Anda di halaman 1dari 24

Istilah Kurikulum

Istilah kurikulum muncul pertama kali di Skonlandia sekitar


tahun 1829, secara resmi istilah kurikulum dipakai hampir
satu abad kemudian di Amerika Serikat (Wiles & Bondi,
1989, Wiles, et.al., 2009)
Secara harfiah, istilah kurikulum berasal dari bahasa Latin
“currere” yang berarti berlari di lapangan pertandingan
(race course). Menurut pengertian ini, kurikulum adalah
suatu "arena pertandingan" tempat siswa "bertanding"
agar menguasai satu atau lebih keahlian guna mencapai
"garis finish" yang ditandai pemberian diploma, ijazah atau
gelar kesarjanaan (Zais, 1976).
Definisi Kurikulum
1. Caswell and Campbell (1935): Curriculum is all of the
experiences children have under the guidance of teachers.
2. Edward A. Krug (1957): A curriculum consists of the means
used to achieve or carry out given purposes of schooling.
3. Hilda Taba (1962): “Curriculum is a plan for learning”;
kurikulum sebagai rencana pembelajaran.
4. Beauchamp (1972): A curriculum is a written document
which may contain many ingredients, but basically it a plan
for the education of pupil during their enrollment in given
school.
5. J.F. Kerr (1972) : All the learning which is planned or guided
by school, whether it is carried on in groups or individually,
inside of or outside the school.
Definisi Kurikulum…
6. Tanner & Tanner (1975): Pengalaman belajar terencana dan
terprogram serta hasil belajar yang terbentuk dari hasil
rekonstruksi siswa atas pengetahuan dan pengalaman di bawah
pengawasan sekolah untuk mencapai kompetensi personal dan
sosial siswa.
7. Oliva (2004): Curriculum is a plan or program for all experiences
when the learner encounters under the direction of the school.
8. UU No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
(pasal 1 ayat 19): “Kurikulum adalah seperangkat rencana dan
pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta
cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan
kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan
tertentu.
Dimensi Kurikulum
1. Sebagai Ide
Kurikulum adalah sekumpulan ide yang akan dijadikan pedoman dalam
pengembangan kurikulum selanjutnya. “…curriculum is the substance of the
school program. It is the content pupils are expected to learn”. (Donald E.
Orlosky and B. Othanel Smith, 1978)
2. Sebagai Rencana Pembelajaran
• Kurikulum dipandang sebagai rencana (plan) untuk mencapai tujuan
pendidikan (Ornstein & Hunkins, 2013).
• Kurikulum sebagai pedoman perencanaan intruksional (Beauchamp,
1972).
• “… A curriculum is a plan for learning; therefore, what is know about the
learning process and the development of the individual has bearing on
the shaping of curriculum” (Taba, 1962).
• Jadi, Kurikulum memuat seperangkat rencana tertulis (dokumen) dan
sebagai pengalaman belajar (learning experiences) siswa sebagai hasil
implementasi rencana tertulis oleh guru dalam proses pembelajaran di
sekolah.
Dimensi Kurikulum
3. Sebagai Aktivitas
Kurikulum merupakan segala aktivitas dari guru dan siswa
dalam proses pembelajaran di sekolah.
“All of the activities that are provide for studens by the school
constitutes its curriculum” (Harold Albertty, 1953)
4. Sebagai Hasil
Kurikulum dipandang dari segi hasil yang akan dicapai oleh
peserta didik sesuai dengan apa yang telah direncanakan dan
yang menjadi tujuan dari kurikulum tersebut.
“Segala usaha yang dilakukan oleh sekolah ditujukan untuk
memperoleh hasil yang diharapkan dalam situasi di dalam
ataupun di luar sekolah” (Hilda Taba dalam Nasution).
Fungsi Kurikulum
Guru: Kurikulum berfungsi sebagai pedoman kerja dalam
menyusun rencana dan melaksanakan proses pembelajaran.
Siswa: Kurikulum berfungsi sebagai pedoman dalam belajar
untuk merealisasikan dan mengembangkan potensi-potensi
yang dimiliki secara optimal.
Kepala Sekolah dan Pengawas: Kurikulum berfungsi sebagai
pedoman dalam melaksanakan supervisi atau pengawasan.
Orang tua: Kurikulum berfungsi sebagai pemantau usaha
sekolah dalam memajukan anak, dan pedoman dalam
membimbing anak belajar di rumah.
Masyarakat: Kurikulum berfungsi sebagai pedoman untuk
memberi bantuan bagi penyelenggaraan proses pendidikan di
sekolah.
Fungsi Kurikulum Bagi Siswa
1) Fungsi Penyesuaian (the adjustive or adaptive
function):
Kurikulum harus mampu mengarahkan siswa agar
mampu menyesuiakan dirinya dengan lingkunngan baik
lingkungan fisik maupun lingkungan sosial.
2) Fungsi Integrasi (the integrating function):
Kurikulum harus mampu menghasilkan pribadi-pribadi
yang utuh, untuk dapat hidup dan berintegrasi dengan
masyarakat.
3) Fungsi Diferensiasi (the differenting function):
Kurikulum harus mampu memberikan pelayanan
terhadap perbedaan individu siswa.
Fungsi Kurikulum Bagi Siswa…
4. Fungsi Persiapan (the propedeutic function):
Kurikulum harus mampu mempersiapkan siswa untuk
melanjutkan studi ke jenjang pendidikan selanjutnya.

