Anda di halaman 1dari 5

http://ahlinyajiwa.blogspot.com/2013/02/strategi-pelaksanaan-waham.

html

STRATEGI PELAKSANAAN WAHAM

STRATEGI PELAKSANAAN KOMUNIKASI PADA PASIEN DENGAN WAHAM

SP 1 P : Membina hubungan saling percaya ; mengidentifikasi kebutuhan yang tidak


terpenuhi dan cara memenuhi kebutuhan ; mempraktekkan pemenuhan kebutuhan
yang tidak terpenuhi.

ORIENTASI :
“Assalamualaikum, perkenalkan nama saya Anna mahasiswi D-IV Keperawatan Reguler IV
Poltekkes Kemenkes Palangka Raya. Saya dinas dari jam 07.00–14.00, saya yang akan
membantu perawatan bapak hari ini. Nama bapak siapa? senangnya dipanggil apa?”
“Bisa kita berbincang-bincang tentang apa yang Tn. J rasakan sekarang?”
“Berapa lama Tn. J mau kita berbincang-bincang? Bagaimana kalau 15 menit?”
“Dimana enaknya kita berbincang-bincang pak?”

KERJA :
“Saya mengerti Tn. J merasa bahwa Tn. J adalah orang suci yang bebas dari dosa, tapi sulit
bagi saya untuk mempercayainya, karena setahu saya orang suci yang bebas dari dosa itu
mustahil adanya, bisa kita lanjutkan pembicaraan yang tadi terputus pak?”
“Tampaknya Tn. J gelisah sekali, bisa Tn. J ceritakan kepada saya apa yang Tn. J rasakan?”
“Oooo, jadi merasa takut nanti dituduh melakukan hal tercela yang tidak suci.?”
“Kalau Tn. J sendiri inginnya seperti apa?”
“Ooo, Bagus Tn. J sudah punya rencana dan jadwal untuk diri sendiri.”
“Coba kita tuliskan rencana dan jadwal tersebut Tn. J.”
“Wah, bagus sekali, jadi setiap harinya Tn. J ingin ada kegiatan di luar Rumah Sakit karena
bosan kalau di Rumah Sakit terus ya?”

TERMINASI :
“Bagimana perasaan Tn. J setelah berbincang-bincang dengan saya?”
“Apa saja tadi yang telah kita bicarakan? Bagus.”
“Bagaimana kalau jadwal ini Tn. J coba lakukan, setuju pak?”
“Bagaimana kalau bincang-bincang kita saat ini kita akan lanjutkan lagi.”
“Saya akan datang kembali 2 jam lagi ya Pak.”
“Kita akan berbincang-bincang tentang kemampuan yang pernah Tn. J miliki?”
“Bapak mau kita berbincang-bincang dimana? Bagaimana kalau disini saja Tn. J?”

SP 2 P : Mengidentifikasi kemampuan positif pasien dan membantu


mempraktekannya.

ORIENTASI :
“Assalamualaikum Tn. J, bagaimana perasaannya saat ini? Bagus”
“Apakah Tn. J sudah mengingat-ngingat apa saja hobi atau kegemaran Tn. J?”
“Bagaimana kalau kita bicarakan hobi tersebut sekarang?”
“Dimana enaknya kita berbincang-bincang tentang hobi Tn. J tersebut?”
“Berapa lama Tn. J mau kita berbincang-bincang? Bagaimana kalau 20 menit?”
KERJA :
“Apa saja hobi Tn. J? Saya catat ya pak, terus apa lagi?”
“Wah, rupanya Tn. J pandai main Gitar ya.”
“Bisa Tn. J ceritakan kepada saya kapan pertama kali belajar main Gitar , siapa yang dulu
mengajarkannya kepada Tn. J, dimana?”
“Bisa Tn. J peragakan kepada saya bagaiman bermain Gitar yang baik itu.”
“Wah, bagus sekali pak. Bagaimana kalau kita buat jadwal untuk kemampuan Tn. J ini.
Berapa kali sehari/seminggu Tn. J mau bermain Gitar ?”
“Apa yang Tn. J harapkan dari kemampuan bermain Gitar ini?”
“Ada tidak hobi atau kemampuan Tn. J yang lain selain bermain Gitar ?”

