Anda di halaman 1dari 10

ANOTHER SIDE

KARYA : DWI HADI PRATIWI

Seorang gadis berjalan memasuki salah satu Kampus terbesar di Indonesia. Aura dingin yang
menyelimutinya membuat semua mata tertuju padanya. Mulai dari tatapan kagum sampai tatapan sinis
yang ditujukan pada gadis tersebut. Gadis tersebut tampaknya tidak tertarik dengan tatapan orang
orang disitu, ia lebih tertarik menghayati lagu ”All I ask- Adele” yang sedang terputar di earphone nya.

Gadis tersebut bernama Keyra Dwiputri Anderson. Ia berasal dari keluarga terkenal yaitu Anderson.
Karena memiliki darah keturunan Aceh- Canada, ia memiliki paras yang cantik dengan rambut hitam
yang indah serta memiliki tubuh yang sangat di dambakan oleh wanita wanita saat ini. Ibunya bernama
Dwiputri. Sedangkan, ayahnya bernama Ferry Anderson. Orangtuanya merupakan CEO yang
mengelolah perusahaan milik keluarga yang bernama Anderson’s Company yang berada di Canada.
Karena hal ini, Keyra sangat jarang bertemu dengan orangtuanya. Keyra memiliki seorang kakak laki- laki
yang bernama Malvin Dwiputra Anderson. Hubungan antara Keyra dengan kakaknya bisa dibilang tidak
seperti kakak adik biasanya. Ketika dirumah, mereka sangat jarang untuk bertegur sapa selayaknya
saudara. Karena kondisi seperti inilah membuat Keyra dari pribadi yang manis dan periang, menjadi
pribadi yang dingin tak tersentuh.

“Key……” panggil Raquell

Keyra dengan wajah malasnya melihat orang yang memanggilnya tadi. Walaupun memakai earphone,
suara Raquell tetap bisa terdengar dengan jelas di telinga Keyra. Ya! Dia Raquell. Putri satu satunya dari
keluarga Wijaya ini memang memiliki sifat yang periang. Walaupun memiliki kondisi keluarga seperti
Keyra, dia tetap bisa mengendalikan sifatnya. Raquell adalah sahabat Keyra dari kecil. Mereka bagaikan
dua hati yang tidak dapat dipisahkan.

“Hmmmm……” jawab Keyra dengan malas

“lo kok jawabnya kaya gitu sihhh……tapi ngga papa… gue ngerti sihh kenapa lo jadi kaya gini…..” balas
Raquell

“Hmmm….”jawab Keyra sambil memandang Raquell

“ Yuk masuk…..” ajak Raquell sambil menarik Keyra masuk ke kelas.

Ketika masuk ke kelas, semua mata tertuju pada Keyra. Siul siulan dari para laki-laki, membuat Keyra
dan Raquell menjadi muak.

“DIAM LO SEMUA………..” teriak Raquell sambil memukul meja

Semua orang dikelas pun menjadi diam karena teriakan Raquell yang super duper keras. Tak lama,
dosen pun masuk ke kelas. Mereka pun memulai pelajaran.
Jam istirahat

“Key….kantin yukk” ajak Raquell

“Gue malas Ra… lo aja sana….” Jawab Keyra sambil tiduran di lipatan kedua tangannya yang di taruh di
atas meja

“Ga mau Key….. nanti gue diculik gimana….lo ngga sedih apa….” Balas Raquell

Keyra pun bangun dari tidur nya dan menatap Raquell

“Ga akan ada yang mau nyulik lo Ra… orang lo aja bikin susah gini……..” jawab Keyra

“Lo kok kayak gitu sihh Key….Kita kan berteman udah dari janin….lo kok ngatain gue bikin susah sih Key”
balas Raquell dengan muka yang di sedih-sedihkan

“ Ga usah alay deh Ra…” jawab Keyra santai

Tiba-tiba Ade, Meira dan Britney datang.

