Anda di halaman 1dari 22

TUGAS PENYEDIAAN AIR

TENTANG HUBUNGAN AIR DENGAN KESEHATAN

Disusun oleh :

Nama : SILVI MEIDISRA


NIM : 181110076
Kelas : 2B

Dosen Pembimbing

Evino Sugriarta, SKM, M.Kes

PROGRAM STUDI D III SANITASI


JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN
POLTEKKES KEMENKES PADANG
TAHUN 2018/2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis mengucapkan kehadiran Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan karunianya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada
waktunya. Makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah Penyehatan Air yang
berjudul “hubungan air dengan kesehatan”.
Dalam penyusunan makalah ini, penulis banyak mendapatkan bantuan dan dorongan
dari berbagai pihak. Dengan demikian, penulis mengucapkan terima kasih dan semoga
bantuan yang diberikan mendapat balasan yang setimpal dari Allah SWT Amin.
Penulis menyadari bahwa penyusunan makalah ini masih ada kekurangan dan penulis
mengharapkan kritik dan saran untuk perbaikan pada masa yang akan datang. Semoga
makalah ini bermanfaat bagi pembaca dan penulis.

Padang, Agustus 2019

Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Air adalah sesuatu yang sangat dibutuhkan oleh semua makhluk hidup di bumi
termasuk manusia.Air dapat ditemukan disemua tempat dipermukaan bumi ini.Air
merupakan sumber daya abiotik yang keberadaannya tidak dapat dipisahkan dari kehidupan
sehari-hari.Tidak ada kehidupan yang bisa berlangsung tanpa keberadaan air sehingga setiap
hari, jam, ataupun detik air selalu diambil untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari seperi
minum, mandi, cuci, dll.Dari contoh-contoh itu bisa kita jadikan titik tolak untuk
menyimpulkan seberapa penting peran air bagi kehidupan yang ada dibumi.Mungkin kita
tidak menyadari kalau jumlah air di bumi ini secara umum sama meskipun manusia,
binatang, dan tumbuhan selalu menggunakannya. Jumlah air bersih seakan-akan tidak
terbatas.
Hampir seluruh aktifitas manusia tidak dapat lepas dari air mulai dari makan, minum,
proses menghasilkan produk makan, mencuci, mandi, dll. Hal inilah yang menyebabkan
pentingnya untuk menjaga kebersihan dan keamanan air.sanitasi yang baik dan memperbaiki
higienitas air sangat penting untuk menjaga kesehatan manusia dan alam. Meskipun air
penting bagi kehidupan, namun air juga dapat menularkan beberapa penyakit ketika air
tersebut terkontaminasi organisme ataupun zat yang dapat menyebabkan penyakit. Pentingya
peranan air serta resiko penyakit yang dapat ditularkannya membuat kita harus bersikap lebih
bijak dalam menggunakan air.

1.2 Tujuan
1. Mahasiswa dapat mengetahui penyakit-penyakit yang ditularkan melalui air.
2. Mahasiswa dapat mengetahui mekanisme penularan penyakit melalui air.
3. Mahasiswa dapat mengetahui bahaya logam berat dalam air bagi kesehatan.
BAB II
PEMBAHASAN
lemah, kelelahan, telinga berdengung, kemampuan penglihatan melemah, kehilangan
pendengaran, bicara cadel dan gerakan menjadi tidak terkendali. Beberapa penderita berat
penyakit Minamata menjadi gila, tidak sadarkan diri dan meninggal setelah sebulan
menderita penyakit ini.
Merkuri dikelompokkan menjadi merkuri anorganik dan merkuri organik (metil
merkuri).Logam merkuri adalah merkuri anorganik yang digunakan dalam pembuatan lampu
fluoresen, batere dan termometer.Metil merkuri adalah merkuri organik yang berbentuk
serbuk putih dan berbau seperti belerang pada sumber air panas.Senyawa ini mudah terserap
oleh organ pencernaan dan dibawa oleh darah ke dalam otak, liver dan ginjal bahkan ke
dalam janin.
Merkuri anorganik dapat berubah menjadi metil merkuri karena ditransformasi oleh
bakteri di perairan misalnya Desulfovibrio desulfuricans LS. Merkuri organik akan terserap
oleh ikan dan kerang melalui insang atau saluran pencernaan. Metil merkuri yang terbentuk
di perairan secara bertahap diakumulasi dalam tubuh ikan dan kerang dan konsentrasinya
berlipat ganda dalam rantai makanan biota perairan.Contohnya merkuri dalam plankton
diserap oleh ikan kecil dan jumlahnya berlipat sesuai dengan jumlah plankton yang dimakan
ikan, kemudian ikan kecil dimakan oleh ikan besar dan merkurinya berlipat ganda.Beberapa
polutan seperti metil merkuri dan dioksin yang dilepaskan ke lingkungan menunjukkan
konsentrasi yang tinggi pada organisme yang menempati puncak rantai makanan.
Methylmercuri dalam ikan tidak dapat direduksi dengan memasaknya karena metil
merkuri dalam ikan terikat erat pada protein dan pemanasan pada temperatur yang biasa
digunakan saat memasak kecuali jika ikan dibakar pada suhu diatas 400 dan ikan akan
menjadi arang.

