Oleh : Kelompok 3
A. Deskripsi Klien
Klien datang pukul 21.30 WIB ke IGD RSUD. R. SYAMUDIN.SH di antar
oleh keluarga dengan kondisi mengalami penurunan kesadaran pada pemeriksaan
airway ditemukan suara nafas snoring, kemudian dilakukan tindakan pembebasan
jalan napas manual pada pukul 21.33 dan pemasangan OFA oleh perawat IGD pada
pukul 21.35.
Pukul 21.38 dilakukan pemeriksaan Breathing didapatkan frekuensi nafas
37x/menit. Klien tampak sesak. Gerakan dada simetris,saat di auskultrasi suara nafas
vesikuler, saturasi oksigen 78%. Kemudian dilakukan pemasangan oksigen dengan
NRM sebanyak 15 L/menit pada pukul 21.40 oleh mahasiswa.
Pada pukul 21.45 WIB. Dilakukan pemeriksaan sirkulasi, didaptakan Akral
Dingin, nadi 126x/menit, teraba cepat dan teratur, CRT<2 detik, TD 130/80 mmhg,
pada pukul 21.47 dilakukan tindakan pemasangan infus cairan Ringer laktat 20 tpm.
Pada pukul 22.00 dilakukan pemeriksaan disability, didapatkan klien
mengalami penurunan kesadaran, kesadaran klien somnolen dengan GCS 7 E2 M3 V2
dan dilakukan pemeriksaan reflek pupil dan lateralisasi pada pukul 22.04 dilakukan
oleh perawat IGD dengan hasil isokor lateralisasi simetris.
Pada pemeriksaan exposure tidak dilakukan karena klien bukan pasien trauma.
Pada pukul 22.10 WIB klien dilakuan kateterisasi urin untuk mengobservasi
intake output cairan
Pada pemeriksaan gastik tube klien di pasang NGT pada pukul 22.15 untuk
mencegah terjadinya aspirasi pada klien
Pada 22.22 klien dipasang heart monitor untuk melihat gambaran ekg dan
memantau tanda-tanda vital TD 125/85, N 108x/menit, RR 22x/menit, suhu 36,4°C,
SpO2 99%. Pada pemeriksaan Imaging dilakukan pemeriksaan rongent pada pukul
23.10
Pada pukul 23.45 WIB klien keruang ICU untuk dilakukan perawatan
lanjutan.
Biodata klien
Nama : Ny O
Usia : 54 thn
Respon petugas IGD : pada saat klien datang ke Rumah sakit, perawat IGD langsung
membawa klien ke ruangan Resusitasi utuk seegera dilakukan tindakan
C. Survei primer
DX : Resiko Aspirasi
Heart Monitor Pukul 22.22 Pukul 22.25
Pukul 22.21 Dilakukan pemasangan TD: 125/85mmhg
DS : tidak mempunyai elektroda oleh mahasiswa N: 108/menit
riwayat jantung, klien A RR: 22x/menit
penurunan kesadaran SPO2 : 99%
DO : TD 120/80 mmhg, Suhu : 36,4° C
ND : 110x/menit, RR 23
x/menit, spo2 99%, suhu
36,4°C
DX:-
D. Survey Sekunder
1.Ample /kompak
A : keluarga mengatakan klien tidak mempunyai alergi terhadap obat maupun
makanan
M : klien tidak mengkonsumsi obat apapun sebelum terjadi sesak
P : keluarga mengatakan klien pernah memiliki penyakit paru (TB) namun
pengobatan tidak tuntas
L : klien terakhir makan nasi dan sayur sop ayam
E : pada siang hari klien sesak berat dan ketika malam harinya klien tidak bisa
bicara dengan kesadaran klien menurun
3. Terapi Obat
No Nama Obat Dosis Rute
1 Ceftriaxone 1x2 gr Iv
2 Dexametaxone 2x5 mg Iv
3 Gentamicin 3x50 mg Iv
4. Observasi
5. Rujuk
Keadaan saat dirujuk : penurunan kesadaran, terpasang OFA, NRM 10L/ menit, terpasang
kateter dan selang NGT
E. Pembahasan
Pada masalah breathing perawat IGD tindakan yang dilakukan sudah sesduai
dengan teori, saat pemasangan selang O2 perawat IGD sudah melakukan pengecekan
SPO2 terlebih dahulu sebelum memberikan terapi O2 terhadap klien. Gunanaya yaitu
untuk memberikan O2 secara tepat sesuai dengan kebutuhan klien karena dampak
pemberian O2 yang kurang dapat mengakibatkan hipoksia dan pemberian O2 secara
berlebih dapat mengakibatkan keracunan O2. (John.A, 2013).
Pada masalah circulasi pada Ny. O kurang sesuai dengan teori karena klien
terdapat tanda syok seperti akral dingin, takikardi, dan tekanan darah tinggi akan
tetapi klien hanya diberi terapi infus 1 line cairan kristaloid RL 20tpm. Seharusnya
ketika ada klien datang dengan tanda-tanda syok sesuai teori harus diberi terapi infus
kristaloid 2 line yang telah dihangatkan terleih dahulu (PPGD, 2016).
Pada masalah exposure klien tidak dilakukan pemeriksaan, hal ini tidak
dilakukan karena klien bukan pasien trauma, sesuai dengan teori yang ada (Yayasan
Ambulan Darurat, 2012).