Disusun Oleh:
- Nida Ulchurriyyah (1506518011)
- Altof Rozan Naufal (1506518023)
- Viranti Fahra Salsabila (1506518025)
- Muhammad Baihaqi Adi Dirgantoro (1506518026)
- Rafikri Ramadany Adi Prastyo (1506518030)
- Syafiq Human Maulana (1506518035)
D3 TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
2019
1. APA ITU MEKANIKAL ELEKTRIKAL (M&E)
A. Mekanikal
Mekanikal adalah sebuah prinsip ilmu yang mencakup tentang hal-hal
mekanis. Yang intinya memerlukan prinsip mekanis dalam penerapannya.
B. Elektrikal
Elektrikal adalah sebuah prinsip ilmu yang mencakup tentang hal-hal yang
memerlukan tenaga listrik dalam penerapannya.
B. ELEKTRIKAL
1) Sistem Fire Alarm
2) Sistem Elektrikal
3) Sistem Keamanan (CCTV)
4) Sistem Telepon
5) Sistem Tata Suara
6) Sistem Penangkal Petir
1
3. SISTEM MEKANIKAL
A. SISTEM PLUMBING
Sistem plumbing adalah suatu pekerjaan yang meliputi sistem pembuangan
limbah / air buangan (air kotor dan air bekas), sistem venting, air hujan dan
penyediaan air bersih. Jadi secara sederhana sistem plumbing dalam suatu gedung
biasanya terdiri dari:
Sistem Instalasi Air Kotor
Sistem Instalasi Air Bekas
Sistem Instalasi Venting
Sistem Penyediaan Air Bersih
Selain sistem diatas juga karena menyangkut pembuangan air, yang harus
dialirkan ke saluran, yaitu Sistem instalasi air hujan dan Instalasi drain (drain AC
dan drain sprinkler).
2
4. Sistem Penyediaan Air Bersih
Sistem penyediaan air bersih meliputi penyedian air bersih itu sendiri dan
distribusi. Sistem ini menyangkut sumber air bersih, sistem penampungan air
(bak air / tangki, ground tank, Roof tank), pompa transfer dan distribusi.
a) Sumber air bersih, biasanya di dapat dari PDAM, atau berasal dari Deep
Well.
b) Sistem penampungan air dibedakan menjadi dua bagian yaitu: raw water
tank dan clean water tank. Sumber air bersih yang berasal dari PDAM
langsung dialirkan ke clean water tank. Sedang yang berasal dari Deep well
di masukan ke dalam raw water tank. Air yang berada di raw water tank
ditreatment dulu di instalasi Water Treatment Plant dan selanjutnya di
alirkan ke clean water tank (bak air bersih).
c) Air yang berada di dalam baik air bersih (clean water tank) selanjutnya
dialirkan ke bak air atas (roof tank) dengan pompa transfer.
d) Distribusi air bersih pada 2 lantai teratas menggunakan packaged booster
pump, sedang untuk lantai-lantai dibawahnya dialirkan secara gravitasi.
e) Pada umumnya persediaan air bersih diperhitungkan untuk cadangan 1 hari
pemakaian air.
3
b) Dry riser system: Seluruh instalasi pipa sprinkler tidak berisi air bertekanan,
peralatan penyedia air akan mengalirkan air secara otomatis jika instalasi fire
alar memerintahkannya.
Seperti halnya sistem sprinkler, jika ada tekanan dalam pipa instalasi
menurun, maka pompa jockey akan bekerja. Dan jika instalasi hydran dibuka
maka secara otomatis pompa elektrik akan bekerja, dan jockey pump secara
otomatis akan berhenti. Dan jika pompa elektrik gagal bekerja secara otomatis,
maka pompa diesel akan bekerja.
4
Apar biasanya ditempatkan di tempat-tempat strategis yang dissuaikan
dengan peraturan Dinas Pemadam Kebakaran. Terdapat beberapa jenis Apar
yang digunakan, yaitu:
APAR Type A: Murtipurpose Dry Chemical Powder 3,5 Kg
APAR Type B: Gas Co2 6,8 kg
APAR Type C: Gas Co2 10 kg
APAR Type D: Multipurpose Dry Chemical Powder 25 kg (dilengkapi
dengan Trolley)
5
a) Fungsi ruang
Penggunaan ruang berpengaruh terhadap suhu ruangan karena manusia
yang mengisi suatu ruangan mengeluarkan kalori yang cukup tinggi.