a. Timbal (Pb)
Pb pada racun adalah sistemik. Keracunan Pb akan menimblkan gejala: rasa logam di
mulut, garis hitam pada gusi, gangguan GI, anorexia, muntah-muntah, encephalitis, wtrist
drop, irritable, perubahan kepribadian, kelumpuhan, dan kebutaan. Basophilic stippling dari
sel darah merah merupakan gejala patognomonis bagi keracunan Pb. Gejala lain dari
keracunan ini berupa anemia dan albuminuria. Pb organik cenderung menyebabkan
encephalopathy Pada keracunan akut, akan terjadi meninges dan ceberal, diikuti dengan
stupor,coma, dan kematian.
b. Kadmium (Cd)
Kadmium (Cd) adalah metal berbentuk kristal putih keperakan. Cd di dapat bersama-
sama Zn, Cu, Pb, dalam jumlah yang kecil. Cd didapat pada industri alloy, pemurnian Zn,
pestisida, dan lain-lain. Tubuh manusia tidak memerlukan Cd dalam fungsi pertumbuhannya,
karena Cd sangat beracun bagi manusia. Keracunan akut akan menyebabkan gejala
gasterointestial, dan penyakit ginjal. Gejala klinis keracunan Cd sangat mirip dengan
penyakit glomerulo-nephiritis biasa.Hanya pada fase lanjut dari keracunan Cd ditemukan
pelunakan dan fraktur (patah) tulang punggung. Di Jepang sakit pinggang ini dikenal sebagai
penyakit “Itai-Itai”, gejalanya adalah sakit pinggang, patah tulang, tekanan darah tinggi,
kerusakan ginjal, gejala seperti influenza, dan sterilitas pada laki-laki.
2.1 Pengertian Air
Air adalah salah satu kebutuhan manusia yang sangat penting bagi kehidupan mahluk
hidup.
Sifat-sifat air:
a. Pelarut yang baik karena mampu melarutkan berbagai jenis senyawa kimia, seperti
gula, garam, beberapa jenis gas dan senyawa organik.
b. Air memiliki perubahan suhu yang lambat. Ini merupakan penyebab air sebagai
penyimpan panas yang baik, sehingga makhluk hidup terhindar dari ketegangan
akibat perubahan suhu yang mendadak.
c. Memiliki tegangan permukaan yang tinggi yang mengakibat air dapat membasahi
suatu bahan secara baik.
d. Air merupakan satu-satunya senyawa yang mengembang ketika membeku. Hal ini
mengakibatkan densitas es lebih rendah daripada air, sehingga es akan mengapung di
atas air. Keuntungan yang diperoleh dari sifat ini adalah kehidupan organisme akuatik
pada daerah beriklim dingin tetap berlangsung, karena air yang membeku hanya ada
di permukaan perairan saja.
e. Tempat perkembakbiakan vektor.

2.2 Dampak Pencemaran Air Bagi Kesehatan


Pencemaran air disebabkan oleh masuknya bahan pencemar yang dapat berupa gas,
bahan-bahan terlarut dan partikulat.Bahan-bahan tersebut masuk ke dalam badan air melalui
atmosfer maupun tanah.
Air yang tercemar, baik oleh senyawa organic maupun senyawa anorganik akan
menyebabkan berbagai gangguan kesehatan karena mudah menjadi media berkembangnya
berbagai macam penyakit.
Berikut ini berbagai jenis penyakit yang dapat ditimbulkan oleh pencemaran air:
a. Penyakit Menular
Penyakit menular, sesuai namanya penyakit menular dapat menular dari orang satu ke
orang yang lain. Berbagai macam penyakit menular dari polusi air disebabkan oleh beberapa
hal, yakni: Virus yang terdapat dalam air yang tercemar, bakteri, protozoa, metazoa, dll.
Selain penyebab dari luar seperti yang telah sebutkan tadi penyakit juga akan mudah
menyerang tubuh jika kekebalan tubuh kita lemah, untuk itu kita harus berusaha menjaga
kesehatan tubuh dan memakan makanan yang seimbang.
b. Penyakit Tidak Menular
Penyakit tidak menular adalah jenis penyakit yang tidak dapat menular dari orang satu
ke orang lain. Banyak hal yang menyebabkan penyakit tidak menular menyerang manusia,
diantaranya adalah kandungan yang terdapat didalam air yang tercemar seperti bahan kimia.

2.3 Hubungan Air dengan Kesehatan


Hubungan air dengan kesehatan sangat bergantung erat.Air dalam kehidupan manusia
selain memberikan manfaat yang menguntungkan dapat juga memberikan pengaruh buruk
terhadap kesehatan manusia. Air yang tidak memenuhi persyaratan kesehatan:
a. Dapat menjadi media penyebaran penyakit.
b. Jumlah air yang tersedia tidak mencukupi, sehingga orang tidak dapat membersihkan
dirinya dengan baik.
c. Air sebagai sarang hospes sementara penyakit.
d. Media yang baik sebagai tempat bersarangnya bibit penyakit/agent.
e. Air dapat sebagai tempat berkembang biak vector penyakit.