TERMINASI :
“Bagaimana perasaan Tn. J setelah kita berbincang-bincang tentang hobi dan kemampuan Tn.
J?”
“Setelah ini coba Tn. J lakukan latihan bermain Gitar sesuai dengan jadwal yang telah kita
buat ya?”
“Bagaimana kalau bincang-bincang kita saat ini kita akan lanjutkan lagi.”
“Bagaiman kalaunanti sebelum makan siang? Nanti kita ketemuan di taman saja, setuju pak?”
“Nanti kita akan membicarakan tentang obat yang harus Tn. J minum, setuju?”

SP 3 P : Mengajarkan dan melatih cara minum obat yang benar.

ORIENTASI :
“Assalamualaikum Tn. J.”
“Bagaimana pak, sudah dicoba latihan main Gitarnya? Bagus sekali.”
“Sesuai dengan janji kita kemarin, kita akan membicarakan tentang obat yang harus Tn. J
minum, Bagaimana kalau kita mulai sekarang pak?”
“Berapa lama Tn. J mau kita membicarakannya? Bagaimana kalau 20 atau 30 menit saja?”

KERJA:
“Tn. J berapa macam obat yang diminum, jam berapa saja obat yang diminum?”
“Tn. J perlu minum obat ini agar pikirannya jadi tenang, tidurnya juga tenang.”
“Obatnya ada tiga macam pak, yang warnanya oranye namanya CPZ gunanya agar tenang,
yang putih ini namanya THP gunanya agar rileks, dan yang merah jambu ini namanya HLP
gunanya agar pikiran jadi teratur. Semuanya ini diminum 3 kali sehari, jam 7 pagi, jam 1
siang, dan jam 7 malam.”
“Bila nanti setelah minum obat mulut Tn. J terasa kering, untuk membantu mengatasinya Tn.
J bisa banyak minum dan mengisap-isap es batu.”
“Sebelum minum obat ini Tn. J mengecek dulu label dikotak obat apakah benar nama Tn. J
tertulis disitu, berapa dosis atau butir yang harus diminum, jam berapa saja harus diminum.
Baca juga apakah nama obatnya sudah benar!”
“Obat-obat ini harus diminum secara teratur dan kemungkinan besar harus diminum dalam
waktu yang lama. Agar tidak kambuh lagi, sebaiknya Tn. J tidak menghentikan sendiri obat
yang harus diminum sebelum berkonsultasi dengan dokter.”

TERMINASI :
“Bagaiman perasaan Tn. J setelah kita becakap-cakap tentang obat yang Tn. J minum? Apa
saja nama obatnya? Jam berapa minum obat?”
“Mari kita masukkan pada jadwal kegiatan! Jangan lupa minum obatnya dan nanti saat
makan minta sendiri obatnya pada perawat!”
“Jadwal yang telah kita buat kemarin dilanjutkan ya pak!”
“Pak besok kita ketemu lagi untuk melihat jadwal kegiatan yang telah dilaksanakan.
“Bagaimana kalau seperti biasa, jam 10 dan ditempat sama?”
“Sampai besok ya pak.”

STRATEGI PELAKSANAAN KOMUNIKASI PADA


KELUARGA PASIEN DENGAN WAHAM

SP 1 KP : Membina hubungan saling percaya dengan keluarga ; mengidentifikasi


masalah; menjelaskan proses terjadinya masalah; dan obat pasien.