Perbedaan fungsi ruangan dapat menentukan kapasitas suatu AC. Misal
Kamar tidur yang hanya diisi dua orang akan berbeda dengan ruang
keluarga, yang frekwensi keluar masuk penghuninya cukup tinggi. jadi
semakin banyak pengguna maka kebutuhan daya AC yang dibutuhkan akan
semakin besar pula.
b) Ukuran Ruangan
Ukuran ruangan menentukan berapa banyak BTU (british thermal unit)
atau kecepatan pendinginan. BTU adalah kecepatan pendinginan untuk
ruangan satu meter persegi dengan tinggi standar (umumnya tiga meter).
Semakin besar suatu ruangan akan semakin besar pula BTU yang
dibutuhkan.
c) Beban pendinginan
Beban pendinginan bisa berasal dari dalam ruangan (internal heat gain)
atau luar ruangan. Dari dalam ruangan misalnya dari jumlah penghuni /
orang, dan penggunaan peralatan yang menimbulkan panas, seperti lampu
penerangan atau kulkas. Karena ada meberapa jenis lampu mengeluarkan
panas yang tinggi, yang berarti juga harus memilih AC dengan daya yang
lebih tinggi. Selain dari dalam, beban pendinginan dari luar. Seperti cahaya
matahari yang mengeluarkan energi panas melalui dinding, atap atau
jendela.
e) Penempatan AC
Pemasangan unit indoor perlu memperhatikan arus angin (air flow)
dari blower AC. Penentuan arus angin atau hembusan yang tepat membuat
udara yang dikeluarkan lebih merata dan tidak hanya berkumpul di satu titik.
Selain itu, agar arus angin tidak mengenai pengguna secara langsung.
Terpaan angin dingin secara terus menerus dapat berakibat buruk bagi
kesehatan. Usahakan mengarahkan swing ke bagian atas kepala karena udara
yang dikeluarkan AC mempunyai berat jenis yang lebih berat dari udara.
Penempatan kompresor harus diletakkan di tempat dengan sirkulasi
udara yang cukup, ada tempat untuk udara masuk dan udara keluar, dan
6
terlindung dari hujan. Untuk AC ukuran 1 PK, jarak yang aman antara unit
indoor dengan kompresor berkisar antara 5-7 meter. Jika memasang AC
lebih dari satu, hindari peletakkan kompresor secara berhadapan dengan
kompresor lain. Sebaiknya letakkan sejajar sehingga sirkulasi udara tidak
terganggu.
7
a) AC Split Wall, AC ini merupakan AC yang dipegunakan di rumah-rumah.
Umumnya berkapasitas rendah. AC ini terdiri dari 1 outddot dan 1 indoor.
b) AC Cassete
c) AC Split Duct
d) AC VRV, merupakan suatu AC yang mempunyai outdoor 1 buah, tetapi
mempunyai indoor yang banyak (lebih sari 1)
e) AC Presis, seperti halnya AC biasa AC presisi pada prinsipnya sama dengan
AC biasa, tetapi ia biasanya terdiri dari 2 buah aC yang dipasang
berhadapan, dan bekerka secara sequencing (bergantian), tergantung berapa
jam ia di setel. AC presisi ini biasanya digunakan di bank-bank, untuk
pendinginan mesin sortir atau data center
a) Chiller.
Chiller merupkan mesin refrigerasi yang berfungsi untuk
mendinginkan air pada sisi evaporatornya. Air dingin yang dihasilkan
selanjutnya didistribusikan ke mesin penukar kalor (AHU, FCU / Fan Coil
Unit).
Menurut jenis compressornya, chiller ada 3 jenis: Reciprocating,
Screw, Centrifugal. Dan berdasar cara pendinginan condensornya, chiller
ada 2 macam, yaitu: air cooler (pendinginan oleh angin), dan water cooler
(pendinginannya oleh air).
d) Pompa Sirkulasi
Ada dua jenis pompa sirkulasi, yaitu:
8
1) Pompa sirkulasi air dingin (Chilled Water Pump \). berfungsi
mensirkulasikan air dingin dari Chiller ke Koil pendingin AHU / FCU.