2.4 Mekanisme Penyebaran Penyakit


Kotoran manusia adalah sumber penyebaran penyakit yang multikompleks.
Penyebaran penyakit yang bersumber pada feces dapat melalui berbagai macam jalan atau
cara. Berikut bagan/skema cara penyebaran penyakit yang bersumber pada feces atau tinja:
Air Mati

Tangan
Makanan,minu
Tinja Manusia
man, sayur-
sayuran, dsb.
Lalat

Sakit
Tanah

2.5 Mekanisme Penularan Penyakit Melalui Air


1. Water Borne Disease

Water borne Disease merupakan penyakit yang ditularkan ke manusia akibat adanya
cemaran baik berupa mikroorganisme ataupun zat pada air.
Waterborne disease diakibatkan oleh mikroorganisme berupa bakteri, protozoa, dan
cacing.Kontaminasi pada manusia dapat melalui kegiatan minum, mandi, mencuci, proses
menyiapkan makanan, ataupun memakan makanan yang telah terkontaminasi saat proses
penyiapan makanan.
Contoh:
a. Dapat dilihat pada gambar seorang anak laki-laki mandi bahkan menggosok gigi
langsung di sungai atau badan air dimana sungai tersebut bisa saja telah tercemar oleh
berbagai macam mikroorganisme penyakit seperti E. Coli dan bahan kimia berbahaya
lainnya sehingga bisa saja anak tersebut dapat terjangkit penyakit seperti disentri, dll.
b. Pada gambar terlihat ibu-ibu sedang mencuci pakaian mereka di sungai. Sungai yang
kebersihannya belum tentu baik. Ini bukanlah aktivitas yang baik karena banyak
sekali penyakit yang ditularkan ke manusia akibat adanya pencemaran berupa
mikroorganisme ataupun zat pada air tersebut.

c. Digambar dapat dilihat ada seorang ibu yang akan mengambil dengan jirigen,
mungkin air tersebut akan digunakan untuk minum, mandi ataupun mencuci. Sama
halnya dengan contoh diatas, aktivitas ini bukanlah kegiatan yang baik karena banyak
sekali penyakit yang ditularkan ke manusia akibat adanya pencemaran berupa
mikroorganisme ataupun zat pada air tersebut dan sungai itu juga terlihat bukan
sumber air bersih.

Penyakit bawaan air yang sering ditemukan diantaranya:


a. Disentri
Disentri merupakan peradangan pada usus besar yang ditandai dengan sakit perut dan
buang air besar yang encer secara terus menerus (diare) yang bercampur lendir dan darah
(Behrman 2004).
Berdasarkan penyebabnya disentri dapat dibedakan menjadi dua yaitu disentri amuba
dan disentri basiler.Penyebab yang paling umum yaitu adanya infeksi parasit Entamoeba
histolytica yang menyebabkan disentri amuba dan infeksi bakteri golongan Shigella yang
menjadi penyebab disentri basiler. Kuman-kuman tersebut dapat tersebar dan menular ke
orang lain melalui makanan dan air yang sudah terkontaminasi kotoran dan juga lalat.
b. Typhus abdominalis
Typhus abdominalis juga merupakan penyakit yang menyerang usus halus dan
penyebabnya adalah bakteri Salmonella typi.Gejala utamanya adalah panas yang terus
menerus dengan taraf kesadaran yang menurun, terjadi 1-3 minggu (rata-rata 2 minggu)
setelah infeksi. Salmonella typi tumbuh dalam suasana yang cocok bagi dirinya yaitu usus
manusia dan hewan berdarah panas.
c. Cholera
Cholera adalah penyakit usus halus akut dan berat yang disebabkan karena
mengkonsumsi makanan dan minuman yang sudah terkontaminasi dengan bakteri Vibrio
cholerae. Masa tunasnya berkisar beberapa jam sampai beberapa hari. Gejala utamanya
adalah muntaber, dehidrasi dan kolaps.Gejala khasnya adalah tinja yang menyerupai air
cucian beras.
Bakteri ini masuk kedalam tubuh seseorang melalui makanan atau minuman yang
terkontaminasi.Bakteri tersebut mengeluarkan enterotoksin (racunnya) pada saluran usus
sehingga terjadilah diare disertai muntah yang akut dan hebat, akibatnya seseorang dalam
waktu hanya beberapa hari kehilangan banyak cairan tubuh dan masuk pada kondisi
dehidrasi.
d. Hepatitis A
Hepatitis A disebabkan oleh virus Hepatitis A. gejala utama adalah demam akut,
dengan perasaan mual dan muntah, hati membengkak, dan sklera mata menjadi kuning oleh
karena itu orang awam menyebut Hepatitis ini sebagai penyakit kuning.
Hepatitis A adalah jenis peradangan hati yang disebabkan oleh suatu virus RNA dari
famili enterovirus. Masa inkubasi penyakit ini adalah 30 hari. Penularannya dapat melalui
makanan atau minuman yang terkontaminasi feses pasien. Saat ini sudah ada vaksin hepatitis
A, memberikan kekebalan selama 4 minggu setelah suntikan pertama sedangkan untuk
kekebalan yang panjang diperlukan suntikan vaksin beberapa kali. Pecandu narkotika dan
hubungan seks anal, termasuk homoseks merupakan resiko tinggi tertular hepatitis A.
e. Poliomelistis
Penyebabnya adalah virus polio.Virus polio masuk melalui mulut dan menginfeksi
seluruh struktur tubuh, kemudian menjalar melalui simpul saraf local dan selanjutnya
menyerang system saraf pusat, yang dapat menyebabkan kelumpuhan. Beberapa gejala dapat
terlihat antara yakni demam, rasa meriang/tak enak badan, tenggorokan sakit, pusing-pusing
dan terjadi kejang mulut(bibir atas dan bawah tidak dapat digerakkan).
f. Gastroenteritis
Gastroenteritis atau diare akut adalah kekerapan dan keenceran BAB dimana
frekuensinya lebih dari 3 kali perhari dan banyaknya lebih dari 200-250 gram (Syaiful Noer,
1996).Istilah gastroenteritis digunakan secara luas untuk menguraikan pasien yang
mengalami perkembangan diare atau muntah akut. Istilah ini menjadi acuan bahwa terjadi
proses inflamasi dalam lambung dan usus.
Pencegahan water borne disease:
 Merebus air terlebih dahulu sebelum diminum.
 Air yang diambil diendapkan terlebih dahulu dan jika kita masih ragu dengan air yang
diambil tersebut dapat kita beri klorin untuk membunuh mikroba yang
membahayakan dalam air.
 Air disaring terlebih dahulu sebelum digunakan.
2. Water Wash Disease
Water wash disease adalah penyakit yang disebabkan oleh kurangnya air untuk
pemeliharaan kebersihan perseorangan dan air bagi kebersihan alat-alat terutama alat dapur
dan alat makan.
Contoh:
a. Ketika membeli makanan bakso gerobak di emperan jalan, penjual hanya mencuci
bekas piring yang digunakan pembeli dalam sebuah ember dan akan digunakan lagi
untuk menghidangkan makanan pembeli lainnya. Maka piring yang digunakan dengan
mencuci menggunakan sebuah ember tidak lah bebas kuman, karena seharusnya
penjual tersebut menggunakan air yang mengalir untuk mencuci peralatan makanan
sebelum dihidangkan kepada pembeli lainnya.
b. Penjual jamu gendong ataupun tukang jamu gerobak yang hanya membawa sebuah
ember kecil berisi air untuk merendam gelas yang sudah diminum pembeli. Maka dari
itu kebersihan gelas yang digunakan untuk pembeli sangatlah tidak baik karena gelas
tidak dicuci menggunakan air yang mengalir.
c. Penjual minuman seperti juice, cappuccino, dll. menggunakan blender yang hanya
dibilas sedikit saja dengan air untuk pembuatan minumannya. Selain itu, sendok yang
digunakan pun untuk menambahkan gula, hanya sendok yang dipakai berulang-ulang
kemudian direndam dalam gelas yang berisi air yang tidak diganti-ganti. Sehingga,
kebersihan sendok dan blender tidak baik digunakan lagi, karena sendok hanya
direndam dengan air dalam gelas bukannya dicuci dengan air mengalir.
d. Penjual pecel ayam di emperan jalan yang sama halnya dengan penjual bakso
emperan jalan, penjual hanya mencuci bekas piring yang digunakan pembeli dalam
sebuah ember dan akan digunakan lagi untuk menghidangkan makanan pembeli
lainnya. Oleh sebab itu, piring yang digunakan dengan mencuci menggunakan sebuah
ember tidak lah bebas kuman, karena seharusnya penjual tersebut menggunakan air
yang mengalir untuk mencuci peralatan makanan sebelum dihidangkan kepada
pembeli lainnya.
Pencegahan water wash disease:
 Menyediakan air yang cukup.
 Tidak memakai peralatan orang lain seperti sapu tangan, handuk dan lainnya secara
sembarangan.
 Kebersihan perorangan yang baik seperti, mencuci tangan sebelum, sesudah makan,
dan sesudah buang air
 Menjaga kebersihan alat makan dan dapur.
3. Water Based Disease
Water based disease yaitu penyakit yang ditularkan air pada orang lain melalui
persediaan air sebagai pejamu (host) perantara atau agens penyebab yang menjalani sebagian
siklus hidupnya di dalam tubuh vektor atau sebagai Intermediate host yang hidup di dalam
air.
Contohnya: Schistosomiasis dan penyakit akibat Dracunculus medinensis.
a. Schistosomiasis
Schistosomiasis merupakan salah satu penyakit infeksi parasit pada manusia yang
menyebar luas di dunia.Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperkirakan schistosomiasis
menempati 40% dari keseluruhan penyakit di daerah tropis.Penyebaran schistosomiasis
sangat luas di daerah tropis maupun subtropis.Diperkirakan penyakit ini menginfeksi 200-300
juta orang pada 79 negara dan sebanyak 600 juta orang mempunyai resiko terinfeksi.Penyakit
ini menyebar dan sangat penting di Cina, Afrika, Amerika Selatan, dan Asia Tenggara. Di
indonesia schistosomiasis pada manusia hanya ditemukan didaerah dataran tinggi Lembah
Napu pada tahun 1972 (desa Wuasa, Maholo, Winowanga, Alitupu, dan Watumaeta) dan
Danau Lindu pada tahun 1937 (desa Anca, Langko, Tomado, dan Puroo), Sulawesi Tengah
yang disebabkan oleh cacing Schistosoma japanicum dengan induk semang antara keong air
Oncomelania hupensis lindonensis.
Penularan Schistosomiasis terjadi apabila larva serkaria yang berada dalam air
menemukan inang definitif, dengan kata lain transmisi penyakit Schistosomiasis pada
manusia terjadi apabila manusia berada pada lingkungan perairan yang sudah mengandung
larva serkaria dari Schistosoma. Telur Schistosoma dikeluarkan melalui feses manusia (S.
mansoni dan S. japanicum) atau urin (S. haematobium). Telur akan menetas di air dan
berubah menjadi larva yang disebut mirasidium yang akan menginfeksi siput sebagai inang
antara. Larva selanjutnya berkembang di dalam tubuh siput dan dikeluarkan sebagai
serkaria.Larva ini dapat berenang dan mampu untuk menembus ke dalam lapisan kulit inang
defenitif.Setelah penetrasi ke dalam kulit, serkaria mengalami perkembangan dan bermigrasi
menuju hati. Setelah itu kembali bermigrasi melalui pembuluh darah vena menuju usus besar
(S. mansoni dan S. japanicum) atau vesika urinaria (S. haematobium) dimana di sana cacing
akan tumbuh menjadi dewasa, kawin, dan bertelur. Sumber utama penularan S. haematobium
adalah anak kecil terinfeksi yang buamg air kecil di perairan, sedangkan S. mansoni dan S.
japanicum sumber utamanya adalah kontaminasi feses hewan/manusia yang terbawa air.
Infeksi Schistosoma dapat menimbulkan gejala-gejala yang bersifat umum seperti
gejala keracunan, demam, disentri, penurunan berat badan, penurunan nafsu makan, gejala
saraf, kekurusan dan lambatnya pertumbuhan pada anak-anak.Sedangkan pada penderita
yang sudah kronis dapat menimbulkan pembengkakan hati dan limpa serta sirosis hati yang
umumnya berakhir dengan kematian.