“Tuh Ra….Sama mereka aja lo ke kantinnya” suruh Keyra sambil menunjuk Ade,Meira dan Britney

“Hai Key…..” sapa Ade,Meira dan Britney

“Hai..…” jawab Keyra sambil tersenyum

“Gue maunya lo juga ikut ke kantin Key. C’mon Key…” ajak Raquell sambil menarik-narik tangan Keyra

“C’mon Key….” Ajak yang lainnya juga

“Hmm…Kalau bukan karena lo semua sahabat gue, gue ngga akan ikut kalian” pasrah Keyra

“ Yeyy….” Teriak mereka berempat

Ketika dalam perjalanan ke kantin, mereka bertemu dengan Kevin beserta teman-temannya. Kevin
merupakan sepupu Keyra yang sangat jahil. Menurut Keyra, Kevin adalah pasien rumah sakit jiwa yang
lari.

“Key…..” teriak Kevin sambil membuka tangannya ingin memeluk Keyra

“Pergi ngga lo” usir Keyra sambil memukul dada Kevin sebelum Kevin memeluknya

“Aaaaauuu” teriak Kevin sambil memegang dadanya yang sakit di pukul Keyra.
“Jahat amat sih lo Key. Sakit nih gue” Kevin

“I don’t care” jawab Keyra sarkastik

Teman-teman Kevin hanya bisa melihat Kevin kesakitan. Teman teman Kevin itu terdiri dari Erik, Dava,
Dirga dan Vano.

“Hai Key….” Sapa Erik

“Hmm..” jawab Keyra datar

“Lama ngga ketemu ya Key… Lo tambah cantik aja…” Dirga

Keyra tidak membalas ucapan Dirga. Dia sangat malas membalas ucapan yang seperti itu. Menurutnya
itu sangat tidak penting.

“Dav, lo kenapa diam aja?” Tanya Vano

“Biasa aja kali natap Keyra, Dav….. “ goda Raquell

Keyra pun melihat Dava yang sedang menatap nya. Dava pun mengalihkan pandangannya saat Erik
menepuk pundaknya.

“Yukk.. kita ke kantin. Lapar nih guee..” ajak Erik

“Ayo.. Kita tinggalin aja nih si Kevin” Dirga

Dava, Erik, Dirga dan Vano pun pergi meninggalkan Kevin yang masih kesakitan. Disusul dengan Keyra,
Raquell, Ade, Meira dan Britney pergi meninggalkan Kevin sendiri.

Sesampainya di kantin, mereka langsung mencari tempat duduk. Tetapi semua tempat duduk di kantin
sudah full. Akhirnya Britney berjalan di salah satu tempat duduk yang berisi para juniornya yang sedang
asik makan dan mengusir mereka. Jahat?. Ya. Itulah Britney. Dari ke-4 sahabat Keyra, Britney lah yang
paling jahat. Britney tidak akan segan segan memukul orang orang yang mengusik kehidupannya.
Apalagi itu berhubungan dengan sahabatnya. Walaupun itu hanya menatap dirinya, ia akan segera
memukul orang tersebut. Britney memiliki sifat jahat seperti ini pun karena dia kurang kasih sayang
orangtuanya. Ya! Semua sahabat Keyra memang memiliki kondisi keluarga yang hampir sama. Hal ini
yang menjadikan mereka sangat nyaman dan cocok satu sama lain. Bukan berarti Keyra adalah tipe
orang yang pemilih. Tidak!. Dia hanya tidak suka dengan orang yang MUNAFIK. Yang hanya ingin
berteman dengannya untuk mendapatkan popularitas semata. Mungkin Karena itulah dia hanya
memiliki sahabat 4 orang saja.

Setelah para juniornya pergi, mereka pun mulai memesan makanan dan makan dengan tenang.

Jam Masuk

Saat jam masuk, Keyra dan sahabatnya tetap berada di kantin. Mereka sangat malas untuk masuk ke
kelas. Ade pun mengusulkan untuk bolos saja.

“Guys, kita bolos yuk..Jalan..kemana gitu…” ajak Ade

“Yuk…Ayo Ayo…Gue ikut” setuju Meira

“Gue sihh..Setuju setuju aja….Tapi, kemana?” Tanya Britney

“Kita ke Grand Indonesia aja “ajak Raquell

“Okay..Let’s go “ajak Keyra

“Tapi gue mau ke kelas dulu..Barang barang gue ada di laci…..”Meira

“Hmmm…Kita tungguin lo di parkiran ya…Ngga pake lama..” Raquell

“Okay..” jawab Meira

Di parkiran

”Meira lama banget sih..berjamur gue disini” kata Ade setengah marah

“Iya nih” balas Raquell dan Britney

Keyra tidak menanggapi gerutu sahabatnya itu. Ia focus mendengarkan lagu di earphone nya.

