Cahyo Hasanudin
Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia,
Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni, IKIP PGRI Bojonegoro
E-mail: cahyo.hasanudin@ikippgribojonegoro.ac.id
DOI: http://dx.doi.org/10.17509/bs_jpbsp.v17i1.6963
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk: 1) menjelaskan bentuk kesalahan berbahasa Indonesia pada penulisan
media luar ruang di Kabupaten Bojonegoro, 2) kesalahan penggunaan unsur asing, dan 3) mengetahui
kesesuaian hasil penelitian dengan materi ajar bahasa Indonesia pada Sekolah Menengah Pertama.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif dengan sampel tulisan pada media luar ruang
di Kabupaten Bojonegoro. Teknik sampling yang digunakan adalah teknik sampel purposif. Teknik
pengumpulan data yang digunakan adalah rekam, simak, dan catat. Validasi data dengan menggunakan
teknik triangulasi sumber. Teknik analisis data yang digunakan adalah model analisis interaktif yang
meliputi empat komponen, yaitu pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan verifikasi.
Simpulan penelitian ini sebagai berikut. Pertama, unsur kebahasaan yang sering terjadi kesalahan
berbahasa dalam media luar ruang yaitu kesalahan pada aspek pemakaian tanda baca, khususnya
tanda titik (.), penulisan kata depan di, penggunaan kata pukul dan jam, dan singkatan. Kedua,
jenis kesalahan pemakaian istilah asing didominasi dengan penggunaan bahasa Inggris dan bahasa
Jawa. Kedua bahasa tersebut digunakan bersamaan pada setiap kata atau frasa bahasa Indonesia.
Ketiga,hasil penelitian ini sesuai jika digunakan sebagai materi ajar matapelajaran bahasa Indonesia
di jenjang Sekolah Menengah Pertama, khususnya pada materi tentang ejaan dan istilah asing (unsur
serapan).
Kata kunci: kesalahan bahasa, media luar ruang, ejaan, istilah asing, bahan ajar.
Abstract
This research aims at: 1) describing the errors of writing in bahasa Indonesia in outdoor media in
Bojonegoro, 2) describing the errors in using foreign elements, and 3) determining the suitability
of the results of research with teaching materials of bahasa Indonesia at Junior High School. This
research is qualitative descriptive with a sample of articles in outdoor media in Bojonegoro. The
sampling technique used was purposive. Data collection techniques used were recording, observation,
and note-taking. Data validation techniques used were triangulation and peer assessment. The data
analysis technique was an interactive analysis which includes four components, namely data collection,
data reduction, data presentation, and verification. The conclusions of this study are as follows. First,
the linguistic elements of language errors in outdoor media are related to the use of punctuations,
especially a period (.), writing the preposition of “di”, the use of the word “pukul” and “jam”, and
abbreviations. Secondly, the type of improper use of foreign terms is dominated by the use of the
English and the Javanese. Both languages are used simultaneously on any word or Indonesian phrase.
Third, the result of this research can be used as teaching materials of bahasa Indonesia at junior high
school level, especially on the subject of spelling and foreign terms (borrowing).
Keywords: language error, outdoor media, spelling, foreign terms, teaching materials
117
118 Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra, Volume 17, Nomor 1, April 2017, hlm 117-126
sekali didapati kesalahan penulisan. Untuk membuat deskripsi secara sistematis, faktual,
itu, peneliti tergerak untuk melakukan dan akurat tentang fakta-fakta dan sifat-
penelitian pada media luar ruang yang ada di sifat populasi atau objek tertentu untuk
Kabupaten Bojonegoro. menggambarkan realitas yang sedang terjadi
Alasan memilih media luar ruang tanpa menjelaskan hubungan antarvariabel
di Kabupaten Bojonegoro ini sebagai (Kriyantono, 2008, p. 67-68).
data penelitian, yaitu pertama media luar Data dan sumber data yang
ruang seperti baliho dan spanduk lebih digunakan dalam penelitian ini berupa
mudah ditemukan dibandingkan dengan dokumen dengan menggunakan teknik
di media elektronik. Kedua, rentang waktu purposive sampling. Data dikumpulkan dengan
pemasangannya lebih lama. Ketiga, media cara mengkaji dokumen yang berupa huruf,
luar ruang menjangkau semua lapisan tanda baca, singkatan, akronim, dan unsur
masyarakat. Keempat, penelitian terhadap asing pada media luar ruang di Kabupaten
media luar ruang di Kabupaten Bojonegoro Bojonegoro yang terjadi kesalahan penulisan
ini sejauh pengetahuan peneliti belum pernah dan melakukan pengumpulan data dengan
dilakukan. Berdasarkan uraian di atas, peneliti menggunakanrekam, simak, dan catatuntuk
merumuskan permasalahan di antaranya: (1) memperoleh data mengenai bentuk kesalahan.