2) Pompa Sirkulasi air pendingin (Condenser Water Pump). Pompa ini
hanya untuk Chiller jenis Water Cooled dan berfungsi untuk
mensirkulasikan air pendingin dari kondensor Chiller ke Tower dan
seterusnya.
b) Motor Gearles
Tipe motor ini tidak menggunakan worm gear atau gear reduser karena
putaran motor sama dengan speed elevator itu sendiri. Paa awlanya jenis
motor ini untuk lift dengan kecepatan tinggi diatas 150 meter per menit.
Tetapi motor ini kemudina dikembangkan untuk kecepatan rendah, dan
sedang juga menggunakan motor gearless karena pertimbangan space untuk
ruang mesin.
c) Motor Roomless
Merupakan pengembangan teknologi sincronous permanent magnet
yang memungkinkaan mesin lift dibuat lebih kecil sehingga mesin bisa
dipasang di dalam hoistway.
Perbedaan dari ketiga itu adalahlebh cenderug ke bentu fisiknya, motor
gear mempunyai design yang lebih besar dari motor gearles maupun
roomless.
9
2. Komponen Komponen Lift
Pada dasarnya komponen lift dibedakan menjadi 4 bagian utama:
4) Governor
Governor adalah alat pengaman, dimana jika kecepatan lift
melebihi batas-batas yang telah ditentukan, maka governor ini akan
bekerja dan kereta akan berhenti baik oleh elektrik maupun maupun
mekanik.
10
rel kereta, dipasang dibagian bawah dan dibagian atas rel. Yang
berfungsi untuk menjaga agar kereta tidak menabrak pit atau lantai
kamar mesin.
5) Buffer
Terletak di dua tempat yaitu: satu set untuk kereta dan satu set
untuk beban pengimbang/ counterweight. Berfungsi untuk meredam
tenaga kinetik kereta dan bobot pengimbang pada saat jatuh.
6) Governor Tensioner
Merupakan pully berbandul sebagai penegang rope governor yang
terletak di pit.
11
4) Interphone
Interphone biaiasanya terletak pada COP (pada lokasi yang mudah
dicapai) yang berfungsi untuk mengadakan komunikasi (dalam keadaan
tertentu) antara kereta, kamar mesin (Machine Room) dan ruang kontrol
gedung.
5) Alarm Buzzer
Yang berfungsi untuk memberi tanda bila lift berbeban penuh atau
tanda-tanda lain.
6) Switcing Box
Biasanya menjadi satu dengan COP. Yang terletak dibagian
bawah COP secara tertutup (yang dapat dibuka hanya dengan kunci
khusus) didalamnya terdapat tombol-tombol pengatur.
7) Floor Indicator
Nomor penunjuk lantai dan arah jalannya kereta. Biasanya terletak
disisi atas pintu kereta (transom) atau pada COP.
2) Switch Parkir
Biasanya terletak di lobby utama didekat tombol lantai (hall
button) berfungsi untuk mematikan dan menjalankan lift.
12
4) Hall indicator atau Penunjuk Lantai
Biasanya terletak di transom atau hall button pada masing-masing
lift. Berfungsi untuk mengetahui posisi masing-masing kereta.
4. SISTEM ELEKTRIKAL
A. SISTEM FIRE ALARM
Sistem fire protection atau disebut juga dengan sistem fire alarm (sistem
pengindra api) adalah suatu sistem terintegrasi yang didesain untuk mendeteksi
adanya gejala kebakaran, untuk kemudian memberiperingatan (warning) dalam
sistem evakuasi dan ditindaklanjuti secara otomatis maupun manual dengan
deengan sistem instalasi pemadam kebakaran (sistem Fire fighting).
Peralatan utama dari sistem protection ini adalah MCFA (Main Control Fire
Alarm) atau disebut juga dengan Fire Alarm Control Panel (FACP). MACP
berfungsi meneriman sinyala masuk (input signal) dari detector dan komponen
pendeteksi lainnya (Fixed Heat detector dan smoke detector).