Daur hidup dari Schistosoma:

b. Dracunculus medinensis atau cacing Guinea


Cacing Guinea adalah cacing yang masuk tubuh manusia melalui jalur pencerna dan
keluar untuk bertelur di sungai.
Telur menetas di sungai dan beberapa tertelan oleh kutu air.Ketika orang minum air
ini, kutu air kadang ikut masuk ketubuh manusia lalu dicerna dan meninggalkan telur cacing
Guinea yang tetap utuh tidak dapat tercerna lalu menetas dalam usus, Cacing kemudian
keluar dari kulit selama beberapa minggu.Selama waktu ini, orang tersebut mungkin sulit
untuk berjalan atau bekerja.Awalnya tidak ada gejala apapun.Sekitar satu tahun kemudian,
orang tersebut baru merasakan perasaan terbakar yang menyakitkan saat cacing betina
membentuk lepuh di kulit, biasanya pada ekstremitas bawah (kaki).Namun penyakit ini
sangat jarang yang sampai menyebabkan kematian.
Larva cacing guinea hidup di dalam tubuh kutu air.Ketika manusia minum air yang
mengandung kutu air, sistem pencernaan kita menghancurkan kutu air, namun tidak
membunuh larva cacing yang terus berkembang menjadi dewasa. Cacing jantan akan mati
setelah kawin dalam tubuh manusia, sementara betina terus tumbuh dalam waktu singkat
tumbuh menjadi sekitar lebih dari dua inci per minggu.

Siklus hidup cacing guinea

Manusia adalah satu-satunya hewan yang diketahui terinfeksi oleh cacing


guinea.Cacing ini memiliki lebar sekitar satu hingga dua milimeter dan betina dewasa dapat
mencapai panjang 60 hingga 100 sentimeter (jantan jauh lebih pendek).Di luar tubuh
manusia, telur cacing dapat bertahan hingga tiga minggu.Telur harus dimakan oleh kutu air
sebelumnya.Larva di dalam tubuh kutu air dapat bertahan hingga empat bulan. Jika penyakit
terjadi pada manusia setiap tahun, maka penyakit ini akan bertahan di daerah tersebut.
Diagnosa penyakit ini umumnya dibuat berdasarkan pertanda dan gejala penyakit.
Pencegahan water borne disease:
 Jangan buang air besar atau buang air kecil sembarangan terutama dibadan air.
 Gunakan sepatu atau alas kaki lainnya ketika di badan air.
 Jangan meminum air langsung dari badan air, baiknya olah lah terlebih dahulu.
 Membasmi keong yang ada dalam badan air, karena jika tidak ada keong maka larva
Schistosoma tidak bias berkembang menjadi serkaria, sehingga terputuslah daur hidup
Schistosoma sp.
4. Water Related Insect Vector
Water Related Insect Vector adalah jenis penyakit yang ditularkan melalui gigitan
serangga yang berkembang biak di dalam air. Contoh: filariasis, dengue, malaria, demam
kuning (yellow fever).Insekta demikian disebut sebagai vektor penyakit.
Contohnya:
a. Kaleng-kaleng bekas yang dibiarkan terbuka dijalan. Ketika hujan air akan
tertampung dalam kaleng tersebut dan air akan tergenang di dalam kaleng itu selama
berhari-hari sehingga nyamuk betina dewasa akan hinggap disana untuk meletakkan
telurnya dan telur tersebut akan berkembang biak di dalam kaleng itu hingga menjadi
nyamuk dewasa kembali.
b. Orang yang tidak menguras air kamar mandinya lebih dari 2 minggu, maka telur-telur
nyamuk akan tergenang dan tinggal di bak kamar mandi tersebut dan membuat
nyamuk berkembang biar di kamar mandi tersebut.
c. Orang yang menjual kelapa muda yang membiarkan tempurung kelapa terbuka atau
masih basah terisi air karena hujan juga akan membuat nyamuk senang dan bertelur di
dalam tempurung kelapa apabila tempurung kelapa tersebut tidak dibersihkan dan
tidak dibiarkan terbuka .
d. Air minum kemasan gelas yang dibuang sembarangan dan dengan posisi mulut gelas
plastic keatas, saat hujan turunpun air hujan akan masuk ke dalam botol tersebut dan
lama kelamaan nyamuk akan datang untuk meletakkan telurnya untuk proses
perkembangbiakkan.
e. Tanaman air didalam pot apabila tidak sering diganti atau ditukar airnya akan dapat
menyebabkan sarang nyamuk karena air tergenang di dalam pot bunga tersebut dan
mengakibatkan nyamuk meletakkan telurnya ke dalam air yang berisi tanaman air
tersebut.

