Disusun Oleh:
Ahda Sadidansyah Putra No. Reg. 7316130241
Reni Oktaviani No. Reg. 7316130283
Syihaabul Huda No. Reg. 7316130287
PENDIDIKAN BAHASA
PROGRAM PASCASARJANA (S2)
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
2013
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Penelitian adalah terjemahan dari kata Inggris research. Dari istilah itu, ada juga
ahli yang menerjemahkan research sebagai riset. Research itu sendiri berasal dari
kata re, yang berarti kembali dan to search yang berarti mencari. Dengan demikian arti
sebenarnya dari research atau riset adalah mencari kembali.[1]
Penelitian pada dasarnya adalah suatu kegiatan atau proses yang sistematis
untuk memecahkan masalah yang dilakukan dengan menerapkan metode
ilmiah.[2] Penelitian didefinisikan oleh banyak penulis sebagai suatu proses yang
sistematis. Pengumpulan data yang dilakukan oleh seorang peneliti dapat menentukan
keberhasilan dalam penelitian yang dilakukan olehnya. Setelah data penelitian
terkumpul, maka perlu seorang peneliti perlu melakukan analisis data yang sudah
diperoleh.
Penelitian kuantitatif dan kualitatif sering ditemukan dalam penelitian.
Penelitian kuantitatif dan kualitatif juga sering dipasangkan dengan nama metode yang
tradisional, dan metode baru; metode positivistik dan postpositivistik; metode scientific
dan metode artistik, metode konfirmasi dan temuan; serta kuantitatif dan
interpretif. Jadi, penelitian kuanitatif sering dinamakan metode tradisional, positivistik,
scientific dan metode discovery. Sedangkan metode kualitatif sering dinamakan
sebagai metode baru, postpositivistik; artistik; dan interpretive research.[3]
B. Identifikasi Masalah
C. Tujuan Penulisan
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Hakikat Penelitian
Penelitian adalah terjemahan dari kata Inggris research. Dari istilah itu, ada juga
ahli yang menerjemahkan research sebagai riset. Research itu sendiri berasal dari
kata re, yang berarti kembali dan to search yang berarti mencari. Dengan demikian arti
sebenarnya dari research atau riset adalah mencari kembali.[4]
Penelitian pada dasarnya adalah suatu kegiatan atau proses yang sistematis
untuk memecahkan masalah yang dilakukan dengan menerapkan metode
ilmiah.[5] Penelitian didefinisikan oleh banyak penulis sebagai suatu proses yang
sistematis. Pengumpulan data yang dilakukan oleh seorang peneliti dapat menentukan
keberhasilan dalam penelitian yang dilakukan olehnya. Setelah data penelitian
terkumpul, maka perlu seorang peneliti perlu melakukan analisis data yang sudah
diperoleh.
Dalam proses penelitian, seorang peneliti juga perlu memahami metode ilmiah
yang akan digunakan. Metode ilmiah merupakan suatu proses yang sangat beraturan
yang memerlukan sejumlah langkah yang berurutan: pengenalan dan pendefinisian
masalah, perumusan hipotesis, pengumpulan data, analisis data, dan pernyataan
kesimpulan mengenai diterima atau ditolaknya hipotesis.[6]
Agar suatu studi penelitian menjadi sistematik, pertama kita harus meneliti
hakikat masalah yang akan diteliti. Pengetahuan yang berhubungan diidentifikasikan,
dan dalam esensi, suatu kerangka kerja ditetapkan untuk melaksanakan penelitian.
Kedua, pengumpulan informasi tentang bagaimana orang lain mendekati masalah yang
sama, atau penelitian relevan. Ketiga, pengumpulan data yang sesuai dengan masalah
penelitian. Proses pengumpulan data memerlukan penyusunan dan kontrol yang layak.
Keempat, penelitian adalah analisis data yang sudah dikumpulkan kemudian diolah dan
dianalisis baik menggunakan teknik statistik maupun tidak. Langkah kelima merupakan
proses penggambaran kesimpulan atau penarikan generalisasi setelah analisis
dilakukan.