13
c) Full Addresable System
Merupakan pengembangan dari sistem semi adresibble. Pada system
ini semua detector dan alat pemberi masukan (deteksi) mempunyai alamat
yang spesifik, sehingga proses pemadaman dan evakuasi dapat dilakukan
langsung pada titik yang diperkirakan mengalami kebakaran.
2) Peralatan Utama
a) Pendeteksi
Pendeteksi atau alat penerima input (masukan) yang bekerja secara
otomatis (Automatic Input Device), yaitu:
i. Heat Detektor(Pengindra panas).. Berdasar cara kerjanya, heat detektor
dibagi menjadi 2 jenis, yaitu:
Fixed Temperatur heat detector, yang bekerja mendeteksi suhu
udara di sekitar casing-nya (ambience temperature) dengan
membandingkannya terhadap suhu setting defaultnya, misal 57°C,
75°C dan sebagainya.
ROR (Rate of Rise) heat detector yang bekerja mendeteksi
kecepatan peningkatan suhu di sekitar casing-nya. Bila kecepatan
peningkatan suhu berjalan lebih lambat dari nilai settingnya, maka
detector ini tidak akan memberikan respon.
B. SISTEM ELEKTRIKAL
Ruang lingkup pekerjaan elektrikal dalam suatu gedung adalah menyangkut
persediaan sarana distribusi listrik tegangan rendah dari panel utama tegangan
rendah (LVMDP (Low Voltage Distribution Paanel) ke panel sub distribusi hingga
peralatan atau accesories.
Dalam gedung yang lebih besar lagi, ruang lingkup elektrikal dari suatu
gedung juga menyangkut pengubahan tegangan menengah PLN (20ribu volt)
menjadi tegangan rendah. Pada gedung ini tegangan listrik didistribusikan dari
saluran tegangan menengah melalui trafo menjadi saluran tegangan rendah 3 fase
R, S, T, dimana tegangan antar fase 380 volt, dan 220 pada jalur netral.
1) Sumber Daya/Tegangan
Sumber daya utama / sumber tgangan listrik dari gedung biasanya
menggunakan sumber dari PLN. Disamping PLN, maka gedung juga
menyediakan sumber tegangan cadangan (emergency) jika terjadi pemadaman
14
atau PLN mati, yaitu dengan menyediakan Genset (Generator Set). Genset
biasanya dioperasikan jika ada gangguan atau pemadaman dari PLN, dan
umumnya telah diset sedemikian rupa sehingga ketika PLN mati maka dengan
otomatis tegangan disuplay dari genset, yang telah di set secara otomatis, dengan
interval waktu hitungan detik.
2) Distribusi Daya
Tegangan yang dibutuhkan oleh gedung adalah tegangan rendah. Sedang
(untuk daya yang lebih besar) tegangan yang masuk dari PLN adalah tegangan
menengah (20ribu volt). Sehingga diperlukan peralatan pengubahan dari
tegangan menengah ke tegangan rendah. Aliran tegangan menengah diubah
menjadi tegangan rendah melalui trafo, yang kemudian didistribusikan melalui
panel distribusi utama tegangan rendah atau LVMDP (Low voltage distribution
panel). Dari panel tegangan rendah ini kemudian disitribusikan ke panel sub
distribusi (atau disebut jua dengan panel MDP (main distrubution paanel) atau
ada juga yang menyebut panel SDP (sub distribution panel) dan seterusnya ke
panel peralatan hingga outlet pemakai (stop kontak, lampu dan lain-lain).
a) Panel
Dalam sistem instalasi di gedung biasanya panel terdiri dari 2 macam,
yaitu panel tegangan menengah yang biasanya di sebut dengan penel MV
(medium Voltage) atau yang sering disebut juga dengan nama panel cubicle
dan panel tegangan rendah (low voltage).
b) Panel Genset
Dalam suatu gedung untuk mengkover sumber daya dari PLN jika
mati, maka disediakan sumber daya lain dari Genset. Untuk memasuki
didtribusi tegangan renndah ke gedung, maka daya dari genset kemudian
dialirkan melauli panel Genset., yang secara otomatis akan menghidupan
genset jika PLN mati.