ORIENTASI :
“Assalamualaikum pak, pekenalkan nama saya Anna mahasiswi D-IV Keperawatan Reguler
IV Poltekkes Kemenkes Palangka Raya. Saya yang merawat Tn. J selama ini. Kalau bisa saya
tahu nama bapak siapa? Senangnya dipanggil apa?”
“Bagaimana kalau sekarang kita membicarakan tentang masalah Tn. J dan cara merawat Tn. J
dirumah.”
“Dimana bapak mau berbicara dengan saya? Bagaimana diruang tamu bapak saja?”
“Berapa lama bapak mau berbincang-bincang dengan saya? Bagaimana kalau 15 menit saja?”

KERJA :
“Tn. J, apa masalah yang bapak rasakan dalam merawat Tn. J? apa yang sudah Tn. J lakukan
dirumah? Dalam menghadapi sikap Tn. J yang selalu mengaku-ngaku sebagai seorang yang
suci bebas dari dosa tetapi nyatanya bukan, ini merupakan salah satu gangguan proses
berpikir. Untuk itu akan saya jelaskan sikap dan cara menghadapinya. Setiap kali Tn. J
berkata bahwa ia seorang yang suci bebas dari dosa, Tn. A dan Ny. D bersikap dengan
mengatakan;

Pertama: Tn. A atau Ny. D mengerti bahwa Tn. J merasa sebagai manusia yang suci bebas
dari dosa, tapi sulit bagi Tn. A dan Ny. D untuk mempercayainya karena setahu kita semua
tidak ada manusia yang sempurna didunia ini.

Kedua: Tn. A atau Ny. D harus lebih sering memuji Tn. J jika ia melakukan hal-hal yang
baik”

Ketiga: hal-hal ini sebaiknya dilakukan oleh seluruh keluarga yan berinteraksi dengan Tn. J.
Tn. A dan Ny. D dapat bercakap-cakap dengan Tn. J tentang kebutuhan yang diinginkan oleh
Tn. J, misalnya; Tn. A dan Ny. D percaya kalau Tn. J punya kemampuan dan keinginan.
Coba ceritakan kepada kami, Tn. J kan punya kemampuan”

Keempat: Tn. A atau Ny. D mengatakan kepada Tn. J, Bagaimana kalau kemampuan untuk
bermain Gitar dengan baik dicoba sekarang” dan kemudian setelah dia melakukannya Tn. A
dan Ny. D harus memberikan pujian.
Tn. A dan Ny. D jangn lupa, Tn. J ini perlu minum obat agar pikirannya jadi tenang.”
“Obatnya ada tiga macam pak, yang warnanya oranye namanya CPZ gunanya agar tenang,
yang putih ini namanya THP gunanya agar rileks, dan yang merah jambu ini namanya HLP
gunanya agar pikiran jadi teratur. Semuanya ini diminum 3 kali sehari, jam 7 pagi, jam 1
siang, dan jam 7 malam, jangn dihentikan sebelum berkonsultasi dengan dokter karena dapat
menyebabkan Tn. J bisa kambuh kembali. Tn. J sudah punya jadwal minum obat. Jika dia
minta obat sesuai jamnya, segera berikan pujian!”

TERMINASI :
“Bagaimana perasaan bapak dan ibu setelah berbincang-bincang dengan saya tentang cara
merawat Tn. J dirumah nanti?”
“Setelah ini coba bapak dan ibu lakukan apa yang sudah saya jelaskan tadi setiap kali
berbicara dengan Tn. J.”
“Baiklah, bagaimana kalau dua hari lagi Saya akan datang kembali kesini dan kita akan
mencoba melakukan langsung cara merawat Tn. J sesuai dengan pembicaraan kita tadi.”
“Baik kalau begitu pertemuan kita kali ini kita akhiri dulu, Saya pamit dan kita akan bertemu
ditempat ini ya pak,bu.”

SP 2 KP : Melatih kelurga cara merawat pasien.