5. Fungsi Pemilihan (the selective function):


Kurikulum harus mampu memberi kesempatan kepada
siswa untuk memilih program belajar yang sesuai dengan
kemampuan dan minatnya.

6. Fungsi Diagnostik (the diagnostic function):


Kurikulum harus mampu membantu dan mengarahkan
siswa untuk dapat memahami dan menerima kekuatan
(potensi) dan kelemahan yang dimilikinya.
Peranan Kurikulum
Peranan Konservatif
Kurikulum harus dapat dijadikan sebagai sarana untuk
mentrasmisikan nilai-nilai warisan budaya masa lalu yang dianggap
masih relevan dengan masa kini kepada generasi muda.
Peranan Kreatif
Kurikulum harus mampu mengembangkan sesuatu yang baru
sesuai dengan perkembangan yang terjadi dan kebutuhan-
kebutuhan masyarakat pada masa sekarang dan masa mendatang.
Peranan Kritis dan Evaluatif
Kurikulum harus turut aktif berpartisipasi dalam kontrol atau filter
sosial. Hal ini dilatarbelakangi oleh adanya budaya yang hidup
dalam masyarakat senantiasa mengalami perubahan, sehingga
pewarisan nilai-nilai dan budaya masa lalu kepada siswa perlu
disesuaikan dengan kondisi yang terjadi pada masa sekarang.
Desain Kurikulum
Desain kurikulum memuat empat komponen (Tyler, 1949):
Apa saja yang akan dicapai oleh lembaga pendidikan
→ Tujuan
Pengalaman belajar apa yang harus diprogramkan
untuk mencapai tujuan tersebut → Materi/Konten
Bagaimana pengalaman belajar itu disusun agar
tujuan tersebut dapat dicapai → Proses
Pembelajaran (Strategi)
Bagaimana dapat diketahui bahwa tujuan yang
ditetapkan telah tercapai → Evaluasi
Landasan (Dasar-dasar) Kurikulum

1) Landasan filosofis atau hakekat pengetahuan


(philosophical foundations)
2) Landasan sosiologis atau hakekat masyarakat
(social foundations),
3) Landasan psikologis atau hakekat peserta
didik (psychological foundations),
4) Landasan historis atau hakekat sejarah
(historical foundations).
Kurikulum Sebagai Disiplin Ilmu

Setiap disiplin ilmu memiliki konstruksi teoritik


dan prinsip- prinsip yang mendasarinya,
Setiap disiplin ilmu memiliki struktur ilmu
pengetahuan,
Setiap disiplin ilmu memiliki teoretis dan praktis

Apakah kurikulum memenuhi syarat itu?