Panel Genset dilengkapi dengan A.M.F - A.T.S, singkatan dari
Automatic Main Failure - Automatic start and stop Genset. Fungsi Dari
A.M.F(Automatic Main Failure) Adalah secara Automatic Menghidupkan
(Start) Genset ketika suplai Listrik dari PLN Gagal / Padam. sedangkan
15
Fungsi dari A.T.S (Automatic Transfer Switch) Adalah secara Automatic
Membuka Suplay listrik dari genset dan menutup suplay listrik dari PLN dan
sebaliknya membuka suplay listrik dari PLN dan Menutup suplay listrik dari
genset secara Automatic ketika Suplay listrik dari PLN kembali.
Panel Sinkron
Jika sumber daya emergency lebih dari 1 genset (misal 2 genset),
maka perlu kedua genset itu perlu disinkronan supaya saling
memperkuat, dan tida saling memperlemah.
Synchrounizing adalah suatu proses penggabungan dua atau lebih
sumber listrik untuk memperoleh suatu sumber listrik yang lebih besar.
Synchroun dapat dilakukan antara Genset dengan Genset atau Genset
dengan PLN ketika 2 atau lebih generator sets running bersama untuk
mensupplay sebuah system kelistrikan, Genset tersebut harus
disinchronkan secara manual atau automatic sehingga mempunyai
phase, voltage dan frekwensi yang sama.
Jadi panel sinkron berfungsi untuk mensinronkan 2 buah sumber
listrik atau lebih (2 genset atau lebih) sehingga mempunyai phase,
voltage dan frekwensi yang sama, sehingga memperoleh suatu sumber
listrik yang besar.
Karena tegangan yang dihasilan oleh genset merupakan tegangan
rendah, maka outgoing dari panel sinkron kemudian dialirkan ke panel
LVMDP.
Panel LVMDV
Fungsi dari low voltage main distribution panel (LVMDP) adalah
sebagai panel penerima daya/power dari transformer (trafo) dan
mendistribusikan power tersebut lebih lanjut ke panel Low voltage sub
distribution (LVSDP), Menggunakan Air Circuit Breaker atau moulded
case Circuit Breakers, panel sub distribusi akan mendistribusikan power
tersebut ke peralatan electrical sedangkan fungsi Low voltage sub
distribution (LVSDP) adalah mendistribusikan power tersebut ke
peralatan electrical.
16
luas dan sumber daya yang besar. Penggunaan security sitem yang terintegrasi telah
memberikan kemudahan dalam proses pengontrolan dan pemantauan lebih akurat
dan otomatis. Sistem CCTV dikembangkan merupakan bagian dari upaya untuk
mempermudah pekerjaan sekuriti sistem tersebut. Dan sistem CCTV ini menjadi
bagian terpenting dari sistem pengamanan gedung-gedung perkantoran, mall, bank,
plaza, pelabuhan, bandara atau rumah pribadi dan lain-lain.
Sistem CCTV terdiri dari beberapa kamera yang ditempatkan pada tempat-
tempat tertentu, sehingga kejadian dalam ruangan atau objek dapat dipantau dengan
monitor dan direkam. Sistem CCTV dengan teknologi komputer dapat di
integrasikan dengan sistem pengamanan yang lain, misalnya Sistem Alarm, Access
Control, Sistem deteksi kebakaran, dan lain-lain
Aplikasi sistem CCTV tidak terbatas dan selalu berkembang sesuai dengan
perkembangan teknologi CCTV dan tingkat kebutuhan pemakai. Dalam aplikasi
sistem cctv biasanya diaplikasikan pada pekerjaan-pekerjaan sebagai berikut:
Mengawasi keluar masuk orang ke dalam kantor, pabrik, bandara, gudang,
apartement dan lain-lain
Mengawasi keluar masuk kendaraan dan mengawasi lokasi parkir kendaraan
Mengamati stok produk dan material di gudang penyimpanan
Mengamati lini produk di pabrik
Mengamati ruangan-ruangan yang dianggap penting.
D. SISTEM TELEPON
Dengan semakin majunya industri telekomunikasi maka diperlukan peralatan
yang mendukung jalannya proses komunikasi. Dalam perangkat telekomunikasi
untuk keperluan intern atau lokal, misalnya dalam suatu gedung perkantoran,
diperlukan suatu sistem telepon yang dinamakan sistem PABX. Sistem PABX
berfungsi sebagai sentral komunikasi telepon di dalam gedung (pelanggan) yang
terhubung dengan tekom.