ORIENTASI:
“Assalamualaikum pak, bu sesuai dengan janji kita dua hari yang lalu kita sekarang ketemu
lagi. Bagaimana pak, bu ada pertanyaan tentang cara merawat pasien seperti yang telah kita
bicarakan dua hari yang lalu? Sekarang kita akan latihan cara-cara merawat pasien tersebut
ya pak, bu.”
“Kita akan coba disini dulu, setelah itu baru kita coba langsung pada Tn. J ya?”

KERJA:
“Sekarang anggap saja saya Tn . J yang sedang mengaku menjadi seorang yang suci dari
dosa, coba bapak dan ibu praktikkan cara bicara yang benar bila Tn. J sedang dalam keadaan
seperti ini!”
“Bagus,betul begitu caranya, sekarang coba praktikkan cara memberikan pujian atas
kemampuan yang dimiliki oleh Tn. J. bagus !”
“Sekarang coba cara memotivasi Tn. J minum obat dan melakukan kegiatan positifnya sesuai
jadwalnya!” Bagus sekali ternyata bapak dan ibu sudah mengerti cara merawata Tn. J.”
“Bagaimana kalau sekarang kita coba langsung kepada Tn. J.”

TERMINASI:
“Bagaimana perasaan bapak dan ibu setelah kita berlatih cara merawat Tn. J?”
“Setelah ini coba bapak dan ibu lakukan apa yang sudah dilatih tadi setiap kali bapak dan ibu
merawat Tn. J!”
“Baiklah, bagaimana kalau dua hari lagi bapak dan ibu datang kembali ke sini dan kita akan
mencoba lagi cara merawat Tn. J sampai bapak dan ibu lancar melakukannya?”
“Jam berapa bapak dan ibu bisa bertemu dengan Saya?” Baik, kita akan ketemu lagi di
tempat ini ya pak,bu.”

SP 3 KP : Membuat perencanaan pulang bersama keluarga.

ORIENTASI:
“Assalamualaikum pak, bu, karena pada hari ini Tn. J sudah boleh pulang, maka kita
bicarakan jadwal Tn. J selama dirumah.”
“Bagaimana pak, bu selama bapak dan ibu besuk apakah sudah terus dilatih cara merawat Tn.
J?”
“Nah, sekarang bagaimana kalau kita bicarakan jadwal di rumah? Mari bapak dan ibu ikut
saya”
“Berapa lama bapak dan ibu mau berbincang-bincang dengan saya? Bagaimana kalau 30
menit saja? Sebelum ibu dan bapak menyelesaikan administrasinya”

KERJA:
“Pak, bu, ini jadwal Tn. J selama di rumah sakit. Coba perhatikan! Apakah kira-kira dapat
dilaksanakan semuanya di rumah? Jangan lupa perhatikan Tn. J agar ia tetap
melaksanakannya dirumah dan jangan lupa member tanda M (mandiri), B (bantuan), atau T
(tidak mau melaksanakannya).”
“Hal-hal yang perlu diperhatikan lebih lanjut adalah perilaku yang ditampilkan oleh Tn. J
selama dirumah. Misalnya Tn. J mengaku sebagai seseorang yang suci dari dosa terus
menerus dan tidak ada perbaikan, menolak minum obat atau memperlihatkan perilaku
membahayakan orang lain. Jika hal ini terjadi segera hubungi petugas rumah sakit, agar
petugas rumah sakit dapat memantaunya.”

TERMINASI:
“Apa yang ingin bapak dan ibu tanyakan? Bagaimana perasaan bapak dan ibu? Sudah siap
unutk melanjutkan dirumah?”
“Ini jadwal kegiatan hariannya. Ini rujukan untuk bisa control lagi. Kalau ada apa-apa Bapak
dan Ibu segera menhubungi kami. Mungkin hanya ini yang bisa saya sampaikan mohon maaf
bila ada kata-kata saya yang menyinggung perasaan Bapak dan Ibu mohon dimaafkan.
Terimakasih atas kerjasamanya pak,bu.”
“Silahkan ibu dan Bapak untuk dapat menyelesaikan administrasinya ke kantor depan!”

Anda mungkin juga menyukai