Bagaimanakah bentuk kesalahan berbahasa Data divalidasi dengan menggunakan teknik
Indonesia pada penulisan media luar ruang di triangulasi sumber, selanjutnya data dianalisis
Kabupaten Bojonegoro?; (2) Bagaimanakah melalui analisis interaktif yang terdiri dari
bentuk kesalahan penggunaan unsur asing empat tahap yaitu pengumpulan data, reduksi
pada penulisan media luar ruang di Kabupaten data, penyajian data, dan penarikan simpulan
Bojonegoro?,d an; (3) Bagaimanakah atau verifikasi.
kesesuaian hasil penelitian dengan materi ajar
bahasa Indonesia pada Sekolah Menengah HASIL DAN PEMBAHASAN
Pertama? Penelitian tentang media luar ruang pada
hakikatnya memiliki banyak aspek yang
METODE bisa diteliti, seperti kesalahan berbahasa,
Penelitian ini dilakukan di Kabupaten analisis wacana, dan sebagainya. Akan tetapi,
Bojonegoro. Waktu pelaksanaan penelitian penelitian ini hanya menganalisis tentang
berlangsung selama enam bulan yaitu dari kesalahan pemakaian bahasa Indonesia.
bulan April 2015 sampai September 2015. Aspek kesalahan berbahasa yang dianalisis
Subjek penelitian yaitu media luar ruang meliputi kesalahan dalam bidang huruf, tanda
di Kabupaten Bojonegoro. Penelitian ini baca, singkatan, akronim, dan unsur asing.
menggunakan tipe penelitian kualitatif Jumlah sampel media luar ruang
dengan menggunakan pendekatan deskriptif. di Kabupaten Bojonegoro diambil dengan
Penelitian kualitatif menurut Strauss dalam teknik purposive sampling. Sampel diambil
Golafshani (2003, p. 600) yaitu suatu jenis sebanyak 10 media luar ruang yang terdapat
penelitian tentang segala hal yang hasil kesalahan berbahasa Indonesia dan 10
penelitiannya tidak melalui prosedur statistik media luar ruang yang terdapat kesalahan
atau hitungan. Sedangkan, pendekatan penggunaan unsur asing dalam bahasa
deskriptif dalam penelitian ini bertujuan Indonesia.
bentukan kata DILARANG membentuk kata Hal ini diperkuat dengan pendapat
kerja pasif bukan menyatakan keterangan Warsiman (2010: 66) bahwa lambang bilangan
tempat. yang menyatakan ukuran panjang, berat, isi,
satuan waktu, dan nilai uang, dapat ditulis
dengan angka. Misal. Pukul 11.30.Selain
itu, berdasar pada Permendiknas (2009: 25)
dijelaskan bahwa penulisan waktu dengan
angka dalam sistem 24 tidak memerlukan
Baliho ini dipasang di jalan keterangan pagi, siang, atau malam. Misal.
Untung Suropati, Bojonegoro. Baliho yang Pukul 07.30, pukul 22.00. Aturan tersebut
dibuat oleh perorangan ini menawarkan selalu menggunakan kata “pukul” bukan
jasa penukaran mata uang asing. Pada “jam”. Terkait penggunaan WIB, dalam
penulisanPENUKARAN UANG Permendikas nomor 46 Tahun 2009 tidak
ASING“DEN BEY” tidak didapati dijelaskan. Sehingga penggunaan “WIB”
kesalahan penulisan. Namun, pada tulisan menurut penulis sudah benar atau tulisan
BUKA: JAM 08.00 S/D 16.00 WIB, terdapat “WIB” dapat dihilangkan saja, karena dengan
kesalahan penulisan. Kesalahan pertama dalih bahwa seseorang yang membaca baliho
terkait penggunaan kata “JAM”, kedua tersebut tahu dan mengerti jika Kabupaten
terkait penulisan “S/D”. Bojonegoro ini berada di Waktu Indonesia
Alternatif pembenaran pada baliho bagian Barat (WIB).
tersebut adalah. Kesalahan selanjutnya pada penulisan
1. BUKA: PUKUL 08.00 s.d.16.00 WIB “S/D”, pada baliho tersebut “S/D”
atau dimaksudnya dengan kata “sampai dengan”,
2. BUKA: PUKUL 08.00—16.00 WIB namun penulisan “sampai dengan” tersebut
atau tidak tepat. Berdasar pada Permendiknas
3. BUKA: PUKUL 08.00 s.d. 16.00 (2009, p. 19) dijelaskan bahwa singkatan
Hal ini karena, satuan untuk gabungan kata yang terdiri atas dua huruf
menyatakan waktu itu digunakan istilah (lazim digunakan dalam surat-menyurat)
“pukul”.Sedangkan, “jam” alat yang masing-masing diikuti oleh tanda titik.