Beberapa penyakit yang disebarkan vektor penyakit diantaranya antara lain:


a. Malaria
Malaria adalah penyakit yang disebabkan oleh parasit bernama Plasmodium.Penyakit
ini ditularkan melalui gigitan nyamuk anopheles betina yang terinfeksi parasit tersebut. Di
dalam tubuh manusia, parasit Plasmodium akan berkembang biak di organ hati kemudian
menginfeksi sel darah merah. Pasien yang terinfeksi oleh malaria akan menunjukan Gejala
yang timbul akibat penyakit malaria ditandai dengan demam, menggigil, berkeringat, sakit
kepala, mual, muntah, diare dan nyeri otot atau pegal-pegal, namun bila tidak diobati maka
dapat terjadi komplikasi yang berujung pada kematian.
b. Yellow fever
Demam kuning (yellow fever) adalah penyakit yang disebabkan oleh virus yang
ditularkan melalui perantara nyamuk.Umumnya terdapat di daerah Amerika Selatan, Afrika,
dan Karibia.Nyamuk yang membawa virus di dalam tubuhnya ini kemudian menyebarkan ke
penduduk di sekitar pengidap maupun turis yang sedang mengunjungi area itu hingga
menyebabkan demam dan gangguan serius pada organ hati dan ginjal.Infeksi virus yang telah
merambat ke organ hati turut mengganggu fungsi organ ini sehingga menyebabkan
perubahan pada warna kulit menjadi menguning.
Penyebaran demam kuning disebabkan oleh gigitan nyamuk Aedes aegypti yang
mulanya menggigit penderita penyakit ini, umumnya manusia dan monyet.Nyamuk ini
kemudian menularkan demam kuning di antara sesama manusia atau monyet lainnya, atau
dari manusia ke monyet, dan sebaliknya.Selain gurun Sahara di Afrika dan area tropis
Amerika selatan, atau bahkan pemukiman manusia yang bersih sekalipun, tidak luput dari
perkembangbiakan nyamuk ini.
Virus yang akhirnya berdiam dalam kelenjar saliva nyamuk Aedes aegypti ini
kemudian masuk ke aliran darah manusia atau monyet lainnya melalui gigitan dan
menyebabkan sakit pada inang baru yang didiaminya.Waspadai senja hingga fajar karena
pada waktu-waktu inilah penyebaran virus demam kuning paling banyak terjadi, saat nyamuk
Aedes aegypti menjadi sangat aktif.

c. Demam berdarah
Penyakit Demam berdarah disebut juga Dengue HaemorrhagiFever (DHF) karena
disertai gejala demamdan pendarahan.Penyakit ini terus menyebar diantara masyarakat
melalui vektor berupa nyamuk Aedes aegypti betina yang infektif virus Dengue.Nyamuk ini
suka bersarang di air yang bersih.
Penyakit ini disebabkan oleh virus dengue yang menyebabkan gangguan pada
pembuluh darah kapiler dan pada sistem pembekuan darah, sehingga mengakibatkan
perdarahan-perdarahan.
d. Filariasis
Filariasis dikenal juga sebagai penyakit kaki gajah atau Elephantiasis.Penyebabnya
adalah cacing bulat yang kecil, disebut Filaria.Sebagai pembawa atau vektor penyakit ini
adalah nyamuk jenis Culex fatigans. Manusia yang menderita penyakit kaki gajah akan
menjadi Reservoir cacing Filaria. Larva cacing Filariaakan menuju ke peredaran darah
periferi pada malam hari sehingga kalau penderita digigit nyamuk, maka nyamuk tersebut
akan membawa larva Filaria atau Mikrofilaria. Gigitan nyamuk berikutnya akan
memindahkan mikrofilaria kepada korban baru. Selanjutnya mikrofilaria tersebut akan
mengikuti peredaran darah manusia dan masuk ke dalam saluran limfatik dan menjadi
dewasa. Filaria ini dapat menyebabkan terjadinya penyumbatan saluran limfatik sehingga
mengakibatkan cairan tubuh tidak bisa mengalir seperti biasanya sehingga kemudian terjadi
pembengkakan yang semakin lama semakin membesar dan mengeras.
Pencegahannya:
 Membunuh jentik nyamuk dan nyamuk dewasa, seperti: penyemprotan nyamuk.
 Mengurangi tempat perindukan nyamuk.
 Membuang sampah kaleng ataupun plastic air minum kemasan pada tempatnya.
 Menguras bak mandi.
2.6 Bahan Kimia Dalam Air
Logam berat merupakan istilah yang digunakan untuk menamai kelompok metal dan
metalloid dengan densitas lebih besar dari 6 g/cm3. Logam-logam tersebut sering
dihubungkan dengan adanya masalah pencemaran dan toksitas perairan (pesisir dan laut),
karena keberadaannya yang membahayakan dan sering mencemari lingkungan baik berupa
pencemaran udara maupun pencemaran air.
Beberapa bahan/senyawa kimia yang bersifat racun terhadap tubuh manusia misalnya
logam berat. Contoh senyawa kimia yang sering ada dalam air antara lain:
c. Air raksa (Hg)
Air raksa atau mercury adalah unsure logam yang termasuk logam berat yang bersifat
racun terhadap tubuh manusia.Biasanya secara alami ada dalam air dengan konsentrasi yang
sangat kecil.Pencemaran air atau sumber air oleh merkuri umumnya akibat limbah-limbah
yang berasal dari industry.
Contoh kasus:
Pada tahun 1950an, kasus pencemaran oleh logam berat khususnya merkuri telah
terjadi di teluk Minamata, Jepang, Penyakit Minamata terjadi akibat banyak mengkonsumsi
ikan dan kerang dari Teluk Minamata yang tercemar metil merkuri. Penyakit Minamata
bukanlah penyakit yang menular atau menurun secara genetis. Penyakit ini ditemukan
pertama kali di kota Kumamoto pada tahun 1956 dan pada tahun 1968 pemerintah Jepang
menyatakan bahwa penyakit ini disebabkan oleh pencemaran pabrik Chisso Co., Ltd.
Metil merkuri yang masuk ke tubuh manusia akan menyerang sistem saraf pusat.
Gejala awal antara lain kaki dan tangan menjadi gemetar dan
Contoh kasus:

Penyakit itai-itai adalah kasus massal keracunan kadmium yang didokumentasikan di


Prefektur Toyama, Jepang.Keracunan kadmium ini menyebabkan pelunakan tulang dan gagal
ginjal.Nama penyakit ini berdasarkan kata dalam bahasa Jepang yaitu nyeri (itai) yang
disebabkan pada persendian dan tulang belakang.Istilah penyakit itai-itai ini diciptakan oleh
penduduk setempat.Kadmium ini dicemarkan ke sungai oleh pertambangan perusahaan-
perusahaan di pegunungan.
Penyebab
Penyakit itai-itai disebabkan oleh keracunan kadmium akibat pertambangan di
Prefektur Toyama.Pertambangan emas di daerah ini merupakan catatan pertambangan awal
pada 710.Pertambangan reguler unuk perak dimulai pada tahun 1589, dan tidak lama
kemudian, pertambangan untuk timah, tembaga, dan seng pun juga dimulai. Meningkatnya
permintaan terhadap bahan baku selama Perang Rusia-Jepang dan Perang Dunia I, serta
teknologi pertambangan baru dari Eropa, meningkatkan output dari pertambangan,
menempatkan Kamioka Pertambangan di Toyama terkenal pada pertambangan kelas atas.
Produksi meningkat bahkan lebih sebelum Perang Dunia II. Dimulai pada tahun 1910
dan terus berlanjut sampai 1945, kadmium dirilis dalam jumlah yang signifikan oleh operasi
pertambangan, dan penyakit itai-itai ini pertama kali muncul sekitar tahun 1912. Sebelum
Perang Dunia II, pertambangan yang dikendalikan oleh Mitsui Mining dan Smelting Co, Ltd,
meningkat untuk memenuhi permintaan masa perang. Hal ini kemudian meningkatkan
pencemaran Sungai Jinzu dan anak-anak sungainya. Sungai ini digunakan terutama untuk
pengairan sawah, tetapi juga untuk air minum, mencuci, memancing, dan kegunaan lain oleh
penduduk hilir.
Gejala
Salah satu efek utama yang ditimbulkan dari keracunan kadmium adalah lemah dan
rapuh tulang. Umumnya tulang belakang dan kaki sakit, dan gaya berjalan pincang karena
cacat tulang yang disebabkan oleh kadmium. Rasa sakit kemudian melemahkan, dengan
patah tulang yang lebih umum dibandingkan tulang yang melemah.Komplikasi lain yang
tejadi adalah batuk, kanker, anemia, dan gagal ginjal, yang kemudian menyebabkan kematian

d. Arsen (As)
Contoh kasus:
Tambang Emas Minahasa dioperasikan oleh PT Newmont Minahasa Raya, (dimiliki
oleh Newmont Gold dari AS), dan berbasis di Sulawesi Utara. Tambang itu dibuka pada
Maret 1996 dan pada 1998 telah memproduksi 8,3 ton emas.
Sejak 1986 – 2003, PT Newmont Minahasa Raya meninggalkan beban derita terhadap warga
Teluk Buyat dan kerusakan lingkungan hidup yang tergolong berat.Hal ini diperkuat dalam
Laporan Resmi Tim Teknis Penanganan Kasus Pencemaran dan Perusakan Lingkungan
Teluk Buyat – Teluk Ratatotok (2004).Dalam laporan itu, disebutkan:
- Teluk Buyat TERCEMAR Arsen dan merkuri berdasarkan ASEAN Marine Water
Quality Criteria 2004.
- Sumber (pencemaran) Arsen dan merkuri di Teluk Buyat adalah limbah tambang PT
Newmont Minahasa Raya, bukan alamiah.
- Keanekaragaman hayati kehidupan laut di Teluk Buyat MENURUN akibat
pencemaran Arsen.
- Kadar Arsen dalam air minum melampaui baku mutu permenkes
- Pembuangan limbah tambang PT Newmont Minahasa Raya melanggar undang-
undang pengelolaan limbah beracun.
e. Sianida
Contoh kasus:
Seorang wanita bernama Wayan Mirna Salihin (27 tahun) tewas seketika setelah
menyeruput kopi Secangkir kopi Mirna itu ternyata membawa petaka saat dia hendak
bertemu dengan dua temannya di kafe Olivieryang berada di Lower Ground pintu masuk
west mal Grand Indonesia, Jakarta Pusat. Pesanan minuman mereka berbeda dan Mirna sudah
mendapatkan sajian secangkir Es Kopi Vietnam diatas mejanya. Terungkap akhirnya jika
Mirna tidak memesan kopi, jessica temannyalah yang memesan. bahwa Es Kopi Vietnam
yang diminum Mirna positif Sianida.