Penelitian kuantitatif dan kualitatif sering dipasangkan dengan nama metode yang
tradisional, dan metode baru; metode positivistik dan postpositivistik; metode scientific
dan metode artistik, metode konfirmasi dan temuan; serta kuantitatif dan
interpretif. Jadi, penelitian kuantitatif sering dinamakan metode tradisional, positivistik,
scientific dan metode discovery. Sedangkan penelitian kualitatif sering dinamakan
sebagai metode baru, postpositivistik; artistik; dan interpretive research.[7]
B. Penelitian Kuantitatif
Penelitian kuantitatif adalah suatu pendekatan penelitian yang secara primer
menggunakan paradigma postpositivist dalam mengembangkan ilmu pengetahuan
(seperti pemikiran tentan sebab akibat, reduksi kepala variabel, hipotesis, dan
pertanyaan spesifik, menggunakan pengukuran dan observasi, serta pengujian teori),
menggunakan strategi penelitian seperti eksperimen dan survei yang memerlukan data
statistik.[8] Penelitian kuantitatif menggunakan instrument untuk mengumpulkan data
atau mengukur status variabel yang diteliti. [9]
Penelitian ini juga sebagai metode ilmiah/scientific karena telah memenuhi kaidah-
kaidah ilmiah yaitu konkrit/empiris, obyektif, terukur, rasional, dan sistematis. Selain itu,
penelitian ini juga disebut metode discovery, karena dengan metode ini dapat
ditemukan dan dikembangkan berbagai iptek baru. Penelitian ini
disebut penelitian kuantitatif karena data penelitian berupa angka-angka dan analisis
menggunakan statistik.[10]
Selain itu, penelitian kuantitatif adalah suatu proses menemukan pengetahuan
yang menggunakan data berupa angka sebagai alat menemukan keterangan mengenai
apa yang ingin kita ketahui.[11]
Penelitian kuantitatif berpijak pada apa yang disebut dengan fungsionalisme
struktural, realisme, positivisme, behaviorisme dan empirisme yang intinya menekankan
pada hal-hal yang bersifat konkrit, uji empiris dan fakta-fakta yang nyata.[12]
E. Penelitian Kualitatif
Penelitian kualitatif adalah suatu metodologi yang dipinjam dari disiplin ilmu
sosiologi dan antropologi dan diadaptasi ke dalam seting pendidikan. Peneliti kualitatif
menggunakan metode penalaran induktif dan sangat percaya bahwa terdapat banyak
perspektif yang akan dapat diungkapkan.[14]
Penelitian kualitatif juga dinamakan sebagai metode baru, karena popularitasnya
belum lama, dinamakan postpositivisme karena berlandaskan pada filsafat
postpositivisme. Penelitian ini disebut juga sebagai metode artistik, karena proses
penelitian lebih bersifat seni (kurang terpola), dan disebut sebagai metode interpretive
karena data hasil penelitian lebih berkenaan dengan interpretasi terhadap data yang
ditemukan di lapangan.
Filsafat postpositivisme sering juga disebut sebagai paradigma interpretif dan
konstruktif, yang memandang realitas sosial sebagai sesuatu yang holistik/utuh,
kompleks, dinamis, penuh makna, dan hubungan gejala bersifat interaktif
(reciprocal). Penelitian kualitatif berlandaskan pada filsafat postpositivisme, digunakan
untuk meneliti pada kondisi obyek yang alamiah, (sebagai lawannya adalah
eksperimen) dimana peneliti adalah sebagai instrumen kunci, teknik pengumpulan data
dilakukan secara triangulasi (gabungan), analisis data bersifat induktif/kualitatif, dan
hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna dari pada generalisasi.[15]
Selain itu, Kirk dan Miller (1986: 9) mendefinisikan bahwa penelitian kualitatif
adalah tradisi tertentu dalam ilmu pengetahuan sosial yang secara fundamental
bergantung pada pengamatan pada manusia dalam kawasannya sendiri dan
berhubungan dengan orang-orang tersebut dalam bahasanya dan dalam
peristilahannya.[16]
Penelitian kualitatif berfokus pada fenomena sosial dan pada pemberian suara
pada perasaan dan persepsi dari partisipan di bawah studi. Hal ini berangkat dari
pengetahuan, berdasarkan pengalaman sosial adalah suatu proses ilmiah yang sah.
BAB III
PENUTUP
A. SIMPULAN
Penelitian pada dasarnya adalah suatu kegiatan atau proses yang sistematis
untuk memecahkan masalah yang dilakukan dengan menerapkan metode
ilmiah. Penelitian dalam hal ini dibagi menjadi dua yaitu penelitian kuantitatif dan
penelitian kualitatif.
Penelitian kuantitatif adalah suatu proses menemukan pengetahuan yang
menggunakan data berupa angka sebagai alat menemukan keterangan mengenai apa
yang ingin kita ketahui. Penelitian kuantitatif berpijak pada apa yang disebut dengan
fungsionalisme struktural, realisme, positivisme, behaviorisme dan empirisme yang
intinya menekankan pada hal-hal yang bersifat konkrit, uji empiris dan fakta-fakta yang
nyata.
Sedangkan, penelitian kualitatif adalah suatu metodologi yang dipinjam dari
disiplin ilmu sosiologi dan antropologi dan diadaptasi ke dalam seting pendidikan.
Peneliti kualitatif menggunakan metode penalaran induktif dan sangat percaya bahwa
terdapat banyak perspektif yang akan dapat diungkapkan. Penelitian kualitatif berfokus
pada fenomena sosial dan pada pemberian suara pada perasaan dan persepsi dari
partisipan di bawah studi. Hal ini berangkat dari pengetahuan, berdasarkan
pengalaman sosial adalah suatu proses ilmiah yang sah.
DAFTAR PUSTAKA