digunakan untuk mengukur waktu. Jadi, jika Selanjutnya, Waridah (2008: 120) memberikan
“jam” yang dimaksud untuk menyatakan contoh untuk penulisan sampai dengan, yaitu
pelayanan penukaran uang pada balio yang dengan bentuk s.d. hal ini dapat dijelaskan
dibuat, maka baliho tersebut haruslah bahwa penulisan “S/D” tidak perlu kapital
menggunakan kata “pukul” bukan “jam”, dan menggunakan tanda garis miring (/) di
uraian lebih lanjut dapat diperjelas dengan antara huruf “s” dan “d”, karena jika “S/D”
contoh berikut. dibaca bukan sampai dengan maksudnya,
akan tetapi menjadi S per D atau sampai per
Ani belajar dua jam bukan Ani belajar dengan.
dua pukul (artinya, Ani belajar selama dua Sebagian besar kesalahan dari data
jam. Hal ini menyatakan lama/durasi belajar) yang sudah teranalisis, dapat dikatakan bahwa
media luar ruang yang ada di Kabupaten
Ani belajar pukul 2 bukan Ani belajar Bojonegoro banyak memakai ejaan yang tidak
jam 2 (artinya, Ani belajar dimulai pukul 2. sesuai dengan pedoman EYD. Kesalahan
Hal ini menyatakan waktu/saat mulai belajar) tersebut dapat dilihat dari ketidaktepatan
dalam memakai tanda titik (.), kata pukul,
kada depan/awalan di dan singkatan.
Lestari, F.T. (2015). “Peliknya masalah tata Setyawati, N. (2010). Analisis Kesalahan
bahasa pada bahasa indonesia”, Berbahasa Indonesia: Teori dan Praktik.
(daring), Diakses 25 Agustus 2015 Surakarta: Yuma Pustaka.
dari http://www.kompasiana.com/ Sugono, D. (2008). Buku Praktis Bahasa
thefamouszgorgeousz/peliknya- Indonesia 1. Jakarta: Pusat Bahasa,
masalah-tata-bahasa-pada-bahasa- Departemen Pendidikan Nasional.
indonesia_55d447dea823bdcf0 Suwandi, S., & Sutarmo. (2008). Bahasa
7e05472. Indonesia 3: Bahasa kebanggaanku untuk
Mahmud, A. (2014). “Peningkatan sikap SMP/MTs kelas IX. Jakarta: Pusat
positif pemuda terhadap bahasa Perbukuan Departemen Pendidikan
Indonesia” dalam Kumpulan makalah Nasional.
rapat koordinasi pemuda penggerak Tjiptono, F. (2008). Service Management
cinta bahasa Indonesia se-Jawa Timur. Mewujudkan Layanan Prima edisi II.
Surabaya: Badan Pengembangan dan Yogyakarta: CV ANDI OFFSET.
Pembinaan Bahasa. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor
Moeliono, A.M. (1987). Masalah bahasa 24 Tahun 2009 tentang Bendera,
yang dapat anda atasi sendiri. Jakarta: Bahasa, dan Lambang Negara, serta
Pustaka Sinar Harapan. Lagu Kebangsaan.
Muslimin. (2011). “Perlunya inovasi dalam Waridah, E. (2008). EYD dan Seputar
pembelajaran bahasa dan sastra KebahasaIndonesiaan. Jakarta: Kawan
Indonesia: solusi mengatasi problem Pustaka.
klasik pengajaran bahasa dan sastra Warsiman, & Rosyida, F. (2009). Bahasa
di sekolah”. Jurnal Bahasa, Sastra, dan Indonesia untuk Anda: Sebuah Renungan
Budaya. 1 (1): 1-8. Pengalaman Kesalahan Berbahasa.
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Surabaya: Unesa University Press.
Republik Indonesia Nomor 22 Tahun Warsiman. (2010). Bahasa Indonesia: Teori dan
2006 Tentang Standar Isi. (2006). Aplikasi. Surabaya: Unesa University
Jakarta: Departemen Pendidikan Press.
Nasional.
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional UCAPAN TERIMA KASIH
Republik Indonesia Nomor 46 Peneliti mengucapkan terima kasih kepada
Tahun 2009 Tentang Pedoman semua pihak (Pemerintah Kabupaten
Umum Ejaan Bahasa Indonesia Yang Bojonegoro, Perpusda Bojonegoro, BPS,
Disempurnakan. (2009). Jakarta: Biro dan kampus IKIP PGRI Bojonegoro) yang
Hukum dan Organisasi Departemen telah membantu atau memfasilitasi dalam
Pendidikan Nasional. menyelesaikan penelitian ini.