Dalam pekerjaan sistem telepon yang termasuk dalam peralatan utama adalah
MDF telepon, PABX, Programing (billing sistem), dan beberapa pekerjaan yang
berhubungan.
17
a) PABX Digital
Merupakan PABX yang menggunakan pesawat digital untuk
ekstensionnya. Pesawat digital ini umumnya mendukung beberapa fitur
seperti Confrence call, Paerty dan sebagainya. Pesawat telepon digital hanya
bisa digunakan / dipasangkan dengan PABX yang sama merk / type pesawat
digital itu sendiri
b) PABX Analog
PABX yang hanya mendukung pesawat telepon biasa (seperti telepon
rumah), kebalikan dari PABX digital.
c) PABX Hybrid
PABX yang bisa menggunakan telepon digital dan analog pada port
ekstensionnya.
3) Billing System
Billing System PABX adalah Perangkat tambahan berupa Software dan
Hardware yang dijalankan pada komputer yang terkoneksi dengan system
PABX (Sentral Telepon) yang fungsinya menghitung biaya pemakaian telepon
per extension dalam kurun waktu tertentu. Billing system PABX ini diciptakan
untuk memantau pemakaian telepon sebuah perusahaan/hotel secara realtime.
Atau dikatakan Billing System untuk PABX adalah software untuk memonitor
dan menghitung pemakaian telepon dari PABX, yang digunakan untuk Kantor,
Hotel, Apartemen dan lain-lain.
Telephone billing system juga dapat membantu kantor-kantor dalam
mengawasi pemakaian telepon secara berlebihan dari individu-individu yang
tidak terkontrol dan bukan untuk keperluan dan kebutuhan kantor. Sehingga
dengan telephone billing system kantor dapat mengontrol pemakaian telepon
secara periodik dan sistematis.
18
1) Peralatan Utama Sistem Tata Suara
Peralatan utama sistem tata suara diantaranya memenuhi back ground
musik dan pengumuman darurat/paging. Diantara pealatan utama dari sistem
tata suara, adalah:
Micropone paging
Mixer
Power Amplifier
Ceiling speaker
Chyme microphone
Radio Tunner AM / FM
Caset dect
CD Player
Volume Control
Monitor unit
19
conductor terdiri dari kabel korial (kabel BC) dari air terminal hingga kotak
sambung (junction box) di lantai dasar.
b) Sistem Radioaktif
Penelitian terus berkembang akan sebab terjadinya petir, dan
dihasilkan kesimpulan bahwa petir terjadi karena ada muatan listrik di awan
yang dihasilkan oleh proses ionisasi, maka penggagalan proses ionisasi di
lakukan dengan cara memakai Zat berradiasi misl. Radiun 226 dan
Ameresium 241, karena 2 bahan ini mampu menghamburkan ion radiasinya
yang bisa menetralkan muatan listrik awan.
Sedang manfaat lain adalah hamburan ion radiasi akan menambah
muatan pada Ujung Finial / Splitzer dan bila mana awan yang bermuatan
besar yang tidak mampu di netralkan zat radiasi kemuadian menyambar
maka akan condong mengenai penangkal petir ini.
Keberadaan penangkal petir jenis ini sudah dilarang pemakaiannya,
berdasarkan kesepakatan internasional dengan pertimbangan mengurangi
pemakaian zat beradiasi dimasyarakat.
c) Sistem Elektrostatik
Prinsip kerja penangkal petir Elektrostatik mengadopsi sebagian system
penangkal petir Radioaktif, yakni menambah muatan pada ujung
finial/splitzer agar petir selalu memilih ujung ini untuk disambar.
Perbedaan dari sisten Radioaktif dan Elektrostatik ada pada energi yang
dipakai. Untuk Penangkal Petir Radioaktif muatan listrik dihasilkan dari
proses hamburan zat berradiasi sedangkan pada penangkal petir elektrostatik
20
energi listrik dihasilkan dari Listrik Awan yang menginduksi permukaan
bumi
21