f. Selenium
Contoh kasus:
Pada 19 April 2009 terjadi kasus kematian 21 kuda polo yang terjadi bersamaan.
Setelah diteliti ternyata dalam darah kuda-kuda tersebut mengandung kadar selenium 15 kali
lebih tinggi dari kadar normal seharusnya sehingga disimpulkan selenosis pada kuda
tersebutlah yang menyebabkan kematian mendadak kuda-kuda tersebut.
Overdosis selenium bisa menyebabkan pembuluh darah di tubuh melebar, sehingga
tidak ada darah yang kembali ke jantung, dan kuda-kuda itu terkejut.

g. Nitrat-Nitrit
Contoh kasus:
Kasus keracunan nitrat-nitrit ini pernah dilaporkan terjadi di salah satu peternakan itik
di daerah Kupang (NTT), ketika terjadi kematian itik mencapai 50% (152 ekor) dari populasi
keseluruhan 300 ekor itik. Pemeriksaan sampel sisa air minum dari peternakan tersebut di
Laboratorium Toksikologi, Balitvet Bogor, menunjukkan sampel air tersebut mengandung
10,0 ppm nitrit (YUNINGSIH, 1998). Proses nitrifikasi oleh bakteri tanah terjadi saat
pembentukan nitrat dan nitrit dari amonia yang berasal dari kotoran feses di sekitar 98
kandang (JONES, 1988). Hasil pemeriksaan ini membuktikan bahwa kematian itik tersebut
diakibatkan oleh kandungan nitrit yang cukup tinggi (10,0 ppm) dalam sampel air minum,
yaitu sudah jauh melewati ambang batas yang diperbolehkan.
Diagnosa keracunan nitrat-nitrit dapat dilakukan dengan pemeriksaan kandungan Hb
dan MetHb dalam sampel darah yang telah diberi pengawet heparin, lalu dideteksi dengan
alat spektrofotometer (HEGESH, 1970). Untuk mendeteksi nitrat atau nitrit dalam air
dipergunakan Nitrat-Kit atau Nitrit-Kit yang sudah dapat dibeli (komersial) .Disamping itu,
hasil diagnosa dapat diperkuat dengan melihat perubahan warna darah ternak yang menderita
keracunan yaitu menjadi kecoklatan (gelap).
h. Klorida
Klorida adalah senyawa hologen Khlor (Cl).Toksisitasnya tergantung pada gugus
senyawanya.Misalnya NaCI sangat tidak beracun, tetapi karboksil khlorida sangat beracun.
Di Indonesia, Khlor digunakan sebagai desinfektan dalam penyediaan air minum.
Dalam jumlah banyak, CI akan menimbulkan rasa asin, korosi pada pipa sistem penyediaan
air panas. Sebagai desinfektan, sisa khlor didalam penyediaan air sengaja di dipertahankan
dengan konsentrasi sekitar 0,1 mg/l untuk mencegah terjadinya rekontaminasi oleh
mikroorganisme patogen, tetapi khlor ini dapat terikat senyawa organik berbentuk hologen-
hidrokarbon (Cl-HC) banyak diantaranya dikenal dikenal sebagai senyawa Karsinogenik.
Oleh karena itu, diberbagai negara maju sekarang ini, khlorinisasi sebagai proses desinfektan
tidak lagi digunakan.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Berikut ini berbagai jenis penyakit yang dapat ditimbulkan oleh pencemaran air:
a. Penyakit Menular
b. Penyakit Tidak Menular

Hubungan Air dengan Kesehatan


a. Dapat menjadi media penyebaran penyakit.
b. Jumlah air yang tersedia tidak mencukupi, sehingga orang tidak dapat membersihkan
dirinya dengan baik.
c. Air sebagai sarang hospes sementara penyakit.
d. Media yang baik sebagai tempat bersarangnya bibit penyakit/agent.
e. Air dapat sebagai tempat berkembang biak vector penyakit.

Mekanisme Penularan Penyakit Melalui Air


a. Water Borne Disease
Water borne Disease merupakan penyakit yang ditularkan ke manusia akibat adanya
cemaran baik berupa mikroorganisme ataupun zat pada air.
b. Water Wash Disease
Water wash disease adalah penyakit yang disebabkan oleh kurangnya air untuk
pemeliharaan kebersihan perseorangan dan air bagi kebersihan alat-alat terutama alat dapur
dan alat makan.
c. Water Based Disease
Water based disease yaitu penyakit yang ditularkan air pada orang lain melalui
persediaan air sebagai pejamu (host) perantara atau agens penyebab yang menjalani sebagian
siklus hidupnya di dalam tubuh vektor atau sebagai Intermediate host yang hidup di dalam
air.
d. Water Related Insect Vector
Water Related Insect Vector adalah jenis penyakit yang ditularkan melalui gigitan
serangga yang berkembang biak di dalam air.
DAFTAR PUSTAKA
Anonymous (2010).Pencemaran Air. From http://id.wikipedia.org/wiki/Pencemaran_air/ , 24
Agustus 2010.
Faruq, Umar (2010). Makalah Pencemaran Air.From http://henithree.student.umm.ac.id/
2010/01/23/makalah-pencemaran-air/, 23 Januari 2010.
http://ikl-mdo.blogspot.com/2013/08/water-borne-disease-atau-penyakit-yang_2478.html
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/27601/4/Chapter%20II.pdf
http://matoa.org/mengenal-lebih-dekat-water-borne-diseases-penyakit-bawaan-air/
http://ikl-mdo.blogspot.com/2013/08/water-borne-disease-atau-penyakit-yang_2478.html

Anda mungkin juga menyukai