“Haiiii…” sapa Meira

“Lama amat sih lo Mei. Berjamur tau kita disini” Raquell

“Lo aja, gue ngga” jawab santai Keyra

“Loh, kok Dava dan teman-temannya ikutin loh sih” Tanya Ade

“Sorry… Soalnya ini nih, mereka mau ikut. Gue udah bilang nggak boleh,tapi mereka tetap kekeh mau
ngikut” jawab Meira

“Kenapa? Emang kita dilarang ikut? Emang sapa yang larang?” Tanya Vano

“Gue.. Gue yang larang….Kenapa?” jawab Britney dengan sarkastik


“Ya elah Ney….Pelit amat sih lo…Kita juga mau kali bolos. Refreshing gitu…Bosan gue belajar mulu..”
kata Kevin

“Emang lo belajar Kev?” Tanya Dirga

“Hahaha…Ngga sih” jawab Kevin sambil cengengesan

“Ini perginya jadi apa ngga sih….Kalau ngga gue mau pulang nih...Muak gue dengar pertengkaran lo
semua” Tanya Keyra dengan sarkastik

“Jadilah Key..” jawab Ade,Raquell, Meira dan Britney bersamaan

“Yaudah ayo….” Ajak Keyra

“Tapi nih mereka mau ikut” kata Ade sambil menunjuk Dava dan teman-temannya

“Kita ngga ada urusan dengan mereka.” kata Keyra sambil masuk ke dalam mobilnya

Dava menatap Keyra dengan tatapan yang sulit diartikan. Keyra tau Dava menatapnya, tapi ia tidak
memperdulikannya.

“Tungguin kita Key” kata Raquell sambil menyusul Keyra masuk ke mobil. Disusul oleh Ade,Meira dan
Britney.

Akhirnya mobil yang dikendarai Keyra melesat meninggalkan parkiran kampus. Dava dan teman-
temannya pun menyusul mobil yang dikendarai Keyra.

Sesampainya di Grand Indonesia, mereka ber-10 berjalan bersama-sama. Semua orang yang berada di
Grand Indonesia menatap kagum mereka. Selain karena memiliki paras yang di atas rata-rata, mereka
juga memiliki aura yang kuat.

Setelah mereka lelah berjalan-jalan, Dirga mengajak mereka untuk makan di salah satu tempat yang ada
di Grand Indonesia. Mereka pun menyetujuinya. Di sela-sela makan, mereka banyak cerita dan bahkan
tertawa bersama. Walaupun mereka sering bertengkar, tetapi itulah yang membuat persahabatan
mereka lebih berwarna. Itulah yang dirasakan Keyra saat ini. Keyra sangat menikmati moment-moment
seperti ini. Walaupun ia masih bersikap dingin terhadap sahabat- sahabatnya, sesungguhnya ia
menikmati saat saat seperti ini. Menurutnya, moment-moment seperti ini tidak bisa ia dapatkan di
tempat lain walaupun dengan keluarganya sendiri. Dia sangat merindukan moment-moment ketika ia,
ibu, ayah dan kakaknya makan bersama, bercanda bersama bahkan saat ia dan kakaknya Malvin harus
bertengkar merebutkan satu mainan kecil saja. Ia sangat merindukan moment-moment seperti itu. Tapi
dia sangat beruntung memiliki sahabat-sahabat seperti mereka. Walaupun mereka memiliki kondisi
keluarga yang hampir sama.

Setelah pulang dari Grand Indonesia, Keyra tidak langsung ke rumahnya. Dia sangat malas pulang ke
rumah, karena ia tau dirumahnya pun tidak ada ayah,ibu dan kakaknya. Hanya pembantu rumahnya
saja. Ketika dirumah pun, ia langsung menuju kamarnya, dan tidak keluar kamar sampai pembantu
rumahnya memanggilnya untuk makan malam.