Praktisi Kurikulum
1) Spesialis kurikulum;
Yaitu sekelompok ahli (pakar) yang berperan
dalam mengembangkan kurikulum.
2) Pendidik (Guru);
Yaitu sekelompok orang yang berperan dalam
melaksanakan (mengimplementasikan) kurikulum
di lembaga pendidikan atau sekolah
3) Pengawas Pendidikan;
Yaitu sekelompok orang yang berperan dalam
mengawasi perencanaan dan pelaksaan kurikulum
sekolah.
Pengembangan Kurikulum: Apa & Mengapa
Menurut Hamalik (2000), pengembangan kurikulum harus
berlandaskan pada faktor-faktor:
1. Tujuan filsafat dan pendidikan nasional; dijadikan dasar untuk meru-
muskan tujuan institusional yang pada gilirannya menjadi landasan
dalam merumuskan tujuan kurikulum suatu satuan pendidikan,
2. Sosial budaya dan agama yang berlaku dalam masyarakat,
3. Perkembangan peserta didik, yang menunjuk pada karakteristik
perkembangan peserta didik,
4. Keadaan lingkungan, yang dalam arti luas meliputi lungkungan
manusiawi, lingkungan kebudayaan termasuk ilmu pengetahuan,
teknologi, dan seni, lingkungan hidup, dan lingkungan alam,
5. Kebutuhan pembangunan, yang mencakup kebutuhan pembangunan
di bidang ekonomi, kesejahteraan rakyat, hukum, hankam, dsb.
6. Perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni yang sesuai
dengan sistem nilai dan kemanusiaan serta budaya bangsa.
Pengembangan Kurikulum: Apa & Mengapa
Menurut Olivia (1992):
1) Change is both inevitable and necessary, for it through change that life
form grow and develop
2) A school curriculum not only reflect but is a product of its time,
3) Curriculum change made at an earlier period of time can axist
concurrently with newer curriculum changes at a later period of time,
4) Curriculum change result from change in people,
5) Curriculum change is effected as a result of cooperative andeavor on
the part of groups,
6) Curriculum development is basically a decision-making process,
7) Curriculum development is a never-ending process,
8) Curriculum development is a comprehensive process,
9) Systematic curriculum development is a more effective than trial and
error,
10) The curriculum planner starts from where the curriculum is just as the
teacher starts from where the student are.
Model Pengembangan Kurikulum:
1. Model Taba; Five-step Sequence, terdiri dari:
1) Producing pilot units representative of the level or subject area,
a. Diagnosis of needs,
b. Formulation of objectives,
c. Selection of content,
d. Organizing of content,
e. Selection of learning experiences,
f. Organizing of learning activities,
g. Determination of what to evaluate & of the ways and means of
ding it,
h. Cheking for balance ans squence.
2) Testing experimental units,
3) Revising and consolidating,
4) Developing of framework,
5) Installing and disseminating new units.
Model Pengembangan Kurikulum:
2. Model Saylor, Alexander, and Lewis;
a. Goal and Objective
b. Curriculum Designing
c. Curriculum Implementation
d. Curriculum Evaluation
3. Model Olivia;
a. Specify the needs of students in general.
b. Specify the needs of society.
c. Write a statement of philosophy and aims of
education.
d. Specify the needs of students in your school
Kurikulum di Indonesia: Pengertian Dasar

Kurikulum adalah seperangkat rencana dan


pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan
pelajaran serta cara yang digunakan sebagai
pedoman penyelenggaraan kegiatan
pembelajaran untuk mencapai tujuan
pendidikan tertentu.
(Undang–undang No. 20 Thn.2003)
Pengembangan Kurikulum di Indonesia

1. Pengembangan kurikulum dilakukan dengan mengacu


pada standar nasional pendidikan untuk mewujudkan
tujuan pendidikan nasional.
2. Kurikulum pada semua jenjang dan jenis pendidikan
dikembangkan dengan prinsip diversifikasi sesuai
dengan satuan pendidikan, potensi daerah, dan
peserta didik.
Pengembangan kurikulum secara berdiversifikasi
dimaksudkan untuk memungkinkan penyesuaian
program pendidikan pada satuan pendidikan dengan
kondisi dan kekhasan potensi yang ada di daerah
Pengembangan Kurikulum di Indonesia

3. Kurikulum disusun sesuai dengan jenjang pendidikan dalam


kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia dengan
memperhatikan:
a. peningkatan iman dan takwa;
b. peningkatan akhlak mulia;
c. peningkatan potensi, kecerdasan, dan minat peserta didik;
d. keragaman potensi daerah dan lingkungan;
e. tuntutan pembangunan daerah dan nasional;
f. tuntutan dunia kerja;
g. perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni;
h. agama;
i. dinamika perkembangan global; dan
j. persatuan nasional dan nilai-nilai kebangsaan.
Kerangka dan Struktur Kurikulum

• Kerangka dasar dan struktur kurikulum pendidikan


dasar dan menengah ditetapkan oleh Pemerintah.
• Kurikulum pendidikan dasar dan menengah
dikembangkan sesuai dengan relevansinya oleh
setiap kelompok atau satuan pendidikan dan komite
sekolah/madrasah di bawah koordinasi dan supervisi
dinas pendidikan atau kantor departemen agama
kabupaten/kota untuk pendidikan dasar dan provinsi
untuk pendidikan menengah.
Tugas
1. Apa yang dimaksud dengan kurikulum?
2. Apa fungsi dan peranan kurikulum?
3. Apa saja komponen yang harus ada dalam kurikulum?
4. Apa yang dimaksud pengembangan kurikulum, dan
berikan penjelasan mengapa perlu dikembangkan
kurikulum tersebut?
5. Apa saja yang dijadikan dasar bagi pengembangan
kurikulum?
6. Jelaskan beberapa model pengembangan kurikulum!

Anda mungkin juga menyukai