tepat di tengah-tengah kedua
( )
( )
Dimana:
( )
19
Dan
( )
( )
diganti menjadi log serta untuk kawat udara = 8,855 x 10-12 F/m. Dengan
( )
Dalam Persamaan (15) r1 dan d12 dapat dianggap sama. Tetapi untuk praktisnya,
( )
atau,
( ) ⁄ ( )
20
atau,
( )
Dimana:
( )
( )
( )
d31 d12
r3,q3 r2,q2
d23
3 2
Gambar 12 Rangkaian fasa tiga
21
tiga. Pada Gambar 12 dapat dilihat suatu rangkaian fasa tiga dengan jarak antar
kawat masing-masing d12, d13, dan d23. Kapasitansi saluran dapat ditulis sebagai
berikut:
( )
( )
Dimana,
( ) ( ) ( )
dan
atau
( )
( )
22
Pada saluran tegangan ekstra tinggi (EHV), yaitu pada tegangan-tegangan yang
lebih tinggi dari 230 kV, rugi-rugi korona, terutama interfensi dengan saluran
komunikasi sudah sangat besar bila saluran transmisi itu hanya mempunyai satu
konduktor per fasa dibuat 2, 3, 4, atau lebih. Saluran yang demikian disebut
Dengan menggunakan dua atau lebih konduktor per fasa, maka reaktansi saluran
a. Reaktansi Induktif
A
1 2
3 n
1 2 dAB
B dAC
3 n
dBC
1 2
3 n
C
Reaktansi induktif sistem fasa tiga dengan konduktor berkas dimana setiap berkas
sebagai berikut:
√ ( )
√ ( )
√
√
( )
Dimana :
dan terletak pada suatu lingkaran dengan radius R, dapat diturnkan sebagai
berikut:
maka:
A B C
dAB dBC
dAC
Gambar 14 Dua buah subkonduktor
√ √ √ ( )
√
r1’
R
√ √ (√ ) √ ( )
25
S S
R
√ ( )
c. Reaktansi Kapasitif
( )
( )
Bentuk persamaan untuk Xd1 telah diberikan dalam persamaan (32) sebagai
berikut:
√ ( )
Persamaan untuk ( )
dapat ditulis sebagai :
( )
√ ( ) ( )
26
Dan bila persamaan (30) dirobah dengan mengganti r’1 dengan r1, maka:
( )
( )
√
[ ]
Jadi: ( )
Atau :
√
( )
√
[ ]
Suatu saluran ganda fasa-tiga mempunyai dua konduktor paralel per fasa dan arus
terbagi rata antara kedua konduktor, baik karena susunan konduktor yang simetris
d12
d23
Pada umumnya semua konduktor adalah identik dengan radius r1, jadi: Ia = Id, Ib =
Ie, dan Ic = If. Bila saluran 1 jauh dari saluran 2 maka induktansi bersama antara
ditopang pada satu menara, jadi jarak-jarak antara konduktor tidak besar,
Sekalipun demikian, dalam praktek, sering diambil impedansi dari saluran ganda
itu sama dengan separuh dari impedansi dari satu saluran, dengan kata lain
( )
Dimana:
√ ( )
√( ) ( )
dari induktansi bersama dan untuk menghitung reaktansi induktif dari saluran
ganda tersebut dapat juga digunakan metode GMR dan GMD yang telah dibahas
sebelumnya. Jadi :
( )
Dimana :
√ ( )
28
√( ) ( )
Sama halnya dengan reaktansi induktif, konsepsi GMD dan GMR dapat juga
dimana GMD sama dengan GMD pada persamaan (40) dan GMR pada persamaan
( )
Dimana:
√ ( )
Untuk melindungi kawat fasa terhadap sambaran langsung dari petir digunakan
satu atau dua kawat tanah yang terletak di atas kawat fasa dengan sudut
terjadinya loncatan balik karena sambaran kilat secara langsung pada puncak
menara atau kawat tanah tetap masih ada, dan untuk menguranginya tahanan kaki
menara harus dibuat tidak melebihi 10 Ohm. Tahanan kaki menara 10 Ohm dapat
( )
Dimana :
menambah panjang batang pengetanahan. Tetapi hubungan ini tidak langsung dan
akan mencapai satu titik dimana penambahan panjang batang pengetanahan hanya
akan mengurangi tahanan kaki menara sedikit. Dalam hal ini digunakan batang
tahanan kaki menara, bila variabel d diubah menjadi A dan jari-jari batang
Penempatan :
Dimana :
Untuk mendapatkan tahanan kaki menara yang kecil maka menara transmisi harus
menggunakan batang konduktor yang ditanam tegak lurus terhadap tanah. Sistem
batang konduktor
Bila satu batang konduktor dengan panjang l dan memiliki radius r dan ditanam
tegak lurus pada tanah, maka tahanan, kapasitansi, dan induktansi dari konduktor
( ) ( )
( ) ( )
31
( ) ( )
Bila empat batang konduktor dengan panjang l dan memiliki radius r dan ditanam
tegak lurus pada tanah, maka tahanan, kapasitansi, dan induktansi dari konduktor
( )
√ ⁄
( )
⁄ ( ) ( )
( )
√ ⁄
[ ]
l
S1
S2
Lompatan api balik (back-flashover) merupakan fenomena yang terjadi saat kawat
Besarnya tegangan yang timbul pada isolator transmisi tergantung pada kedua
parameter kilat, yaitu puncak dan kecuraman muka gelombang kilat. Tidak semua
isolasi saluran.
Fenomena ini terjadi apabila saat kawat tanah tersambar petir dan sisa arus yang
terjadi bila tegangan yang timbul sangat besar dan melebihi kekuatan tegangan
( ) ( )
Dimana : K1 = 0,4 x L
K2 = 0,71 x L
Jumlah sambaran kilat ke bumi adalah sebanding dengan jumlah hari guruh per
tahun atau Iso Keraunic Level (IKL) di tempat itu. Dengan kesepakatan para
peneliti bahwa sambaran yang mengenai saluran dekat menara sebesar 60 % dan
sisanya 40 % mengenai kawat tanah jauh dari menara sepanjang gawang dan
probabilitas peralihan lompatan api menjadi busur api untuk Saluran Udara
34
sebagai berikut :
( )
( )
Sedangkan hubungan antara waktu muka gelombang arus petir dengan frekuensi
(57)
Dimana :
[∑( )]
6
Pada saluran udara tegangan tinggi (SUTT) η = 0,85 dan dengan anggapan bahwa jumlah
sambaran pada menara 60 % dari seluruh sambaran. Dari : Gelombang berjalan dan Proteksi Surja
TS Hutauruk tahun 1991.