Keyra pun menuju ke Café langganannya. Dia selalu pergi ke Café tersebut untuk menikmati segelas
Coffee Latte dipadukan dengan Roti bakar yang lembut dan nikmat. Dari Café tersebut, Keyra bisa
melihat sebuah taman yang ramai dikunjungi oleh sebuah keluarga untuk menghabiskan waktu sore
mereka bersama anak mereka. Ketika melihat pemandangan itu, Keyra selalu sedih. Ia selalu teringat
masa masa dia bersama keluarganya. Mengingat hal itu, air mata Keyra jatuh mengenai pipinya. Ia
segera menghapus air matanya agar tidak ada orang yang mengetahui bahwa ia menangis. Tanpa
sepengetahuan Keyra, Dava yang sejak tadi berada di Café tersebut, memperhatikan gerak-gerik Keyra.
Bahkan ketika Keyra menghapus air matanya, Dava menyadarinya. Ia langsung pergi ke meja Keyra
untuk memastikan keadaan cewek itu

“Key, lo ngga papa?” Tanya Dava khawatir

“Ngga papa” jawab Keyra sambil menghapus air matanya

“Beneran?” Tanya Dava memastikan

“Ngga usah sok care deh.” Jawab Keyra sambil mendorong Dava lalu pergi meninggalkan Café tersebut.

Akhirnya Keyra pun pulang kerumah.

Pagi harinya, seperti biasa, tidak ada orangtuanya di rumah. Bahkan kakaknya yang biasanya selalu
menyempatkan pulang ke rumah pun pagi ini tidak nampak keberadaannya. Keyra pun menuju ke meja
makan untuk sarapan pagi. Mood Keyra menjadi jelek ketika hanya melihat meja makan yang hampa.
Meja makan sebesar itu dan hanya di isi oleh satu orang yaitu Keyra, membuat Keyra benar benar muak.
Ia pun langsung meninggalkan meja makan dan menuju ke mobilnya untuk berangkat ke sekolah.

Ketika sampai di sekolah, Keyra langsung menuju ke kelasnya dan menaruh kepalanya di atas meja
dengan tangannya menjadi tumpuan kepalanya. Ia benar benar merasa pusing. Sebenarnya sejak
diperjalanan menuju ke sekolah, ia benar benar merasa mual. Akhir-akhir ini Keyra memang sering
merasakan pusing dan mual.
Saat Keyra sedang berbaring, tiba-tiba terdengar suara teriakan Raquell dan itu benar- benar
mengganggu pendengaran Keyra.

“Morning Key…….” Sapa Raquell

“Hmm..” Jawab Keyra dengan suara yang pelan

“Lo sakit ya Key?” Tanya Raquell sambil memegang kepala Keyra yang ternyata panas

“Lo demam ya Key? Kepala lo panas banget. Mending lo pulang aja deh. “ Kata Raquell khawatir

Keyra pun mengangkat kepalanya menatap Raquell

“Bisa ngga si Ra lo ngga usah berisik. Kepala gue tambah sakit dengar celoteh lo. Ngga usah sok peduli
deh “ jawab Keyra marah

“Yaudah biasa aja kali Key. Ngga usah sampe marah gitu. Gue kan gini karena gue khawatir. Terserah lo
lah Key. “ jawab Raquell marah sambil pergi meninggalkan Keyra

Keyra hanya menatap Raquell yang semakin menjauh. Dia tau, dia sudah keterlaluan kepada Raquell.
Tapi mau bagaimana lagi, hanya dengan seperti itu Raquell bisa diam. Ia tidak suka membuat orang
orang disekitarnya menjadi khawatir terhadapnya.

Jam Istirahat

Saat jam istirahat, Keyra langsung menuju ke toilet untuk mencuci mukanya berharap sakit kepala yang
dideritanya bisa segera hilang. Tetapi saat ia bercermin , ia melihat setetes darah keluar dari hidungnya
disertai sakit kepala yang amat sakit. Dan tiba-tiba penglihatan Keyra menjadi kabur dan ia pun pingsan.

Saat bangun, ternyata Keyra sudah berada di UKS ditemani oleh sahabat-sahabatnya. Bahkan Dava Cs
pun sudah ada di sana menunggu Keyra siuman. Raquell pun yang tadinya marah kepada Keyra, juga
Nampak ada di UKS menemani Keyra.

