Anda di halaman 1dari 4

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Di kehidupan saat ini, kita sebagai makhluk social dituntut untuk saling
berinteraksi demi memenuhi kelangsungan hidup. Apapun kegiatan kita, profesi
pekerjaan kita dan kemanapun kita berada, berinterak sisangat diperlukan.
Kemampuan berinteraksi memang selalu identik dengan kemampuan berkomunikasi
dengan orang-orang dilingkungan sekitar. Namun tentusaja bukan asal berkomunikasi
. Saling adanya interaksi untuk tujuan tertentu dengan konsep pemahaman yang sama
maka didirikanlah sebuah organisasi. Setiap anggot amaupun kelompok dalam
organisasi tersebut saling berinteraksi atau berkomunikasi untuk tujuan yang sama.
(Eksistensi, Seni, Angelica, & Kalesaran, 2016)
Komunikasi menjadi penting dalam suatu organisasi karena komunikasi
merupakan unsure pengikat bagian yang saling bergantung dalam system itu dan
komunikasi memungkinkan struktur organisasi berkembang dengan memberikan alat-
alat kepada individu-individu yang terpisah untuk mengkoordinir aktivitas mereka
sehingga tujuan dan sasaran organisasi dapat tercapai. Jika tidak ada komunikasi
maka suatu organsasi atau perusahaan akan menjadi statis tidak ada aktivitas dan
tidak ada kemajuan. Contoh sederhananya adalah jika salah dalam pemberian
instruksi, salah dalam penafsiran perintah atau tugas dari atasan maka akan menjadi
fatal dalam mekanisme kerja organisasi. Karena semua pekerjaan didalam suatu
organisasi pada kenyataannya saling berhubungan. Maka kurang baiknya kinerja
sebuah bagian akan berpengaruh negative pada bagian lain serta terhadap organisasi
itu, sehingga komunikasi sangat di butuhkan untuk meningkatkan keharmonisasian
kerja dalam organisasi. Jika tidak ada komunikasi maka koordinasi akan terganggu,
akibatnya adalah disharmonisasi yang akan mengganggu proses pencapaian target
dan tujuan organisasi.(Anatan, 2009)
Pada 1938, Chester I. Bernard mencanangkan perlunya seorang eksekutif
membangun system komunikasi, sebagai tugas paling penting yang pertama-tama

1
dilakukan olehnya. Kemudian dia juga harus menetapkan tujuan dan menciptakan
sarana dan prasarana untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Mengapa
demikian? Ternyata dalam organisasi, semua kegiatan organisasi diawali dengan
adanya lalu lintas komunikasi. Proses penetapan tujuan, memberikan tugas dan
laporan dilakukan dengan menggunakan komunikasi. Komunikasi bertindak dan
berfungsi mengendalikan perilaku anggota organisasi dalam berbagaicara. Paling
sedikit komunikasi melaksanakan 4 fungsi utama dalam organisasi. Yaitu fungsi
kendali, informasi, motivasi dan penyampaian perasaan emosional. Fungsi
komunikasi secara internal ini akan berujung pada diri para anggota organisasi itu
sendiri, berupa kemunculan kesadaran diri terhadap organisasinya, antara lain
pemahaman dalam kinerja organisasi, struktur organisasi, dan reputasinya.
Sayangnya, sering kali ditemukan banyak masalah berupa hambatan dalam proses
komunikasi dalam organisasi. Inti masalah sebenarnya adalah adanya perbedaan
tentang pesan yang dikirim dan diterima.
Dalam organisasi, orang-orang yang berkecimpung dalam kegiatan public
relations (PR) sangat lah berkeinginan untuk mampu menggunakan komunikasi yang
efektif dalam rangka menyelesaikan tugas-tigas PR, dan bahkan tugas organisasi
secara keseluruhan. Dengan adanya perencanaan komunikasi, maka PR akan dapat
memilihara public dan khalayaknya agar tetap setiap ada produk yang dibuat oleh
organisasinya. Dengan demikian, reputasi dan citra positif organisasi akan
terpelihara, bahkan semakin meningkat.
Di dalam kelompok ataupun organisasi, selalu terdapat bentuk kepemimpinan
yang merupakan masalah penting untuk kelangsungan hidup kelompok, yang terdiri
dari atasan dan bawahannya. Komunikasi yang terlibat antara kedua belah pihak
(atasan dan bawahan) harus ada two ways communication satau komunikasi dua arah
atau komunikasi timbale balik, untuk itu diperlukan adanya kerjasama yang
diharapkan untuk mencapai cita-cita, baik cita-cita pribadi, maupun kelompok, untuk
mencapai tujuan suatu organisasi. Kerjasama tersebut terdiri dari berbagai maksud
yang meliputi hubungan social maupun kebudayaan. Hubungan yang terjadi
merupakan suatu proses adanya suatu keinginan masing-masing individu, untuk
memperoleh suatu hasil yang nyata dan dapat memberikan manfaat untuk kehidupan
yang berkelanjutan. (Kuswarno, 1994)
Sumber konflik antar perseorangan yang mungkin paling sering dikemukakan
adalah buruknya komunikasi. Sebab kita menggunakan hampir 70% dari waktu aktif
untuk berkomunikasi, sehingga dapat disimpulkan bahwa
Satu dari kekuatan yang paling menghalangi suksesnya pekerjaan kelompok adalah
kurangnya komunikasi yang efektif.. Tidak ada kelompok yang dapat bertahan tanpa
komunikasi. Komunikasi bagaimanapun adalah lebih dari sekedar menyampaikan
arti, yaitu komunikasi juga harus dapat dipahami.

B. RumusanMasalah
1. Apa defenisi komunikasi organisasi ?
2. Apa tujuan komunikasi organisasi ?
3. Apa fungsi komunikasi organisasi ?
4. Bagaimana bentuk-bentuk komunikasi organisasi ?
5. Bagaimana Komponen Komunikasi Organisasi?
6. Bagaimana Peran Komunikasi Dan Perilaku Organisasi?
7. Bagaimana iklim komunikasi organisasi ?
8. Bagaimana proses komunikasi organisasi ?
9. Bagaimana arah aliran komunikasi organisasi ?
10. Bagaimana Hambatan Dalam Komunikasi Organisasi?

C. Tujuan
1. Dapat mengetahui defenisi komunikasi organisasi
2. Dapat mengetahi tujuan komunikasi organisasi
3. Dapat mengetahui fungsi komunikasi organisasi
4. Dapat mengetahui bentuk-bentuk komunikasi organisasi
5. Dapat mengetahui Komponen Komunikasi Organisasi
6. Dapat mengetahui Peran Komunikasi Dan Perilaku Organisasi
7. Dapat mengetahui iklim komunikasi organisasi

3
8. Dapatmengetahui proses komunikasi organisasi
9. Dapat mengetahui arah aliran komunikasi organisasi
10. Dapat mengetahui Hambatan Dalam Komunikasi Organisasi

Anda mungkin juga menyukai