“Key, lo ngga papa kan?” Tanya Ade khawatir

“Gimana perasaan lo? Udah baikan apa blum?” Tanya Meira

“Key, lo kenapa bisa sakit? Kenapa lo ngga ngomong sama sepupu lo yang ganteng ini kalo lo sakit?”
kata Kevin

“Apaan sih kalian. Ngga usah sok care deh. Gue ngga butuh dikasiani. Mending kalian pergi deh. Gue
mau istirahat” kata Keyra sarkastik sambil tidur kembali dan membelakangi teman temannya
“Apa gue bilang! Dia ngga butuh kita. Buang buang waktu aja gue ikut kalian ke sini. Mending kita pergi
deh.” Kata Raquell marah sambil pergi dari UKS. Disusul teman-temannya, kecuali Dava.

Dava hanya bisa melihat punggung Keyra yang menahan tangisnya. Ia tau Keyra menangis. Ia tau wanita
ini walapun luarnya wanita itu sangat keras dan kuat, tapi sebenarnya dia sangat lemah dan cengeng. Ia
tau apa yg dirasakan wanita itu.

Jam pulang

Saat jam pulang, Keyra langsung menuju ke sebuah rumah sakit. Ia ingin menanyakan mengenai
kesehatannya pada dokter. Dokter pun memeriksa kondisi Keyra. Setelah memeriksa kondisi Keyra,
dokter pun menyuruh Keyra untuk duduk dan mendengarkan kondisi Keyra

“Dok, memang saya sakit apa?” Tanya Keyra

“Dari hasil pemeriksaan saya, ada terdiagnosa menderita Kanker darah stadium 4 (stadium akhir)” Kata
Dokter serius.

Keyra sangat kaget dan hanya bisa diam mendengarkan perkataan dokter tersebut.

“Sekarang kanker anda telah menggrogoti hampir seluruh tubuh anda. Semua organ-organ anda telah
mengalami kerusakan karena kanker ini menyebar sangat cepat.” Lanjut dokter

“Berapa persen tingkat kehidupan saya dok?” Tanya Keyra sambil menghapus air matanya

“Maafkan saya. Tapi untuk pasien kanker yang telah mencapai stadium akhir, tingkat untuk sembuh
sangat tidak memungkinkan walaupun ia menjalani terapi. Hidup pasien yang telah mencapai stadium
akhir, hanya tinggal sekitar 1 bulan saja sebelum semua organ – organ anda akan berhenti bekerja
dengan kata lain anda meninggal dunia.” Kata dokter

Keyra hanya bisa menangis dan menangis mendengar perkataan dokter ini. Ia tidak tau mengapa Allah
swt. Bisa mengujinya seperti ini ketika ia juga mengalami masalah keluarga yang belum dapat ia atasi.
Tapi ia yakin, bahwa Allah swt. Tidak akan menguji suatu kaum diluar kemampuannya. Dengan
keyakinan ini, ia bisa menguatkan dirinya untuk menghabiskan sisa hidupnya sebelum hari itu tiba.

Ia pun berterima kasih kepada dokter tersebut dan meminta kepada dokter tersebut untuk
merahasiakan hal ini. Ia pun meminta beberapa resep obat yang bisa digunakannya untuk mencegah
ketika sakit itu datang.

Saat pulang ke rumah, Keyra berniat untuk mengubah dirinya dari orang dengan sifat yang jahat menjadi
orang dengan sifat yang baik dan periang. Ia ingin kembali menjadi seperti Keyra yang dulu. Ia ingin
menghabiskan sisa hidupnya dengan bersenang-senang.
Pagi harinya, Keyra bangun cepat dan memasak untuk sarapan pagi. Hari ini, kakaknya Malvin ada di
rumah. Keyra sangat bersemangat untuk sarapan bersama kakaknya. Ia pun memanggil Malvin di
kamarnya, tetapi Malvin malah marah karena Keyra membangunkannya dan menyuruh Keyra untuk
meninggalkan kamarnya. Keyra pun pergi meninggalkan kamar Malvin dan berhenti di meja makan. Ia
menatap makanan yang telah ia siapkan sedari subuh tadi. Ia sedih. Tapi ia segera menghapus air
matanya dan mencoba untuk tidak menangis hari ini dan satu bulan ke depan. Akhirnya ia pun
berangkat ke kampus.

Di kampus

Setelah sampai di kampus, Keyra menyapa semua orang dengan senyum bahagianya. Semua orang yang
melihat senyum Keyra pada pagi itu, sangat kaget dan merasa ada yang aneh terhadap Keyra. Pasalnya
Keyra tidak pernah senyum bahagia seperti ini kepada mereka. Bahkan ia pun menegur mereka.
Sahabat- sahabat Keyra pun yang melihat pemandangan seperti itu, membuat mereka heran atas sikap
Keyra ini. Kevin pun memanggil Keyra.

“Key..” panggil Kevin sambil melambaikan tangannya pada Keyra.

“Hai..” jawab Keyra sambil memeluk semua temannya satu persatu. Bahkan Raquell yang notabennya
sedang marah kepadanya, ia memeluknya juga.

Keyra meminta maaf atas semua sikap dan perilaku yang tidak baik kepada sahabat- sahabatnya selama
ini. Dia berjanji tidak akan bersikap seperti itu lagi mulai hari ini sampai selamanya. Sahabat- sahabat
Keyra pun merasa aneh atas perubahan sikap Keyra.

“Key, lo ngga papa?” Tanya Britney

“Ngga kok, nggak kenapa napa.” Jawab Keyra santai

“Lo ngga lagi sakit kan Key” Tanya Dirga sambil memegang dahi Keyra

“Ngga…ngga sakit kok” Jawab Keyra sambil ketawa

“Lo Keyra kan?” Tanya Vano takut

“ Ya iyalah gue Keyra.” Jawab Keyra

“Kenapa sikap lo berubah tiba tiba kayak gini?” Tanya Raquell datar

“Yahh…Ngga kenapa napa sih…gue hanya ingin jadi orang yang lebih baik. Bosan gue jadi orang jahat
terus” Jawab Keyra

“Ngapain sih kalian introgasi gue, Yuk masuk kelas yuk” Lanjut Keyra
Teman teman Keyra pun mengikuti langkah Keyra menuju kelas. Sahabat- sahabat Keyra masih bingung
mengapa Keyra bisa berubah seperti ini. Tapi mereka juga senang melihat senyum Keyra dapat tertera
lagi di wajah cantiknya. Jadi, alas an mengapa Keyra bisa berubah, mereka tidak terlalu
memusingkannya lagi. Yang penting Keyra bisa bahagia seperti dulu lagi.

Satu bulan sebelum hari itu tiba, Keyra menghabiskan waktunya bersama sahabat- sahabatnya. Mereka
banyak pergi untuk menghabiskan waktu bersama- sama. Ia sangat senang bisa menghabiskan sisa
hidupnya bersama orang orang yang ia cintai walaupun tanpa orangtua dan kakaknya.

Hari yang ditunggu pun tiba. Sebelumnya, Keyra meminta izin kepada teman- temannya untuk pergi ke
suatu tempat yang sangat nyaman. Hal ini pun membuat sahabat sahabat Keyra tidak curiga sedikitpun.
Sekarang Keyra sedang berada di rumahnya. ia sedang menyiapkan makanan untuk keluarganya. Ia tau,
hari ini keluarganya pasti akan pulang ke rumah. Setelah menyiapkan makanan, Keyra menulis beberapa
surat untuk sahabat sahabatnya dan juga untuk keluarganya. Surat itu merupakan surat terakhir yang di
tulis oleh Keyra untuk mereka. Mungkin, ketika mereka membaca surat ini, Keyra sudah pergi untuk
selama-lamanya. Setelah menulis surat, Keyra segera pergi ke rumah sakit untuk menemui dokternya.
Sampai saat ini, orangtua, kakak dan sahabat sahabatnya masih belum mengetahui kondisi
kesehatannya. Saat di rumah sakit, Keyra menitipkan surat- surat yang telah ia tulis kepada dokter yang
selama ini merawatnya. Ia juga tidak lupa berterimakasih kepada dokter dan suster yang telah
menjaganya. Sampai saat ini, Keyra belum menangis. Ia masih mengingat janjinya untuk tidak menangis.
Akhirnya, Keyra pun pergi dengan damai untuk selama- lamanya.

TAMAT

Anda mungkin juga menyukai